Sumargono, Aprilia Triaristina, Rinaldo Adi Pratama, Y. Perdana, N. Lestari
{"title":"作为历史学习资源,品客寺的移民村价值","authors":"Sumargono, Aprilia Triaristina, Rinaldo Adi Pratama, Y. Perdana, N. Lestari","doi":"10.21009/jps.112.02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The toponymy of the villages in Pringsewu is a memory that holds about past experiences. Toponymy brings a distinctive uniqueness about the names of villages, especially the names of villages that come from various aspects including physical aspects or embodiment aspects, hydrological aspects, geomorphological aspects, and biological-ecological aspects, thus changing the name of the village into an object of knowledge that can be explored and read. This research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through observation, literature studies, and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Furthermore, the method used in analysing the data is a qualitative method, which describes the uniqueness of the toponymy of transmigration villages in Pringsewu and their potential as a source of historical learning based on data that has been collected through literature studies, field studies and documentation. The toponymic values of village names have the potential to be integrated in history learning, as an effort to humanize the narrative (the humanizing narrative) that reveals the nuances of history, as well as to appreciate the previous communities in their struggle to open land in the form of forests to be turned into a village and empathize through lens observations from human life experiences. This shows that the local people are very instrumental in providing the names of the villages in accordance with the expectations for future progress, to create a safe, prosperous, happy village, and a beautiful village according to the name embedded in its name. \nToponimi nama-nama kampung di Pringsewu merupakan sebuah memori yang menyimpan tentang pengalaman masa lalu. Toponimi membawa keunikan yang khas tentang nama-nama kampung, terutama nama-nama kampung yang berasal dari berbagai aspek antara lain aspek fisik atau aspek perwujudan, aspek hidrologi, aspek geomorfologi, serta aspek biologis-ekologis, sehingga mengubah nama kampung tersebut menjadi suatu objek pengetahuan yang dapat dieksplorasi dan dibaca. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui obsevarsi, studi pustaka, dan dokumentasi. Teknik keahsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Selanjutnya metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan keunikan toponimi kampung-kampung transmigrasi di Pringsewu dan potensinya sebagai sumber belajar sejarah berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka, studi lapangan dan dokumentasi. Nilai-nilai toponimi nama-nama kampung memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah, sebagai upaya untuk memanusiakan narasi (the humanizing narrative) yang mengungkap nuansa sejarah, serta menghargai para masyarakat terdahulu dalam perjuangannya untuk membuka lahan yang berupa hutan untuk diubah menjadi sebuah perkampungan, dan berempati melalui pengamatan lensa dari pengalaman hidup manusia. Hal ini menunjukkan bahwa para masyarakat lokal sangat berjasa untuk memberikan nama-nama perkampungan sesuai dengan harapan untuk kemajuan dimasa yang akan datang, sehingga tercipta sebuah perkampungan yang aman, sejahtera, bahagia, serta perkampungan yang indah sesuai dengan nama yang disematkan dalam namanya.","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Nilai- Nilai Kampung Transmigrasi di Pringsewu sebagai Sumber Belajar Sejarah\",\"authors\":\"Sumargono, Aprilia Triaristina, Rinaldo Adi Pratama, Y. Perdana, N. Lestari\",\"doi\":\"10.21009/jps.112.02\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The toponymy of the villages in Pringsewu is a memory that holds about past experiences. Toponymy brings a distinctive uniqueness about the names of villages, especially the names of villages that come from various aspects including physical aspects or embodiment aspects, hydrological aspects, geomorphological aspects, and biological-ecological aspects, thus changing the name of the village into an object of knowledge that can be explored and read. This research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through observation, literature studies, and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Furthermore, the method used in analysing the data is a qualitative method, which describes the uniqueness of the toponymy of transmigration villages in Pringsewu and their potential as a source of historical learning based on data that has been collected through literature studies, field studies and documentation. The toponymic values of village names have the potential to be integrated in history learning, as an effort to humanize the narrative (the humanizing narrative) that reveals the nuances of history, as well as to appreciate the previous communities in their struggle to open land in the form of forests to be turned into a village and empathize through lens observations from human life experiences. This shows that the local people are very instrumental in providing the names of the villages in accordance with the expectations for future progress, to create a safe, prosperous, happy village, and a beautiful village according to the name embedded in its name. \\nToponimi nama-nama kampung di Pringsewu merupakan sebuah memori yang menyimpan tentang pengalaman masa lalu. Toponimi membawa keunikan yang khas tentang nama-nama kampung, terutama nama-nama kampung yang berasal dari berbagai aspek antara lain aspek fisik atau aspek perwujudan, aspek hidrologi, aspek geomorfologi, serta aspek biologis-ekologis, sehingga mengubah nama kampung tersebut menjadi suatu objek pengetahuan yang dapat dieksplorasi dan dibaca. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui obsevarsi, studi pustaka, dan dokumentasi. Teknik keahsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Selanjutnya metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan keunikan toponimi kampung-kampung transmigrasi di Pringsewu dan potensinya sebagai sumber belajar sejarah berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka, studi lapangan dan dokumentasi. Nilai-nilai toponimi nama-nama kampung memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah, sebagai upaya untuk memanusiakan narasi (the humanizing narrative) yang mengungkap nuansa sejarah, serta menghargai para masyarakat terdahulu dalam perjuangannya untuk membuka lahan yang berupa hutan untuk diubah menjadi sebuah perkampungan, dan berempati melalui pengamatan lensa dari pengalaman hidup manusia. Hal ini menunjukkan bahwa para masyarakat lokal sangat berjasa untuk memberikan nama-nama perkampungan sesuai dengan harapan untuk kemajuan dimasa yang akan datang, sehingga tercipta sebuah perkampungan yang aman, sejahtera, bahagia, serta perkampungan yang indah sesuai dengan nama yang disematkan dalam namanya.\",\"PeriodicalId\":31253,\"journal\":{\"name\":\"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21009/jps.112.02\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21009/jps.112.02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
平世吴村的地名是一种关于过去经历的记忆。地名使村庄的名称具有鲜明的独特性,特别是来自物理或体现、水文、地貌、生物生态等方面的村庄名称,使村庄名称成为一种可探索、可阅读的知识对象。本研究采用描述性方法进行定性研究。通过观察、文献研究和文档收集数据的技术。数据有效性技术采用源三角剖分。此外,数据分析采用定性方法,通过文献研究、实地调查和文献资料收集的数据,描述了平世吴迁移村地名的独特性及其作为历史学习来源的潜力。村庄名称的地名价值有可能被整合到历史学习中,作为一种揭示历史细微差别的人性化叙事(人性化叙事)的努力,以及通过人类生活经验的镜头观察来欣赏以前的社区以森林形式开放土地的斗争,并将其变成一个村庄。这说明,当地人民在按照对未来进步的期望来提供村庄的名称,按照其名称所嵌入的名称来创建一个安全、繁荣、幸福的村庄,一个美丽的村庄方面发挥了很大的作用。Toponimi nama-nama kampung di Pringsewu merupakan sebuah memori yang menyimpan tentang pengalaman masa lalu。Toponimi membawa keunikan yang khas tentang nama-nama kampung, terutama nama kampung yang berasal dari berbagai askantara lain askfisik atau askperwujudan, ashology, ask地貌,serta ask生物学-生态学,sehinga mengubah nama kampung tersebut menjadi suatu objek pengetahuan yang dapat dieksplorasi dan dibaca。Penelitian ini merupakan Penelitian qualititan dengan pendekatan deskscriptif。技术企鹅种群数据:观测,研究,文献。Teknik keahsahan数据,menggunakan三角,gulasi数量。【译文】在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍一下:Nilai-nilai toponimi nama-nama kampung memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah, sebagai upaya untuk memanusiakan narasi(人性化叙事)yang mengungkap unansa sejarah, serta menghargai para masyarakat terdahulu dalam perjuangannya untuk membuka lahan yang berupa hutan untuk diubah menjadi sebuah perkampungan, dan berempati melalui pengamatan lensa dari pengalaman hidup manusia。我的名字是我的名字,我的名字是我的名字,我的名字是我的名字,我的名字是我的名字,我的名字是我的名字,我的名字是我的名字,我的名字是我的名字,我的名字是我的名字。
Nilai- Nilai Kampung Transmigrasi di Pringsewu sebagai Sumber Belajar Sejarah
The toponymy of the villages in Pringsewu is a memory that holds about past experiences. Toponymy brings a distinctive uniqueness about the names of villages, especially the names of villages that come from various aspects including physical aspects or embodiment aspects, hydrological aspects, geomorphological aspects, and biological-ecological aspects, thus changing the name of the village into an object of knowledge that can be explored and read. This research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through observation, literature studies, and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Furthermore, the method used in analysing the data is a qualitative method, which describes the uniqueness of the toponymy of transmigration villages in Pringsewu and their potential as a source of historical learning based on data that has been collected through literature studies, field studies and documentation. The toponymic values of village names have the potential to be integrated in history learning, as an effort to humanize the narrative (the humanizing narrative) that reveals the nuances of history, as well as to appreciate the previous communities in their struggle to open land in the form of forests to be turned into a village and empathize through lens observations from human life experiences. This shows that the local people are very instrumental in providing the names of the villages in accordance with the expectations for future progress, to create a safe, prosperous, happy village, and a beautiful village according to the name embedded in its name.
Toponimi nama-nama kampung di Pringsewu merupakan sebuah memori yang menyimpan tentang pengalaman masa lalu. Toponimi membawa keunikan yang khas tentang nama-nama kampung, terutama nama-nama kampung yang berasal dari berbagai aspek antara lain aspek fisik atau aspek perwujudan, aspek hidrologi, aspek geomorfologi, serta aspek biologis-ekologis, sehingga mengubah nama kampung tersebut menjadi suatu objek pengetahuan yang dapat dieksplorasi dan dibaca. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui obsevarsi, studi pustaka, dan dokumentasi. Teknik keahsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Selanjutnya metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan keunikan toponimi kampung-kampung transmigrasi di Pringsewu dan potensinya sebagai sumber belajar sejarah berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka, studi lapangan dan dokumentasi. Nilai-nilai toponimi nama-nama kampung memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah, sebagai upaya untuk memanusiakan narasi (the humanizing narrative) yang mengungkap nuansa sejarah, serta menghargai para masyarakat terdahulu dalam perjuangannya untuk membuka lahan yang berupa hutan untuk diubah menjadi sebuah perkampungan, dan berempati melalui pengamatan lensa dari pengalaman hidup manusia. Hal ini menunjukkan bahwa para masyarakat lokal sangat berjasa untuk memberikan nama-nama perkampungan sesuai dengan harapan untuk kemajuan dimasa yang akan datang, sehingga tercipta sebuah perkampungan yang aman, sejahtera, bahagia, serta perkampungan yang indah sesuai dengan nama yang disematkan dalam namanya.