{"title":"纳税人应如何应对税务机关的监管?","authors":"Prianto Budi Saptono, Ismail Khozen","doi":"10.31603/bisnisekonomi.v19i2.4886","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Directorate General of Taxes (DGT) has adopted a compliance risk management approach to monitor taxpayers optimally. In the initial supervision process, DGT often sends a Letter of Request for Explanation of Data and Information (SP2DK) to taxpayers to ensure that their tax obligations are fulfilled. This study aims to analyze how taxpayers respond to the supervision under SP2DK to minimize disputes with tax authorities. The analysis was carried out qualitatively. This study concludes that taxpayers need to be further involved with Account Representative interactions to determine their wishes to adapt to the prevailing tax control system. Understanding how AR works can help taxpayers be better prepared for the ongoing supervisory process. However, taxpayers also need a deeper understanding of tax knowledge, especially about supervision, to adjust to the data and explanation requested by AR. \n \nDirektorat Jenderal Pajak (DJP) menerapkan pendekatan manajemen risiko kepatuhan untuk memantau Wajib Pajak (WP) secara optimal. Dalam proses pengawasan awal, DJP kerap mengirimkan Surat Permintaan Penjelasan Data dan/atau Informasi (SP2DK) kepada WP untuk memastikan terpenuhinya kewajiban perpajakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana WP menanggapi pengawasan di bawah SP2DK untuk meminimalkan sengketa dengan otoritas pajak. Analisis dilakukan secara kualitatif. Studi ini menyimpulkan bahwa WP perlu terlibat lebih jauh dalam berinteraksi dengan Account Representative (AR) untuk mengetahui keinginannya beradaptasi dengan sistem pengendalian pajak yang berlaku. Memahami bagaimana AR bekerja dapat membantu WP lebih siap untuk proses pengawasan yang sedang berlangsung. Namun wajib pajak juga membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang perpajakan, khususnya tentang pengawasan, untuk menyesuaikan dengan data dan penjelasan yang diminta oleh AR.","PeriodicalId":32709,"journal":{"name":"Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"How Should Taxpayers Respond the Tax Authority Supervision?\",\"authors\":\"Prianto Budi Saptono, Ismail Khozen\",\"doi\":\"10.31603/bisnisekonomi.v19i2.4886\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The Directorate General of Taxes (DGT) has adopted a compliance risk management approach to monitor taxpayers optimally. In the initial supervision process, DGT often sends a Letter of Request for Explanation of Data and Information (SP2DK) to taxpayers to ensure that their tax obligations are fulfilled. This study aims to analyze how taxpayers respond to the supervision under SP2DK to minimize disputes with tax authorities. The analysis was carried out qualitatively. This study concludes that taxpayers need to be further involved with Account Representative interactions to determine their wishes to adapt to the prevailing tax control system. Understanding how AR works can help taxpayers be better prepared for the ongoing supervisory process. However, taxpayers also need a deeper understanding of tax knowledge, especially about supervision, to adjust to the data and explanation requested by AR. \\n \\nDirektorat Jenderal Pajak (DJP) menerapkan pendekatan manajemen risiko kepatuhan untuk memantau Wajib Pajak (WP) secara optimal. Dalam proses pengawasan awal, DJP kerap mengirimkan Surat Permintaan Penjelasan Data dan/atau Informasi (SP2DK) kepada WP untuk memastikan terpenuhinya kewajiban perpajakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana WP menanggapi pengawasan di bawah SP2DK untuk meminimalkan sengketa dengan otoritas pajak. Analisis dilakukan secara kualitatif. Studi ini menyimpulkan bahwa WP perlu terlibat lebih jauh dalam berinteraksi dengan Account Representative (AR) untuk mengetahui keinginannya beradaptasi dengan sistem pengendalian pajak yang berlaku. Memahami bagaimana AR bekerja dapat membantu WP lebih siap untuk proses pengawasan yang sedang berlangsung. Namun wajib pajak juga membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang perpajakan, khususnya tentang pengawasan, untuk menyesuaikan dengan data dan penjelasan yang diminta oleh AR.\",\"PeriodicalId\":32709,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31603/bisnisekonomi.v19i2.4886\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31603/bisnisekonomi.v19i2.4886","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
税务总局(DGT)采用了合规风险管理方法,以最佳方式监督纳税人。在最初的监管过程中,税务总局通常会向纳税人发出数据和信息解释请求函(SP2DK),以确保其纳税义务得到履行。本研究旨在分析纳税人如何应对SP2DK下的监管,以尽量减少与税务机关的纠纷。进行定性分析。本研究的结论是,纳税人需要进一步参与客户代表的互动,以确定他们的愿望,以适应现行的税收控制系统。了解AR的工作原理可以帮助纳税人更好地为正在进行的监管过程做好准备。然而,纳税人也需要更深入地了解税务知识,特别是关于监管的知识,以适应AR所要求的数据和解释。董事janderal Pajak (DJP)的行政管理人员(isiko kepatuhan untuk)的行政管理人员(WP)的行政管理人员。Dalam propros pengawasan awal, DJP kerap mengirimkan Surat Permintaan Penjelasan Data dan/atau Informasi (SP2DK) kepaada WP untuk memastikan terpenuhinya kewajiban perpajakannya。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis bagaimana WP menanggapi pengawasan di bawah SP2DK untuk minimalkan sengketa dengan otoritas pajak。分析双裂坎的secara质量。研究了中国经济发展的动力与动力,以及中国经济发展的动力与动力,以及中国经济发展的动力与动力。Memahami bagaimana AR bekerja dapat membantu WP lebih siap untuk propropengawasan yang sedang berlangsung。Namun wajib pajak juga membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang perpajakan, khususnya tentang pengawasan, untuk menyesuaikan dengan data dan penjelasan yang diminta oleh AR。
How Should Taxpayers Respond the Tax Authority Supervision?
The Directorate General of Taxes (DGT) has adopted a compliance risk management approach to monitor taxpayers optimally. In the initial supervision process, DGT often sends a Letter of Request for Explanation of Data and Information (SP2DK) to taxpayers to ensure that their tax obligations are fulfilled. This study aims to analyze how taxpayers respond to the supervision under SP2DK to minimize disputes with tax authorities. The analysis was carried out qualitatively. This study concludes that taxpayers need to be further involved with Account Representative interactions to determine their wishes to adapt to the prevailing tax control system. Understanding how AR works can help taxpayers be better prepared for the ongoing supervisory process. However, taxpayers also need a deeper understanding of tax knowledge, especially about supervision, to adjust to the data and explanation requested by AR.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menerapkan pendekatan manajemen risiko kepatuhan untuk memantau Wajib Pajak (WP) secara optimal. Dalam proses pengawasan awal, DJP kerap mengirimkan Surat Permintaan Penjelasan Data dan/atau Informasi (SP2DK) kepada WP untuk memastikan terpenuhinya kewajiban perpajakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana WP menanggapi pengawasan di bawah SP2DK untuk meminimalkan sengketa dengan otoritas pajak. Analisis dilakukan secara kualitatif. Studi ini menyimpulkan bahwa WP perlu terlibat lebih jauh dalam berinteraksi dengan Account Representative (AR) untuk mengetahui keinginannya beradaptasi dengan sistem pengendalian pajak yang berlaku. Memahami bagaimana AR bekerja dapat membantu WP lebih siap untuk proses pengawasan yang sedang berlangsung. Namun wajib pajak juga membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang perpajakan, khususnya tentang pengawasan, untuk menyesuaikan dengan data dan penjelasan yang diminta oleh AR.