E. Yufita, Zulfalina -, Muhammad Ilham Nur, Fatriah Fatriah, Zulkarnain Jalil
{"title":"赤龙银耳叶提取物在3%盐酸中A36碱的缓蚀作用","authors":"E. Yufita, Zulfalina -, Muhammad Ilham Nur, Fatriah Fatriah, Zulkarnain Jalil","doi":"10.13057/ijap.v12i1.54625","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tumbuhan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai zat inhibitor organik. Inhibitor organik digunakan untuk mengatasi laju korosi terutama pada material yang mengandung logam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peluang beberapa ekstrak dari tumbuhan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi berdasarkan nilai laju korosi dan efesiensi inhibisi. Tumbuhan yang digunakankan adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan daun trembesi (Samanea saman (Jacq.). Sampel ujinya berupa plat baja hitam A36 berdimensi 3 cm x 1,5 cm x 1,14 mm, dan medium korosif asam klorida (HCl) 3%. Variasi kosentrasi ekstrak inhibitor untuk masing-masing bahan yang ditambahkan ke dalam medium korosif HCl 3% sebesar 2, 4, 6, 8 dan 10 mL. Perhitungan laju korosi menggunakan metode kehilangan berat (weightloss). Dari hasil penelitian, nilai laju korosi terendah untuk inhibitor ekstrak kulit buah naga merah terdapat pada penambahan inhibitor 10 mL sebesar 0,0463 cm/yr dengan efisiensinya 91,89 %. Sedangkan nilai laju korosi terendah untuk inhibitor ektrak daun trembesi terjadi pada penambahan inhibitor 10ml sebesar 0,0066 cm/year dengan efisiensi 98,9 %. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kulit buah naga merah dan daun trembesi mampu menurunkan laju korosi yang terjadi pada baja, sehingga memiliki peluang alternatif untuk dijadikan sebagai inhibitor organik.","PeriodicalId":31930,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Applied Physics","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Naga Merah dan Daun Trembesi sebagai Penghambat Korosi pada Baja A36 dalam Larutan HCl 3%\",\"authors\":\"E. Yufita, Zulfalina -, Muhammad Ilham Nur, Fatriah Fatriah, Zulkarnain Jalil\",\"doi\":\"10.13057/ijap.v12i1.54625\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tumbuhan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai zat inhibitor organik. Inhibitor organik digunakan untuk mengatasi laju korosi terutama pada material yang mengandung logam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peluang beberapa ekstrak dari tumbuhan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi berdasarkan nilai laju korosi dan efesiensi inhibisi. Tumbuhan yang digunakankan adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan daun trembesi (Samanea saman (Jacq.). Sampel ujinya berupa plat baja hitam A36 berdimensi 3 cm x 1,5 cm x 1,14 mm, dan medium korosif asam klorida (HCl) 3%. Variasi kosentrasi ekstrak inhibitor untuk masing-masing bahan yang ditambahkan ke dalam medium korosif HCl 3% sebesar 2, 4, 6, 8 dan 10 mL. Perhitungan laju korosi menggunakan metode kehilangan berat (weightloss). Dari hasil penelitian, nilai laju korosi terendah untuk inhibitor ekstrak kulit buah naga merah terdapat pada penambahan inhibitor 10 mL sebesar 0,0463 cm/yr dengan efisiensinya 91,89 %. Sedangkan nilai laju korosi terendah untuk inhibitor ektrak daun trembesi terjadi pada penambahan inhibitor 10ml sebesar 0,0066 cm/year dengan efisiensi 98,9 %. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kulit buah naga merah dan daun trembesi mampu menurunkan laju korosi yang terjadi pada baja, sehingga memiliki peluang alternatif untuk dijadikan sebagai inhibitor organik.\",\"PeriodicalId\":31930,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Applied Physics\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Applied Physics\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.13057/ijap.v12i1.54625\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Applied Physics","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.13057/ijap.v12i1.54625","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
生长是一种可以用作有机抑制剂的自然资源。有机抑制剂用于克服腐蚀,尤其是在含金属材料上。本研究旨在研究从植物中提取一些提取物的可能性,以便根据腐蚀速率和抑制效果将其用作缓蚀剂。使用的植物是红龙(Hylocereus polyrhizus)和颤抖的叶子(Samanea saman(Jacq))。测试样品是一块3厘米x 1.5厘米x 1.14毫米的黑色A36板,以及3%的腐蚀性介质盐酸(HCl)。添加到腐蚀介质HCl 3%中的每种物质的提取物抑制剂浓度的变化分别为2、4、6、8和10mL。使用重量损失计算腐蚀速度。从研究结果来看,除了10 mL 0.0463 cm/年的抑制剂外,红龙皮提取物抑制剂的腐蚀率最低,效率为91.89%。而吸虫叶谱抑制剂的最低腐蚀速率发生在添加0.0066厘米/年的10毫升抑制剂时,效率为98.9%。根据该研究的结果,可以得出结论,红龙皮和颤抖的叶子能够降低钢铁上的腐蚀速度,因此它们有机会成为有机抑制剂。
Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Naga Merah dan Daun Trembesi sebagai Penghambat Korosi pada Baja A36 dalam Larutan HCl 3%
Tumbuhan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai zat inhibitor organik. Inhibitor organik digunakan untuk mengatasi laju korosi terutama pada material yang mengandung logam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peluang beberapa ekstrak dari tumbuhan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi berdasarkan nilai laju korosi dan efesiensi inhibisi. Tumbuhan yang digunakankan adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan daun trembesi (Samanea saman (Jacq.). Sampel ujinya berupa plat baja hitam A36 berdimensi 3 cm x 1,5 cm x 1,14 mm, dan medium korosif asam klorida (HCl) 3%. Variasi kosentrasi ekstrak inhibitor untuk masing-masing bahan yang ditambahkan ke dalam medium korosif HCl 3% sebesar 2, 4, 6, 8 dan 10 mL. Perhitungan laju korosi menggunakan metode kehilangan berat (weightloss). Dari hasil penelitian, nilai laju korosi terendah untuk inhibitor ekstrak kulit buah naga merah terdapat pada penambahan inhibitor 10 mL sebesar 0,0463 cm/yr dengan efisiensinya 91,89 %. Sedangkan nilai laju korosi terendah untuk inhibitor ektrak daun trembesi terjadi pada penambahan inhibitor 10ml sebesar 0,0066 cm/year dengan efisiensi 98,9 %. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kulit buah naga merah dan daun trembesi mampu menurunkan laju korosi yang terjadi pada baja, sehingga memiliki peluang alternatif untuk dijadikan sebagai inhibitor organik.