{"title":"高等教育美沙酮维持治疗(MMT)患者的生活质量","authors":"A. B. Anggraini","doi":"10.22435/hsji.v9i2.810","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Salah satu penilaian keberhasilan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yang merupakanprogram rehabilitasi terhadap pengguna narkoba -- khususnya pengguna narkotika suntik -- adalah kualitashidup klien. Oleh karena itu perlu diidentifikasi beberapa faktor yang dominan mempengaruhinya. \nMetode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kedung Badakdan Bogor Timur di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesionerWHOQOL-BREF pada April-Juni 2018. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi linier multivariabel. \nHasil: Responden dalam penelitian ini berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor kualitashidup klien PTRM di Kota Bogor pada domain fisik sebesar 57,6; domain psikologis sebesar 57,5; domain sosialsebesar 63,6; dan domain lingkungan 63,9. Dibandingkan rerata skor populasi sehat di Indonesia, domain fisikdan psikologis lebih rendah daripada populasi tersebut, sedangkan domain psikologis tidak berbeda denganpopulasi tersebut. Adapun skor domain lingkungan lebih tinggi dibandingkan populasi sehat Indonesia. Faktoryang dominan dalam menentukan kualitas hidup pada domain fisik dan lingkungan adalah tingkat pendidikan,sedangkan domain psikologis adalah dosis metadon. Faktor yang dominan dalam menentukan kualitas hidupdomain sosial adalah adanya seseorang yang dapat diajak bicara. \nKesimpulan: Semakin tinggi tingkat pendidikan klien, maka kualitas hidup klien pada seluruh domain akansemakin baik. Klien PTRM dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah harus dipantau untuk meningkatkankualitas hidupnya. Penanganan klien dengan pendekatan individual dan dukungan sosial dari keluarga danteman diperlukan untuk meningkatkan motivasi serta kepatuhan klien dalam menjalani terapi metadon. (HealthScience Journal of Indonesia 2018;9(2):93-9) \nKata kunci: Kualitas hidup, metadon \nAbstract \nBackground: One of the objective in Methadone Maintenance Therapy (MMT) which is a rehabilitationprogram for injecting drug users is quality of life. The purpose of this study was to determine quality oflife among MMT patients. \nMethods: The cross sectional study was conducted in Kedung Badak Primary Health Care and BogorTimur in Bogor. Data were collected from interview and filling out WHOQOL-BREF questionnaire fromApril-June 2018. Analysis was performed using multiple linier regression. \nResults: Total subjects in this study was 62 subjects. The results showed mean scores for physical domainwas 57.6; psychological domain was 57.5; social domain was 63.6; and environmental domain was 63.9.Compared with Indonesian, MMT patient scores were higher in environmental domain and lower inphysical and psychological domain while social domain had no different with it. The dominant factor indetermining physical and environmental domain was level of education, while the psychological domainwas methadone dose, and the existence of someones to talk to was dominant factor for social domain. \nConclusion: The higher level of education, will produce better quality of life in all domains. MMTpatients with lower level education must be monitored to improve their quality of life. It is suggested totreat patients based on individual approaches and support from family and friends is needed to motivateclients and adherence to the therapy. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):93-9) \nKeywords: Methadone, quality of life","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Quality of life among Methadone Maintenance Treatment (MMT) patients with higher education\",\"authors\":\"A. B. Anggraini\",\"doi\":\"10.22435/hsji.v9i2.810\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang: Salah satu penilaian keberhasilan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yang merupakanprogram rehabilitasi terhadap pengguna narkoba -- khususnya pengguna narkotika suntik -- adalah kualitashidup klien. Oleh karena itu perlu diidentifikasi beberapa faktor yang dominan mempengaruhinya. \\nMetode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kedung Badakdan Bogor Timur di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesionerWHOQOL-BREF pada April-Juni 2018. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi linier multivariabel. \\nHasil: Responden dalam penelitian ini berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor kualitashidup klien PTRM di Kota Bogor pada domain fisik sebesar 57,6; domain psikologis sebesar 57,5; domain sosialsebesar 63,6; dan domain lingkungan 63,9. Dibandingkan rerata skor populasi sehat di Indonesia, domain fisikdan psikologis lebih rendah daripada populasi tersebut, sedangkan domain psikologis tidak berbeda denganpopulasi tersebut. Adapun skor domain lingkungan lebih tinggi dibandingkan populasi sehat Indonesia. Faktoryang dominan dalam menentukan kualitas hidup pada domain fisik dan lingkungan adalah tingkat pendidikan,sedangkan domain psikologis adalah dosis metadon. Faktor yang dominan dalam menentukan kualitas hidupdomain sosial adalah adanya seseorang yang dapat diajak bicara. \\nKesimpulan: Semakin tinggi tingkat pendidikan klien, maka kualitas hidup klien pada seluruh domain akansemakin baik. Klien PTRM dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah harus dipantau untuk meningkatkankualitas hidupnya. Penanganan klien dengan pendekatan individual dan dukungan sosial dari keluarga danteman diperlukan untuk meningkatkan motivasi serta kepatuhan klien dalam menjalani terapi metadon. (HealthScience Journal of Indonesia 2018;9(2):93-9) \\nKata kunci: Kualitas hidup, metadon \\nAbstract \\nBackground: One of the objective in Methadone Maintenance Therapy (MMT) which is a rehabilitationprogram for injecting drug users is quality of life. The purpose of this study was to determine quality oflife among MMT patients. \\nMethods: The cross sectional study was conducted in Kedung Badak Primary Health Care and BogorTimur in Bogor. Data were collected from interview and filling out WHOQOL-BREF questionnaire fromApril-June 2018. Analysis was performed using multiple linier regression. \\nResults: Total subjects in this study was 62 subjects. The results showed mean scores for physical domainwas 57.6; psychological domain was 57.5; social domain was 63.6; and environmental domain was 63.9.Compared with Indonesian, MMT patient scores were higher in environmental domain and lower inphysical and psychological domain while social domain had no different with it. The dominant factor indetermining physical and environmental domain was level of education, while the psychological domainwas methadone dose, and the existence of someones to talk to was dominant factor for social domain. \\nConclusion: The higher level of education, will produce better quality of life in all domains. MMTpatients with lower level education must be monitored to improve their quality of life. It is suggested totreat patients based on individual approaches and support from family and friends is needed to motivateclients and adherence to the therapy. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):93-9) \\nKeywords: Methadone, quality of life\",\"PeriodicalId\":30666,\"journal\":{\"name\":\"Health Science Journal of Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Health Science Journal of Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/hsji.v9i2.810\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsji.v9i2.810","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Quality of life among Methadone Maintenance Treatment (MMT) patients with higher education
Latar belakang: Salah satu penilaian keberhasilan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yang merupakanprogram rehabilitasi terhadap pengguna narkoba -- khususnya pengguna narkotika suntik -- adalah kualitashidup klien. Oleh karena itu perlu diidentifikasi beberapa faktor yang dominan mempengaruhinya.
Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kedung Badakdan Bogor Timur di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesionerWHOQOL-BREF pada April-Juni 2018. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi linier multivariabel.
Hasil: Responden dalam penelitian ini berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor kualitashidup klien PTRM di Kota Bogor pada domain fisik sebesar 57,6; domain psikologis sebesar 57,5; domain sosialsebesar 63,6; dan domain lingkungan 63,9. Dibandingkan rerata skor populasi sehat di Indonesia, domain fisikdan psikologis lebih rendah daripada populasi tersebut, sedangkan domain psikologis tidak berbeda denganpopulasi tersebut. Adapun skor domain lingkungan lebih tinggi dibandingkan populasi sehat Indonesia. Faktoryang dominan dalam menentukan kualitas hidup pada domain fisik dan lingkungan adalah tingkat pendidikan,sedangkan domain psikologis adalah dosis metadon. Faktor yang dominan dalam menentukan kualitas hidupdomain sosial adalah adanya seseorang yang dapat diajak bicara.
Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat pendidikan klien, maka kualitas hidup klien pada seluruh domain akansemakin baik. Klien PTRM dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah harus dipantau untuk meningkatkankualitas hidupnya. Penanganan klien dengan pendekatan individual dan dukungan sosial dari keluarga danteman diperlukan untuk meningkatkan motivasi serta kepatuhan klien dalam menjalani terapi metadon. (HealthScience Journal of Indonesia 2018;9(2):93-9)
Kata kunci: Kualitas hidup, metadon
Abstract
Background: One of the objective in Methadone Maintenance Therapy (MMT) which is a rehabilitationprogram for injecting drug users is quality of life. The purpose of this study was to determine quality oflife among MMT patients.
Methods: The cross sectional study was conducted in Kedung Badak Primary Health Care and BogorTimur in Bogor. Data were collected from interview and filling out WHOQOL-BREF questionnaire fromApril-June 2018. Analysis was performed using multiple linier regression.
Results: Total subjects in this study was 62 subjects. The results showed mean scores for physical domainwas 57.6; psychological domain was 57.5; social domain was 63.6; and environmental domain was 63.9.Compared with Indonesian, MMT patient scores were higher in environmental domain and lower inphysical and psychological domain while social domain had no different with it. The dominant factor indetermining physical and environmental domain was level of education, while the psychological domainwas methadone dose, and the existence of someones to talk to was dominant factor for social domain.
Conclusion: The higher level of education, will produce better quality of life in all domains. MMTpatients with lower level education must be monitored to improve their quality of life. It is suggested totreat patients based on individual approaches and support from family and friends is needed to motivateclients and adherence to the therapy. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):93-9)
Keywords: Methadone, quality of life