{"title":"实施基于问题的学习(PBL)模式,提高协作能力","authors":"Mustaqimah Isnaini, Guntur Trimulyono, Ziyadatul Hikmah","doi":"10.51878/learning.v4i3.3127","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Merdeka Curriculum applies a new learning paradigm, which is oriented towards strengthening competence and developing character according to Pancasila values. One of the dimensions of Pancasila gotong-royong is collaboration. This research was conducted using the Problem Based Learning (PBL) model. The research was conducted at SMPN 10 Gresik with 32 students in class VII-A. Collaboration indicators used by researchers include participation, management time, quality of learning outcomes, and interaction with other people. The instruments used in this research include teaching modules, LKPD, and collaborative self-assessment sheets. The research results show that PBL can increase participation and management time respectively by an average of 0.3 with a maximum value of 4, and student interaction by 0.5 out of 4.\nABSTRAKKurikulum Merdeka menerapkan pembelajaran paradigma baru, yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter sesuai nilai Pancasila. Salah satu dimensi pancasila gotong-royong yaitu kolaborasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian dilakukan di SMPN 10 Gresik dengan subjek kelas VII-A sebanyak 32 peserta didik. Indikator kolaborasi yang digunakan peneliti diantaranya adalah partisipasi, waktu pengelolaan, kualitas hasil belajar, dan interaksi dengan oranglain. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi modul ajar, LKPD, dan lembar penilaian diri kolaboratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan partisipasi dan waktu pengelolaan masing-masing dengan rata-rata sebesar 0,3 dengan nilai maksimal 4, dan interaksi peserta didik sebesar 0,5 dari 4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kolaborasi peserta didik. ","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"38 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KOLABORASI\",\"authors\":\"Mustaqimah Isnaini, Guntur Trimulyono, Ziyadatul Hikmah\",\"doi\":\"10.51878/learning.v4i3.3127\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The Merdeka Curriculum applies a new learning paradigm, which is oriented towards strengthening competence and developing character according to Pancasila values. One of the dimensions of Pancasila gotong-royong is collaboration. This research was conducted using the Problem Based Learning (PBL) model. The research was conducted at SMPN 10 Gresik with 32 students in class VII-A. Collaboration indicators used by researchers include participation, management time, quality of learning outcomes, and interaction with other people. The instruments used in this research include teaching modules, LKPD, and collaborative self-assessment sheets. The research results show that PBL can increase participation and management time respectively by an average of 0.3 with a maximum value of 4, and student interaction by 0.5 out of 4.\\nABSTRAKKurikulum Merdeka menerapkan pembelajaran paradigma baru, yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter sesuai nilai Pancasila. Salah satu dimensi pancasila gotong-royong yaitu kolaborasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian dilakukan di SMPN 10 Gresik dengan subjek kelas VII-A sebanyak 32 peserta didik. Indikator kolaborasi yang digunakan peneliti diantaranya adalah partisipasi, waktu pengelolaan, kualitas hasil belajar, dan interaksi dengan oranglain. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi modul ajar, LKPD, dan lembar penilaian diri kolaboratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan partisipasi dan waktu pengelolaan masing-masing dengan rata-rata sebesar 0,3 dengan nilai maksimal 4, dan interaksi peserta didik sebesar 0,5 dari 4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kolaborasi peserta didik. \",\"PeriodicalId\":436214,\"journal\":{\"name\":\"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran\",\"volume\":\"38 6\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-08-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51878/learning.v4i3.3127\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i3.3127","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
默迪卡课程采用了一种新的学习范式,旨在根据潘查希拉的价值观加强能力和培养品格。Pancasila gotong-royong 的其中一个方面就是合作。本研究采用基于问题的学习(PBL)模式。研究在 SMPN 10 Gresik 进行,共有 32 名 VII-A 级学生参加。研究人员使用的协作指标包括参与度、时间管理、学习成果质量以及与他人的互动。本研究使用的工具包括教学模块、LKPD 和协作自我评估表。研究结果表明,PBL 可以将参与度和管理时间分别平均提高 0.3 和 4,将学生互动提高 0.5(满分 4 分)。 ABSTRACTT The Merdeka curriculum implement a new paradigm of learning, which is oriented towards strengthening competence and developing character according to the values of Pancasila.潘查希拉 "相互合作的其中一个层面就是协作。本研究采用基于问题的学习(PBL)模式。研究在 SMPN 10 Gresik 进行,对象是 VII-A 班的 32 名学生。研究人员使用的合作指标包括参与度、管理时间、学习成果质量以及与他人的互动。本研究使用的工具包括教学模块、LKPD 和协作自我评估表。结果表明,PBL 可以提高参与度和管理时间,平均值均为 0.3,最大值为 4,而学习者互动的平均值为 0.5(满分 4 分),因此可以得出结论,PBL 学习模式可以提高学习者的协作能力。
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KOLABORASI
The Merdeka Curriculum applies a new learning paradigm, which is oriented towards strengthening competence and developing character according to Pancasila values. One of the dimensions of Pancasila gotong-royong is collaboration. This research was conducted using the Problem Based Learning (PBL) model. The research was conducted at SMPN 10 Gresik with 32 students in class VII-A. Collaboration indicators used by researchers include participation, management time, quality of learning outcomes, and interaction with other people. The instruments used in this research include teaching modules, LKPD, and collaborative self-assessment sheets. The research results show that PBL can increase participation and management time respectively by an average of 0.3 with a maximum value of 4, and student interaction by 0.5 out of 4.
ABSTRAKKurikulum Merdeka menerapkan pembelajaran paradigma baru, yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter sesuai nilai Pancasila. Salah satu dimensi pancasila gotong-royong yaitu kolaborasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian dilakukan di SMPN 10 Gresik dengan subjek kelas VII-A sebanyak 32 peserta didik. Indikator kolaborasi yang digunakan peneliti diantaranya adalah partisipasi, waktu pengelolaan, kualitas hasil belajar, dan interaksi dengan oranglain. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi modul ajar, LKPD, dan lembar penilaian diri kolaboratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan partisipasi dan waktu pengelolaan masing-masing dengan rata-rata sebesar 0,3 dengan nilai maksimal 4, dan interaksi peserta didik sebesar 0,5 dari 4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kolaborasi peserta didik.