S. Paramita, Evi Fitriany, M. S. Tiyantara, Aditiya Setyorini, Trikortea E. Cahyasit
{"title":"萨马林达市lemake公共卫生中心高血压患者中草药与常规药物依从性的比较","authors":"S. Paramita, Evi Fitriany, M. S. Tiyantara, Aditiya Setyorini, Trikortea E. Cahyasit","doi":"10.22435/HSJI.V9I2.1080","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. \nMetode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017.Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale). \nHasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untukhipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumissativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik(p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebihrendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. \nKesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) \nKata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda \nAbstract \nBackground: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan. \nMethods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire. \nResults: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal medicines used by hypertensive patients. The mean blood pressure of herbal medicine users was significantly lower when compared with conventional medicine users for systolic (p=0.004; 95% CI -19.8 – -3.8) and diastolic blood pressure (p=0.038; 95% CI -9.6 – -0.29). The mean score of MMAS in herbal medicine users was significantly higher when compared with conventional medicine users (p=0.004; 95% CI 0.31 – 1.6). This suggests that patients are more adherent in using herbal than the conventional medicine for hypertension. \nConclusion: The result of the study shows the need for herbal and conventional medicine education forhypertension in the community. The result also shows better patient adherence to herbal medicine compared to conventional medicine, as the promising future of herbal medicine for hypertension. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) \nKeywords: Adherence, herbal medicine, hypertension, Lempake Public Health Center Samarinda City \n \n ","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City\",\"authors\":\"S. Paramita, Evi Fitriany, M. S. Tiyantara, Aditiya Setyorini, Trikortea E. Cahyasit\",\"doi\":\"10.22435/HSJI.V9I2.1080\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. \\nMetode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017.Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale). \\nHasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untukhipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumissativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik(p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebihrendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. \\nKesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) \\nKata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda \\nAbstract \\nBackground: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan. \\nMethods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire. \\nResults: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal medicines used by hypertensive patients. The mean blood pressure of herbal medicine users was significantly lower when compared with conventional medicine users for systolic (p=0.004; 95% CI -19.8 – -3.8) and diastolic blood pressure (p=0.038; 95% CI -9.6 – -0.29). The mean score of MMAS in herbal medicine users was significantly higher when compared with conventional medicine users (p=0.004; 95% CI 0.31 – 1.6). This suggests that patients are more adherent in using herbal than the conventional medicine for hypertension. \\nConclusion: The result of the study shows the need for herbal and conventional medicine education forhypertension in the community. The result also shows better patient adherence to herbal medicine compared to conventional medicine, as the promising future of herbal medicine for hypertension. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) \\nKeywords: Adherence, herbal medicine, hypertension, Lempake Public Health Center Samarinda City \\n \\n \",\"PeriodicalId\":30666,\"journal\":{\"name\":\"Health Science Journal of Indonesia\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Health Science Journal of Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/HSJI.V9I2.1080\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/HSJI.V9I2.1080","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
背景:高血压是包括印尼在内的世界主要健康问题。在过去十年中,天然药物治疗高血压的使用有所增加。使用天然药物的成本被认为更便宜,副作用更少。这项研究旨在观察在东加里曼丹萨马林达公共卫生中心(Puskesmas)接受治疗的高血压患者的药物依赖程度。方法:该研究于2017年7月至8月在Samarinda镇山谷中心进行。使用Morisky药物依从性量表对下一位高血压患者进行访谈。结果:56%的高血压患者也使用传统药物以外的天然药物治疗高血压。陶瓷叶(番荔枝)、蝾螈叶(Syzygium polyanthum)和葫芦是高血压患者最常用的天然物质。与传统药物使用者相比,自然资源较低的患者的收缩压(p=0.004;95%CI-19.8-3.8)和舒张压(p=0.038;95%CI-9.6-0.29)的比例。与传统药物使用者相比,天然物质使用者的MMAS比率更高(p=0.004;95%CI 0.31-1.6)。研究表明,与传统药物相比,患者更有可能使用天然药物治疗高血压。结论:研究表明,无论是天然药物还是传统药物,社区都需要高血压治疗教育。研究还表明,与传统药物相比,使用天然药物治疗高血压的相关性更好。它显示了天然药物在未来高血压治疗中的潜在应用前景。(《印度尼西亚健康科学杂志》2018;9(2):82-6)关键词:服从,自然药物,高血压,Puskesmas Lempake Kota Samarinda摘要背景:高血压是包括印度尼西亚在内的世界范围内的主要健康问题。在过去的十年里,草药治疗高血压的使用有所增加。草药的价格被认为更便宜,副作用更少。本研究试图了解东加里曼丹省Samarinda市社区卫生中心高血压患者对药物使用的依从性水平。方法:本研究于2017年7月至8月在Samarinda市Lempake社区卫生中心进行。这项研究的受试者是63名高血压患者,符合研究人员设定的样本标准。本研究采用Morisky药物依从性量表对高血压患者进行问卷调查。结果:56%的高血压患者也使用传统药物以外的草药。Soursop(Annona muricata)叶、salam(Syzygium polyanthum)叶和黄瓜(Cucumis sativus)果是高血压患者最常使用的草药。与传统药物使用者相比,草药使用者的平均血压在收缩压(p=0.004;95%CI-19.8-3.8)和舒张压(p=0.038;95%CI-9.6-0.29)方面显著降低。与传统药物相比,患者更坚持使用草药治疗高血压。结论:本研究结果表明,社区对高血压进行中草药和常规医学教育是必要的。研究结果还表明,与传统药物相比,患者对草药的依从性更好,这是草药治疗高血压的良好前景。(《印度尼西亚健康科学杂志》2018;9(2):82-6)关键词:依从性,草药,高血压,Samarinda市Lempake公共卫生中心
Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City
Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Metode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017.Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale).
Hasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untukhipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumissativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik(p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebihrendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6)
Kata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda
Abstract
Background: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan.
Methods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire.
Results: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal medicines used by hypertensive patients. The mean blood pressure of herbal medicine users was significantly lower when compared with conventional medicine users for systolic (p=0.004; 95% CI -19.8 – -3.8) and diastolic blood pressure (p=0.038; 95% CI -9.6 – -0.29). The mean score of MMAS in herbal medicine users was significantly higher when compared with conventional medicine users (p=0.004; 95% CI 0.31 – 1.6). This suggests that patients are more adherent in using herbal than the conventional medicine for hypertension.
Conclusion: The result of the study shows the need for herbal and conventional medicine education forhypertension in the community. The result also shows better patient adherence to herbal medicine compared to conventional medicine, as the promising future of herbal medicine for hypertension. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6)
Keywords: Adherence, herbal medicine, hypertension, Lempake Public Health Center Samarinda City