信息和医疗服务方面的政策研究支持社会中的自我治疗

Sudibyo Supardi, Andy Leny Susyanti, Harimat Herdarwan
{"title":"信息和医疗服务方面的政策研究支持社会中的自我治疗","authors":"Sudibyo Supardi, Andy Leny Susyanti, Harimat Herdarwan","doi":"10.22435/mpk.v29i2.481","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nSelf-medication is the use of medicines by someone to treat pain complaints or self-recognizable symptoms and some chronic diseases that a doctor has diagnosed by. The purpose of the study is to obtain information about the problems and the role of pharmaceutical institutions in medicine information and services supporting self-medication in the community. The research design used a descriptive study in the form of policy studies and legislation related to medicine information and services in self-medication. Data sources are policies and legislation regarding medicine information and services regarding self-medication. The results of the study indicate: the problem of self-medication is there are no laws and regulations specifically regulate self-medication along with technical instructions on the role of each pharmaceutical institution. The problem with medicine information is that the central government program in providing medicine information has not been followed up by many district/ city health offices; people tend to buy medicines at retail in illegal medicine services facility, so they cannot read the information on the medicine packaging; and there are still many medicine advertisements in the mass media that have not provided objective and complete medicine information. The problem of medicine service policy is the lack of supervision, so that there are many illegal medicine service facilities in the community and lack of presence of pharmacy personnel in medicine information and services at pharmacies and drug stores. It is recommended that the Ministry of Health establish legislation and norms, standards, procedures and criteria for self-medication as a basis for government pharmaceutical institutions, private sector and professional organizations to support them. \nAbstrak \nPengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh seseorang untuk mengobati keluhan sakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri dan beberapa penyakit kronis yang pernah didiagnosis dokter. Tujuan kajian adalah mendapatkan informasi tentang permasalahan dan peran institusi farmasi dalam informasi obat dan pelayanan obat yang mendukung pengobatan sendiri di masyarakat. Rancangan penelitian menggunakan studi deskriptif berupa kajian kebijakan dan peraturan perundang-undangan terkait informasi obat dan pelayanan obat dalam pengobatan sendiri. Hasil kajian menunjukkan permasalahan pengobatan sendiri adalah belum ada peraturan perundangan yang khusus mengatur pengobatan sendiri beserta petunjuk teknis peran masing-masing institusi farmasi. Permasalahan dalam informasi obat adalah program pemerintah pusat dalam pemberian informasi obat belum ditindaklanjuti oleh semua Dinas Kesehatan kabupaten/kota; masyarakat cenderung membeli obat secara eceran di sarana pelayanan obat ilegal, sehingga tidak dapat membaca informasi pada kemasan obatnya; dan masih banyak iklan obat di media massa yang belum memberikan informasi obat yang objektif dan lengkap. Permasalahan dalam pelayanan obat adalah kurangnya pengawasan, sehingga banyaknya sarana pelayanan obat ilegal di masyarakat dan kurangnya kehadiran tenaga kefarmasian dalam informasi dan pelayanan obat di apotek dan toko obat. Disarankan agar Kementerian Kesehatan menetapkan peraturan perundangan-undangan dan norma, standar, prosedur, dan kriteria tentang pengobatan sendiri sebagai dasar bagi institusi farmasi pemerintah, swasta, dan organisasi profesi mendukungnya.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Kajian Kebijakan tentang Informasi dan Pelayanan Obat yang Mendukung Pengobatan Sendiri di Masyarakat\",\"authors\":\"Sudibyo Supardi, Andy Leny Susyanti, Harimat Herdarwan\",\"doi\":\"10.22435/mpk.v29i2.481\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nSelf-medication is the use of medicines by someone to treat pain complaints or self-recognizable symptoms and some chronic diseases that a doctor has diagnosed by. The purpose of the study is to obtain information about the problems and the role of pharmaceutical institutions in medicine information and services supporting self-medication in the community. The research design used a descriptive study in the form of policy studies and legislation related to medicine information and services in self-medication. Data sources are policies and legislation regarding medicine information and services regarding self-medication. The results of the study indicate: the problem of self-medication is there are no laws and regulations specifically regulate self-medication along with technical instructions on the role of each pharmaceutical institution. The problem with medicine information is that the central government program in providing medicine information has not been followed up by many district/ city health offices; people tend to buy medicines at retail in illegal medicine services facility, so they cannot read the information on the medicine packaging; and there are still many medicine advertisements in the mass media that have not provided objective and complete medicine information. The problem of medicine service policy is the lack of supervision, so that there are many illegal medicine service facilities in the community and lack of presence of pharmacy personnel in medicine information and services at pharmacies and drug stores. It is recommended that the Ministry of Health establish legislation and norms, standards, procedures and criteria for self-medication as a basis for government pharmaceutical institutions, private sector and professional organizations to support them. \\nAbstrak \\nPengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh seseorang untuk mengobati keluhan sakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri dan beberapa penyakit kronis yang pernah didiagnosis dokter. Tujuan kajian adalah mendapatkan informasi tentang permasalahan dan peran institusi farmasi dalam informasi obat dan pelayanan obat yang mendukung pengobatan sendiri di masyarakat. Rancangan penelitian menggunakan studi deskriptif berupa kajian kebijakan dan peraturan perundang-undangan terkait informasi obat dan pelayanan obat dalam pengobatan sendiri. Hasil kajian menunjukkan permasalahan pengobatan sendiri adalah belum ada peraturan perundangan yang khusus mengatur pengobatan sendiri beserta petunjuk teknis peran masing-masing institusi farmasi. Permasalahan dalam informasi obat adalah program pemerintah pusat dalam pemberian informasi obat belum ditindaklanjuti oleh semua Dinas Kesehatan kabupaten/kota; masyarakat cenderung membeli obat secara eceran di sarana pelayanan obat ilegal, sehingga tidak dapat membaca informasi pada kemasan obatnya; dan masih banyak iklan obat di media massa yang belum memberikan informasi obat yang objektif dan lengkap. Permasalahan dalam pelayanan obat adalah kurangnya pengawasan, sehingga banyaknya sarana pelayanan obat ilegal di masyarakat dan kurangnya kehadiran tenaga kefarmasian dalam informasi dan pelayanan obat di apotek dan toko obat. Disarankan agar Kementerian Kesehatan menetapkan peraturan perundangan-undangan dan norma, standar, prosedur, dan kriteria tentang pengobatan sendiri sebagai dasar bagi institusi farmasi pemerintah, swasta, dan organisasi profesi mendukungnya.\",\"PeriodicalId\":18323,\"journal\":{\"name\":\"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2019-07-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/mpk.v29i2.481\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v29i2.481","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

自我药疗是指某人使用药物来治疗疼痛主诉或自我识别的症状,以及医生诊断的某些慢性疾病。本研究的目的是了解在社区中支持自我药疗的医学信息和服务中,制药机构存在的问题和作用。研究设计采用描述性研究,以政策研究和立法的形式对自我药疗中的药物信息和服务进行研究。数据来源是有关药物信息的政策和立法以及有关自我药疗的服务。研究结果表明:自我药疗存在的问题是没有专门规范自我药疗的法律法规以及对各医药机构作用的技术说明。医学信息的问题在于,许多区/市卫生办公室没有跟进中央政府提供医学信息的计划;人们倾向于在非法药品服务机构零售购买药品,因此无法阅读药品包装上的信息;大众传播媒介中仍有许多药品广告没有提供客观完整的药品信息。药品服务政策存在的问题是缺乏监管,导致社区存在大量非法药品服务设施,药店和药店缺少药学人员参与药品信息和服务。建议卫生部制定自我药疗的立法和规范、标准、程序和标准,作为政府制药机构、私营部门和专业组织支持自我药疗的基础。Abstrak Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh pokalchuk seseorang为她mengobati keluhan sakit atau gejala杨dapat dikenali sendiri丹beberapa penyakit kronis杨pernah didiagnosis dokter。土娟,阿达吉安,孟达吉安,孟达吉安,孟达吉安,孟达吉安,孟达吉安,孟达吉安,孟达吉安,孟达吉安,孟达吉安。ranangan penelitian menggunakan研究中心,berupa kajian kebijakan an peraturan perundang-undangan terkait informasi obat dan pelayanan obat dalam pengobatan sendiri。Hasil kajian menunjukkan permasalahan pengobatan sendiri adalah belum ada perdalan perundangan yang khusus mengatur pengobatan sendiri beserta petunjuk teknis permasi masi institui farmasi。Permasalahan dalam信息系统/ adalah程序/ Permasalahan dalam pemberian信息系统/ Permasalahan数据系统/ adalah程序/ Permasalahan数据系统/ adalah程序Masyarakat cenderung会员为非法会员,为非法会员,为非法会员;Dan masih banyak kklan obat di media massa Yang belum成员,信息媒体obat Yang的对象是Dan lengkap。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Disarankan agar Kementerian Kesehatan menetapkan peraturan perundangan-undangan - dannorma,标准,检察官,丹标准tenterang pengobatan sendiri sebagai dasi institui farmasi peremintah, swasta,丹组织教授mendukungnya。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Kajian Kebijakan tentang Informasi dan Pelayanan Obat yang Mendukung Pengobatan Sendiri di Masyarakat
Abstract Self-medication is the use of medicines by someone to treat pain complaints or self-recognizable symptoms and some chronic diseases that a doctor has diagnosed by. The purpose of the study is to obtain information about the problems and the role of pharmaceutical institutions in medicine information and services supporting self-medication in the community. The research design used a descriptive study in the form of policy studies and legislation related to medicine information and services in self-medication. Data sources are policies and legislation regarding medicine information and services regarding self-medication. The results of the study indicate: the problem of self-medication is there are no laws and regulations specifically regulate self-medication along with technical instructions on the role of each pharmaceutical institution. The problem with medicine information is that the central government program in providing medicine information has not been followed up by many district/ city health offices; people tend to buy medicines at retail in illegal medicine services facility, so they cannot read the information on the medicine packaging; and there are still many medicine advertisements in the mass media that have not provided objective and complete medicine information. The problem of medicine service policy is the lack of supervision, so that there are many illegal medicine service facilities in the community and lack of presence of pharmacy personnel in medicine information and services at pharmacies and drug stores. It is recommended that the Ministry of Health establish legislation and norms, standards, procedures and criteria for self-medication as a basis for government pharmaceutical institutions, private sector and professional organizations to support them. Abstrak Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh seseorang untuk mengobati keluhan sakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri dan beberapa penyakit kronis yang pernah didiagnosis dokter. Tujuan kajian adalah mendapatkan informasi tentang permasalahan dan peran institusi farmasi dalam informasi obat dan pelayanan obat yang mendukung pengobatan sendiri di masyarakat. Rancangan penelitian menggunakan studi deskriptif berupa kajian kebijakan dan peraturan perundang-undangan terkait informasi obat dan pelayanan obat dalam pengobatan sendiri. Hasil kajian menunjukkan permasalahan pengobatan sendiri adalah belum ada peraturan perundangan yang khusus mengatur pengobatan sendiri beserta petunjuk teknis peran masing-masing institusi farmasi. Permasalahan dalam informasi obat adalah program pemerintah pusat dalam pemberian informasi obat belum ditindaklanjuti oleh semua Dinas Kesehatan kabupaten/kota; masyarakat cenderung membeli obat secara eceran di sarana pelayanan obat ilegal, sehingga tidak dapat membaca informasi pada kemasan obatnya; dan masih banyak iklan obat di media massa yang belum memberikan informasi obat yang objektif dan lengkap. Permasalahan dalam pelayanan obat adalah kurangnya pengawasan, sehingga banyaknya sarana pelayanan obat ilegal di masyarakat dan kurangnya kehadiran tenaga kefarmasian dalam informasi dan pelayanan obat di apotek dan toko obat. Disarankan agar Kementerian Kesehatan menetapkan peraturan perundangan-undangan dan norma, standar, prosedur, dan kriteria tentang pengobatan sendiri sebagai dasar bagi institusi farmasi pemerintah, swasta, dan organisasi profesi mendukungnya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan PUBLIC, ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL HEALTH-
自引率
0.00%
发文量
15
期刊最新文献
Determinan Kejadian Anemia Pada Balita Di Indonesia Faktor Karakteristik Kepala Keluarga yang Berhubungan dengan Kepemilikan Jamban di Desa Bengawan Ampar Kabupaten Landak Media Massa dan Online sebagai Faktor yang Berpengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Balita di Indonesia: Analisis Data Sekunder SDKI 2017 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung Kota Depok Persepsi, Stigma, dan Perilaku Ketidakpatuhan Pencegahan COVID-19 Pada Masyarakat Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020: Pendekatan Health Belief Model
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1