{"title":"哈密瓜(Cucumis melo var. cantalupensis)甲醇提取物正丁醇部分抗高血压和肝毒性的硅片分析","authors":"D. Laila, Dianita Rifqia Putri, G. Permatasari","doi":"10.22435/hsji.v11i2.3629","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Penduduk Indonesia cenderung mengkonsumsi herbal dalam terapi hipertensi dalam mempertahankan kadar tekanan darah seperti buah blewah (Cucumis melo var. cantalupensis). Namun mekanisme kerja buah blewah dalam menurunkan tekanan darah, dan potensi toksisitasnya jika dikonsumsi dalam jangka panjang masih belum jelas. Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis mekanisme antihipertensi dari buah blewah dan potensi toksiknya melalui pendekatan in silico. \nMetode: Bubuk blewah kering dimaserasi menggunakan metanol absolut, difraksinasi menggunakan n-butanol. Uji fitokimia dilakukan dengan metode LC-MS, kemudian senyawa bioaktif ditelusuri hingga SMILESnya di PubChem. Analisis QSAR untuk analisis potensi antihipertensi dilakukan dengan PASS server. Kelas toksisitas dan potensi hepatotoksisitas dianalisis menggunakan ProTox-II, dilanjutkan dengan analisis networking menggunakan STITCH dan STRINGdb. \nHasil: Setidaknya terdapat 434 jenis senyawa yang terdapat pada fraksi n-butanol dari ekstrak metanol buah blewah (FBEMB). Berdasarkan analisis STITCH dan STRINGdb, FBEMB dapat bekerja dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme aksi seperti senyawa amlodipine, yang menstabilkan saluran kalsium tipe-L yang terisi tegangan dalam konformasi tidak aktifnya. Dengan demikian, mencegah kontraksi myocyte yang bergantung pada kalsium dan vasokonstriksi. FBEMB mungkin berpotensi hepatotoksik melalui mekanisme kerja senyawa seperti itrakonazol yang menghambat enzim sitokrom P450 yang mempengaruhi gangguan pada sintesis ergosterol, dan efavirenz yang memiliki efek neurotoksik. Penghambatan sitokrom P450 dapat menyebabkan toksisitas obat dan kerusakan hati. \nKesimpulan: FBEMB dapat bekerja dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme penstabilan saluran kalsium tipe-L yang terisi tegangan dalam konformasi tidak aktifnya. \nKata kunci: in silico, antihipertensi, hepatotoksisitas, blewah \n \nAbstract \nBackground: Hypertension is a major cardiovascular disease risk factor. Indonesian people tend to consume herbal medicine to maintain hypertension therapy, i.e cantaloupe (Cucumis melo var. cantalupensis). However, the mechanism of action of cantaloupe in lowering blood pressure and toxicity potential for long term consumption is unclear. The study aimed to analyze the antihypertensive mechanism of cantaloupe and its toxic potential through the in silico. \nMethods: The dried cantaloupe powder was macerated using absolute methanol, then fractionated using n-butanol. The phytochemical test was done by LC-MS method, then the bioactive compounds were traced to their SMILES in the PubChem. The QSAR analysis of the antihypertensive potential was done using the PASS server. The toxicity class and hepatotoxicity potential were analyzed using ProTox-II, followed by networking analysis using STITCH and STRINGdb. \nResults: At least 434 types of compounds were shown in the n-butanol fraction of the methanol extract of cantaloupe (BFMEC). Based on the networking analysis, BFMEC may work in lowering blood pressure through the action mechanism of the amlodipine compound-like, which stabilizes voltage-gated L-type calcium channels in an inactive conformation, thus, prevents calcium-dependent myocyte contraction and vasoconstriction. BFMEC presumably has hepatotoxic through the action mechanism of itraconazole compound-like inhibited cytochrome P450-dependent enzymes, affecting the impairment of ergosterol synthesis, and efavirenz which has neurotoxic effects. The inhibition of cytochrome P450 may cause drug toxicity and liver damage. \nConclusion: BFMEC may work in lowering blood pressure through the action mechanism which stabilizes voltage-gated L-type calcium channels in an inactive conformation. \nKeywords: in silico, antihypertensive, hepatotoxicity, cantaloupe \n ","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"In silico analysis of antihypertensive and hepatotoxicity potential of the n-butanol fraction of the methanol extract of of cantaloupe (Cucumis melo var. cantalupensis)\",\"authors\":\"D. Laila, Dianita Rifqia Putri, G. Permatasari\",\"doi\":\"10.22435/hsji.v11i2.3629\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Penduduk Indonesia cenderung mengkonsumsi herbal dalam terapi hipertensi dalam mempertahankan kadar tekanan darah seperti buah blewah (Cucumis melo var. cantalupensis). Namun mekanisme kerja buah blewah dalam menurunkan tekanan darah, dan potensi toksisitasnya jika dikonsumsi dalam jangka panjang masih belum jelas. Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis mekanisme antihipertensi dari buah blewah dan potensi toksiknya melalui pendekatan in silico. \\nMetode: Bubuk blewah kering dimaserasi menggunakan metanol absolut, difraksinasi menggunakan n-butanol. Uji fitokimia dilakukan dengan metode LC-MS, kemudian senyawa bioaktif ditelusuri hingga SMILESnya di PubChem. Analisis QSAR untuk analisis potensi antihipertensi dilakukan dengan PASS server. Kelas toksisitas dan potensi hepatotoksisitas dianalisis menggunakan ProTox-II, dilanjutkan dengan analisis networking menggunakan STITCH dan STRINGdb. \\nHasil: Setidaknya terdapat 434 jenis senyawa yang terdapat pada fraksi n-butanol dari ekstrak metanol buah blewah (FBEMB). Berdasarkan analisis STITCH dan STRINGdb, FBEMB dapat bekerja dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme aksi seperti senyawa amlodipine, yang menstabilkan saluran kalsium tipe-L yang terisi tegangan dalam konformasi tidak aktifnya. Dengan demikian, mencegah kontraksi myocyte yang bergantung pada kalsium dan vasokonstriksi. FBEMB mungkin berpotensi hepatotoksik melalui mekanisme kerja senyawa seperti itrakonazol yang menghambat enzim sitokrom P450 yang mempengaruhi gangguan pada sintesis ergosterol, dan efavirenz yang memiliki efek neurotoksik. Penghambatan sitokrom P450 dapat menyebabkan toksisitas obat dan kerusakan hati. \\nKesimpulan: FBEMB dapat bekerja dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme penstabilan saluran kalsium tipe-L yang terisi tegangan dalam konformasi tidak aktifnya. \\nKata kunci: in silico, antihipertensi, hepatotoksisitas, blewah \\n \\nAbstract \\nBackground: Hypertension is a major cardiovascular disease risk factor. Indonesian people tend to consume herbal medicine to maintain hypertension therapy, i.e cantaloupe (Cucumis melo var. cantalupensis). However, the mechanism of action of cantaloupe in lowering blood pressure and toxicity potential for long term consumption is unclear. The study aimed to analyze the antihypertensive mechanism of cantaloupe and its toxic potential through the in silico. \\nMethods: The dried cantaloupe powder was macerated using absolute methanol, then fractionated using n-butanol. The phytochemical test was done by LC-MS method, then the bioactive compounds were traced to their SMILES in the PubChem. The QSAR analysis of the antihypertensive potential was done using the PASS server. The toxicity class and hepatotoxicity potential were analyzed using ProTox-II, followed by networking analysis using STITCH and STRINGdb. \\nResults: At least 434 types of compounds were shown in the n-butanol fraction of the methanol extract of cantaloupe (BFMEC). Based on the networking analysis, BFMEC may work in lowering blood pressure through the action mechanism of the amlodipine compound-like, which stabilizes voltage-gated L-type calcium channels in an inactive conformation, thus, prevents calcium-dependent myocyte contraction and vasoconstriction. BFMEC presumably has hepatotoxic through the action mechanism of itraconazole compound-like inhibited cytochrome P450-dependent enzymes, affecting the impairment of ergosterol synthesis, and efavirenz which has neurotoxic effects. The inhibition of cytochrome P450 may cause drug toxicity and liver damage. \\nConclusion: BFMEC may work in lowering blood pressure through the action mechanism which stabilizes voltage-gated L-type calcium channels in an inactive conformation. \\nKeywords: in silico, antihypertensive, hepatotoxicity, cantaloupe \\n \",\"PeriodicalId\":30666,\"journal\":{\"name\":\"Health Science Journal of Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Health Science Journal of Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/hsji.v11i2.3629\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsji.v11i2.3629","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
背景:高血压是心血管疾病的主要危险因素。印度尼西亚人倾向于在高血压疗法中服用草药来保持血压,如甜瓜(Cucumis melo var. cantalupensis)。但是blewah果实在降低血压方面的工作机制,以及长期服用会产生的毒性还不清楚。本研究的目的是通过西利科的方法来分析blewah果实的抗高血压机制和它的毒性潜力。方法:无氧干粉采用绝对甲醇,无氧粉采用n-丁醇。植物化学试验是用LC-MS的方法进行的,然后将生物活性化合物检测到耻笑。通过服务器进行了QSAR对潜在抗高血压的分析。毒性和潜在的肝病毒性是用原- ii进行分析的,然后用缝合和STRINGdb进行联合分析。结果:至少有434种不同类型的化合物存在于blew果实的甲醇提取物中。根据STITCH和STRINGdb的分析,FBEMB可以通过像amlodipine这样的运动机制来降低血压,因为它稳定了l型钙通道的不活动压力。这样可以防止肌钙和血管收缩。fbb可能是通过一种化合物的工作机制,如itrakonazol,抑制抑制抑制ergosterol合成紊乱的细胞色素酶和具有神经毒性作用的efavirenz。P450细胞色素抑制会导致药物毒性和肝脏损伤。结论:FBEMB可以通过l型钙通道稳定机制来降低血压关键词:在硅科、抗高血压、肝病毒性、blewah Abstract背景:高血压是大动脉疾病风险因素。印尼人经常服用草药治疗,i.e cantaloupe (Cucumis melo var. cantalupensis)。战争,在血液压力下使用哈弗的毒液的机制和毒性一直是不清楚的。研究报告将分析cantaloupe的抗高血压机制及其毒性潜力通过二氧化硅。方法:未经处理的大麻淀粉使用绝对甲烷,然后用n-丁醇分解。植物化学测试是由lz - ms的方法完成的,然后生物活性化合物被用于耻笑。反超潜力的QSAR分析正在使用PASS服务器进行。毒性和病毒性的潜在应用是对原- ii进行分析,由线虫和STRINGdb网络分析跟进。建议:至少有434种药物是在nbutanol释放大麻酚(BFMEC)。基于网络分析,BFMEC可能会在血液压力下工作,通过低血抑制,这是稳定的vollodipine类型通信,这是稳定的volstazes,这是抑制myocyte收缩和血管收缩的方法。BFMEC presumac通过抑制剂细胞抑制剂P450-dependent enzymes、影响ergosterol合成药的影响和使神经毒性起作用的efavirenz对细胞外化产生了肝毒性。5月药物和肝脏恶化导致毒品中毒。结束语:BFMEC可能会在低血压力下工作,这是稳定的voltag -gated L-type calsa channels在非活动结合性中。在硅中,抗高血压,肝毒性,大麻
In silico analysis of antihypertensive and hepatotoxicity potential of the n-butanol fraction of the methanol extract of of cantaloupe (Cucumis melo var. cantalupensis)
Latar belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Penduduk Indonesia cenderung mengkonsumsi herbal dalam terapi hipertensi dalam mempertahankan kadar tekanan darah seperti buah blewah (Cucumis melo var. cantalupensis). Namun mekanisme kerja buah blewah dalam menurunkan tekanan darah, dan potensi toksisitasnya jika dikonsumsi dalam jangka panjang masih belum jelas. Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis mekanisme antihipertensi dari buah blewah dan potensi toksiknya melalui pendekatan in silico.
Metode: Bubuk blewah kering dimaserasi menggunakan metanol absolut, difraksinasi menggunakan n-butanol. Uji fitokimia dilakukan dengan metode LC-MS, kemudian senyawa bioaktif ditelusuri hingga SMILESnya di PubChem. Analisis QSAR untuk analisis potensi antihipertensi dilakukan dengan PASS server. Kelas toksisitas dan potensi hepatotoksisitas dianalisis menggunakan ProTox-II, dilanjutkan dengan analisis networking menggunakan STITCH dan STRINGdb.
Hasil: Setidaknya terdapat 434 jenis senyawa yang terdapat pada fraksi n-butanol dari ekstrak metanol buah blewah (FBEMB). Berdasarkan analisis STITCH dan STRINGdb, FBEMB dapat bekerja dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme aksi seperti senyawa amlodipine, yang menstabilkan saluran kalsium tipe-L yang terisi tegangan dalam konformasi tidak aktifnya. Dengan demikian, mencegah kontraksi myocyte yang bergantung pada kalsium dan vasokonstriksi. FBEMB mungkin berpotensi hepatotoksik melalui mekanisme kerja senyawa seperti itrakonazol yang menghambat enzim sitokrom P450 yang mempengaruhi gangguan pada sintesis ergosterol, dan efavirenz yang memiliki efek neurotoksik. Penghambatan sitokrom P450 dapat menyebabkan toksisitas obat dan kerusakan hati.
Kesimpulan: FBEMB dapat bekerja dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme penstabilan saluran kalsium tipe-L yang terisi tegangan dalam konformasi tidak aktifnya.
Kata kunci: in silico, antihipertensi, hepatotoksisitas, blewah
Abstract
Background: Hypertension is a major cardiovascular disease risk factor. Indonesian people tend to consume herbal medicine to maintain hypertension therapy, i.e cantaloupe (Cucumis melo var. cantalupensis). However, the mechanism of action of cantaloupe in lowering blood pressure and toxicity potential for long term consumption is unclear. The study aimed to analyze the antihypertensive mechanism of cantaloupe and its toxic potential through the in silico.
Methods: The dried cantaloupe powder was macerated using absolute methanol, then fractionated using n-butanol. The phytochemical test was done by LC-MS method, then the bioactive compounds were traced to their SMILES in the PubChem. The QSAR analysis of the antihypertensive potential was done using the PASS server. The toxicity class and hepatotoxicity potential were analyzed using ProTox-II, followed by networking analysis using STITCH and STRINGdb.
Results: At least 434 types of compounds were shown in the n-butanol fraction of the methanol extract of cantaloupe (BFMEC). Based on the networking analysis, BFMEC may work in lowering blood pressure through the action mechanism of the amlodipine compound-like, which stabilizes voltage-gated L-type calcium channels in an inactive conformation, thus, prevents calcium-dependent myocyte contraction and vasoconstriction. BFMEC presumably has hepatotoxic through the action mechanism of itraconazole compound-like inhibited cytochrome P450-dependent enzymes, affecting the impairment of ergosterol synthesis, and efavirenz which has neurotoxic effects. The inhibition of cytochrome P450 may cause drug toxicity and liver damage.
Conclusion: BFMEC may work in lowering blood pressure through the action mechanism which stabilizes voltage-gated L-type calcium channels in an inactive conformation.
Keywords: in silico, antihypertensive, hepatotoxicity, cantaloupe