新冠肺炎疫情期间反对消除社交/物理距离的公共行为

Delfirman Delfirman, Rudy G. Erwinsyah, B. As'adhanayadi
{"title":"新冠肺炎疫情期间反对消除社交/物理距离的公共行为","authors":"Delfirman Delfirman, Rudy G. Erwinsyah, B. As'adhanayadi","doi":"10.22435/HSR.V24I2.3797","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Since the first case of COVID-19 was found in Indonesia, the government has started to appeal to the public to always keep their distances (social/physical distancing). For the public, this appeal was  new and its implementation requires adaptation. This is what encourages us to find out more about people attitudes in implementing this social/ physical distancing appeal. This research was conducted one month after the first case was found and before the Indonesia large-scale social restrictions/PSBB was implemented. This research used a descriptive quantitative approach with data collection techniques through online surveys distributed through social media. The results showed that in general the attitude of the community in implementing social/physical distancing has a high enough value. There are three aspects of attitude that are assessed, namely cognition, affection, and conation. The majority of respondents realized that social/ physical distancing needed to be done to prevent the spread of COVID-19 and had also applied various appeals regarding this matter. Even though the affection component related to the application of appeals to worship at home has a low value compared to other appeals related to social/ physical distancing which have an average value of above 90 percent. The mass media has provided information to the general public, but there are several aspects that require a more persuasive and personal approach. Therefore, increasing public awareness of social/physical distancing calls through community leaders is important. \nAbstrak \nSejak ditemukan kasus pertama COVID-19 di Indonesia, pemerintah mulai mengimbau agar masyarakat senantiasa menjaga jarak (social/physical distancing). Bagi masyarakat imbauan ini merupakan hal yang baru dan penerapannya memerlukan adaptasi. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh terkait sikap masyarakat dalam penerapan imbauan social/physical distancing. Penelitian ini dilakukan satu bulan sejak kasus pertama ditemukan dan sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui survey daring yang disebarkan melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan secara umum sikap masyarakat dalam penerapan social/physical distancing memiliki nilai yang cukup tinggi, melalui penilaian aspek sikap yaitu kognisi, afeksi, dan konasi. Mayoritas responden menyadari bahwa social/physical distancing perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan telah menerapkan berbagai imbauan terkait hal tersebut. Meskipun pada komponen afeksi terkait penerapan imbauan untuk beribadah di rumah memiliki nilai yang rendah dibandingkan dengan imbauan lain terkait social/physical distancing yang memiliki nilai rata-rata di atas 90 persen. Media massa telah memberikan informasi kepada masyarakat umum, namun ada beberapa aspek yang membutuhkan pendekatan lebih persuasif dan personal. Sehingga, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap imbauan social/physical distancing melalui tokoh masyarakat menjadi penting .","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Sikap Masyarakat terhadap Penerapan Imbauan Social/Physical Distancing saat Pandemi COVID-19\",\"authors\":\"Delfirman Delfirman, Rudy G. Erwinsyah, B. As'adhanayadi\",\"doi\":\"10.22435/HSR.V24I2.3797\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Since the first case of COVID-19 was found in Indonesia, the government has started to appeal to the public to always keep their distances (social/physical distancing). For the public, this appeal was  new and its implementation requires adaptation. This is what encourages us to find out more about people attitudes in implementing this social/ physical distancing appeal. This research was conducted one month after the first case was found and before the Indonesia large-scale social restrictions/PSBB was implemented. This research used a descriptive quantitative approach with data collection techniques through online surveys distributed through social media. The results showed that in general the attitude of the community in implementing social/physical distancing has a high enough value. There are three aspects of attitude that are assessed, namely cognition, affection, and conation. The majority of respondents realized that social/ physical distancing needed to be done to prevent the spread of COVID-19 and had also applied various appeals regarding this matter. Even though the affection component related to the application of appeals to worship at home has a low value compared to other appeals related to social/ physical distancing which have an average value of above 90 percent. The mass media has provided information to the general public, but there are several aspects that require a more persuasive and personal approach. Therefore, increasing public awareness of social/physical distancing calls through community leaders is important. \\nAbstrak \\nSejak ditemukan kasus pertama COVID-19 di Indonesia, pemerintah mulai mengimbau agar masyarakat senantiasa menjaga jarak (social/physical distancing). Bagi masyarakat imbauan ini merupakan hal yang baru dan penerapannya memerlukan adaptasi. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh terkait sikap masyarakat dalam penerapan imbauan social/physical distancing. Penelitian ini dilakukan satu bulan sejak kasus pertama ditemukan dan sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui survey daring yang disebarkan melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan secara umum sikap masyarakat dalam penerapan social/physical distancing memiliki nilai yang cukup tinggi, melalui penilaian aspek sikap yaitu kognisi, afeksi, dan konasi. Mayoritas responden menyadari bahwa social/physical distancing perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan telah menerapkan berbagai imbauan terkait hal tersebut. Meskipun pada komponen afeksi terkait penerapan imbauan untuk beribadah di rumah memiliki nilai yang rendah dibandingkan dengan imbauan lain terkait social/physical distancing yang memiliki nilai rata-rata di atas 90 persen. Media massa telah memberikan informasi kepada masyarakat umum, namun ada beberapa aspek yang membutuhkan pendekatan lebih persuasif dan personal. Sehingga, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap imbauan social/physical distancing melalui tokoh masyarakat menjadi penting .\",\"PeriodicalId\":42108,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2021-06-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/HSR.V24I2.3797\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/HSR.V24I2.3797","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

自印度尼西亚发现首例新冠肺炎病例以来,政府开始呼吁公众始终保持距离(社交/身体距离)。对公众来说,这种呼吁是新的,它的实施需要适应。这鼓励我们更多地了解人们对实施这一社交/身体距离呼吁的态度。本研究是在发现首例病例一个月后、印度尼西亚实施大规模社会限制/公共卫生措施之前进行的。本研究采用描述性定量方法和通过社交媒体分发的在线调查数据收集技术。结果表明,总体而言,社区对实施社交/身体距离的态度具有足够高的价值。评估的态度有三个方面,即认知、情感和意识。大多数受访者意识到,为了防止COVID-19的传播,需要保持社交/身体距离,并就这一问题提出了各种呼吁。尽管与在家敬拜呼吁相关的情感成分的价值较低,但与其他与社会/身体距离相关的呼吁相比,这些呼吁的平均价值高于90%。大众传播媒介向一般公众提供了信息,但有几个方面需要更有说服力和个性化的方法。因此,通过社区领导人提高公众对社会/身体距离的认识非常重要。【摘要】在印度尼西亚,保持社交/身体距离(Sejak ditemukan kasus pertavirus)。Bagi masyarakat imbauan ini merupakan hal yang baru dan penerapannya memerlukan adaptasi。在日本,保持社会/身体距离是很重要的。Penelitian ini dilakukan satu bulan sejak kasus pertama ditemukan dan sebelum Pembatasan social Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, mongunakan pendekatan数量统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据Hasil penelitian menunjukkan secara umum sikap masyarakat dalam penerapan社交/身体距离memiliki nilai yang cuup tinggi, melalui penilian askkapi yitu kognisi, afeksi, dan konasi。市长们回应说,保持社交/身体距离是很重要的,因为新冠肺炎是很重要的,因为新冠肺炎是很重要的。Meskipun pada komponen afeksi terkait penerapan imbauan untuk beribadah di rumah memiliki nilai yang rendah dibandingkan dengan imbauan lain terkait社交/身体距离yang memiliki nilai rata-rata di数据为90人。媒体massa telah成员kenpaada masyarakat umum, namun ada beberapa与yang menbutuhkan pendekatan lebih进行了个人说服。保持社交/身体距离。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Sikap Masyarakat terhadap Penerapan Imbauan Social/Physical Distancing saat Pandemi COVID-19
Since the first case of COVID-19 was found in Indonesia, the government has started to appeal to the public to always keep their distances (social/physical distancing). For the public, this appeal was  new and its implementation requires adaptation. This is what encourages us to find out more about people attitudes in implementing this social/ physical distancing appeal. This research was conducted one month after the first case was found and before the Indonesia large-scale social restrictions/PSBB was implemented. This research used a descriptive quantitative approach with data collection techniques through online surveys distributed through social media. The results showed that in general the attitude of the community in implementing social/physical distancing has a high enough value. There are three aspects of attitude that are assessed, namely cognition, affection, and conation. The majority of respondents realized that social/ physical distancing needed to be done to prevent the spread of COVID-19 and had also applied various appeals regarding this matter. Even though the affection component related to the application of appeals to worship at home has a low value compared to other appeals related to social/ physical distancing which have an average value of above 90 percent. The mass media has provided information to the general public, but there are several aspects that require a more persuasive and personal approach. Therefore, increasing public awareness of social/physical distancing calls through community leaders is important. Abstrak Sejak ditemukan kasus pertama COVID-19 di Indonesia, pemerintah mulai mengimbau agar masyarakat senantiasa menjaga jarak (social/physical distancing). Bagi masyarakat imbauan ini merupakan hal yang baru dan penerapannya memerlukan adaptasi. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh terkait sikap masyarakat dalam penerapan imbauan social/physical distancing. Penelitian ini dilakukan satu bulan sejak kasus pertama ditemukan dan sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui survey daring yang disebarkan melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan secara umum sikap masyarakat dalam penerapan social/physical distancing memiliki nilai yang cukup tinggi, melalui penilaian aspek sikap yaitu kognisi, afeksi, dan konasi. Mayoritas responden menyadari bahwa social/physical distancing perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan telah menerapkan berbagai imbauan terkait hal tersebut. Meskipun pada komponen afeksi terkait penerapan imbauan untuk beribadah di rumah memiliki nilai yang rendah dibandingkan dengan imbauan lain terkait social/physical distancing yang memiliki nilai rata-rata di atas 90 persen. Media massa telah memberikan informasi kepada masyarakat umum, namun ada beberapa aspek yang membutuhkan pendekatan lebih persuasif dan personal. Sehingga, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap imbauan social/physical distancing melalui tokoh masyarakat menjadi penting .
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan PUBLIC, ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL HEALTH-
自引率
0.00%
发文量
1
期刊最新文献
Peran Rumah Tangga Dan Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Kondisi Air Minum Sumur Gali Di Indonesia Faktor-faktor Determinan Perilaku Mencuci Tangan Setelah Masa ‘Adaptasi Kebiasaan Baru’ Tantangan Kebijakan Satu Data Indonesia Faktor Risiko Hipertensi Pada Usia Produktif Di Indonesia Dan Upaya Penanggulangannya Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Cedera pada Pengendara Sepeda Motor Siswa SMK Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1