Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.26623/jdsb.v25i4.8890
Fajriannoor Fanani, Yoma Bagus Pamungkas, Natalia Sari Pujiastuti
Banyak konten media sosial berbahasa Indonesia yang sangat buruk dalam menggambarkan profil dari Ataturk. Tokoh ini tidak hanya digambarkan bersebarangan dengan Islam namun juga memiliki ajal yang penuh dengan azab. Menariknya hal yang berkebalikan terjadi pada masyarakat Turki itu sendiri. Disana tokoh Ataturk sangat dipuja dan tempatkan secara terhormat sebagai pendiri sekaligus penyelamat bangsa Turki dari penjajahan barat. Hal ini akhirnya menimbulkan suatu pertanyaan penelitian menarik mengenai bagaimanakah semiotika dari konten demonisasi Ataturk yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model semiotika Danesi dan menemukan bahwa terdapat tiga narasi utama. Pertama Ataturk dinarasikan sebagai tokoh yang sangat buruk karena membubarkan Kekhalifahan Utsmaniyah. Kedua, Ataturk mengalami azab saat kematiannya (sakratul maut) hingga saat ia dikuburkan sampai saat ini. Ketiga, Ataturk adalah antitesa dari tokoh-tokoh Islamis seperti Presiden Erdogan. Keempat, Ataturk adalah penjelmaan dari Firaun pada masa modern. Selain itu konten-konten yang diteliti juga mempropagasikan mitos mengenai ideologi khilafah yang dapat di jabarkan dalam tiga poin. Pertama, keyakinan bahwa khilafah wajib di dirikan. Kedua, keyakinan bahwa khilafah adalah jalan keluar bagi semua permasalah umat. Ketiga, keyakinan bahwa upaya mendirikan kekhalifahan adalah upaya yang realistis.
{"title":"Analisis Konten Demonisasi Tokoh Ataturk di Media Sosial Indonesia Menggunakan Model Semiotika Danesi","authors":"Fajriannoor Fanani, Yoma Bagus Pamungkas, Natalia Sari Pujiastuti","doi":"10.26623/jdsb.v25i4.8890","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i4.8890","url":null,"abstract":"Banyak konten media sosial berbahasa Indonesia yang sangat buruk dalam menggambarkan profil dari Ataturk. Tokoh ini tidak hanya digambarkan bersebarangan dengan Islam namun juga memiliki ajal yang penuh dengan azab. Menariknya hal yang berkebalikan terjadi pada masyarakat Turki itu sendiri. Disana tokoh Ataturk sangat dipuja dan tempatkan secara terhormat sebagai pendiri sekaligus penyelamat bangsa Turki dari penjajahan barat. Hal ini akhirnya menimbulkan suatu pertanyaan penelitian menarik mengenai bagaimanakah semiotika dari konten demonisasi Ataturk yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model semiotika Danesi dan menemukan bahwa terdapat tiga narasi utama. Pertama Ataturk dinarasikan sebagai tokoh yang sangat buruk karena membubarkan Kekhalifahan Utsmaniyah. Kedua, Ataturk mengalami azab saat kematiannya (sakratul maut) hingga saat ia dikuburkan sampai saat ini. Ketiga, Ataturk adalah antitesa dari tokoh-tokoh Islamis seperti Presiden Erdogan. Keempat, Ataturk adalah penjelmaan dari Firaun pada masa modern. Selain itu konten-konten yang diteliti juga mempropagasikan mitos mengenai ideologi khilafah yang dapat di jabarkan dalam tiga poin. Pertama, keyakinan bahwa khilafah wajib di dirikan. Kedua, keyakinan bahwa khilafah adalah jalan keluar bagi semua permasalah umat. Ketiga, keyakinan bahwa upaya mendirikan kekhalifahan adalah upaya yang realistis.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":"187 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140275288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4169
I. Wahyuni, Bunari Bunari, Asril Asril
Berdirinya Kerajaan-kerajaan Melayu di Riau, membuat kerajaan-kerajaan tersebut memperluas daerah kekuasaannya dengan cara menaklukkan kerajaan lainnya. Sama halnya seperti Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan. Perang antara dua kerajaan ini terjadi di Pelalawan yakni di Mempusun. Dalam penelitian ini membahas mengenai: (1) Latar belakang penyebab terjadinya perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan serta Pemerintahan Kerajaan Siak pada masa Sultan Syarif Ali; (2) jalannya perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan 1806-1811; (3) akhir dan dampak dari perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode sejarah, yang mana metode sejarah mempunyai 4 tahap, yakni: (1) Heuristik; (2) Kritik sumber; (3) Interpretasi; (4) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perang yang terjadi dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan mengenai bagian wilayah kekuasaan, dan kukuh nya dalam mempertahankan pendapat masing-masing. Terdapat dua kali penyerangan dalam perang ini. Kemenangan berada pada Kerajaan Siak, dan perang pun selesai, setelah naiknya Sayed Abdurrahman menjadi Raja di Kerajaan Pelalawan, Sayed Abdurrahman mengeluarkan maklumat yang mengarah pada perdamaian. Sayed Abdurrahman meminta Mantan Raja Pelalawan yakni Maharaja Lela Putra untuk kembali ke Pelalawan untuk dijadikan Orang Besar Kerajaan serta dijamin keselamatannya, dan akhir dari perang tersebut ialah berdamai dan mengikat persaudaraan Begito yakni persaudaraan dunia akhirat.
{"title":"Tragedi Di Mempusun: Perang Antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan (1806-1811)","authors":"I. Wahyuni, Bunari Bunari, Asril Asril","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4169","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4169","url":null,"abstract":"Berdirinya Kerajaan-kerajaan Melayu di Riau, membuat kerajaan-kerajaan tersebut memperluas daerah kekuasaannya dengan cara menaklukkan kerajaan lainnya. Sama halnya seperti Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan. Perang antara dua kerajaan ini terjadi di Pelalawan yakni di Mempusun. Dalam penelitian ini membahas mengenai: (1) Latar belakang penyebab terjadinya perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan serta Pemerintahan Kerajaan Siak pada masa Sultan Syarif Ali; (2) jalannya perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan 1806-1811; (3) akhir dan dampak dari perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode sejarah, yang mana metode sejarah mempunyai 4 tahap, yakni: (1) Heuristik; (2) Kritik sumber; (3) Interpretasi; (4) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perang yang terjadi dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan mengenai bagian wilayah kekuasaan, dan kukuh nya dalam mempertahankan pendapat masing-masing. Terdapat dua kali penyerangan dalam perang ini. Kemenangan berada pada Kerajaan Siak, dan perang pun selesai, setelah naiknya Sayed Abdurrahman menjadi Raja di Kerajaan Pelalawan, Sayed Abdurrahman mengeluarkan maklumat yang mengarah pada perdamaian. Sayed Abdurrahman meminta Mantan Raja Pelalawan yakni Maharaja Lela Putra untuk kembali ke Pelalawan untuk dijadikan Orang Besar Kerajaan serta dijamin keselamatannya, dan akhir dari perang tersebut ialah berdamai dan mengikat persaudaraan Begito yakni persaudaraan dunia akhirat.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49371742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4167
Nurda Kholil
Abstrak : Skripsi ini berjudul Sejarah Perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru 2003-2019 . Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) bagaimana sejarah berdirinya SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru. (2) bagaimana perkembangan SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru pada tahun 2003-2019. (3) apa faktor pendorong dan faktor penghambat SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru pada tahun 2003-2019. Penelitian ini menggunaan pendekatan historis, metode pengumpulan data dengan kajian lapangan berupa dokumentasi dan wawancara serta studi arsip dan pustaka. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru. Setelah data di kumpulkan, pengujian data dilakukan dengan kritik sumber yaitu dengan menguji keaslian sumber dan membandingkan antara data yang satu dengan yang lain, seperti membandingkan hasil wawancara dengan bukti tertulis. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pada awal berdirinya SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru merupakan SMK Muhammadiyah 1 Kampus 2 Panam-Pekanbaru, yang mulai beroperasi pada tahun 2003, dengan membuka 2 jurusan, yaitu: (1) Jurusan Teknik Mekanik Otomotif. (2) Jurusan Teknik Elektronika. pada tahun pelajaran 2008/2009 dibukalah jurusan Teknik Informatika. Kemudian pada tahun 2010 diurus cikal bakal pendirian SMK Muhammadiyah 1 kampus 2 Panam menjadi SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru. Hasil penelitian ini yaitu, (1) SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru berdiri pada tahun 2003 sebagai sekolah kampus jauh dari SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru yang terletak di pasar bawah (2) SMK Muhammadiyah 3 Terpadu mengalami perkembangan yang cukup pesat beberapa tahun, pada beberapa aspek seperti bangunan dan sarana prasarana, namun mengalami pasang surut pada aspek jumlah pelajar. (3) faktor pendukung SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru adalah peran dan semangat para pendiri serta guru, dan mendapat dukungan dari masyarakat dan juga pemerintah sewaktu awal pertumbuhan SMK Muhammadiyah 3 Terpadu pekanbaru. Faktor yang menjadi penghambat SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru adalah keterbatasan guru, ruangan dan gedung pembelajaran di masa-masa awal perintisan.
{"title":"Sejarah Perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru","authors":"Nurda Kholil","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4167","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4167","url":null,"abstract":"Abstrak : Skripsi ini berjudul Sejarah Perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru 2003-2019 . Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) bagaimana sejarah berdirinya SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru. (2) bagaimana perkembangan SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru pada tahun 2003-2019. (3) apa faktor pendorong dan faktor penghambat SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru pada tahun 2003-2019. Penelitian ini menggunaan pendekatan historis, metode pengumpulan data dengan kajian lapangan berupa dokumentasi dan wawancara serta studi arsip dan pustaka. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru. Setelah data di kumpulkan, pengujian data dilakukan dengan kritik sumber yaitu dengan menguji keaslian sumber dan membandingkan antara data yang satu dengan yang lain, seperti membandingkan hasil wawancara dengan bukti tertulis. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pada awal berdirinya SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru merupakan SMK Muhammadiyah 1 Kampus 2 Panam-Pekanbaru, yang mulai beroperasi pada tahun 2003, dengan membuka 2 jurusan, yaitu: (1) Jurusan Teknik Mekanik Otomotif. (2) Jurusan Teknik Elektronika. pada tahun pelajaran 2008/2009 dibukalah jurusan Teknik Informatika. Kemudian pada tahun 2010 diurus cikal bakal pendirian SMK Muhammadiyah 1 kampus 2 Panam menjadi SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru. Hasil penelitian ini yaitu, (1) SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru berdiri pada tahun 2003 sebagai sekolah kampus jauh dari SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru yang terletak di pasar bawah (2) SMK Muhammadiyah 3 Terpadu mengalami perkembangan yang cukup pesat beberapa tahun, pada beberapa aspek seperti bangunan dan sarana prasarana, namun mengalami pasang surut pada aspek jumlah pelajar. (3) faktor pendukung SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru adalah peran dan semangat para pendiri serta guru, dan mendapat dukungan dari masyarakat dan juga pemerintah sewaktu awal pertumbuhan SMK Muhammadiyah 3 Terpadu pekanbaru. Faktor yang menjadi penghambat SMK Muhammadiyah 3 Terpadu Pekanbaru adalah keterbatasan guru, ruangan dan gedung pembelajaran di masa-masa awal perintisan. ","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49285345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4341
Irma Yani
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk prosesi upacara sadranan di tengah pandemi covid-19 di desa plukisan. Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah diskriptif kualitatif dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Peneliti mengkaji prosesi upacara sadranan di tengah pandemi didesa plukisan dan nilai-nilai filosofis dalam prosesi upacara sadranan di desa plukisan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa masyarakat desa plukisan memiliki keyakinan dan pemahaman yang kuat terhadap tradisi sadranann sehingga masyarakat bersatu padu melestarikan budaya leluhur dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan di tengah pandemi, nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam prosesi upacara sadranan merupakan salah satu unsur wadah silaturahim. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan keyakinan dan pemahaman yang kuat prosesi upacara sadranan di desa plukisan tetap berlangsung dengan ramah di tengah pandemi covid-19 sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. AbstractThis study aims to identify the form of the sadranan ceremony procession in the midst of the covid-19 pandemic in Plukisan village. The research method used for data collection is descriptive qualitative with interviews, observation, documentation and literature study. Researchers investigated the sadranan ceremony procession in the midst of a pandemic in Plukisan village and philosophical values in the sadranan ceremony procession in Plukisan village. The results of this study state that the people of Plukisan village have a strong belief and understanding of the sadranan tradition so that the community unites in preserving ancestral culture while still adhering to the health protocol in the midst of a pandemic, the philosophical values contained in the ceremonial procession in Plukisan village are the embodiment of gratitude. to God, praying for ancestral spirits, giving alms, and maintaining relationships with the community because the sadranan ceremony procession is an element of the forum for friendship. The conclusion that can be drawn is that with strong belief and understanding the sadranan ceremony procession in Plukisan village continues in a friendly manner in the midst of the covid-19 pandemic as a form of gratitude to God.
{"title":"TRADISI SADRAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI DI DESA PLUKISAN KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI)","authors":"Irma Yani","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4341","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4341","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk prosesi upacara sadranan di tengah pandemi covid-19 di desa plukisan. Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah diskriptif kualitatif dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Peneliti mengkaji prosesi upacara sadranan di tengah pandemi didesa plukisan dan nilai-nilai filosofis dalam prosesi upacara sadranan di desa plukisan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa masyarakat desa plukisan memiliki keyakinan dan pemahaman yang kuat terhadap tradisi sadranann sehingga masyarakat bersatu padu melestarikan budaya leluhur dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan di tengah pandemi, nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam prosesi upacara sadranan merupakan salah satu unsur wadah silaturahim. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan keyakinan dan pemahaman yang kuat prosesi upacara sadranan di desa plukisan tetap berlangsung dengan ramah di tengah pandemi covid-19 sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. AbstractThis study aims to identify the form of the sadranan ceremony procession in the midst of the covid-19 pandemic in Plukisan village. The research method used for data collection is descriptive qualitative with interviews, observation, documentation and literature study. Researchers investigated the sadranan ceremony procession in the midst of a pandemic in Plukisan village and philosophical values in the sadranan ceremony procession in Plukisan village. The results of this study state that the people of Plukisan village have a strong belief and understanding of the sadranan tradition so that the community unites in preserving ancestral culture while still adhering to the health protocol in the midst of a pandemic, the philosophical values contained in the ceremonial procession in Plukisan village are the embodiment of gratitude. to God, praying for ancestral spirits, giving alms, and maintaining relationships with the community because the sadranan ceremony procession is an element of the forum for friendship. The conclusion that can be drawn is that with strong belief and understanding the sadranan ceremony procession in Plukisan village continues in a friendly manner in the midst of the covid-19 pandemic as a form of gratitude to God.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49585150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4309
Shekar Aulia Putri
Indonesia is a country rich in unique and or arguably eccentric customs or traditions. One of the traditions that are still attached or still preserved by the community is the tradition of the earth or nyadran. In Kunti Village, Andong District, Boyolali Regency, the village alms tradition is held by the community once a year and usually this tradition is held after harvest expressing gratitude for the rice harvest from the community to Allah SWT who bestows sustenance by bestowing the rice harvest, as well as the purpose of this tradition is to clean the village from all logs or disasters and the community can also see the closeness to Allah SWT with blessings. This tradition, apart from being a form of cultural preservation by the community, also has an aspect to unite between citizens so that harmony is created in society, such as principle 3, namely "PERSATUAN INDONESIA". The earth alms ceremony is held to strengthen the solidarity of the people with one another.
{"title":"TINJAUAN TERHADAP TRADISI SEDEKAH BUMI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM","authors":"Shekar Aulia Putri","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4309","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4309","url":null,"abstract":"Indonesia is a country rich in unique and or arguably eccentric customs or traditions. One of the traditions that are still attached or still preserved by the community is the tradition of the earth or nyadran. In Kunti Village, Andong District, Boyolali Regency, the village alms tradition is held by the community once a year and usually this tradition is held after harvest expressing gratitude for the rice harvest from the community to Allah SWT who bestows sustenance by bestowing the rice harvest, as well as the purpose of this tradition is to clean the village from all logs or disasters and the community can also see the closeness to Allah SWT with blessings. This tradition, apart from being a form of cultural preservation by the community, also has an aspect to unite between citizens so that harmony is created in society, such as principle 3, namely \"PERSATUAN INDONESIA\". The earth alms ceremony is held to strengthen the solidarity of the people with one another.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42818501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4356
Syamsul Akmal
Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Situasional Kerja dan Kompetensi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Bupati Kabupaten Pidie. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh situasional kerja dan kompetensi terhadap efektifitas kerja pegawai di kantor Bupati Kabupaten Pidie serta untuk mengetahui variabel dominan yang berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai di kantor Bupati Kabupaten Pidie. Penelitian ini dilaksanakan pada kantor Bupati Kabupaten Pidie yang terletak di Jalan Prof Moh. Ibrahim, Sigli, Kabupaten Pidie. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor Bupati Kabupaten Pidie yaitu 144 orang pegawai, kemudian diambil sampel sebanyak 50% dari populasi atau 72 orang pegawai. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara dan kuesioner. Dalam menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan dependen, model yang digunakan adalah model regresi berganda, yang dapat dinyatakan sebagai berikut : Ŷ = a + b1X1+ b2X2 + e.Berdasarkan output SPSS diperoleh model regresi berganda dalam bentuk persamaan sebagai berikut: Y = 4.807+ 0.258X1+ 0.180X2. Variabel Situasional Kerja (X1) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap Efektivitas Kerja PegawaiKantor Bupati Kabupaten Pidie. Secara simultan diperoleh nilai Fhitung9.823 > Ftabel3.773, menunjukkan bahwa variabel Situasional Kerja (X1) dan Kompetensi (X2) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Efektivitas Kerja PegawaiKantor Bupati Kabupaten Pidie. Variabel Situasional Kerja (X1) diperoleh nilai thitung 2.731 > ttabel 1.994, artinya bahwa variabel Situasional Kerja (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pegawaipada Kantor Bupati Kabupaten Pidie. Variabel Kompetensi (X2) diperoleh nilai thitung 2.778 > ttabel 1.994, dengan demikian variabel Kompetensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawaipada Kantor Bupati Kabupaten Pidie. Indeks determinasi masing-masing variabel Situasional Kerja (X1) dan Kompetensi (X2) terhadap variabel Efektivitas kerja Pegawai (Y) diperoleh sebesar 22.2% yang berarti bahwa varisi variabel bebas dapat menjelaskan variabel tidak bebas sebesar 22.2% sedangkan selebihnya yaitu 77.8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
{"title":"ANALISIS PENGARUH SITUASIONAL KERJA DAN KOMPETENSI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BUPATI KABUPATEN PIDIE","authors":"Syamsul Akmal","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4356","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4356","url":null,"abstract":"<p>Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Situasional Kerja dan Kompetensi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Bupati Kabupaten Pidie. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh situasional kerja dan kompetensi terhadap efektifitas kerja pegawai di kantor Bupati Kabupaten Pidie serta untuk mengetahui variabel dominan yang berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai di kantor Bupati Kabupaten Pidie. Penelitian ini dilaksanakan pada kantor Bupati Kabupaten Pidie yang terletak di Jalan Prof Moh. Ibrahim, Sigli, Kabupaten Pidie. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor Bupati Kabupaten Pidie yaitu 144 orang pegawai, kemudian diambil sampel sebanyak 50% dari populasi atau 72 orang pegawai. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara dan kuesioner. Dalam menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan dependen, model yang digunakan adalah model regresi berganda, yang dapat dinyatakan sebagai berikut : <strong> </strong>Ŷ = a + b<sub>1</sub>X<sub>1</sub>+ b<sub>2</sub>X<sub>2</sub> + e.<strong> </strong>Berdasarkan output SPSS diperoleh model regresi berganda dalam bentuk persamaan sebagai berikut: Y = 4.807+ 0.258X<sub>1</sub>+ 0.180X<sub>2</sub>. Variabel Situasional Kerja (X<sub>1</sub>) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai<em> </em>Kantor Bupati Kabupaten Pidie. Secara simultan diperoleh nilai F<sub>hitung</sub>9.823 &gt; F<sub>tabel</sub>3.773, menunjukkan bahwa variabel Situasional Kerja (X<sub>1</sub>) dan Kompetensi (X<sub>2</sub>) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai<em> </em>Kantor Bupati Kabupaten Pidie. Variabel Situasional Kerja (X<sub>1</sub>) diperoleh nilai t<sub>hitung </sub>2.731 &gt; t<sub>tabel </sub>1.994, artinya bahwa variabel Situasional Kerja (X<sub>1</sub>) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai<em> </em>pada Kantor Bupati Kabupaten Pidie. Variabel Kompetensi (X<sub>2</sub>) diperoleh nilai t<sub>hitung </sub>2.778 &gt; t<sub>tabel</sub> 1.994, dengan demikian variabel Kompetensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai<em> </em>pada Kantor Bupati Kabupaten Pidie. Indeks determinasi masing-masing variabel Situasional Kerja (X<sub>1</sub>) dan Kompetensi (X<sub>2</sub>) terhadap variabel Efektivitas kerja Pegawai (Y) diperoleh sebesar 22.2% yang berarti bahwa varisi variabel bebas dapat menjelaskan variabel tidak bebas sebesar 22.2% sedangkan selebihnya yaitu 77.8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.</p>","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135160343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4291
N. Rahmah
ABSTRAK Pada dasarnya, sosiologi budaya (budaya) adalah cabang sosiologi yang mempelajari budaya dari sudut pandang sosial (sosiologis). Kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan, masyarakat tidak mungkin tidak berhubungan dengan hasil- hasil kebudayaan. Islam masuk ke Indonesia tidak dalam kondisi hampa budaya. Telah ada budaya setempat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Hal ini melahirkan akulturasi budaya antara ajaran Islam dan budaya masyarakat setempat. Di sisi lain, tata cara pelaksanaan ajaran Islam lebih bercorak keindonesiaan (lokal) dan tidak sepenuhnya sama dengan wilayah aslinya di Timur Tengah. Islam mempunyai dua aspek, yakni segi agama dan segi kebudayaan. Dengan demikian, ada agama Islam dan ada kebudayaan Islam. Dalam pandangan ilmiah, antara keduanya dapat dibedakan, tetapi dalam pandangan Islam sendiri tak mungkin dipisahkan. Antara yang kedua dan yang pertama membentuk integrasi. Demikian eratnya jalinan integrasinya, sehingga sering sukar mendudukkan suatu perkara, apakah agama atau kebudayaan. Misalnya nikah, talak, rujuk, dan waris. Dipandang dari kacamata kebudayaan, perkara-perkara itu masuk kebudayaan. Tetapi ketentuanketentuannya berasal dari Tuhan.
{"title":"MENGKAJI MAKNA SOSIOLOGI BUDAYA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM BESERTA TEORI-TEORINYA","authors":"N. Rahmah","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4291","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4291","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pada dasarnya, sosiologi budaya (budaya) adalah cabang sosiologi yang mempelajari budaya dari sudut pandang sosial (sosiologis). Kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan, masyarakat tidak mungkin tidak berhubungan dengan hasil- hasil kebudayaan. Islam masuk ke Indonesia tidak dalam kondisi hampa budaya. Telah ada budaya setempat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Hal ini melahirkan akulturasi budaya antara ajaran Islam dan budaya masyarakat setempat. Di sisi lain, tata cara pelaksanaan ajaran Islam lebih bercorak keindonesiaan (lokal) dan tidak sepenuhnya sama dengan wilayah aslinya di Timur Tengah. Islam mempunyai dua aspek, yakni segi agama dan segi kebudayaan. Dengan demikian, ada agama Islam dan ada kebudayaan Islam. Dalam pandangan ilmiah, antara keduanya dapat dibedakan, tetapi dalam pandangan Islam sendiri tak mungkin dipisahkan. Antara yang kedua dan yang pertama membentuk integrasi. Demikian eratnya jalinan integrasinya, sehingga sering sukar mendudukkan suatu perkara, apakah agama atau kebudayaan. Misalnya nikah, talak, rujuk, dan waris. Dipandang dari kacamata kebudayaan, perkara-perkara itu masuk kebudayaan. Tetapi ketentuanketentuannya berasal dari Tuhan. ","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48879051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.3845
Asyrul Fikri
LKPD can help prepare students for school exams or daily tests. The focus of development is on history subjects for class XII (twelve) students. The LKPD contains material and practice questions. The method used in this research is a research and development method using a software development approach in this case is android-based software. The development of android-based LKPD for History Subject Class XII uses the ADDIE model, namely Analysis (analysis), Design (design), Development (development), Implementation (implementation), and Evaluation (evaluation). The data analysis technique used in this research is descriptive analysis, namely by calculating the percentage value of the validation results. The results of the research and discussion are; The assessment from material experts regarding android-based LKPD for Class XII History Subjects obtained an average value of all indicators of 4.20. Based on this assessment, the teaching materials are declared Eligible to use; Assessments from media experts regarding android-based LKPD for Class XII History Subjects obtained an average score of 4.5 in the "Very Eligible" category; and the trial was conducted at SMAN 1 Rumbio Jaya in class XII with 30 students. Students' assessment of the Android-based LKPD obtained an average value of all indicators of 4.0. Based on these data, the Android-based LKPD was declared "Eligible" to use.
{"title":"Pengembangan LKPD berbasis Android Untuk Mata Pelajaran Sejarah Kelas XII","authors":"Asyrul Fikri","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.3845","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.3845","url":null,"abstract":"LKPD can help prepare students for school exams or daily tests. The focus of development is on history subjects for class XII (twelve) students. The LKPD contains material and practice questions. The method used in this research is a research and development method using a software development approach in this case is android-based software. The development of android-based LKPD for History Subject Class XII uses the ADDIE model, namely Analysis (analysis), Design (design), Development (development), Implementation (implementation), and Evaluation (evaluation). The data analysis technique used in this research is descriptive analysis, namely by calculating the percentage value of the validation results. The results of the research and discussion are; The assessment from material experts regarding android-based LKPD for Class XII History Subjects obtained an average value of all indicators of 4.20. Based on this assessment, the teaching materials are declared Eligible to use; Assessments from media experts regarding android-based LKPD for Class XII History Subjects obtained an average score of 4.5 in the \"Very Eligible\" category; and the trial was conducted at SMAN 1 Rumbio Jaya in class XII with 30 students. Students' assessment of the Android-based LKPD obtained an average value of all indicators of 4.0. Based on these data, the Android-based LKPD was declared \"Eligible\" to use.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48475089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4020
Nisrina Mahdiyah
Kemiskinan sudah menjadi permasalahan sosial di berbagai negara berkembang, seperti Indonesia. Kemiskinan sejak lama kerap dijadikan sebagai kebudayaan kemiskinan oleh strata bawah, salah satunya yaitu pengemis. Pada penelitian ini dengan menggunakan studi literatur akan mengkaji kebudayaan kemiskinan yang dilakukan pengemis di Indonesia, dengan memaparkan hasil bacaan berupa penelitian terdahulu dan refleksi dari beberapa buku yang terkait. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebudayaan kemiskinan pada masyarakat miskin di beberapa wilayah perkotaan di Indonesia. Penelitian dengan studi literaur ini akan mengaitkan perspektif milik Oscar Lewis mengenai kebudayaan kemiskinan dengan kebudayaan kemiskinan pada pengemis di perkotaan. Disebutkan pada kajian literatur ini, walaupun penduduk miskin lebih banyak di pedesaan, tetapi di perkotaan juga sering kali ditemui penduduk miskin seperti pengemis. Pertumbuhan kota juga mempengaruhi tingkat kemiskinan pada suatu kota, karena intensitas pertambahan penduduk tinggi tidak diiringi dengan peningkatan fasilitas umum ataupun dari pelayanan sosial, begitupun dengan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang kurang merata di tengah pertambahan penduduk. Kata kunci : kebudayaan kemiskinan; pengemis; kota
{"title":"STUDI LITERATUR KEBUDAYAAN KEMISKINAN PADA PENGEMIS DI PERKOTAAN","authors":"Nisrina Mahdiyah","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4020","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4020","url":null,"abstract":"Kemiskinan sudah menjadi permasalahan sosial di berbagai negara berkembang, seperti Indonesia. Kemiskinan sejak lama kerap dijadikan sebagai kebudayaan kemiskinan oleh strata bawah, salah satunya yaitu pengemis. Pada penelitian ini dengan menggunakan studi literatur akan mengkaji kebudayaan kemiskinan yang dilakukan pengemis di Indonesia, dengan memaparkan hasil bacaan berupa penelitian terdahulu dan refleksi dari beberapa buku yang terkait. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebudayaan kemiskinan pada masyarakat miskin di beberapa wilayah perkotaan di Indonesia. Penelitian dengan studi literaur ini akan mengaitkan perspektif milik Oscar Lewis mengenai kebudayaan kemiskinan dengan kebudayaan kemiskinan pada pengemis di perkotaan. Disebutkan pada kajian literatur ini, walaupun penduduk miskin lebih banyak di pedesaan, tetapi di perkotaan juga sering kali ditemui penduduk miskin seperti pengemis. Pertumbuhan kota juga mempengaruhi tingkat kemiskinan pada suatu kota, karena intensitas pertambahan penduduk tinggi tidak diiringi dengan peningkatan fasilitas umum ataupun dari pelayanan sosial, begitupun dengan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang kurang merata di tengah pertambahan penduduk. Kata kunci : kebudayaan kemiskinan; pengemis; kota","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47734769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4205
Novia Ul Haq
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya lahan yang luas, hal tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan baik, namun pemanfaatan yang minim akan menjadikan masalah besar dalam dunia pertanian, sehingga memengaruhi pola kehidupan dalam keluarga buruh tani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bertahan hidup keluarga buruh tani akibat adanya ketidaksetaraan gender di lingkungan keluarga dalam sektor pertanian. Penelitian ini juga menganalisis bagaimana buruh tani perempuan bertahan hidup dengan peran ganda yaitu bekerja di sektor domestik dan di sektor publik. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dimana pada teknik pengumpulan informasi bersumber dari buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan judul penelitian. Hasil yang diperoleh yaitu pemanfaatan sumber daya lahan di Indonesia masih belum maksimal, bahkan alat yang digunakan sebagai alat bantu produksi. Hal tersebut yang menjadikan adanya ketidaksetaraan gender dalam sektor pertanian. Sehingga mengakibatkan keluarga buruh tani harus menerapkan berbagai macam strategi bertahan hidup sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Kata kunci: buruh, ketidaksetaraan, genderIndonesia is a country with vast land resources, this can meet the needs of the Indonesian people well, but minimal utilization will create a big problem in the world of agriculture, thus affecting the pattern of life in the family of farm workers. This study aims to analyze the survival strategy of farm workers' families due to gender inequality in the family environment in the agricultural sector. This study also analyzes how female farm laborers survive with the dual role of working in the domestic sector and in the public sector. The method used is descriptive qualitative where the technique of collecting information comes from books, journals and articles related to the research title. The results obtained are that the utilization of land resources in Indonesia is still not optimal, even the tools used as production aids. This is what causes gender inequality in the agricultural sector. As a result, families of farm workers have to apply various survival strategies as a way to meet their daily needs.Keywords: labor, inequality, gender
{"title":"Strategi Bertahan Hidup Keluarga Buruh Tani Akibat Adanya Ketidaksetaraan Gender","authors":"Novia Ul Haq","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4205","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4205","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara dengan sumber daya lahan yang luas, hal tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan baik, namun pemanfaatan yang minim akan menjadikan masalah besar dalam dunia pertanian, sehingga memengaruhi pola kehidupan dalam keluarga buruh tani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bertahan hidup keluarga buruh tani akibat adanya ketidaksetaraan gender di lingkungan keluarga dalam sektor pertanian. Penelitian ini juga menganalisis bagaimana buruh tani perempuan bertahan hidup dengan peran ganda yaitu bekerja di sektor domestik dan di sektor publik. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dimana pada teknik pengumpulan informasi bersumber dari buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan judul penelitian. Hasil yang diperoleh yaitu pemanfaatan sumber daya lahan di Indonesia masih belum maksimal, bahkan alat yang digunakan sebagai alat bantu produksi. Hal tersebut yang menjadikan adanya ketidaksetaraan gender dalam sektor pertanian. Sehingga mengakibatkan keluarga buruh tani harus menerapkan berbagai macam strategi bertahan hidup sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Kata kunci: buruh, ketidaksetaraan, genderIndonesia is a country with vast land resources, this can meet the needs of the Indonesian people well, but minimal utilization will create a big problem in the world of agriculture, thus affecting the pattern of life in the family of farm workers. This study aims to analyze the survival strategy of farm workers' families due to gender inequality in the family environment in the agricultural sector. This study also analyzes how female farm laborers survive with the dual role of working in the domestic sector and in the public sector. The method used is descriptive qualitative where the technique of collecting information comes from books, journals and articles related to the research title. The results obtained are that the utilization of land resources in Indonesia is still not optimal, even the tools used as production aids. This is what causes gender inequality in the agricultural sector. As a result, families of farm workers have to apply various survival strategies as a way to meet their daily needs.Keywords: labor, inequality, gender","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43744527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}