Agung Wahyu Wicaksono, Rochmat Setiawan, Yasyfa' Kawakibi
{"title":"飞行学校会产生多少碳?","authors":"Agung Wahyu Wicaksono, Rochmat Setiawan, Yasyfa' Kawakibi","doi":"10.61306/icaneat.v1i1.194","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penerbangan didunia telah menyumbang 2.5% dari total emisi karbon yang ada. Industri penerbangan tidak hanya didomininasi oleh penerbangan komersial dengan pesawat besar (wide body) akan tetapi banyak juga pesawat kecil bermesin piston yang menggunakan bahan bakar 100 low lead Aviation Gasoline (Avgas). Total hampir 230 ribu pesawat piston engine yang beroperasi di dunia yang diantarannya dioperasikan oleh sekolah penerbang (flying School). Terdapat lebih dari 20 sekolah penerbang di Indonesia yang mengoperasikan hampir 250 pesawat piston engine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar gas emisi karbon yang dihasilkan oleh sekolah penerbang yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data sekunder berupa data produksi jam pesawat. Data literatur/pustaka juga digunakan untuk melakukan proses perhitungan jumlah karbon yang dilepaskan ke udara. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi pada bulan September 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi memproduksi lebih dari 450 Ton karbon setiap tahunnya dan seluruh sekolah penerbang di Indonesia diperkirakan menyumbang 8000 ton CO2 ke udara bebas. Terdapat beberapa solusi yang dapat dgunakan untuk mengurangi peningkatan karbon di udara bebas antara lain pajak karbon, penggunaan bahan bakar berkelanjutan dan yang paling utama adalah penanaman pohon","PeriodicalId":518605,"journal":{"name":"Proceeding of International Conference on Artificial Intelligence, Navigation, Engineering, and Aviation Technology (ICANEAT)","volume":"5 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"SEBERAPA BESAR KARBON YANG DIPRODUKSI OLEH SEKOLAH PENERBANG?\",\"authors\":\"Agung Wahyu Wicaksono, Rochmat Setiawan, Yasyfa' Kawakibi\",\"doi\":\"10.61306/icaneat.v1i1.194\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penerbangan didunia telah menyumbang 2.5% dari total emisi karbon yang ada. Industri penerbangan tidak hanya didomininasi oleh penerbangan komersial dengan pesawat besar (wide body) akan tetapi banyak juga pesawat kecil bermesin piston yang menggunakan bahan bakar 100 low lead Aviation Gasoline (Avgas). Total hampir 230 ribu pesawat piston engine yang beroperasi di dunia yang diantarannya dioperasikan oleh sekolah penerbang (flying School). Terdapat lebih dari 20 sekolah penerbang di Indonesia yang mengoperasikan hampir 250 pesawat piston engine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar gas emisi karbon yang dihasilkan oleh sekolah penerbang yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data sekunder berupa data produksi jam pesawat. Data literatur/pustaka juga digunakan untuk melakukan proses perhitungan jumlah karbon yang dilepaskan ke udara. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi pada bulan September 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi memproduksi lebih dari 450 Ton karbon setiap tahunnya dan seluruh sekolah penerbang di Indonesia diperkirakan menyumbang 8000 ton CO2 ke udara bebas. Terdapat beberapa solusi yang dapat dgunakan untuk mengurangi peningkatan karbon di udara bebas antara lain pajak karbon, penggunaan bahan bakar berkelanjutan dan yang paling utama adalah penanaman pohon\",\"PeriodicalId\":518605,\"journal\":{\"name\":\"Proceeding of International Conference on Artificial Intelligence, Navigation, Engineering, and Aviation Technology (ICANEAT)\",\"volume\":\"5 2\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Proceeding of International Conference on Artificial Intelligence, Navigation, Engineering, and Aviation Technology (ICANEAT)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.61306/icaneat.v1i1.194\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Proceeding of International Conference on Artificial Intelligence, Navigation, Engineering, and Aviation Technology (ICANEAT)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61306/icaneat.v1i1.194","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
SEBERAPA BESAR KARBON YANG DIPRODUKSI OLEH SEKOLAH PENERBANG?
Penerbangan didunia telah menyumbang 2.5% dari total emisi karbon yang ada. Industri penerbangan tidak hanya didomininasi oleh penerbangan komersial dengan pesawat besar (wide body) akan tetapi banyak juga pesawat kecil bermesin piston yang menggunakan bahan bakar 100 low lead Aviation Gasoline (Avgas). Total hampir 230 ribu pesawat piston engine yang beroperasi di dunia yang diantarannya dioperasikan oleh sekolah penerbang (flying School). Terdapat lebih dari 20 sekolah penerbang di Indonesia yang mengoperasikan hampir 250 pesawat piston engine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar gas emisi karbon yang dihasilkan oleh sekolah penerbang yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data sekunder berupa data produksi jam pesawat. Data literatur/pustaka juga digunakan untuk melakukan proses perhitungan jumlah karbon yang dilepaskan ke udara. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi pada bulan September 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi memproduksi lebih dari 450 Ton karbon setiap tahunnya dan seluruh sekolah penerbang di Indonesia diperkirakan menyumbang 8000 ton CO2 ke udara bebas. Terdapat beberapa solusi yang dapat dgunakan untuk mengurangi peningkatan karbon di udara bebas antara lain pajak karbon, penggunaan bahan bakar berkelanjutan dan yang paling utama adalah penanaman pohon