{"title":"课程创新:比较2013年目标与事实之间宗教学校的课程实施Aliyah在Kabupaten Tolitoli","authors":"Hamka, Muhammad Nur Asmawi","doi":"10.19105/tjpi.v17i1.5921","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kurikulum 2013 (K13) merupakan salah satu bentuk inovasi di bidang pendidikan yang digagas oleh pemerintah Indonesia. Sebagai sebuah inovasi top down model, sangat perlu ditelusuri persepsi adopter terhadap produk inovasi ini. Adopsi sebuah produk inovasi sangat dipengaruhi antara lain perspektif adopter terhadap faktor keuntungan relatif, kompatibilitas dan kerumitan yang dimiliki oleh produk tersebut. Penelitian ini mengkaji pengaruh dari ketiga faktor tersebut terhadap keputusan para guru (adopter) dalam mengadopsi atau menerapkan K13 dalam praktek pembelajaran mereka. Permasalahan ini dikaji dengan menggunakan mix method, metode kuantitatif sebagai pendekatan utama dan didukung dengan pendekatan kualitatif. Hasil uji analisis regresi menunjukkan adanya pengaruh secara bersama-sama faktor keuntungan relatif, kompatibilitas dan kerumitan terhadap implementasi K13 dengan korelasi sebesar 18,2%, namun secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh antara faktor keuntungan dan kerumitan terhadap implementasi K13. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi inovasi K13 lebih banyak diterima sebagai sebuah keharusan bukan karena persepsi positif terhadap K13 itu sendiri. Persepsi adopter terhadap K13 dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan mereka terhadap K13, baik pada tataran konsep maupun teknik implementasinya. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan secara intensif bagi para guru dalam mengoptimalkan implementasi K13 sebagaimana yang diharapkan.","PeriodicalId":32034,"journal":{"name":"Tadris Jurnal Pendidikan Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Curriculum Innovation: a Comparasion Between the Goals and the Facts on 2013 Curriculum Implementation at Madrasah Aliyah in Kabupaten Tolitoli\",\"authors\":\"Hamka, Muhammad Nur Asmawi\",\"doi\":\"10.19105/tjpi.v17i1.5921\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kurikulum 2013 (K13) merupakan salah satu bentuk inovasi di bidang pendidikan yang digagas oleh pemerintah Indonesia. Sebagai sebuah inovasi top down model, sangat perlu ditelusuri persepsi adopter terhadap produk inovasi ini. Adopsi sebuah produk inovasi sangat dipengaruhi antara lain perspektif adopter terhadap faktor keuntungan relatif, kompatibilitas dan kerumitan yang dimiliki oleh produk tersebut. Penelitian ini mengkaji pengaruh dari ketiga faktor tersebut terhadap keputusan para guru (adopter) dalam mengadopsi atau menerapkan K13 dalam praktek pembelajaran mereka. Permasalahan ini dikaji dengan menggunakan mix method, metode kuantitatif sebagai pendekatan utama dan didukung dengan pendekatan kualitatif. Hasil uji analisis regresi menunjukkan adanya pengaruh secara bersama-sama faktor keuntungan relatif, kompatibilitas dan kerumitan terhadap implementasi K13 dengan korelasi sebesar 18,2%, namun secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh antara faktor keuntungan dan kerumitan terhadap implementasi K13. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi inovasi K13 lebih banyak diterima sebagai sebuah keharusan bukan karena persepsi positif terhadap K13 itu sendiri. Persepsi adopter terhadap K13 dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan mereka terhadap K13, baik pada tataran konsep maupun teknik implementasinya. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan secara intensif bagi para guru dalam mengoptimalkan implementasi K13 sebagaimana yang diharapkan.\",\"PeriodicalId\":32034,\"journal\":{\"name\":\"Tadris Jurnal Pendidikan Islam\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tadris Jurnal Pendidikan Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19105/tjpi.v17i1.5921\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tadris Jurnal Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19105/tjpi.v17i1.5921","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Curriculum Innovation: a Comparasion Between the Goals and the Facts on 2013 Curriculum Implementation at Madrasah Aliyah in Kabupaten Tolitoli
Kurikulum 2013 (K13) merupakan salah satu bentuk inovasi di bidang pendidikan yang digagas oleh pemerintah Indonesia. Sebagai sebuah inovasi top down model, sangat perlu ditelusuri persepsi adopter terhadap produk inovasi ini. Adopsi sebuah produk inovasi sangat dipengaruhi antara lain perspektif adopter terhadap faktor keuntungan relatif, kompatibilitas dan kerumitan yang dimiliki oleh produk tersebut. Penelitian ini mengkaji pengaruh dari ketiga faktor tersebut terhadap keputusan para guru (adopter) dalam mengadopsi atau menerapkan K13 dalam praktek pembelajaran mereka. Permasalahan ini dikaji dengan menggunakan mix method, metode kuantitatif sebagai pendekatan utama dan didukung dengan pendekatan kualitatif. Hasil uji analisis regresi menunjukkan adanya pengaruh secara bersama-sama faktor keuntungan relatif, kompatibilitas dan kerumitan terhadap implementasi K13 dengan korelasi sebesar 18,2%, namun secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh antara faktor keuntungan dan kerumitan terhadap implementasi K13. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi inovasi K13 lebih banyak diterima sebagai sebuah keharusan bukan karena persepsi positif terhadap K13 itu sendiri. Persepsi adopter terhadap K13 dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan mereka terhadap K13, baik pada tataran konsep maupun teknik implementasinya. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan secara intensif bagi para guru dalam mengoptimalkan implementasi K13 sebagaimana yang diharapkan.