Dwi Hapsari Tjandra, Rofingatul Mubasyiroh, I. Dharmayanti
{"title":"印尼通过公共卫生发展指数和健康家庭索引的方法取得健康成就","authors":"Dwi Hapsari Tjandra, Rofingatul Mubasyiroh, I. Dharmayanti","doi":"10.22435/hsr.v21i2.314.90-96","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The success of Healthy Indonesia Program with Family Approach is well measured by Healthy Family Index (HFI). The numbers of twelve indicators of HFI were decided as the marker of family health status. National Institute of Health Research and Development Ministry of Health has created Public Health Development Index (PHDI) which purpose to measure individual health status in certain area before the HFI is formed. To resolve health problems in both indices should be through joining program interventions. This analysis aims to determine what indicators are expected to provide leverage on both indices, thus more targeted indicators can be obtained as a program priority. Basic Health Research 2013 data is used as the compilers of PHDI and HFI in 497 districts/cities. The data has been processed to be an indicator per district/city and then analyzed using linear regression test. There are fi ve priority indicators that have a leverage on both indices that is access to clean water, access to sanitation, health care insurance ownership, family planning program, and birth delivery by health worker in health facility. The model for adjusting HFI has a correlation value of 0.932, while the correlation for PHDI is 0.796. It is expected that intervention on these fi ve indicators will increase the HFI and PHDI, therefore the goal for becoming a healthy Indonesia can be achieved. It needs a cross-sector collaboration to build health care facilities that support health of the community. \nAbstrak \nKeberhasilan Program Indonesia Sehat (PIS) dengan Pendekatan Keluarga (PK) diukur dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS). Jumlah IKS yang telah disepakati terdiri dari 12 indikator sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) telah menyusun Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang berfungsi mengukur status kesehatan individu pada suatu wilayah sebelum IKS terbentuk. Penyelesaian masalah kesehatan pada kedua indeks tersebut harus dilakukan intervensi program yang sejalan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui indikator apa saja yang dapat memberikan daya ungkit pada kedua indeks, sehingga dapat diperoleh indikator yang lebih mengerucut untuk dijadikan prioritas program. Data yang digunakan adalah data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebagai penyusun IPKM dan IKS pada 497 kabupaten/kota. Uji statistik menggunakan data yang sudah dianalisis menjadi indikator per kabupaten/kota. Berdasarkan uji regresi linier, terdapat lima indikator yang dapat menjadi prioritas untuk memberikan daya ungkit pada kedua indeks yaitu akses air,akses sanitasi, kepemilikan jaminan kesehatan, program keluarga berencana, dan persalinan oleh nakes di faskes. Model untuk perubahan IKS mempunyai nilai korelasi sebesar 0,932, sedangkan nilai korelasi perubahan IPKM sebesar 0,796. Diharapkan jika dilakukan intervensi pada lima indikator tersebut akan meningkatkan IKS dan IPKM, sehingga tujuan menjadi Indonesia sehat dapat tercapai. Kerja sama lintas sektor untuk penyediaan pembangunan fasilitas kesehatan yang mendukung kesehatan masyarakat. \n ","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2018-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"PENCAPAIAN INDONESIA SEHAT MELALUI PENDEKATAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN INDEKS KELUARGA SEHAT\",\"authors\":\"Dwi Hapsari Tjandra, Rofingatul Mubasyiroh, I. Dharmayanti\",\"doi\":\"10.22435/hsr.v21i2.314.90-96\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The success of Healthy Indonesia Program with Family Approach is well measured by Healthy Family Index (HFI). The numbers of twelve indicators of HFI were decided as the marker of family health status. National Institute of Health Research and Development Ministry of Health has created Public Health Development Index (PHDI) which purpose to measure individual health status in certain area before the HFI is formed. To resolve health problems in both indices should be through joining program interventions. This analysis aims to determine what indicators are expected to provide leverage on both indices, thus more targeted indicators can be obtained as a program priority. Basic Health Research 2013 data is used as the compilers of PHDI and HFI in 497 districts/cities. The data has been processed to be an indicator per district/city and then analyzed using linear regression test. There are fi ve priority indicators that have a leverage on both indices that is access to clean water, access to sanitation, health care insurance ownership, family planning program, and birth delivery by health worker in health facility. The model for adjusting HFI has a correlation value of 0.932, while the correlation for PHDI is 0.796. It is expected that intervention on these fi ve indicators will increase the HFI and PHDI, therefore the goal for becoming a healthy Indonesia can be achieved. It needs a cross-sector collaboration to build health care facilities that support health of the community. \\nAbstrak \\nKeberhasilan Program Indonesia Sehat (PIS) dengan Pendekatan Keluarga (PK) diukur dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS). Jumlah IKS yang telah disepakati terdiri dari 12 indikator sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) telah menyusun Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang berfungsi mengukur status kesehatan individu pada suatu wilayah sebelum IKS terbentuk. Penyelesaian masalah kesehatan pada kedua indeks tersebut harus dilakukan intervensi program yang sejalan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui indikator apa saja yang dapat memberikan daya ungkit pada kedua indeks, sehingga dapat diperoleh indikator yang lebih mengerucut untuk dijadikan prioritas program. Data yang digunakan adalah data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebagai penyusun IPKM dan IKS pada 497 kabupaten/kota. Uji statistik menggunakan data yang sudah dianalisis menjadi indikator per kabupaten/kota. Berdasarkan uji regresi linier, terdapat lima indikator yang dapat menjadi prioritas untuk memberikan daya ungkit pada kedua indeks yaitu akses air,akses sanitasi, kepemilikan jaminan kesehatan, program keluarga berencana, dan persalinan oleh nakes di faskes. Model untuk perubahan IKS mempunyai nilai korelasi sebesar 0,932, sedangkan nilai korelasi perubahan IPKM sebesar 0,796. Diharapkan jika dilakukan intervensi pada lima indikator tersebut akan meningkatkan IKS dan IPKM, sehingga tujuan menjadi Indonesia sehat dapat tercapai. Kerja sama lintas sektor untuk penyediaan pembangunan fasilitas kesehatan yang mendukung kesehatan masyarakat. \\n \",\"PeriodicalId\":42108,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2018-08-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/hsr.v21i2.314.90-96\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsr.v21i2.314.90-96","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
摘要
健康家庭指数(HFI)很好地衡量了“健康印尼方案”与“家庭方法”的成功程度。确定家庭健康指数的12个指标的数量作为家庭健康状况的标志。卫生部国家卫生研究和发展研究所制定了公共卫生发展指数(PHDI),目的是在公共卫生发展指数形成之前衡量某些地区的个人健康状况。要解决这两个指标的健康问题,应通过联合规划干预措施。该分析旨在确定哪些指标有望对这两个指标提供杠杆作用,从而可以获得更有针对性的指标,作为计划的优先事项。《2013年基本卫生研究》数据被用作497个区/市的PHDI和HFI的编制数据。数据已被处理为每个区/市的指标,然后使用线性回归检验进行分析。有五个优先指标对这两个指数都有影响,即获得清洁水的机会、获得卫生设施的机会、医疗保险所有权、计划生育方案和卫生机构卫生工作者接生。调整HFI模型的相关值为0.932,调整PHDI模型的相关值为0.796。预计对这五项指标的干预将提高人类健康指数和人均发展指数,从而实现成为一个健康的印度尼西亚的目标。它需要跨部门合作,建立支持社区健康的卫生保健设施。摘要Keberhasilan Program Indonesia Sehat (PIS) dengan Pendekatan Keluarga (PK) diukur dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS)。Jumlah IKS yang telah disepakati terdiri dari 12指标sebagai penanda状态kesehatan sebuah keluarga。巴丹Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) telah menyusun Indeks penbangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang berfungsi mengukur status Kesehatan个人pada suatu wilayah sebelum IKS terbentuk。penelesaian masalah kesehatan padkedua指数较低,但harus dilakakan干预计划杨斯嘉兰。分析中国经济发展水平指标中国经济发展水平指标中国经济发展水平指标中国经济发展水平指标中国经济发展水平指标中国经济发展水平指标中国经济发展水平指标中国经济发展水平优先方案。数据yang digunakan adalah数据Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebagai penyusun IPKM dan IKS pada 497 kabupaten/kota。Uji统计孟古纳坎数据杨苏达日分析孟古纳坎指标按kabupaten/kota。Berdasarkan uji regresi linier, terapapatmenjadi优先级,成员kan daya ununtuk paadkedua indeks, yitusakisitasi, kepemilikan jamininkesehatan, program keluarga berencana, dan persalinanlehakesdikes。模型untuk perubahan IKS mempunyai nilai korelasi sebesar 0,932, sedangkan nilai korelasi perubahan IPKM sebesar 0,796。Diharapkan jika dilakukan干预帕达利亚指标,但akan meningkatkan IKS dan IPKM, seingga tujuan menjadi印度尼西亚帕达利亚。Kerja sama lintas部门untuk penyediaan pembangunan fasilitas kesehatan yang mendukung kesehatan masyarakat。
PENCAPAIAN INDONESIA SEHAT MELALUI PENDEKATAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN INDEKS KELUARGA SEHAT
The success of Healthy Indonesia Program with Family Approach is well measured by Healthy Family Index (HFI). The numbers of twelve indicators of HFI were decided as the marker of family health status. National Institute of Health Research and Development Ministry of Health has created Public Health Development Index (PHDI) which purpose to measure individual health status in certain area before the HFI is formed. To resolve health problems in both indices should be through joining program interventions. This analysis aims to determine what indicators are expected to provide leverage on both indices, thus more targeted indicators can be obtained as a program priority. Basic Health Research 2013 data is used as the compilers of PHDI and HFI in 497 districts/cities. The data has been processed to be an indicator per district/city and then analyzed using linear regression test. There are fi ve priority indicators that have a leverage on both indices that is access to clean water, access to sanitation, health care insurance ownership, family planning program, and birth delivery by health worker in health facility. The model for adjusting HFI has a correlation value of 0.932, while the correlation for PHDI is 0.796. It is expected that intervention on these fi ve indicators will increase the HFI and PHDI, therefore the goal for becoming a healthy Indonesia can be achieved. It needs a cross-sector collaboration to build health care facilities that support health of the community.
Abstrak
Keberhasilan Program Indonesia Sehat (PIS) dengan Pendekatan Keluarga (PK) diukur dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS). Jumlah IKS yang telah disepakati terdiri dari 12 indikator sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) telah menyusun Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang berfungsi mengukur status kesehatan individu pada suatu wilayah sebelum IKS terbentuk. Penyelesaian masalah kesehatan pada kedua indeks tersebut harus dilakukan intervensi program yang sejalan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui indikator apa saja yang dapat memberikan daya ungkit pada kedua indeks, sehingga dapat diperoleh indikator yang lebih mengerucut untuk dijadikan prioritas program. Data yang digunakan adalah data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebagai penyusun IPKM dan IKS pada 497 kabupaten/kota. Uji statistik menggunakan data yang sudah dianalisis menjadi indikator per kabupaten/kota. Berdasarkan uji regresi linier, terdapat lima indikator yang dapat menjadi prioritas untuk memberikan daya ungkit pada kedua indeks yaitu akses air,akses sanitasi, kepemilikan jaminan kesehatan, program keluarga berencana, dan persalinan oleh nakes di faskes. Model untuk perubahan IKS mempunyai nilai korelasi sebesar 0,932, sedangkan nilai korelasi perubahan IPKM sebesar 0,796. Diharapkan jika dilakukan intervensi pada lima indikator tersebut akan meningkatkan IKS dan IPKM, sehingga tujuan menjadi Indonesia sehat dapat tercapai. Kerja sama lintas sektor untuk penyediaan pembangunan fasilitas kesehatan yang mendukung kesehatan masyarakat.