{"title":"香烟和高血压","authors":"Faika Rachmawati, Tities Puspita, A. Suryatma","doi":"10.22435/HSR.V24I3.3561","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hypertension was one of the non-communicable diseases that may cause death in Indonesia. Through Healthy Indonesia Program with Family Approach (PIS-PK), the public health centers conduct home visits to collect family’s health status, such as risk factors and health outcomes involving smoking and hypertension. This study investigates the correlation of smoking and hypertension in two heath centers to the lowest and highest healthy family index (IKS) in Metro City, Lampung Province. The data analysis used multiple logistic regression. The results indicated Puskemas Mulyojati had 11.18% of people diagnosed with hypertension, while Puskesmas Iringmulyo had 5.14%. More smokers were higher in Mulyojati (27.30%) than those in Iringmulyo (23.38%). The proportion of smokers with hypertension in Mulyojati was 2.40% (OR 0.70; 95%CI 0.59-0.84; p 0.006) and in Iringmulyo was 1.09% (OR 0.87 95%CI 0.66-1.14; p 0.115). In Mulyojati, the odds of smokers contracting hypertension was 0.56 times lower than the non-smokers (95%CI 0.44-0.71; p <0,000); meanwhile, the smoking-hypertension relationship in Iringmulyo was not significant despite a bigger odds ratio (OR 0.83, 95%CI 0.59-1.17; p 0.293.) As a recommendation, both Puskesmas promote campaigns for a smoke-free movement, smoke-free areas and smoking cessation counseling to reduce the prevalence of hypertension. \nAbstrak \nHipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian di Indonesia. Melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), puskesmas melakukan kunjungan rumah dan mengumpulkan data profil kesehatan keluarga, meliputi faktor risiko dan kejadian penyakit termasuk kebiasaan merokok dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi di dua puskesmas yang memiliki Indeks Keluarga Sehat (IKS) terendah dan tertinggi di Kota Metro, Provinsi Lampung. Data dianalisis dengan regresi logistik berganda. Sebanyak 11,18% orang di Puskesmas Mulyojati didiagnosis hipertensi, sedangkan Puskesmas Iringmulyo sebesar 5,14%. Perokok lebih banyak ditemukan di Puskemas Mulyojati (27,30%) daripada di Puskesmas Iringmulyo (23,38%). Proporsi orang yang merokok dan didiagnosis hipertensi di Puskesmas Mulyojati sebanyak 2,40% (OR 0,70; IK 95% 0,59-0,84; p 0,000) sedangkan di Puskesmas Iringmulyo 1,09% (OR 0,87; IK 95% 0,66-1,14; p 0,325). Odd rasio orang merokok untuk mengidap hipertensi 0,56 kali dibandingkan dengan orang yang tidak merokok dengan hasil signifikan (IK 95% 0,44-0,71; p <0,000) di Puskesmas Mulyojati. Di Puskesmas Iringmulyo, meskipun odd rasionya sebesar 0,83, namun hasilnya tidak signifikan (IK 95% 0,59-1,17; p 0,293). Kedua Puskesmas disarankan untuk melakukan kampanye gerakan tanpa asap rokok, area bebas rokok dan konseling berhenti merokok untuk menurunkan prevalensi hipertensi.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Rokok Dan Hipertensi\",\"authors\":\"Faika Rachmawati, Tities Puspita, A. Suryatma\",\"doi\":\"10.22435/HSR.V24I3.3561\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hypertension was one of the non-communicable diseases that may cause death in Indonesia. Through Healthy Indonesia Program with Family Approach (PIS-PK), the public health centers conduct home visits to collect family’s health status, such as risk factors and health outcomes involving smoking and hypertension. This study investigates the correlation of smoking and hypertension in two heath centers to the lowest and highest healthy family index (IKS) in Metro City, Lampung Province. The data analysis used multiple logistic regression. The results indicated Puskemas Mulyojati had 11.18% of people diagnosed with hypertension, while Puskesmas Iringmulyo had 5.14%. More smokers were higher in Mulyojati (27.30%) than those in Iringmulyo (23.38%). The proportion of smokers with hypertension in Mulyojati was 2.40% (OR 0.70; 95%CI 0.59-0.84; p 0.006) and in Iringmulyo was 1.09% (OR 0.87 95%CI 0.66-1.14; p 0.115). In Mulyojati, the odds of smokers contracting hypertension was 0.56 times lower than the non-smokers (95%CI 0.44-0.71; p <0,000); meanwhile, the smoking-hypertension relationship in Iringmulyo was not significant despite a bigger odds ratio (OR 0.83, 95%CI 0.59-1.17; p 0.293.) As a recommendation, both Puskesmas promote campaigns for a smoke-free movement, smoke-free areas and smoking cessation counseling to reduce the prevalence of hypertension. \\nAbstrak \\nHipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian di Indonesia. Melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), puskesmas melakukan kunjungan rumah dan mengumpulkan data profil kesehatan keluarga, meliputi faktor risiko dan kejadian penyakit termasuk kebiasaan merokok dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi di dua puskesmas yang memiliki Indeks Keluarga Sehat (IKS) terendah dan tertinggi di Kota Metro, Provinsi Lampung. Data dianalisis dengan regresi logistik berganda. Sebanyak 11,18% orang di Puskesmas Mulyojati didiagnosis hipertensi, sedangkan Puskesmas Iringmulyo sebesar 5,14%. Perokok lebih banyak ditemukan di Puskemas Mulyojati (27,30%) daripada di Puskesmas Iringmulyo (23,38%). Proporsi orang yang merokok dan didiagnosis hipertensi di Puskesmas Mulyojati sebanyak 2,40% (OR 0,70; IK 95% 0,59-0,84; p 0,000) sedangkan di Puskesmas Iringmulyo 1,09% (OR 0,87; IK 95% 0,66-1,14; p 0,325). Odd rasio orang merokok untuk mengidap hipertensi 0,56 kali dibandingkan dengan orang yang tidak merokok dengan hasil signifikan (IK 95% 0,44-0,71; p <0,000) di Puskesmas Mulyojati. Di Puskesmas Iringmulyo, meskipun odd rasionya sebesar 0,83, namun hasilnya tidak signifikan (IK 95% 0,59-1,17; p 0,293). Kedua Puskesmas disarankan untuk melakukan kampanye gerakan tanpa asap rokok, area bebas rokok dan konseling berhenti merokok untuk menurunkan prevalensi hipertensi.\",\"PeriodicalId\":42108,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2021-09-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/HSR.V24I3.3561\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/HSR.V24I3.3561","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
高血压是可能在印度尼西亚造成死亡的非传染性疾病之一。通过“健康印尼方案与家庭方针”(PIS-PK),公共卫生中心进行家访,收集家庭健康状况,如吸烟和高血压相关的风险因素和健康结果。本研究调查了南榜省都会市两个健康中心的吸烟和高血压与最低和最高健康家庭指数(IKS)的相关性。数据分析采用多元逻辑回归。结果显示,Puskemas Mulyojati有11.18%的人被诊断为高血压,而Puskesmas Iringmulyo有5.14%。Mulyojati的吸烟者(27.30%)高于Iringmulyo(23.38%)。Mulyojati吸烟者合并高血压的比例为2.40% (OR 0.70;95%可信区间0.59 - -0.84;p 0.006), Iringmulyo为1.09% (OR 0.87 95%CI 0.66-1.14;p 0.115)。在Mulyojati,吸烟者患高血压的几率比不吸烟者低0.56倍(95%CI 0.44-0.71;p < 0000);同时,尽管比值比较大(OR 0.83, 95%CI 0.59-1.17;p 0.293)。作为一项建议,Puskesmas促进无烟运动、无烟区和戒烟咨询的运动,以减少高血压的患病率。【摘要】印度尼西亚的Hipertensi merupakan salah satu penyakit tiak menular penyebab kematian。Melalui项目印度尼西亚Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), puskesmas melakukan kunjungan rumah dan mengumpulkan数据概况,melalukan数据概况,meluputi因素,risiko dan kejadian penyakit termasuk kebiasaan和merokok dan hipertensi。Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi di dua puskesmas yang memiliki Indeks Keluarga Sehat (IKS) terendah dan tertingi di Kota Metro,省楠绒。数据分析与回归逻辑分析。Sebanyak 11,18%,而Puskesmas Mulyojati诊断为高血压,sedangkan Puskesmas Iringmulyo sebesar 51,14 %。Perokok lebih banyak ditemukan di Puskemas Mulyojati (27.30%) daripada di Puskesmas Iringmulyo(23.38%)。比例橙阳merokok和诊断为高血压的Puskesmas Mulyojati sebanyak 2,40% (OR 0,70;Ik 95% 0,59-0,84;(1万韩元)sedangkan di Puskesmas Iringmulyo 1.09% (OR 0.87韩元);Ik 95% 0,66-1,14;0325页)。奇缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘缘;p < 0000) di Puskesmas Mulyojati。[3] [j] [1] [j] .中国科学院学报(自然科学版),2010,31 (1):1 - 3;0293页)。Kedua Puskesmas disarankan untuk melakukan kampanye gerakan tanpa asap rokok,地区bebas rokok和konseling berhenti merokok untuk menurunkan prevalensi hipertensi。
Hypertension was one of the non-communicable diseases that may cause death in Indonesia. Through Healthy Indonesia Program with Family Approach (PIS-PK), the public health centers conduct home visits to collect family’s health status, such as risk factors and health outcomes involving smoking and hypertension. This study investigates the correlation of smoking and hypertension in two heath centers to the lowest and highest healthy family index (IKS) in Metro City, Lampung Province. The data analysis used multiple logistic regression. The results indicated Puskemas Mulyojati had 11.18% of people diagnosed with hypertension, while Puskesmas Iringmulyo had 5.14%. More smokers were higher in Mulyojati (27.30%) than those in Iringmulyo (23.38%). The proportion of smokers with hypertension in Mulyojati was 2.40% (OR 0.70; 95%CI 0.59-0.84; p 0.006) and in Iringmulyo was 1.09% (OR 0.87 95%CI 0.66-1.14; p 0.115). In Mulyojati, the odds of smokers contracting hypertension was 0.56 times lower than the non-smokers (95%CI 0.44-0.71; p <0,000); meanwhile, the smoking-hypertension relationship in Iringmulyo was not significant despite a bigger odds ratio (OR 0.83, 95%CI 0.59-1.17; p 0.293.) As a recommendation, both Puskesmas promote campaigns for a smoke-free movement, smoke-free areas and smoking cessation counseling to reduce the prevalence of hypertension.
Abstrak
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian di Indonesia. Melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), puskesmas melakukan kunjungan rumah dan mengumpulkan data profil kesehatan keluarga, meliputi faktor risiko dan kejadian penyakit termasuk kebiasaan merokok dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi di dua puskesmas yang memiliki Indeks Keluarga Sehat (IKS) terendah dan tertinggi di Kota Metro, Provinsi Lampung. Data dianalisis dengan regresi logistik berganda. Sebanyak 11,18% orang di Puskesmas Mulyojati didiagnosis hipertensi, sedangkan Puskesmas Iringmulyo sebesar 5,14%. Perokok lebih banyak ditemukan di Puskemas Mulyojati (27,30%) daripada di Puskesmas Iringmulyo (23,38%). Proporsi orang yang merokok dan didiagnosis hipertensi di Puskesmas Mulyojati sebanyak 2,40% (OR 0,70; IK 95% 0,59-0,84; p 0,000) sedangkan di Puskesmas Iringmulyo 1,09% (OR 0,87; IK 95% 0,66-1,14; p 0,325). Odd rasio orang merokok untuk mengidap hipertensi 0,56 kali dibandingkan dengan orang yang tidak merokok dengan hasil signifikan (IK 95% 0,44-0,71; p <0,000) di Puskesmas Mulyojati. Di Puskesmas Iringmulyo, meskipun odd rasionya sebesar 0,83, namun hasilnya tidak signifikan (IK 95% 0,59-1,17; p 0,293). Kedua Puskesmas disarankan untuk melakukan kampanye gerakan tanpa asap rokok, area bebas rokok dan konseling berhenti merokok untuk menurunkan prevalensi hipertensi.