{"title":"右SUMBA抽样的存在性","authors":"Nyoman Arisanti","doi":"10.24832/fa.v32i2.553","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to see how traditional villages become a marker of the cultural identity of the people of Central Sumba, and also to determine the ideology that exists within traditional villages, and other factors that also lies behind that. The theory used to examine this research problem are semiotic theory, ideological theory, and theory practices. Data collection techniques were carried out by interviews, observations, documentation, and surveys. Data analysis techniques used contextual analysis and comparative analysis. The cultural identity of the peoples of Central Sumba are characterized by traditional houses, rituals of marapu, and megalithic traditions. The existence of traditional villages in Central Sumba is motivated by the ideology of marapu. Besides that, the Regional Government of Central Sumba Regency also gives efforts to preserve traditional villages. The way the indigenous community overcomes resistance and adaptation are the main points in maintaining the existence of traditional villages. Tradisi megalitik di Sumba tidak terlepas dari komunitas adat yang melangsungkan tradisi marapu. Komunitas adat di Sumba Tengah hidup dalam suatu kawasan yang disebut kampung adat. Perkembangan globalisasi telah menyebabkan agama-agama modern masuk ke dalam tatanan masyarakat Sumba. Meskipun demikian, komunitas adat tetap eksis ditengah pergulatan modernitas yang cenderung mengikis kebudayan-kebudayaan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kampung adat menjadi penanda identitas budaya masyarakat Sumba. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ideologi dibalik tetap eksisnya kampung adat dan faktor-faktor lain yang melatar belakangi eksistensi kampung adat di Sumba Tengah. Teori yang digunakan untuk mengkaji masalah penelitian ini adalah teori semiotika, teori ideologi, dan teori praktik yang digunakan secara eklektik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan survei untuk membandingkan tradisi dan tinggalan budaya antar kampung adat. Teknik analisis data yang digunakan analisis kontekstual dan analisis komparatif. Identitas budaya masyarakat Sumba Tengah ditandai dengan rumah adat, ritual marapu, dan tradisi megalitik. Eksistensi kampung adat di Sumba Tengah didukung oleh ideologi marapu. Selain itu, perkembangan industri pariwisata Sumba Tengah telah menjadikan kampung adat sebagai objek wisata handalan, yang berperan dalam menjaga eksistensi komunitas di kampung adat. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah, juga turut berperan dalam upaya pelestarian kampung adat dengan melakukan langkah-langkah pelestarian budaya. Cara komunitas adat mengatasi resistensi dan adaptasi terhadap perkembangan agama-agama modern menjadi kunci utama dalam menjaga eksistensi kampung adat di Sumba Tengah.","PeriodicalId":52717,"journal":{"name":"Forum Arkeologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAH\",\"authors\":\"Nyoman Arisanti\",\"doi\":\"10.24832/fa.v32i2.553\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to see how traditional villages become a marker of the cultural identity of the people of Central Sumba, and also to determine the ideology that exists within traditional villages, and other factors that also lies behind that. The theory used to examine this research problem are semiotic theory, ideological theory, and theory practices. Data collection techniques were carried out by interviews, observations, documentation, and surveys. Data analysis techniques used contextual analysis and comparative analysis. The cultural identity of the peoples of Central Sumba are characterized by traditional houses, rituals of marapu, and megalithic traditions. The existence of traditional villages in Central Sumba is motivated by the ideology of marapu. Besides that, the Regional Government of Central Sumba Regency also gives efforts to preserve traditional villages. The way the indigenous community overcomes resistance and adaptation are the main points in maintaining the existence of traditional villages. Tradisi megalitik di Sumba tidak terlepas dari komunitas adat yang melangsungkan tradisi marapu. Komunitas adat di Sumba Tengah hidup dalam suatu kawasan yang disebut kampung adat. Perkembangan globalisasi telah menyebabkan agama-agama modern masuk ke dalam tatanan masyarakat Sumba. Meskipun demikian, komunitas adat tetap eksis ditengah pergulatan modernitas yang cenderung mengikis kebudayan-kebudayaan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kampung adat menjadi penanda identitas budaya masyarakat Sumba. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ideologi dibalik tetap eksisnya kampung adat dan faktor-faktor lain yang melatar belakangi eksistensi kampung adat di Sumba Tengah. Teori yang digunakan untuk mengkaji masalah penelitian ini adalah teori semiotika, teori ideologi, dan teori praktik yang digunakan secara eklektik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan survei untuk membandingkan tradisi dan tinggalan budaya antar kampung adat. Teknik analisis data yang digunakan analisis kontekstual dan analisis komparatif. Identitas budaya masyarakat Sumba Tengah ditandai dengan rumah adat, ritual marapu, dan tradisi megalitik. Eksistensi kampung adat di Sumba Tengah didukung oleh ideologi marapu. Selain itu, perkembangan industri pariwisata Sumba Tengah telah menjadikan kampung adat sebagai objek wisata handalan, yang berperan dalam menjaga eksistensi komunitas di kampung adat. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah, juga turut berperan dalam upaya pelestarian kampung adat dengan melakukan langkah-langkah pelestarian budaya. Cara komunitas adat mengatasi resistensi dan adaptasi terhadap perkembangan agama-agama modern menjadi kunci utama dalam menjaga eksistensi kampung adat di Sumba Tengah.\",\"PeriodicalId\":52717,\"journal\":{\"name\":\"Forum Arkeologi\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-11-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Forum Arkeologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/fa.v32i2.553\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Forum Arkeologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/fa.v32i2.553","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本研究旨在了解传统村庄如何成为中松巴人民文化认同的标志,并确定传统村庄中存在的意识形态及其背后的其他因素。用来检验这一研究问题的理论有符号学理论、意识形态理论和理论实践。数据收集技术通过访谈、观察、文献和调查进行。数据分析技术采用语境分析和比较分析。中松巴人民的文化认同以传统房屋、马拉普仪式和巨石传统为特征。松巴中部传统村庄的存在是由马拉普的意识形态推动的。除此之外,中央松巴摄政地区政府也在努力保护传统村庄。土著社区克服阻力和适应的方式是维持传统村落存在的要点。贸易是一种伟大的贸易,是一种伟大的贸易,是一种伟大的贸易。在贡榜上,贡榜被称为“贡榜”。Perkembangan globalisasi telah menyebabkan agama-agama现代masuk ke dalam tatanan masyarakat Sumba。Meskipun demikian, komunitas adat tetap eksis ditengah pergulatan and modernitas yang cenderung mengikis kebudayan-kebudayaan local。Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kampung adat menjadi penanda identitas budaya masyarakat Sumba。Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menggetahui的意识形态,dibalik teteka ksisnya kampong adan factor - factor - factor - lain yang, belakangi ksistensi kampong adan di Sumba Tengah。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。数据、观测、文献、调查、统计、统计、统计、统计、统计、统计、统计、统计、统计、统计、统计、统计。技术分析,数据分析,联系分析,比较分析。Identitas budaya masyarakat Sumba Tengah ditandai dengan rumah adat, ritual marapu, dan tradisi megalitik。Eksistensi kampuni adat di Sumba Tengah didukung是一种意识形态。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】
This study aims to see how traditional villages become a marker of the cultural identity of the people of Central Sumba, and also to determine the ideology that exists within traditional villages, and other factors that also lies behind that. The theory used to examine this research problem are semiotic theory, ideological theory, and theory practices. Data collection techniques were carried out by interviews, observations, documentation, and surveys. Data analysis techniques used contextual analysis and comparative analysis. The cultural identity of the peoples of Central Sumba are characterized by traditional houses, rituals of marapu, and megalithic traditions. The existence of traditional villages in Central Sumba is motivated by the ideology of marapu. Besides that, the Regional Government of Central Sumba Regency also gives efforts to preserve traditional villages. The way the indigenous community overcomes resistance and adaptation are the main points in maintaining the existence of traditional villages. Tradisi megalitik di Sumba tidak terlepas dari komunitas adat yang melangsungkan tradisi marapu. Komunitas adat di Sumba Tengah hidup dalam suatu kawasan yang disebut kampung adat. Perkembangan globalisasi telah menyebabkan agama-agama modern masuk ke dalam tatanan masyarakat Sumba. Meskipun demikian, komunitas adat tetap eksis ditengah pergulatan modernitas yang cenderung mengikis kebudayan-kebudayaan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kampung adat menjadi penanda identitas budaya masyarakat Sumba. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ideologi dibalik tetap eksisnya kampung adat dan faktor-faktor lain yang melatar belakangi eksistensi kampung adat di Sumba Tengah. Teori yang digunakan untuk mengkaji masalah penelitian ini adalah teori semiotika, teori ideologi, dan teori praktik yang digunakan secara eklektik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan survei untuk membandingkan tradisi dan tinggalan budaya antar kampung adat. Teknik analisis data yang digunakan analisis kontekstual dan analisis komparatif. Identitas budaya masyarakat Sumba Tengah ditandai dengan rumah adat, ritual marapu, dan tradisi megalitik. Eksistensi kampung adat di Sumba Tengah didukung oleh ideologi marapu. Selain itu, perkembangan industri pariwisata Sumba Tengah telah menjadikan kampung adat sebagai objek wisata handalan, yang berperan dalam menjaga eksistensi komunitas di kampung adat. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah, juga turut berperan dalam upaya pelestarian kampung adat dengan melakukan langkah-langkah pelestarian budaya. Cara komunitas adat mengatasi resistensi dan adaptasi terhadap perkembangan agama-agama modern menjadi kunci utama dalam menjaga eksistensi kampung adat di Sumba Tengah.