{"title":"摩托车驾驶员自杀事件的相关因素SMK学生状态1清除树容量","authors":"Kurniasih Kurniasih, Eka Denis Machfutra, Zainul Khaqiqi Nantabah","doi":"10.22435/hsr.v25i1.4085","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Traffic accidents are the biggest cause of injury. Two of the three main causes of death are injuries from traffic accidents, which are expected to increase further than other causes of death. The number of injuries caused by riding in Kebumen District from 2014 to 2016 involves mainly motorcycles, occurring in the 15-30 year age group, with private and student status that did not possess any driving license. This study determines factors related to the incidence of injury on motorcyclist students of 1 State Vocational High School Puring, Kebumen District academic year 2016/2017 based on host factors, agent factors, and environmental factors. This study was a cross-sectional design with a random sampling technique on 313 motorcyclists. Questionnaires disseminated as the data collection. The analysis was either univariate or bivariate with a significance level p-value<0.05. Drivers were dominantly male. Most occupation of the parents was farmers. The majority of motorists never participate in any safe driving socialization, and the average age was 11 years old when they started to ride a motorcycle. The average mileage per day was 11 km. Bivariate analysis results no correlation among sex, parental occupation, age of first started to ride a motorcycle, use of personal protective equipment, the safe driving socialization, the vehicle feasibility, the driving license ownership, and parental support for safe driving with the incidence of injury. There was a relationship between distance to school, knowledge of safe driving, and friend's motivation to safe driving with injuries. \nAbstrak \nKecelakaan lalu lintas merupakan penyebab cedera terbesar. Salah satu penyebab utama kematian adalah cedera akibat kecelakaan lalu lintas, yang diperkirakan terus meningkat dibandingkan dengan penyebab kematian lain. Jumlah kejadian cedera akibat berkendara di Kabupaten Kebumen tahun 2014−2016, banyak melibatkan kendaraan sepeda motor dengan pengendara usia 15−30 tahun, berstatus swasta, pelajar serta tidak memiliki SIM. Studi ini mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian cedera pada pengendara sepeda motor siswa SMK Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2016/2017 berdasarkan host, agent dan environment factors. Penelitian menggunakan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sample pada 313 pengendara sepeda motor. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariatengan tingkat signifikansi p-value < 0.05. Terdapat pengendara terbanyak usia 16 tahun sejumlah 145 pengendara, pengendara yang berusia 17˗21 tahun sejumlah 129 pengendara, didominasi laki-laki dan pekerjaan orangtua petani. Mayoritas pengendara tidak mengikuti sosialisasi berkendara yang aman. Sejak usia 11 tahun mereka mulai aktif mengemudikan sepeda motor dengan Jarak tempuh 11 km perhari. Hasil analisis bivariabel menunjukkan tidak ada keterkaitan antara usia, jenis kelamin, pekerjaan orangtua, usia awal pengendara sepeda motor mulai aktif mengemudikan sepeda motor, penggunaan alat pelindung diri, sosialisasi berkendara yang aman, kepemilikan SIM C, faktor kelayakan kendaraan dan dukungan orangtua dalam berkendara yang aman dengan kejadian cedera. Terdapat hubungan antara jarak tempat tinggal dengan sekolah, pengetahuan tentang berkendara yang aman dan dukungan teman dalam berkendara yang aman dengan kejadian cedera. Dukungan teman sebaya menjadi faktor paling dominan menentukan terjadinya cedera. Siswa yang tanpa dukungan berkendara aman memiliki risiko cedera. Maka, sosialisasi berkendara oleh pihak kepolisian dan kolaborasi dengan sekolah menjadi hal yang wajib untuk siswa berkendara aman dan selamat di jalan.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Cedera pada Pengendara Sepeda Motor Siswa SMK Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen\",\"authors\":\"Kurniasih Kurniasih, Eka Denis Machfutra, Zainul Khaqiqi Nantabah\",\"doi\":\"10.22435/hsr.v25i1.4085\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Traffic accidents are the biggest cause of injury. Two of the three main causes of death are injuries from traffic accidents, which are expected to increase further than other causes of death. The number of injuries caused by riding in Kebumen District from 2014 to 2016 involves mainly motorcycles, occurring in the 15-30 year age group, with private and student status that did not possess any driving license. This study determines factors related to the incidence of injury on motorcyclist students of 1 State Vocational High School Puring, Kebumen District academic year 2016/2017 based on host factors, agent factors, and environmental factors. This study was a cross-sectional design with a random sampling technique on 313 motorcyclists. Questionnaires disseminated as the data collection. The analysis was either univariate or bivariate with a significance level p-value<0.05. Drivers were dominantly male. Most occupation of the parents was farmers. The majority of motorists never participate in any safe driving socialization, and the average age was 11 years old when they started to ride a motorcycle. The average mileage per day was 11 km. Bivariate analysis results no correlation among sex, parental occupation, age of first started to ride a motorcycle, use of personal protective equipment, the safe driving socialization, the vehicle feasibility, the driving license ownership, and parental support for safe driving with the incidence of injury. There was a relationship between distance to school, knowledge of safe driving, and friend's motivation to safe driving with injuries. \\nAbstrak \\nKecelakaan lalu lintas merupakan penyebab cedera terbesar. Salah satu penyebab utama kematian adalah cedera akibat kecelakaan lalu lintas, yang diperkirakan terus meningkat dibandingkan dengan penyebab kematian lain. Jumlah kejadian cedera akibat berkendara di Kabupaten Kebumen tahun 2014−2016, banyak melibatkan kendaraan sepeda motor dengan pengendara usia 15−30 tahun, berstatus swasta, pelajar serta tidak memiliki SIM. Studi ini mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian cedera pada pengendara sepeda motor siswa SMK Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2016/2017 berdasarkan host, agent dan environment factors. Penelitian menggunakan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sample pada 313 pengendara sepeda motor. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariatengan tingkat signifikansi p-value < 0.05. Terdapat pengendara terbanyak usia 16 tahun sejumlah 145 pengendara, pengendara yang berusia 17˗21 tahun sejumlah 129 pengendara, didominasi laki-laki dan pekerjaan orangtua petani. Mayoritas pengendara tidak mengikuti sosialisasi berkendara yang aman. Sejak usia 11 tahun mereka mulai aktif mengemudikan sepeda motor dengan Jarak tempuh 11 km perhari. Hasil analisis bivariabel menunjukkan tidak ada keterkaitan antara usia, jenis kelamin, pekerjaan orangtua, usia awal pengendara sepeda motor mulai aktif mengemudikan sepeda motor, penggunaan alat pelindung diri, sosialisasi berkendara yang aman, kepemilikan SIM C, faktor kelayakan kendaraan dan dukungan orangtua dalam berkendara yang aman dengan kejadian cedera. Terdapat hubungan antara jarak tempat tinggal dengan sekolah, pengetahuan tentang berkendara yang aman dan dukungan teman dalam berkendara yang aman dengan kejadian cedera. Dukungan teman sebaya menjadi faktor paling dominan menentukan terjadinya cedera. Siswa yang tanpa dukungan berkendara aman memiliki risiko cedera. Maka, sosialisasi berkendara oleh pihak kepolisian dan kolaborasi dengan sekolah menjadi hal yang wajib untuk siswa berkendara aman dan selamat di jalan.\",\"PeriodicalId\":42108,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/hsr.v25i1.4085\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsr.v25i1.4085","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
交通事故是造成伤害的最大原因。三种主要死亡原因中有两种是交通事故造成的伤害,预计这一死亡原因将比其他死亡原因进一步增加。2014年至2016年,科布门地区因骑摩托车而受伤的人数主要涉及摩托车,发生在15-30岁年龄组,拥有私人和学生身份,没有任何驾驶执照。本研究基于宿主因素、代理因素和环境因素,确定了2016/2017学年克步门区1国职高中骑摩托车学生受伤发生率的相关因素。本研究采用横断面设计,随机抽样313名摩托车手。问卷作为数据收集分发。分析为单因素或双因素,显著性水平p值<0.05。司机主要是男性。父母的大部分职业是农民。大多数驾车者从未参加过任何安全驾驶社会化,他们开始骑摩托车的平均年龄是11岁。平均每天行驶11公里。双变量分析结果显示,性别、父母职业、首次骑摩托车年龄、个人防护装备使用情况、安全驾驶社会化程度、车辆可行性、驾驶执照持有情况、父母安全驾驶支持与伤害发生率无相关性。学校距离、安全驾驶知识和朋友的安全驾驶动机与受伤之间存在关系。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Salah satu penyebab utama kematian adalah cedera akibat kecelakaan lalu lintas, yang diperkirakan terus meningkat dibandingkan dengan penyebab kematian lain。Jumlah kejadian cedera akibat berkendara di Kabupaten Kebumen tahun 2014 - 2016, banyak melibatkan kendaran sepeda motor dengan pengendara usia 15 - 30 tahun, berstatus swasta, pelajar serta tidak memoriliki SIM。本文研究了四川四川大学学报(自然科学版),2016/2017年四川四川大学学报(自然科学版),四川四川大学学报(自然科学版),四川四川大学学报(自然科学版)peneletian menggunakan desain poong lintang。泰克彭甘比兰样本孟古纳坎随机样本帕达313彭甘比兰马达。彭普兰数据,孟古纳坎数据。分析数据双变量、单变量、双变量差异均有显著性(p值< 0.05)。12 .在这里,我们将为您提供更多的信息,让您更加了解我们,更了解我们。Mayoritas pengendara tidak mengikuti social - isasi berkendara yang man。在11公里的时间里,我将会看到一辆摩托车。Hasil分析双变量menunjukkan tidak ada keterkaitan antara usia, jenis kelamin, pekerjaan orangtua, usia awal pengendara sepeda motor mulai aktif mengemudikan sepeda motor, penggunaan alat pelindung diri, sosialisasi berkendara yang aman, kepemilikan SIM C, factor kelayakan kendaran dan dukungan orangtua dalam berkendara yang aman dengan kejadian cedera。Terdapat hubungan antara jarak tempat tinggal dengan sekolah, pengetahuan tentenang berkendara yang aman dandukungan teman dalam berkendara yang aman dengan kejadian cedera。Dukungan teman sebaya menjadi是一种主要的木门和木门。Siswa yang tanpa dukungan berkendara an memiliki risko cedera。Maka,社会学家,社会学家,社会学家,社会学家,社会学家,社会学家,社会学家,社会学家,社会学家,社会学家
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Cedera pada Pengendara Sepeda Motor Siswa SMK Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen
Traffic accidents are the biggest cause of injury. Two of the three main causes of death are injuries from traffic accidents, which are expected to increase further than other causes of death. The number of injuries caused by riding in Kebumen District from 2014 to 2016 involves mainly motorcycles, occurring in the 15-30 year age group, with private and student status that did not possess any driving license. This study determines factors related to the incidence of injury on motorcyclist students of 1 State Vocational High School Puring, Kebumen District academic year 2016/2017 based on host factors, agent factors, and environmental factors. This study was a cross-sectional design with a random sampling technique on 313 motorcyclists. Questionnaires disseminated as the data collection. The analysis was either univariate or bivariate with a significance level p-value<0.05. Drivers were dominantly male. Most occupation of the parents was farmers. The majority of motorists never participate in any safe driving socialization, and the average age was 11 years old when they started to ride a motorcycle. The average mileage per day was 11 km. Bivariate analysis results no correlation among sex, parental occupation, age of first started to ride a motorcycle, use of personal protective equipment, the safe driving socialization, the vehicle feasibility, the driving license ownership, and parental support for safe driving with the incidence of injury. There was a relationship between distance to school, knowledge of safe driving, and friend's motivation to safe driving with injuries.
Abstrak
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab cedera terbesar. Salah satu penyebab utama kematian adalah cedera akibat kecelakaan lalu lintas, yang diperkirakan terus meningkat dibandingkan dengan penyebab kematian lain. Jumlah kejadian cedera akibat berkendara di Kabupaten Kebumen tahun 2014−2016, banyak melibatkan kendaraan sepeda motor dengan pengendara usia 15−30 tahun, berstatus swasta, pelajar serta tidak memiliki SIM. Studi ini mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian cedera pada pengendara sepeda motor siswa SMK Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2016/2017 berdasarkan host, agent dan environment factors. Penelitian menggunakan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sample pada 313 pengendara sepeda motor. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariatengan tingkat signifikansi p-value < 0.05. Terdapat pengendara terbanyak usia 16 tahun sejumlah 145 pengendara, pengendara yang berusia 17˗21 tahun sejumlah 129 pengendara, didominasi laki-laki dan pekerjaan orangtua petani. Mayoritas pengendara tidak mengikuti sosialisasi berkendara yang aman. Sejak usia 11 tahun mereka mulai aktif mengemudikan sepeda motor dengan Jarak tempuh 11 km perhari. Hasil analisis bivariabel menunjukkan tidak ada keterkaitan antara usia, jenis kelamin, pekerjaan orangtua, usia awal pengendara sepeda motor mulai aktif mengemudikan sepeda motor, penggunaan alat pelindung diri, sosialisasi berkendara yang aman, kepemilikan SIM C, faktor kelayakan kendaraan dan dukungan orangtua dalam berkendara yang aman dengan kejadian cedera. Terdapat hubungan antara jarak tempat tinggal dengan sekolah, pengetahuan tentang berkendara yang aman dan dukungan teman dalam berkendara yang aman dengan kejadian cedera. Dukungan teman sebaya menjadi faktor paling dominan menentukan terjadinya cedera. Siswa yang tanpa dukungan berkendara aman memiliki risiko cedera. Maka, sosialisasi berkendara oleh pihak kepolisian dan kolaborasi dengan sekolah menjadi hal yang wajib untuk siswa berkendara aman dan selamat di jalan.