{"title":"学生使用指导学习模式进行批判性思维能力分析","authors":"Mawarni Amelia, Yuli Fitrianti, Riza Agustiani","doi":"10.46244/numeracy.v9i2.1790","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to examine the level of students' critical thinking skills after the guided discovery model was applied. The type of research in this study is a qualitative development research using stages: preparation, implementation and completion. Data collection techniques in this study were observation, tests, and interviews. Observation was used to observe students during the learning process using the guided discovery model, the test was used to determine the level of students' critical thinking skills after the guided discovery learning model was applied, and interviews were used to confirm the test results obtained by the students. The subjects in this study were class VIII SMP Negeri 40 Palembang with a total of 6 students. Through the guided discovery learning model, the results of this study were that the students' critical thinking skills were (1) Subject S1 had high ability with the results of tests and interviews that met the five indicators of critical thinking ability and on the subject of master's degree based on the results of tests and interviews that met four indicators of ability critical thinking except for reason indicators, (2) Subject S3 had moderate ability with test and interview results that have met four indicators of critical thinking skills except reason indicators and S4 subjects based on test and interview results have met three indicators of critical thinking skills except reasons and concluded, and (3) Subject S5 and S6 had low ability in based on test results and interviews only fulfills one indicator of critical thinking ability, namely situation indicators. \nAbstrak \nPenelitian ini bertujuan untuk dapat mengkaji tingkat kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model guided discovery. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif pengembangan dengan menggunakan tahapan yaitu ada tahapan persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengamati siswa ketika berlangsungnya proses pembelajaran menggunakan model guided discovery, tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model pembelajaran guided discovery, dan wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi hasil tes yang telah diperoleh siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 40 Palembang dengan jumlah siswa sebanyak 6 siswa. Melalui model pembelajaran guided discovery maka hasil penelitian ini adalah diperoleh kemampuan berpikir kritis siswa yang (1) berkemampuan tinggi pada subjek S1 dengan hasil tes dan wawancara telah memenuhi kelima indikator kemampuan berpikir kritis dan pada subjek S2 berdasarkan hasil tes dan wawancara telah memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis kecuali indikator alasan, (2) berkemampuan sedang pada subjek S3 dengan hasil tes dan wawancara telah memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis kecuali indikator alasan dan pada subjek S4 berdasarkan hasil tes dan wawancara telah memenuhi tiga indikator kemampuan berpikir kritis kecuali alasan dan menyimpulkan, dan (3) berkemampuan rendah pada subjek S5 dan subjek S6 berdasarkan hasil tes dan wawancara hanya memenuhi satu indikator kemampuan berpikir kritis yaitu indikator situasi.","PeriodicalId":36166,"journal":{"name":"Numeracy","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY\",\"authors\":\"Mawarni Amelia, Yuli Fitrianti, Riza Agustiani\",\"doi\":\"10.46244/numeracy.v9i2.1790\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to examine the level of students' critical thinking skills after the guided discovery model was applied. The type of research in this study is a qualitative development research using stages: preparation, implementation and completion. Data collection techniques in this study were observation, tests, and interviews. Observation was used to observe students during the learning process using the guided discovery model, the test was used to determine the level of students' critical thinking skills after the guided discovery learning model was applied, and interviews were used to confirm the test results obtained by the students. The subjects in this study were class VIII SMP Negeri 40 Palembang with a total of 6 students. Through the guided discovery learning model, the results of this study were that the students' critical thinking skills were (1) Subject S1 had high ability with the results of tests and interviews that met the five indicators of critical thinking ability and on the subject of master's degree based on the results of tests and interviews that met four indicators of ability critical thinking except for reason indicators, (2) Subject S3 had moderate ability with test and interview results that have met four indicators of critical thinking skills except reason indicators and S4 subjects based on test and interview results have met three indicators of critical thinking skills except reasons and concluded, and (3) Subject S5 and S6 had low ability in based on test results and interviews only fulfills one indicator of critical thinking ability, namely situation indicators. \\nAbstrak \\nPenelitian ini bertujuan untuk dapat mengkaji tingkat kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model guided discovery. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif pengembangan dengan menggunakan tahapan yaitu ada tahapan persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengamati siswa ketika berlangsungnya proses pembelajaran menggunakan model guided discovery, tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model pembelajaran guided discovery, dan wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi hasil tes yang telah diperoleh siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 40 Palembang dengan jumlah siswa sebanyak 6 siswa. Melalui model pembelajaran guided discovery maka hasil penelitian ini adalah diperoleh kemampuan berpikir kritis siswa yang (1) berkemampuan tinggi pada subjek S1 dengan hasil tes dan wawancara telah memenuhi kelima indikator kemampuan berpikir kritis dan pada subjek S2 berdasarkan hasil tes dan wawancara telah memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis kecuali indikator alasan, (2) berkemampuan sedang pada subjek S3 dengan hasil tes dan wawancara telah memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis kecuali indikator alasan dan pada subjek S4 berdasarkan hasil tes dan wawancara telah memenuhi tiga indikator kemampuan berpikir kritis kecuali alasan dan menyimpulkan, dan (3) berkemampuan rendah pada subjek S5 dan subjek S6 berdasarkan hasil tes dan wawancara hanya memenuhi satu indikator kemampuan berpikir kritis yaitu indikator situasi.\",\"PeriodicalId\":36166,\"journal\":{\"name\":\"Numeracy\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Numeracy\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46244/numeracy.v9i2.1790\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"Mathematics\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Numeracy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46244/numeracy.v9i2.1790","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"Mathematics","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在检验应用引导发现模型后学生批判性思维技能的水平。本研究的研究类型是定性发展研究,分为准备、实施和完成阶段。本研究中的数据收集技术包括观察、测试和访谈。观察用于使用引导发现模型在学习过程中观察学生,测试用于确定应用引导发现学习模型后学生批判性思维技能的水平,访谈用于确认学生获得的测试结果。本研究中的受试者为第八班SMP Negeri 40 Palembang,共有6名学生。通过引导发现学习模型,本研究的结果是,学生的批判性思维能力为:(1)受试者S1在满足批判性思维能力五项指标的测试和面试结果中具有较高的能力,在硕士学位受试者中,除理性指标外,其他四项指标均满足能力批判性思维能力,(2) 受试者S3具有[UNK]调节性[UNK],测试和面试结果满足除原因指标外的四个批判性思维技能指标,S4受试者根据测试和面试成绩满足除原因外的三个批判性思维能力指标并得出结论,(3)受试者S5和S6基于测试结果的能力较低,访谈仅满足一个批判性思维能力指标,即情境指标。这项抽象研究旨在研究学生在应用引导发现模型后的批判性思维程度。本研究中的研究类型是定性发展研究,使用的阶段是准备、实施和解决阶段。本研究中的数据收集技术包括观察、测试和访谈。观察用于使用引导发现模型在学习过程中观察学生,测试用于确定应用引导发现学习模型后学生的批判性思维程度,访谈用于确认他们获得的测试结果。这项研究的对象是高中VIII State 40 Developers,共有六名学生。通过引导发现学习模型,本研究的结果得到了以下学生的批判性思维能力:(1)在具有测试结果和访谈的受试者S1上达到了五个批判性思维指标,在具有测试成绩和访谈的被试者S2上达到了除原因指标外的四个批判性思维指数,(2) 具有测试和访谈结果的受试者S3的能力满足了除原因指标之外的四个批判性思维指标,并且具有测试和面谈结果的受检者S4的能力满足除原因和结论之外的三个批判性思维指标,(3)根据测试结果和访谈,受试者S5和S6的能力较低,只满足批判性思维的一个指标是情境指标。
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY
This study aims to examine the level of students' critical thinking skills after the guided discovery model was applied. The type of research in this study is a qualitative development research using stages: preparation, implementation and completion. Data collection techniques in this study were observation, tests, and interviews. Observation was used to observe students during the learning process using the guided discovery model, the test was used to determine the level of students' critical thinking skills after the guided discovery learning model was applied, and interviews were used to confirm the test results obtained by the students. The subjects in this study were class VIII SMP Negeri 40 Palembang with a total of 6 students. Through the guided discovery learning model, the results of this study were that the students' critical thinking skills were (1) Subject S1 had high ability with the results of tests and interviews that met the five indicators of critical thinking ability and on the subject of master's degree based on the results of tests and interviews that met four indicators of ability critical thinking except for reason indicators, (2) Subject S3 had moderate ability with test and interview results that have met four indicators of critical thinking skills except reason indicators and S4 subjects based on test and interview results have met three indicators of critical thinking skills except reasons and concluded, and (3) Subject S5 and S6 had low ability in based on test results and interviews only fulfills one indicator of critical thinking ability, namely situation indicators.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengkaji tingkat kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model guided discovery. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif pengembangan dengan menggunakan tahapan yaitu ada tahapan persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengamati siswa ketika berlangsungnya proses pembelajaran menggunakan model guided discovery, tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model pembelajaran guided discovery, dan wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi hasil tes yang telah diperoleh siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 40 Palembang dengan jumlah siswa sebanyak 6 siswa. Melalui model pembelajaran guided discovery maka hasil penelitian ini adalah diperoleh kemampuan berpikir kritis siswa yang (1) berkemampuan tinggi pada subjek S1 dengan hasil tes dan wawancara telah memenuhi kelima indikator kemampuan berpikir kritis dan pada subjek S2 berdasarkan hasil tes dan wawancara telah memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis kecuali indikator alasan, (2) berkemampuan sedang pada subjek S3 dengan hasil tes dan wawancara telah memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis kecuali indikator alasan dan pada subjek S4 berdasarkan hasil tes dan wawancara telah memenuhi tiga indikator kemampuan berpikir kritis kecuali alasan dan menyimpulkan, dan (3) berkemampuan rendah pada subjek S5 dan subjek S6 berdasarkan hasil tes dan wawancara hanya memenuhi satu indikator kemampuan berpikir kritis yaitu indikator situasi.