伊斯兰教与文化的悖论(西苏门答腊岛性别观的传统与信仰)

Reza Fahmi Dan Prima Aswirna
{"title":"伊斯兰教与文化的悖论(西苏门答腊岛性别观的传统与信仰)","authors":"Reza Fahmi Dan Prima Aswirna","doi":"10.15408/bat.v20i2.3763","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Artikel ditulis berdasarkan teori bermain peran dalam pendekatan psikologi, yang akan membahas peran laki-laki dalam komunitas Minangkabau. Laki-laki memiliki peran yang banyak dalam masyarakat Minangkabau, seperti sebagai kemenakan, paman, dan pemimpin masyarakat. Sehingga, secara teoritis laki-laki memiliki kekuatan yang banyak. Mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi harta keluarga. Tetapi, sayangnya, posisi mereka ada di bawah kendali perempuan. Semua jenis keputusan harus dikonfirmasikan dengan perempuan (sehingga ada istilah Bunda Kandung). Ini artinya kita harus memikirkan kembali tentang perspektif gender dalam komunitas Minangkabau, karena perempuan mendominasi kekuasaan.---Abstract This article based on role play (in psychological approach) which male have in Minangkabau community. The male has many role in the Minangkabau society, like; (a) as a nephew, (b) as a uncle, (c) as a community leader. So, theoriticaly male have a lot of power. They had responsible to protect their fanily wealth as one example. But, unfortunoutly, their possition in “underarm of women”. All kinds of dicission should be get confirm from the women (“so-called”: Bundo Kandung). It means that we should re-thinking about gender perspective in Minangkabau community, because female dominate the power.","PeriodicalId":33743,"journal":{"name":"Buletin AlTuras","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"The Paradox of Islam and Culture (Tradition and Belief abot Gender Perspective in West Sumatra)\",\"authors\":\"Reza Fahmi Dan Prima Aswirna\",\"doi\":\"10.15408/bat.v20i2.3763\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Artikel ditulis berdasarkan teori bermain peran dalam pendekatan psikologi, yang akan membahas peran laki-laki dalam komunitas Minangkabau. Laki-laki memiliki peran yang banyak dalam masyarakat Minangkabau, seperti sebagai kemenakan, paman, dan pemimpin masyarakat. Sehingga, secara teoritis laki-laki memiliki kekuatan yang banyak. Mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi harta keluarga. Tetapi, sayangnya, posisi mereka ada di bawah kendali perempuan. Semua jenis keputusan harus dikonfirmasikan dengan perempuan (sehingga ada istilah Bunda Kandung). Ini artinya kita harus memikirkan kembali tentang perspektif gender dalam komunitas Minangkabau, karena perempuan mendominasi kekuasaan.---Abstract This article based on role play (in psychological approach) which male have in Minangkabau community. The male has many role in the Minangkabau society, like; (a) as a nephew, (b) as a uncle, (c) as a community leader. So, theoriticaly male have a lot of power. They had responsible to protect their fanily wealth as one example. But, unfortunoutly, their possition in “underarm of women”. All kinds of dicission should be get confirm from the women (“so-called”: Bundo Kandung). It means that we should re-thinking about gender perspective in Minangkabau community, because female dominate the power.\",\"PeriodicalId\":33743,\"journal\":{\"name\":\"Buletin AlTuras\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-01-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin AlTuras\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/bat.v20i2.3763\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin AlTuras","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/bat.v20i2.3763","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这篇文章是根据心理学方法中的角色扮演理论撰写的,该理论将讨论米南卡博恩格社区的男性角色。雄性在米南卡博人的社区中扮演着许多角色,比如侄子、叔叔和社区领袖。所以,理论上男人有很多力量。他们有责任保护家庭的财产。但不幸的是,他们的地位在女性的控制之下。所有类型的决定都必须与女性确认(因此有一个生母)。这意味着我们必须重新思考Minangkabau社区的性别观点,因为女性主宰着权力。这篇文章是根据米南博坎社区的角色扮演改编的。这个男人在Minangkabau社会有很多角色;(a)作为侄子,(b)作为叔叔,(c)作为社区领袖。所以,通常男人有很多权力。他们有责任保护他们的英联邦,就像一个展览一样。但是,不幸的是,他们在“女性之下”的占有率非常高。所有的测试都应该得到女性的确认。这意味着我们应该重新考虑Minangkabau社区的性别视角,因为女性主导权力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
The Paradox of Islam and Culture (Tradition and Belief abot Gender Perspective in West Sumatra)
Abstrak Artikel ditulis berdasarkan teori bermain peran dalam pendekatan psikologi, yang akan membahas peran laki-laki dalam komunitas Minangkabau. Laki-laki memiliki peran yang banyak dalam masyarakat Minangkabau, seperti sebagai kemenakan, paman, dan pemimpin masyarakat. Sehingga, secara teoritis laki-laki memiliki kekuatan yang banyak. Mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi harta keluarga. Tetapi, sayangnya, posisi mereka ada di bawah kendali perempuan. Semua jenis keputusan harus dikonfirmasikan dengan perempuan (sehingga ada istilah Bunda Kandung). Ini artinya kita harus memikirkan kembali tentang perspektif gender dalam komunitas Minangkabau, karena perempuan mendominasi kekuasaan.---Abstract This article based on role play (in psychological approach) which male have in Minangkabau community. The male has many role in the Minangkabau society, like; (a) as a nephew, (b) as a uncle, (c) as a community leader. So, theoriticaly male have a lot of power. They had responsible to protect their fanily wealth as one example. But, unfortunoutly, their possition in “underarm of women”. All kinds of dicission should be get confirm from the women (“so-called”: Bundo Kandung). It means that we should re-thinking about gender perspective in Minangkabau community, because female dominate the power.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
6 weeks
期刊最新文献
Teenager’s Resistance to Patriarchy in School: A Feminist Movement Representation on Moxie Film Sufism Literature: Divinity Philosophy in Taufiq al-Hakim’s Short Story Arinillah The Moral Concepts of Peta Kapanca Ceremony in Bima Community Pesantren and the Kitab Kuning: Pesantren Dynamics and Its Influence on the Kitab Kuning Traditions in Sukabumi Public Library and Librarian Stereotypes in The Indonesian Film Kambodja
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1