Khairul Akbar, I. Indra, Rahmaddiansyah Rahmaddiansyah
{"title":"Dampak Penggunaan Benih Unggul Inpari-32 Bersertifikat Terhadap Produktivitas dan Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya","authors":"Khairul Akbar, I. Indra, Rahmaddiansyah Rahmaddiansyah","doi":"10.17969/jimfp.v8i1.23366","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu sentra lumbung padi Nasional terutama bagi Provinsi Aceh dengan luas tanam setiap tahun yang mencapai ±15.891 hektar dengan hasil produksi mencapai 101.731,50 ton. Rata-rata dari petani di Kecamatan Meureudu menggunakan benih unggul Inpari-32 yang bersertifikat yang merupakan jenis varietas unggul dari pemerintah yang diberikan kepada petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan produktivitas dan pendapatan antara petani yang menggunakan benih unggul jenis Inpari-32 bersertifikat dengan petani yang tidak menggunakan jenis benih bersertifikat. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. Sampel penelitian ini berjumlah 154 sampel (80 sampel dari petani pengguna benih Inpari-32 bersertifikat dan 74 dari petani pengguna benih yang tidak bersertifikat). Untuk mengetahui adanya dampak penggunaan varietas unggul bersertifikat dengan benih non-sertifikat pada usahatani padi sawah terhadap pendapatan petani perlu dilakukan uji beda antara dua populasi yang berbeda dengan menggunakan uji independent sample t-test, yang bertujuan untuk membandingkan antara satu populasi dengan populasi yang lainnya. Teknik atau pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling (area sampling). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan produktivitas usahatani padi sawah di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya antara petani pengguna jenis benih unggul Inpari-32 bersertifikat dengan petani yang tidak menggunakan jenis benih unggul bersertifikat, produktivitas petani pengguna benih unggul Inpari-32 bersertifikat relatif lebih tinggi daripada petani pengguna benih tidak bersertifikat dan pendapatan rata-rata dari petani responden pengguna benih varietas unggul Inpari-32 bersertifikat sebesar Rp22.075.735/hektar/Musim Tanam (MT), dibandingkan dengan petani yang menggunakan benih yang tidak bersertifikat yaitu sebesar Rp16.441.335/hektar/Musim Tanam (MT).The Impact of Using Inpari-32 Certified Superior Seeds on the Productivity and Income of Rice Farmers in Meureudu District, Pidie Jaya RegencyAbstract. Pidie Jaya Regency is one of the national rice storage centers, especially for Aceh Province with an annual planting area of ± 15,891 hectares with production reaching 101,731.50 tons. On average, farmers in Meureudu District use certified superior Inpari-32 seeds, which are superior varieties from the government given to farmers. The purpose of this study was to look at productivity and income comparisons between farmers who use certified superior Inpari-32 seeds and farmers who do not use certified seeds. This research was conducted in Meureudu District, Pidie Jaya Regency. There were 154 samples in this study (80 samples from farmers using certified Inpari-32 seeds and 74 from farmers using non-certified seeds). To determine the impact of using certified superior varieties with non-certified seeds in lowland rice farming on farmers' income, it is necessary to carry out a different test between two different populations using the independent sample t-test, which aims to compare one population with another. The technique or sampling used in this study is cluster sampling (area sampling). The results of this study indicate that there are differences in the productivity of lowland rice farming in Meureudu District, Pidie Jaya Regency between farmers who use certified superior Inpari-32 seeds and farmers who do not use certified superior seed types, the productivity of farmers using certified superior Inpari-32 seeds is relatively higher than farmers who use non-certified seeds and the average income of respondent farmers using certified Inpari-32 superior variety seeds is IDR 22,075,735/hectare/planting season (MT), compared to farmers who use seeds that are not certified, which is IDR 16,441,335/ hectare/planting season (MT).","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i1.23366","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Dampak Penggunaan Benih Unggul Inpari-32 Bersertifikat Terhadap Produktivitas dan Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya
Abstrak. Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu sentra lumbung padi Nasional terutama bagi Provinsi Aceh dengan luas tanam setiap tahun yang mencapai ±15.891 hektar dengan hasil produksi mencapai 101.731,50 ton. Rata-rata dari petani di Kecamatan Meureudu menggunakan benih unggul Inpari-32 yang bersertifikat yang merupakan jenis varietas unggul dari pemerintah yang diberikan kepada petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan produktivitas dan pendapatan antara petani yang menggunakan benih unggul jenis Inpari-32 bersertifikat dengan petani yang tidak menggunakan jenis benih bersertifikat. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. Sampel penelitian ini berjumlah 154 sampel (80 sampel dari petani pengguna benih Inpari-32 bersertifikat dan 74 dari petani pengguna benih yang tidak bersertifikat). Untuk mengetahui adanya dampak penggunaan varietas unggul bersertifikat dengan benih non-sertifikat pada usahatani padi sawah terhadap pendapatan petani perlu dilakukan uji beda antara dua populasi yang berbeda dengan menggunakan uji independent sample t-test, yang bertujuan untuk membandingkan antara satu populasi dengan populasi yang lainnya. Teknik atau pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling (area sampling). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan produktivitas usahatani padi sawah di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya antara petani pengguna jenis benih unggul Inpari-32 bersertifikat dengan petani yang tidak menggunakan jenis benih unggul bersertifikat, produktivitas petani pengguna benih unggul Inpari-32 bersertifikat relatif lebih tinggi daripada petani pengguna benih tidak bersertifikat dan pendapatan rata-rata dari petani responden pengguna benih varietas unggul Inpari-32 bersertifikat sebesar Rp22.075.735/hektar/Musim Tanam (MT), dibandingkan dengan petani yang menggunakan benih yang tidak bersertifikat yaitu sebesar Rp16.441.335/hektar/Musim Tanam (MT).The Impact of Using Inpari-32 Certified Superior Seeds on the Productivity and Income of Rice Farmers in Meureudu District, Pidie Jaya RegencyAbstract. Pidie Jaya Regency is one of the national rice storage centers, especially for Aceh Province with an annual planting area of ± 15,891 hectares with production reaching 101,731.50 tons. On average, farmers in Meureudu District use certified superior Inpari-32 seeds, which are superior varieties from the government given to farmers. The purpose of this study was to look at productivity and income comparisons between farmers who use certified superior Inpari-32 seeds and farmers who do not use certified seeds. This research was conducted in Meureudu District, Pidie Jaya Regency. There were 154 samples in this study (80 samples from farmers using certified Inpari-32 seeds and 74 from farmers using non-certified seeds). To determine the impact of using certified superior varieties with non-certified seeds in lowland rice farming on farmers' income, it is necessary to carry out a different test between two different populations using the independent sample t-test, which aims to compare one population with another. The technique or sampling used in this study is cluster sampling (area sampling). The results of this study indicate that there are differences in the productivity of lowland rice farming in Meureudu District, Pidie Jaya Regency between farmers who use certified superior Inpari-32 seeds and farmers who do not use certified superior seed types, the productivity of farmers using certified superior Inpari-32 seeds is relatively higher than farmers who use non-certified seeds and the average income of respondent farmers using certified Inpari-32 superior variety seeds is IDR 22,075,735/hectare/planting season (MT), compared to farmers who use seeds that are not certified, which is IDR 16,441,335/ hectare/planting season (MT).