{"title":"瓦瓦桑地质公园公地悲剧:彭耶巴布因素及解决方案","authors":"Karsiyati Asih","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4312","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat sekitar geopark yang mana penulis melihat terdapat indikasi tragedy of the commons dalam aktivitas tersebut. Peneliti juga ingin memahami faktor penyebab masyarakat melakukan penambangan pasir illegal, serta solusi untuk mengatasi hal tersebut. Pendekatan studi kasus digunakan untuk memahami kondisi dan permasalahan yang terjadi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan penambang, sopir pengangkut, masyarakat sekitar dan kepala desa. Dari hasil temuan diketahui bahwa penambang aktif menggunakan mesin sedot dengan alasan kelangkaan pasir. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah penambang yang semakin bertambah berbanding terbalik dengan ketersediaan pasir yang semakin berkurang sehingga menyebabkan sulitnya proses pengambilan pasir. Kegiatan penambangan masih dilakukan hingga kini bahkan ketika dampak lingkungan dan sosial mulai dirasakan masyarakat sekitar sungai. Kegiatan penambangan yang terus-menerus berdampak pada ketersediaan air tanah di sekitar sungai, erosi tebing sungai saat musim hujan, kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai) hingga perpecahan pendapat antar masyarakat. Pemerintah sudah menetapkan aturan penambangan galian C dan keputusan mengenai perlindungan alam di kawasan geopark tetapi hal tersebut ternyata tidak menghentikan kegiatan penambangan pasir. Selain karena pengawasannya yang longgar, keterdesakan ekonomi diketahui menjadi faktor utama penduduk sekitar tetap melakukan kegiatan penambangan pasir walaupun kondisinya semakin sulit.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TRAGEDY OF THE COMMONS DI KAWASAN GEOPARK : FAKTOR PENYEBAB DAN SOLUSI\",\"authors\":\"Karsiyati Asih\",\"doi\":\"10.26623/jdsb.v25i2.4312\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat sekitar geopark yang mana penulis melihat terdapat indikasi tragedy of the commons dalam aktivitas tersebut. Peneliti juga ingin memahami faktor penyebab masyarakat melakukan penambangan pasir illegal, serta solusi untuk mengatasi hal tersebut. Pendekatan studi kasus digunakan untuk memahami kondisi dan permasalahan yang terjadi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan penambang, sopir pengangkut, masyarakat sekitar dan kepala desa. Dari hasil temuan diketahui bahwa penambang aktif menggunakan mesin sedot dengan alasan kelangkaan pasir. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah penambang yang semakin bertambah berbanding terbalik dengan ketersediaan pasir yang semakin berkurang sehingga menyebabkan sulitnya proses pengambilan pasir. Kegiatan penambangan masih dilakukan hingga kini bahkan ketika dampak lingkungan dan sosial mulai dirasakan masyarakat sekitar sungai. Kegiatan penambangan yang terus-menerus berdampak pada ketersediaan air tanah di sekitar sungai, erosi tebing sungai saat musim hujan, kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai) hingga perpecahan pendapat antar masyarakat. Pemerintah sudah menetapkan aturan penambangan galian C dan keputusan mengenai perlindungan alam di kawasan geopark tetapi hal tersebut ternyata tidak menghentikan kegiatan penambangan pasir. Selain karena pengawasannya yang longgar, keterdesakan ekonomi diketahui menjadi faktor utama penduduk sekitar tetap melakukan kegiatan penambangan pasir walaupun kondisinya semakin sulit.\",\"PeriodicalId\":55774,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Dinamika Sosial Budaya\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Dinamika Sosial Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4312\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4312","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
TRAGEDY OF THE COMMONS DI KAWASAN GEOPARK : FAKTOR PENYEBAB DAN SOLUSI
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat sekitar geopark yang mana penulis melihat terdapat indikasi tragedy of the commons dalam aktivitas tersebut. Peneliti juga ingin memahami faktor penyebab masyarakat melakukan penambangan pasir illegal, serta solusi untuk mengatasi hal tersebut. Pendekatan studi kasus digunakan untuk memahami kondisi dan permasalahan yang terjadi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan penambang, sopir pengangkut, masyarakat sekitar dan kepala desa. Dari hasil temuan diketahui bahwa penambang aktif menggunakan mesin sedot dengan alasan kelangkaan pasir. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah penambang yang semakin bertambah berbanding terbalik dengan ketersediaan pasir yang semakin berkurang sehingga menyebabkan sulitnya proses pengambilan pasir. Kegiatan penambangan masih dilakukan hingga kini bahkan ketika dampak lingkungan dan sosial mulai dirasakan masyarakat sekitar sungai. Kegiatan penambangan yang terus-menerus berdampak pada ketersediaan air tanah di sekitar sungai, erosi tebing sungai saat musim hujan, kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai) hingga perpecahan pendapat antar masyarakat. Pemerintah sudah menetapkan aturan penambangan galian C dan keputusan mengenai perlindungan alam di kawasan geopark tetapi hal tersebut ternyata tidak menghentikan kegiatan penambangan pasir. Selain karena pengawasannya yang longgar, keterdesakan ekonomi diketahui menjadi faktor utama penduduk sekitar tetap melakukan kegiatan penambangan pasir walaupun kondisinya semakin sulit.