{"title":"将本体论的概念降低为神性哲学","authors":"Kusen Kusen","doi":"10.15408/REF.V15I2.10166","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam QS.18:110 terinformasikan bahwa salah satu syarat berjumpa dengan Tuhan ialah tidak melakukan kesyirikan. Dan untuk menjamin tindakan kita masuk katagori syirik atau tidak syirik niscaya berilmu. Dan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) dapat dijadikan landasan merumuskan Tauhid yang lurus, sehingga dengannya dapat diperoleh pengetahuan jaminan syirik dan tidak syirik. Dalam konteks inilah nilai penting menurunkan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) ke dalam Filsafat Ketuhanan, yang dengannya dapat diturunkan konspsi Tauhid.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Menurunkan Konsep Ontologi Mullâ Shadrâ Ke Dalam Filsafat Ketuhanan\",\"authors\":\"Kusen Kusen\",\"doi\":\"10.15408/REF.V15I2.10166\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam QS.18:110 terinformasikan bahwa salah satu syarat berjumpa dengan Tuhan ialah tidak melakukan kesyirikan. Dan untuk menjamin tindakan kita masuk katagori syirik atau tidak syirik niscaya berilmu. Dan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) dapat dijadikan landasan merumuskan Tauhid yang lurus, sehingga dengannya dapat diperoleh pengetahuan jaminan syirik dan tidak syirik. Dalam konteks inilah nilai penting menurunkan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) ke dalam Filsafat Ketuhanan, yang dengannya dapat diturunkan konspsi Tauhid.\",\"PeriodicalId\":53314,\"journal\":{\"name\":\"Refleksi\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Refleksi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/REF.V15I2.10166\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Refleksi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/REF.V15I2.10166","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Menurunkan Konsep Ontologi Mullâ Shadrâ Ke Dalam Filsafat Ketuhanan
Dalam QS.18:110 terinformasikan bahwa salah satu syarat berjumpa dengan Tuhan ialah tidak melakukan kesyirikan. Dan untuk menjamin tindakan kita masuk katagori syirik atau tidak syirik niscaya berilmu. Dan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) dapat dijadikan landasan merumuskan Tauhid yang lurus, sehingga dengannya dapat diperoleh pengetahuan jaminan syirik dan tidak syirik. Dalam konteks inilah nilai penting menurunkan ontologi Mullâ Shadrâ (Ashâlah Al-Wujûd dan Tasykîk Al-Wujûd) ke dalam Filsafat Ketuhanan, yang dengannya dapat diturunkan konspsi Tauhid.