{"title":"Estimasi Laju Deforestasi Kawasan Ekosistem Gambut Rawa Tripa Dengan Pendekatan Data Penginderaan Jauh","authors":"Anya Yenanda Husna, Ashabul Anhar, Sugianto Sugianto","doi":"10.17969/jimfp.v8i1.23024","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Ekosistem gambut Rawa Tripa merupakan salah satu ekosistem hutan rawa gambut yang ada di Indonesia. Rawa Tripa adalah kawasan gambut yang memiliki kedalaman gambut lebih dari 3 meter. Sesuai dengan SK Presiden No.32 tahun 1990 yang menyatakan bahwa, “hutan gambut dengan kedalaman lebih dari 3m merupakan daerah yang harus dikonservasi dan tidak diperbolehkan untuk dikonversi menjadi lahan pertanian”. Tetapi, peraturan ini tidak dapat menahan laju deforestasi oleh pemegang Hak Guna Usaha (HGU) kelapa sawit di kawasan Rawa Tripa yang terjadi sejak tahun 1995. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju deforestasi dan mengetahui perubahan tutupan hutan beserta luas deforestasi yang terjadi dalam kurun waktu 8 tahun mulai tahun 2013 sampai 2021 di kawasan Rawa Tripa. Penelitian ini dilakukan dengan teknik penginderaan jauh (remote sensing) menggunakan metode klasifikasi terbimbing (supervised classification) yaitu interactive supervised classification. Hasil penelitian dengan teknik penginderaan jauh diperoleh nilai perubahan tutupan lahan dari tahun 2013 sampai dengan 2021 di ekosistem gambut Rawa Tripa Provinsi Aceh yaitu luas tutupan lahan kategori hutan mengalami penurunan dari 9490,9 Ha menjadi 6065,3 Ha, luas tutupan lahan kategori perkebunan mengalami peningkatan dari 38192,6 Ha menjadi 41385,5 Ha, begitu juga luas tutupan lahan kategori lahan terbuka/ lahan terbangun yang mengalami peningkatan dari 12834,2 Ha menjadi 13258,2 Ha. Laju deforestasi yang terjadi dari tahun 2013 sampai dengan 2021 di ekosistem gambut Rawa Tripa Provinsi Aceh yaitu 428.2 Ha/ Tahun atau 3425,6 Ha. Penyebab deforestasi yang terjadi di kawasan ekosistem gambut Rawa Tripa Provinsi Aceh adalah alih fungsi lahan hutan gambut menjadi lahan perkebunan kelapa sawit yang dilakukan oleh pemegang HGU maupun oleh masyarakat setempat.Estimating The Deforestation Rate of The Tripa Peat Swamp Ecosystem Area with A Remote Sensing Data ApproachAbstract. The Tripa Swamp peat ecosystem is one of Indonesia's peat swamp forest ecosystems. Tripa Swamp is a peat area with a depth of more than 3 meters. Under Presidential Decree No.32 of 1990, \"peat forests with a depth of more than 3m are areas that must be conserved and are not allowed to be converted into agricultural land\". However, this regulation cannot withstand the rate of deforestation by oil palm rights holders in the Rawa Tripa area since 1995. This study aims to analyze the rate of deforestation and find out changes in forest cover along with the area of deforestation that occurred within 8 years from 2013 to 2021 in the Tripa Swamp area. This research was conducted with remote sensing techniques using the supervised classification method, namely interactive supervised classification. The results of research with remote sensing techniques obtained the value of land cover change from 2013 to 2021 in the Rawa Tripa peat ecosystem in Aceh Province, namely the area of land cover in the forest category decreased from 9490.9 Ha to 6065.3 Ha, the area of land cover in the plantation category increased from 38192.6 Ha to 41385.5 Ha, as well as the area of land cover in the open land / built-up land category which increased from 12834.2 Ha to 13258.2 Ha. The deforestation rate from 2013 to 2021 in the Peat ecosystem of Rawa Tripa, Aceh Province, was 428.2 Ha / Year or 3425.6 Ha. The cause of deforestation that occurs in the Rawa Tripa peat ecosystem area in Aceh Province is the conversion of peat forest land into oil palm plantations carried out by HGU holders and by local communities","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i1.23024","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
抽象。特里帕泥炭沼泽生态系统是印度尼西亚泥炭沼泽森林生态系统之一。特里帕沼泽是泥炭带,泥炭深度超过3米。根据1990年SK总统的说法,“3米多深的泥炭森林是一个需要保护的地区,不允许将其转化为农田。”但是,自1995年以来,在特里帕沼泽地区,拥有棕榈油权利的人(HGU)不断砍伐森林的速度无法遏制。这项研究的目的是分析森林砍伐的速度,了解2013年至2021年以来8年森林砍伐的范围。这项研究采用的是远程感知技术,采用的是互动的超级分类法。用遥感技术的研究成果获得了土地价值变化挡板泥炭沼泽生态系统从2013年到2021年的应激亚齐省森林土地类别广泛挡板9490.9成为6065.3哈哈哈的下降,土地类别广泛挡板38192.6的增长成为41385.5哈哈农场,土地面积挡板也是增长的空地-土地类别醒来12834.2成为13258.2哈哈哈。从2013年到2021年,在亚齐省特里帕泥炭生态系统中,森林砍伐的速度为428.2 Ha/年或34256 Ha。亚齐省特里帕泥炭生态系统地区发生森林砍伐的原因是,泥炭森林面积已成为HGU和当地社区的油棕种植园。估计Tripa Peat沼泽生态系统的贬值速率,带有远程对数据的验证。Tripa沼泽peat ecosystem是印度尼西亚的peat沼泽森林生态系统之一。特里帕沼泽是一个有三米深的区域。在1990年的总统调查第32号,“超过3米的深度的表层土壤是必须被征服的,不允许被改造成农业土地。”自1995年以来,这些规定无法通过石油棕榈权利保护区在该地区进行采伐。这项研究旨在分析贬值站的比率,并在森林中发现变化,同时在2013年至2021年的森林砍伐区域中发生变化。这项研究采用的是使用高级合成方法进行的远程感知技术,namely interactive supervition classification。The results of research和遥控器sensing techniques价值》获得土地变革从2013年到2021年》和《封面应激peat沼泽生态系统区域》在亚齐省,namely land》封面《森林类别decreased从9号到3 6065。哈哈,境地区的土地,封面种植园类别increased from 38192。6哈哈41385去。5,as well as境封面的土地区域开放土地- built-up土地类别哪种increased from 12834 2哈哈13258去。2。从2013年到2021年在Peat ecosystem of Tripa,亚齐省,是428.2哈/年或3425.6哈。亚齐省波谷生态系统中发生的砍伐的原因是棕榈油的土地由HGU holders和当地公社瓜分而成
Estimasi Laju Deforestasi Kawasan Ekosistem Gambut Rawa Tripa Dengan Pendekatan Data Penginderaan Jauh
Abstrak. Ekosistem gambut Rawa Tripa merupakan salah satu ekosistem hutan rawa gambut yang ada di Indonesia. Rawa Tripa adalah kawasan gambut yang memiliki kedalaman gambut lebih dari 3 meter. Sesuai dengan SK Presiden No.32 tahun 1990 yang menyatakan bahwa, “hutan gambut dengan kedalaman lebih dari 3m merupakan daerah yang harus dikonservasi dan tidak diperbolehkan untuk dikonversi menjadi lahan pertanian”. Tetapi, peraturan ini tidak dapat menahan laju deforestasi oleh pemegang Hak Guna Usaha (HGU) kelapa sawit di kawasan Rawa Tripa yang terjadi sejak tahun 1995. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju deforestasi dan mengetahui perubahan tutupan hutan beserta luas deforestasi yang terjadi dalam kurun waktu 8 tahun mulai tahun 2013 sampai 2021 di kawasan Rawa Tripa. Penelitian ini dilakukan dengan teknik penginderaan jauh (remote sensing) menggunakan metode klasifikasi terbimbing (supervised classification) yaitu interactive supervised classification. Hasil penelitian dengan teknik penginderaan jauh diperoleh nilai perubahan tutupan lahan dari tahun 2013 sampai dengan 2021 di ekosistem gambut Rawa Tripa Provinsi Aceh yaitu luas tutupan lahan kategori hutan mengalami penurunan dari 9490,9 Ha menjadi 6065,3 Ha, luas tutupan lahan kategori perkebunan mengalami peningkatan dari 38192,6 Ha menjadi 41385,5 Ha, begitu juga luas tutupan lahan kategori lahan terbuka/ lahan terbangun yang mengalami peningkatan dari 12834,2 Ha menjadi 13258,2 Ha. Laju deforestasi yang terjadi dari tahun 2013 sampai dengan 2021 di ekosistem gambut Rawa Tripa Provinsi Aceh yaitu 428.2 Ha/ Tahun atau 3425,6 Ha. Penyebab deforestasi yang terjadi di kawasan ekosistem gambut Rawa Tripa Provinsi Aceh adalah alih fungsi lahan hutan gambut menjadi lahan perkebunan kelapa sawit yang dilakukan oleh pemegang HGU maupun oleh masyarakat setempat.Estimating The Deforestation Rate of The Tripa Peat Swamp Ecosystem Area with A Remote Sensing Data ApproachAbstract. The Tripa Swamp peat ecosystem is one of Indonesia's peat swamp forest ecosystems. Tripa Swamp is a peat area with a depth of more than 3 meters. Under Presidential Decree No.32 of 1990, "peat forests with a depth of more than 3m are areas that must be conserved and are not allowed to be converted into agricultural land". However, this regulation cannot withstand the rate of deforestation by oil palm rights holders in the Rawa Tripa area since 1995. This study aims to analyze the rate of deforestation and find out changes in forest cover along with the area of deforestation that occurred within 8 years from 2013 to 2021 in the Tripa Swamp area. This research was conducted with remote sensing techniques using the supervised classification method, namely interactive supervised classification. The results of research with remote sensing techniques obtained the value of land cover change from 2013 to 2021 in the Rawa Tripa peat ecosystem in Aceh Province, namely the area of land cover in the forest category decreased from 9490.9 Ha to 6065.3 Ha, the area of land cover in the plantation category increased from 38192.6 Ha to 41385.5 Ha, as well as the area of land cover in the open land / built-up land category which increased from 12834.2 Ha to 13258.2 Ha. The deforestation rate from 2013 to 2021 in the Peat ecosystem of Rawa Tripa, Aceh Province, was 428.2 Ha / Year or 3425.6 Ha. The cause of deforestation that occurs in the Rawa Tripa peat ecosystem area in Aceh Province is the conversion of peat forest land into oil palm plantations carried out by HGU holders and by local communities