{"title":"马利克·本纳比视角下的宗教与科学关系","authors":"Sujiat Zubaidi, M. Majid, M. Muttaqin","doi":"10.21111/tsaqafah.v16i2.4999","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Makalah ini bertujuan untuk menemukan kerangka konsep dari sebuah peradaban dalam pandangan Malik Bennabi. Kajian tentang Malik Bennabi yang berkaitan dengan peranan ilmu dan agama sebagai dasar dari sebuah peradaban belum banyak dilakukan. Padahal Malik Bennabi merupakan seorang sosiolog muslim kontemporer yang sangat fenomal setelah Ibnu Khaldun. Dalam makalah ini metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, dengan demikian maka penulis mencoba menganalisis corak pemikiran Malik Bennabi yang berkaitan dengan asal-usul munculnya sebuah peradaban, dilihat dari peranan agama dan ilmu di dalamnya. Dalam kajian singkat ini, dapat dilihat bahwa sebuah peradaban terbentuk dari tiga unsur yaitu manusia, tanah dan waktu, yang mana ketiga unsur tersebut saja tidak mampu membentuk sebuah peradaban tanpa adanya katalisator yang disebut dengan agama. Agama sendiri memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu. Seperti halnya yang ada dalam peradaban Islam, antara agama dan ilmu merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya. Lain halnya dengan peradaban Barat yang ternyata agama di Barat sendiri tidak memiliki hubungan yang harmanonis dengan ilmu. Akan tetapi peradaban Barat bisa terwujud karena adanya sekularisme yaitu pemisahan antara agama dengan Ilmu. Dari dua corak peradaban tersebut, setidaknya masing-masing peradaban memiliki hubungan yang sangat erat dengan agama dan juga ilmu, terlepas dari sebesar apa dan bagaimana agama dan ilmu tersebut berperan dalam kemajuan peradaban tersebut.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Relasi Agama dan Ilmu dengan Peradaban Dalam Perspektif Malik Bennabi\",\"authors\":\"Sujiat Zubaidi, M. Majid, M. Muttaqin\",\"doi\":\"10.21111/tsaqafah.v16i2.4999\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Makalah ini bertujuan untuk menemukan kerangka konsep dari sebuah peradaban dalam pandangan Malik Bennabi. Kajian tentang Malik Bennabi yang berkaitan dengan peranan ilmu dan agama sebagai dasar dari sebuah peradaban belum banyak dilakukan. Padahal Malik Bennabi merupakan seorang sosiolog muslim kontemporer yang sangat fenomal setelah Ibnu Khaldun. Dalam makalah ini metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, dengan demikian maka penulis mencoba menganalisis corak pemikiran Malik Bennabi yang berkaitan dengan asal-usul munculnya sebuah peradaban, dilihat dari peranan agama dan ilmu di dalamnya. Dalam kajian singkat ini, dapat dilihat bahwa sebuah peradaban terbentuk dari tiga unsur yaitu manusia, tanah dan waktu, yang mana ketiga unsur tersebut saja tidak mampu membentuk sebuah peradaban tanpa adanya katalisator yang disebut dengan agama. Agama sendiri memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu. Seperti halnya yang ada dalam peradaban Islam, antara agama dan ilmu merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya. Lain halnya dengan peradaban Barat yang ternyata agama di Barat sendiri tidak memiliki hubungan yang harmanonis dengan ilmu. Akan tetapi peradaban Barat bisa terwujud karena adanya sekularisme yaitu pemisahan antara agama dengan Ilmu. Dari dua corak peradaban tersebut, setidaknya masing-masing peradaban memiliki hubungan yang sangat erat dengan agama dan juga ilmu, terlepas dari sebesar apa dan bagaimana agama dan ilmu tersebut berperan dalam kemajuan peradaban tersebut.\",\"PeriodicalId\":53315,\"journal\":{\"name\":\"Tsaqafah\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-11-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tsaqafah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v16i2.4999\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tsaqafah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v16i2.4999","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Relasi Agama dan Ilmu dengan Peradaban Dalam Perspektif Malik Bennabi
Makalah ini bertujuan untuk menemukan kerangka konsep dari sebuah peradaban dalam pandangan Malik Bennabi. Kajian tentang Malik Bennabi yang berkaitan dengan peranan ilmu dan agama sebagai dasar dari sebuah peradaban belum banyak dilakukan. Padahal Malik Bennabi merupakan seorang sosiolog muslim kontemporer yang sangat fenomal setelah Ibnu Khaldun. Dalam makalah ini metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, dengan demikian maka penulis mencoba menganalisis corak pemikiran Malik Bennabi yang berkaitan dengan asal-usul munculnya sebuah peradaban, dilihat dari peranan agama dan ilmu di dalamnya. Dalam kajian singkat ini, dapat dilihat bahwa sebuah peradaban terbentuk dari tiga unsur yaitu manusia, tanah dan waktu, yang mana ketiga unsur tersebut saja tidak mampu membentuk sebuah peradaban tanpa adanya katalisator yang disebut dengan agama. Agama sendiri memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu. Seperti halnya yang ada dalam peradaban Islam, antara agama dan ilmu merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya. Lain halnya dengan peradaban Barat yang ternyata agama di Barat sendiri tidak memiliki hubungan yang harmanonis dengan ilmu. Akan tetapi peradaban Barat bisa terwujud karena adanya sekularisme yaitu pemisahan antara agama dengan Ilmu. Dari dua corak peradaban tersebut, setidaknya masing-masing peradaban memiliki hubungan yang sangat erat dengan agama dan juga ilmu, terlepas dari sebesar apa dan bagaimana agama dan ilmu tersebut berperan dalam kemajuan peradaban tersebut.