{"title":"Historiografi Indonesiasentris: problematika dan tantangan","authors":"Moch. Dimas Galuh Mahardika, Danan Tricahyono, Erisya Pebrianti Pratiwi, Fahmi Nur Ramadhan","doi":"10.17977/um081v1i42021p459-469","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The historical journey of the Indonesian nation needs to be written in its entirety that accommodates various perspectives in order to instill national identity. De-colonization is an attempt to dismantle something colonial, and accentuate something more national or at least 'different' from the colonial. In doing this work there are several problems and challenges that must be faced in order to be able to formulate a complete narrative of Indonesian history by pivoting to nationality. Various efforts have been made to formulate this goal such as, for example, Semniar Sedjarah Nasional 1957 which is considered as the initial milestone of Indonesian historiography. The ideas that appear in the forum are a form of seriousness in formulating Indonesian historiography. Some internal problems post-independence also coloring the pattern of Indonesian historiography.Perjalanan sejarah bangsa Indonesia perlu ditulis secara utuh yang mengakomodir berbagai perspektif dalam rangka menanamkan identitas nasional. De-kolonisasi merupakan suatu usaha untuk membongkar sesuatu yang kolonial, dan menonjolkan sesuatu yang lebih bersifat nasional atau paling tidak ‘berbeda’ dari yang kolonial. Di dalam melakukan pekerjaan ini terdapat beberapa problem dan tantangan yang harus dihadapi untuk dapat merumuskan narasi sejarah Indonesia yang utuh dengan berporos pada nasionalitas. Berbagai usaha telah dilakukan untuk merumuskan tujuan ini seperti misalnya, Seminar Sedjarah Nasional 1957 yang dianggap sebagai tonggak awal historiografi Indonesia. Berbagai gagasan yang muncul dalam forum tersebut merupakan bentuk keseriusan dalam merumuskan historiografi Indonesia. Beberapa problem internal pasca kemerdekaan turut mewarnai corak historiografi Indonesia.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v1i42021p459-469","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
印度尼西亚民族的历史旅程需要完整地书写,以容纳各种观点,以便灌输民族认同。去殖民化是试图拆除一些殖民的东西,并强调一些更民族的东西,或者至少是“不同于”殖民的东西。在进行这项工作时,必须面对若干问题和挑战,以便能够以民族为中心,对印度尼西亚历史进行完整的叙述。为制订这一目标作出了各种努力,例如,被认为是印度尼西亚史学的最初里程碑的1957年全国教育研讨会。论坛上出现的观点是印尼历史编纂的一种严肃形式。独立后的一些内部问题也影响了印尼史学的格局。Perjalanan sejarah bangsa印度尼西亚perlu ditulis secara utuh yang mengakomodir berbagai透视dalam rangka menanamkan identitas national。De-kolonisasi merupakan suatu usaha untuk membongkar sesuatu yang koloniial, dan menonjolkan sesuatu yang lebih bersih bersifat national;Di dalam melakukan pekerjaan ini terdapat beberapa problem dan tantanangan yang harus dihadapi untuk dapat merumuskan narasi sejarah印度尼西亚yang utuan berporos pada nasionalitas。Berbagai usaha telah dilakukan untuk merumuskan tujuan ini perperti misalnya, sejarah国立研讨会,1957年。Berbagai gagasan yang muncul dalam论坛tersebut merupakan bentuk keseriusan dalam merumuskan历史编纂印度尼西亚。Beberapa问题内部pasca kemerdekaan turut mewarnai corak印尼历史学家。
Historiografi Indonesiasentris: problematika dan tantangan
The historical journey of the Indonesian nation needs to be written in its entirety that accommodates various perspectives in order to instill national identity. De-colonization is an attempt to dismantle something colonial, and accentuate something more national or at least 'different' from the colonial. In doing this work there are several problems and challenges that must be faced in order to be able to formulate a complete narrative of Indonesian history by pivoting to nationality. Various efforts have been made to formulate this goal such as, for example, Semniar Sedjarah Nasional 1957 which is considered as the initial milestone of Indonesian historiography. The ideas that appear in the forum are a form of seriousness in formulating Indonesian historiography. Some internal problems post-independence also coloring the pattern of Indonesian historiography.Perjalanan sejarah bangsa Indonesia perlu ditulis secara utuh yang mengakomodir berbagai perspektif dalam rangka menanamkan identitas nasional. De-kolonisasi merupakan suatu usaha untuk membongkar sesuatu yang kolonial, dan menonjolkan sesuatu yang lebih bersifat nasional atau paling tidak ‘berbeda’ dari yang kolonial. Di dalam melakukan pekerjaan ini terdapat beberapa problem dan tantangan yang harus dihadapi untuk dapat merumuskan narasi sejarah Indonesia yang utuh dengan berporos pada nasionalitas. Berbagai usaha telah dilakukan untuk merumuskan tujuan ini seperti misalnya, Seminar Sedjarah Nasional 1957 yang dianggap sebagai tonggak awal historiografi Indonesia. Berbagai gagasan yang muncul dalam forum tersebut merupakan bentuk keseriusan dalam merumuskan historiografi Indonesia. Beberapa problem internal pasca kemerdekaan turut mewarnai corak historiografi Indonesia.