Jolen Matakupan, Danniel G. Louhenapessy, Jacqueline M. F. Sahetapy, Christian. E. Pattipeilohy
{"title":"西塞拉姆地区努鲁韦村海藻养殖活动的管理","authors":"Jolen Matakupan, Danniel G. Louhenapessy, Jacqueline M. F. Sahetapy, Christian. E. Pattipeilohy","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1535","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang produksi dapat dilakukan secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dimana sebagai penghasil karagenan. Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu sentra produksi pengembangan rumput laut di Provinsi Maluku dengan nilai produksi berkembang dari tahun 2005 yaitu 50,5 ton sampai tahun 2009 produksi mencapai 681,8 ton, luas daerah pemanfaatan sebesar 688 ha. Salah satu Desa di Kabupaten Seram Bagian Barat yang berperan dalam kontribusi budidaya rumput laut dan ekspor rumput laut secara nasional yaitu Desa Nuruwe dengan jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah E.cottonii. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana manejemen kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii serta apa saja faktor yang menjadi penentu untuk keberhasilan dari kelompok pembudidaya di Desa Nuruwe Kabupaten Seram Bagian Barat. Kegiatan ini dilaksankan pada bulan September Tahun 2023. Metode kegiatan yang dilakukan berupa wawancara bersama ketua kelompok usaha pembudidaya rumput laut. Dari Hasil kegiatan ini diketahui bahwa terjadi pengurangan jumlah kelompok usaha budidaya rumput laut dari empat belas kelompok menjadi empat kelompok di tahun 2021. Kelompok usaha budidaya rumput laut yang masih bertahan adalah kelompok “Titapo”. Metode budidaya yang digunakan adalah metode rakit apung. Puncak produksi tertinggi hasil budidaya rumput laut E. cottoni di tahun 2009 (96 ton) disebabkan serangan penyakit ice-ice dan epifit juga bibit yang tidak kontinu. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah Penyakit rumput laut serta ketersediaan bibit adalah salah faktor pembatas yang perlu menjadi perhatian untuk membantu meningkatkan produksi rumput laut di desa Nuruwe kabupaten Seram Bagian barat.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"8 48","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MANAJEMEN KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII DI DESA NURUWE KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT\",\"authors\":\"Jolen Matakupan, Danniel G. Louhenapessy, Jacqueline M. F. Sahetapy, Christian. E. Pattipeilohy\",\"doi\":\"10.29303/abdiinsani.v11i2.1535\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang produksi dapat dilakukan secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dimana sebagai penghasil karagenan. Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu sentra produksi pengembangan rumput laut di Provinsi Maluku dengan nilai produksi berkembang dari tahun 2005 yaitu 50,5 ton sampai tahun 2009 produksi mencapai 681,8 ton, luas daerah pemanfaatan sebesar 688 ha. Salah satu Desa di Kabupaten Seram Bagian Barat yang berperan dalam kontribusi budidaya rumput laut dan ekspor rumput laut secara nasional yaitu Desa Nuruwe dengan jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah E.cottonii. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana manejemen kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii serta apa saja faktor yang menjadi penentu untuk keberhasilan dari kelompok pembudidaya di Desa Nuruwe Kabupaten Seram Bagian Barat. Kegiatan ini dilaksankan pada bulan September Tahun 2023. Metode kegiatan yang dilakukan berupa wawancara bersama ketua kelompok usaha pembudidaya rumput laut. Dari Hasil kegiatan ini diketahui bahwa terjadi pengurangan jumlah kelompok usaha budidaya rumput laut dari empat belas kelompok menjadi empat kelompok di tahun 2021. Kelompok usaha budidaya rumput laut yang masih bertahan adalah kelompok “Titapo”. Metode budidaya yang digunakan adalah metode rakit apung. Puncak produksi tertinggi hasil budidaya rumput laut E. cottoni di tahun 2009 (96 ton) disebabkan serangan penyakit ice-ice dan epifit juga bibit yang tidak kontinu. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah Penyakit rumput laut serta ketersediaan bibit adalah salah faktor pembatas yang perlu menjadi perhatian untuk membantu meningkatkan produksi rumput laut di desa Nuruwe kabupaten Seram Bagian barat.\",\"PeriodicalId\":506115,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Abdi Insani\",\"volume\":\"8 48\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-05-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Abdi Insani\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1535\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdi Insani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1535","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MANAJEMEN KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII DI DESA NURUWE KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang produksi dapat dilakukan secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dimana sebagai penghasil karagenan. Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu sentra produksi pengembangan rumput laut di Provinsi Maluku dengan nilai produksi berkembang dari tahun 2005 yaitu 50,5 ton sampai tahun 2009 produksi mencapai 681,8 ton, luas daerah pemanfaatan sebesar 688 ha. Salah satu Desa di Kabupaten Seram Bagian Barat yang berperan dalam kontribusi budidaya rumput laut dan ekspor rumput laut secara nasional yaitu Desa Nuruwe dengan jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah E.cottonii. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana manejemen kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii serta apa saja faktor yang menjadi penentu untuk keberhasilan dari kelompok pembudidaya di Desa Nuruwe Kabupaten Seram Bagian Barat. Kegiatan ini dilaksankan pada bulan September Tahun 2023. Metode kegiatan yang dilakukan berupa wawancara bersama ketua kelompok usaha pembudidaya rumput laut. Dari Hasil kegiatan ini diketahui bahwa terjadi pengurangan jumlah kelompok usaha budidaya rumput laut dari empat belas kelompok menjadi empat kelompok di tahun 2021. Kelompok usaha budidaya rumput laut yang masih bertahan adalah kelompok “Titapo”. Metode budidaya yang digunakan adalah metode rakit apung. Puncak produksi tertinggi hasil budidaya rumput laut E. cottoni di tahun 2009 (96 ton) disebabkan serangan penyakit ice-ice dan epifit juga bibit yang tidak kontinu. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah Penyakit rumput laut serta ketersediaan bibit adalah salah faktor pembatas yang perlu menjadi perhatian untuk membantu meningkatkan produksi rumput laut di desa Nuruwe kabupaten Seram Bagian barat.