Beti Susilawati, Zahra Rahmatika, A. Susanti, Rudy Irawan, Hani Amelia
{"title":"伊斯兰宗教教育教师在塑造学生积极的自我概念中的作用","authors":"Beti Susilawati, Zahra Rahmatika, A. Susanti, Rudy Irawan, Hani Amelia","doi":"10.51878/learning.v4i3.3164","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research is a qualitative research conducted in the form of a case study. The research location is at SMA Gajah Mada Bandar Lampung. The data sources are homeroom teachers, parents of students, and Islamic religious education (PAI) subject teachers. Data collection techniques are observation and interviews. Data were obtained from various sources using different data collection techniques (triangulation). The results of this study indicate that: (1) The self-concept of students at SMA Gajah Mada Bandar Lampung is divided into two, namely students who have negative self-concepts and students who have positive self-concepts. (2) Factors that shape the self-concept of students at SMA Gajah Mada Bandar Lampung, namely parental education, social environment, entertainment, and electronic sophistication. (3) The role of Islamic Religious Education teachers in forming students' self-concept in SMA Gajah Mada Bandar Lampung students is through Islamic Religious Education learning in class, namely by reading the Quran before learning begins, memorizing short surahs, creating a fun class, increasing motivation, creating a humorous atmosphere, calling students who are embarrassed to appear, reflecting on the lessons that have been taught. As for outside the classroom, namely by carrying out religious activities, digging up information about students, observing students, providing exclusive guidance, implementing congregational prayers, and utilizing time to read the Quran.\nABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dalam penelitian dalam bentuk studi kasus. Lokasi penelitian terletak pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sumber datanya adalah guru wali kelas, orang tua peserta didik, dan guru mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI). Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda (triangulasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Self concept peserta didik pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung, terbagi dua yaitu peserta didik yang memiliki konsep diri negatif dan peserta didik yang memiliki konsep diri positif. (2) Faktor yang membentuk self concept peserta didik pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung, yaitu pendidikan orang tua, lingkungan sosial, tontonan, serta kecanggigihan elektronik. (3) Peran yang dilakukan oleh guru PAI dalam membentuk self concept peserta didik pada peseta didik SMA Gajah Mada Bandar Lampung adalah melalui pembelajaran PAI dikelas yaitu dengan melakukan kegiatan membaca Al Quran sebelum pembelajaran dimulai, menghafal surah pendek, menciptakan kelas yang menyenangkan, meningkatkan motivasi, menciptakan suasana humor, memanggil peseta didik yang malu untuk tampil, merefleksi kembali pelajaran yang telah diajarkan. Adapun di luar kelas yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan, menggali informasi mengenai peserta didik, melakukan pengamatan terhadap peserta didik, melakukan bimbingan secara eksklusif, pelaksanaan shalat berjamaah, serta pemanfaatan waktu untuk membaca Al Quran.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI POSITIF (SELF CONCEPT) PADA PESERTA DIDIK\",\"authors\":\"Beti Susilawati, Zahra Rahmatika, A. Susanti, Rudy Irawan, Hani Amelia\",\"doi\":\"10.51878/learning.v4i3.3164\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This research is a qualitative research conducted in the form of a case study. The research location is at SMA Gajah Mada Bandar Lampung. The data sources are homeroom teachers, parents of students, and Islamic religious education (PAI) subject teachers. Data collection techniques are observation and interviews. Data were obtained from various sources using different data collection techniques (triangulation). The results of this study indicate that: (1) The self-concept of students at SMA Gajah Mada Bandar Lampung is divided into two, namely students who have negative self-concepts and students who have positive self-concepts. (2) Factors that shape the self-concept of students at SMA Gajah Mada Bandar Lampung, namely parental education, social environment, entertainment, and electronic sophistication. (3) The role of Islamic Religious Education teachers in forming students' self-concept in SMA Gajah Mada Bandar Lampung students is through Islamic Religious Education learning in class, namely by reading the Quran before learning begins, memorizing short surahs, creating a fun class, increasing motivation, creating a humorous atmosphere, calling students who are embarrassed to appear, reflecting on the lessons that have been taught. As for outside the classroom, namely by carrying out religious activities, digging up information about students, observing students, providing exclusive guidance, implementing congregational prayers, and utilizing time to read the Quran.\\nABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dalam penelitian dalam bentuk studi kasus. Lokasi penelitian terletak pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sumber datanya adalah guru wali kelas, orang tua peserta didik, dan guru mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI). Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda (triangulasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Self concept peserta didik pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung, terbagi dua yaitu peserta didik yang memiliki konsep diri negatif dan peserta didik yang memiliki konsep diri positif. (2) Faktor yang membentuk self concept peserta didik pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung, yaitu pendidikan orang tua, lingkungan sosial, tontonan, serta kecanggigihan elektronik. (3) Peran yang dilakukan oleh guru PAI dalam membentuk self concept peserta didik pada peseta didik SMA Gajah Mada Bandar Lampung adalah melalui pembelajaran PAI dikelas yaitu dengan melakukan kegiatan membaca Al Quran sebelum pembelajaran dimulai, menghafal surah pendek, menciptakan kelas yang menyenangkan, meningkatkan motivasi, menciptakan suasana humor, memanggil peseta didik yang malu untuk tampil, merefleksi kembali pelajaran yang telah diajarkan. Adapun di luar kelas yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan, menggali informasi mengenai peserta didik, melakukan pengamatan terhadap peserta didik, melakukan bimbingan secara eksklusif, pelaksanaan shalat berjamaah, serta pemanfaatan waktu untuk membaca Al Quran.\",\"PeriodicalId\":436214,\"journal\":{\"name\":\"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran\",\"volume\":\"45 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-08-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51878/learning.v4i3.3164\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i3.3164","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究是以个案研究的形式进行的定性研究。研究地点位于楠榜市的 SMA Gajah Mada Bandar Lampung。数据来源包括班主任、学生家长和伊斯兰宗教教育(PAI)科目教师。数据收集技术包括观察和访谈。使用不同的数据收集技术(三角测量法)从不同来源获取数据。研究结果表明:(1)楠榜加亚马达中学(SMA Gajah Mada Bandar Lampung)学生的自我概念分为两种,即具有消极自我概念的学生和具有积极自我概念的学生。(2) 影响楠榜中学学生自我概念的因素,即父母教育、社会环境、娱乐和电子产品的先进性。(3) 伊斯兰宗教教育教师在楠榜中学学生自我概念形成中的作用是通过伊斯兰宗教教育课堂学习,即在学习开始前阅读《古兰经》、背诵简短的苏拉经文、创造有趣的课堂、提高积极性、营造幽默的氛围、召集不好意思出现的学生、反思已教授的课程。至于课外,即通过开展宗教活动、挖掘学生信息、观察学生、提供专门指导、实施集体祈祷、利用时间阅读《古兰经》。研究地点是楠榜市加乍玛达中学(Gajah Mada High School Bandar Lampung)。数据来源包括班主任、学生家长和伊斯兰宗教教育(PAI)科目教师。数据收集技术包括观察和访谈。使用不同的数据收集技术(三角测量)从不同来源获取数据。研究结果表明(1) 加雅马达中学(Gajah Mada High School Bandar Lampung)学生的自我概念分为两种,即具有消极自我概念的学生和具有积极自我概念的学生。(2) 影响楠榜加乍玛达中学学生自我概念的因素,即父母教育、社会环境、奇观和电子产品的先进性。(3) PAI 教师在塑造 Gajah Mada Bandar Lampung 高中学生自我概念方面所起的作用是通过课堂 PAI 学习,即在学习开始前阅读《古兰经》、背诵简短的苏拉经文、创造有趣的课堂、提高积极性、营造幽默氛围、号召害羞的学生表演、反思所授课程。至于课外,即通过开展宗教活动、挖掘学生信息、观察学生、进行专门指导、实施集体祈祷、利用时间诵读《古兰经》。
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI POSITIF (SELF CONCEPT) PADA PESERTA DIDIK
This research is a qualitative research conducted in the form of a case study. The research location is at SMA Gajah Mada Bandar Lampung. The data sources are homeroom teachers, parents of students, and Islamic religious education (PAI) subject teachers. Data collection techniques are observation and interviews. Data were obtained from various sources using different data collection techniques (triangulation). The results of this study indicate that: (1) The self-concept of students at SMA Gajah Mada Bandar Lampung is divided into two, namely students who have negative self-concepts and students who have positive self-concepts. (2) Factors that shape the self-concept of students at SMA Gajah Mada Bandar Lampung, namely parental education, social environment, entertainment, and electronic sophistication. (3) The role of Islamic Religious Education teachers in forming students' self-concept in SMA Gajah Mada Bandar Lampung students is through Islamic Religious Education learning in class, namely by reading the Quran before learning begins, memorizing short surahs, creating a fun class, increasing motivation, creating a humorous atmosphere, calling students who are embarrassed to appear, reflecting on the lessons that have been taught. As for outside the classroom, namely by carrying out religious activities, digging up information about students, observing students, providing exclusive guidance, implementing congregational prayers, and utilizing time to read the Quran.
ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dalam penelitian dalam bentuk studi kasus. Lokasi penelitian terletak pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sumber datanya adalah guru wali kelas, orang tua peserta didik, dan guru mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI). Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda (triangulasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Self concept peserta didik pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung, terbagi dua yaitu peserta didik yang memiliki konsep diri negatif dan peserta didik yang memiliki konsep diri positif. (2) Faktor yang membentuk self concept peserta didik pada SMA Gajah Mada Bandar Lampung, yaitu pendidikan orang tua, lingkungan sosial, tontonan, serta kecanggigihan elektronik. (3) Peran yang dilakukan oleh guru PAI dalam membentuk self concept peserta didik pada peseta didik SMA Gajah Mada Bandar Lampung adalah melalui pembelajaran PAI dikelas yaitu dengan melakukan kegiatan membaca Al Quran sebelum pembelajaran dimulai, menghafal surah pendek, menciptakan kelas yang menyenangkan, meningkatkan motivasi, menciptakan suasana humor, memanggil peseta didik yang malu untuk tampil, merefleksi kembali pelajaran yang telah diajarkan. Adapun di luar kelas yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan, menggali informasi mengenai peserta didik, melakukan pengamatan terhadap peserta didik, melakukan bimbingan secara eksklusif, pelaksanaan shalat berjamaah, serta pemanfaatan waktu untuk membaca Al Quran.