{"title":"心理健康和幸福物理学将印尼钉在世界各地的十字架上","authors":"Rianti Setiadi, Sarinah Lo, B. W. Saputra","doi":"10.19166/pji.v18i1.4765","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental dan well-being pendidik Kristen di Indonesia selama masa pandemic Covid-19. Pengambilan data dilakukan pada 30 Maret sampai dengan 24 April 2021. Peserta penelitian ini adalah pendidik Kristen yang mengajar di sekolah Kristen, negeri, atau swasta nasional. Hasil temuan menunjukkan pendidik Kristen di Indonesia memiliki vocational passion yang tinggi (89%), kesehatan mental yang baik (97,6%), tingkat well-being spiritual tinggi (94,8%), well-being sosial relatif baik (82,8%), well-being ekonomi cukup baik (79,4%), sedangkan well-being kesehatan hanya 52,8% yang tinggi. Sebanyak 66% pendidik memiliki kepuasan hidup yang tinggi. Uji chi square menunjukkan bahwa komponen well-being (spiritual, ekonomi, sosial, dan kesehatan) mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kesehatan mental para pendidik. Tantangan utama yang dihadapi pendidik adalah masalah: teknologi pendukung pembelajaran; kegiatan belajar mengajar yang dirasa tidak maksimal; sikap dan perilaku murid yang kurang disiplin, sopan, kooperatif, dan motivasi; kurangnya relasi dan interaksi antara guru dan guru serta sesama murid; dan beban dan jam kerja yang bertambah yang menyebabkan kelelahan kesehatan fisik dan mental. Implikasi utama dari temuan ini bagi para pengambil keputusan lembaga pendidikan Kristen di Indonesia untuk memberikan perhatian khusus well-being kesehatan dari para pendidik yang telah mengalami kelelahan fisik dengan mengevaluasi dan menyesuaikan ekspektasi, beban kerja, dan jam kerja yang jelas dan membangun ekosistem well-being di sekolah.","PeriodicalId":31941,"journal":{"name":"Polyglot Jurnal Ilmiah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KESEHATAN MENTAL DAN WELL-BEING PENDIDIK KRISTEN DI INDONESIA SELAMA MASA PANDEMI\",\"authors\":\"Rianti Setiadi, Sarinah Lo, B. W. Saputra\",\"doi\":\"10.19166/pji.v18i1.4765\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental dan well-being pendidik Kristen di Indonesia selama masa pandemic Covid-19. Pengambilan data dilakukan pada 30 Maret sampai dengan 24 April 2021. Peserta penelitian ini adalah pendidik Kristen yang mengajar di sekolah Kristen, negeri, atau swasta nasional. Hasil temuan menunjukkan pendidik Kristen di Indonesia memiliki vocational passion yang tinggi (89%), kesehatan mental yang baik (97,6%), tingkat well-being spiritual tinggi (94,8%), well-being sosial relatif baik (82,8%), well-being ekonomi cukup baik (79,4%), sedangkan well-being kesehatan hanya 52,8% yang tinggi. Sebanyak 66% pendidik memiliki kepuasan hidup yang tinggi. Uji chi square menunjukkan bahwa komponen well-being (spiritual, ekonomi, sosial, dan kesehatan) mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kesehatan mental para pendidik. Tantangan utama yang dihadapi pendidik adalah masalah: teknologi pendukung pembelajaran; kegiatan belajar mengajar yang dirasa tidak maksimal; sikap dan perilaku murid yang kurang disiplin, sopan, kooperatif, dan motivasi; kurangnya relasi dan interaksi antara guru dan guru serta sesama murid; dan beban dan jam kerja yang bertambah yang menyebabkan kelelahan kesehatan fisik dan mental. Implikasi utama dari temuan ini bagi para pengambil keputusan lembaga pendidikan Kristen di Indonesia untuk memberikan perhatian khusus well-being kesehatan dari para pendidik yang telah mengalami kelelahan fisik dengan mengevaluasi dan menyesuaikan ekspektasi, beban kerja, dan jam kerja yang jelas dan membangun ekosistem well-being di sekolah.\",\"PeriodicalId\":31941,\"journal\":{\"name\":\"Polyglot Jurnal Ilmiah\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Polyglot Jurnal Ilmiah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19166/pji.v18i1.4765\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Polyglot Jurnal Ilmiah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19166/pji.v18i1.4765","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KESEHATAN MENTAL DAN WELL-BEING PENDIDIK KRISTEN DI INDONESIA SELAMA MASA PANDEMI
Penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental dan well-being pendidik Kristen di Indonesia selama masa pandemic Covid-19. Pengambilan data dilakukan pada 30 Maret sampai dengan 24 April 2021. Peserta penelitian ini adalah pendidik Kristen yang mengajar di sekolah Kristen, negeri, atau swasta nasional. Hasil temuan menunjukkan pendidik Kristen di Indonesia memiliki vocational passion yang tinggi (89%), kesehatan mental yang baik (97,6%), tingkat well-being spiritual tinggi (94,8%), well-being sosial relatif baik (82,8%), well-being ekonomi cukup baik (79,4%), sedangkan well-being kesehatan hanya 52,8% yang tinggi. Sebanyak 66% pendidik memiliki kepuasan hidup yang tinggi. Uji chi square menunjukkan bahwa komponen well-being (spiritual, ekonomi, sosial, dan kesehatan) mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kesehatan mental para pendidik. Tantangan utama yang dihadapi pendidik adalah masalah: teknologi pendukung pembelajaran; kegiatan belajar mengajar yang dirasa tidak maksimal; sikap dan perilaku murid yang kurang disiplin, sopan, kooperatif, dan motivasi; kurangnya relasi dan interaksi antara guru dan guru serta sesama murid; dan beban dan jam kerja yang bertambah yang menyebabkan kelelahan kesehatan fisik dan mental. Implikasi utama dari temuan ini bagi para pengambil keputusan lembaga pendidikan Kristen di Indonesia untuk memberikan perhatian khusus well-being kesehatan dari para pendidik yang telah mengalami kelelahan fisik dengan mengevaluasi dan menyesuaikan ekspektasi, beban kerja, dan jam kerja yang jelas dan membangun ekosistem well-being di sekolah.