{"title":"Manusia Penata Alam dan Bukan Penakluk Alam","authors":"Veronika Restu Manggala Kala’tasik","doi":"10.22373/arj.v3i1.14867","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Man was created with the mandate or responsibility to nurture another creation. The creation of the others in this regard is no exception to nature. Nature by not merely being created by the Creator but, through the realm of man, the glory of God is revealed. Man who is a noble creation is given the trust to keep nature and continue to declare the glory of God. Man must take good care of, maintain, work on nature. Man's covetousness of the beauty and richness of nature makes man \"forget\" the mandate that the Creator entrusts. The universe is also a creation that has value for that man as a noble creation should have the consciousness to maintain that value (as a sesame of creation). The methodology used is a descriptive analysis study. The reference sources used are literacy references such as related books and journals. This writing intends to open up the mindset and give awareness of the importance of maintaining or being a stylist not a conqueror of nature. Qualitative methods are used through literature studies in this writing. The increasing needs of man seem to force to make desires a necessity that leads to the destruction of nature. For this reason, it is necessary to be aware and live enough and be grateful.ABSTRAKManusia diciptakan dengan mandat atau tanggungjawab untuk memelihara ciptaan yang lain. Ciptaan yang lain dalam hal ini tidak terkecuali alam. Alam dengan tidak hanya sekedar diciptakan oleh Sang pencipta begitu saja namun, melalui alam manusia kemuliaan Tuhan dinyatakan. Manusia yang adalah ciptaan yang mulia diberikan kepercayaan untuk menjaga agar alam tetap dan terus menyatakan kemuliaan Tuhan. Manusia harus menjaga, memelihara, mengusahakan alam dengan baik. Ketamakan manusia akan keindahan dan kekayaan alam membuat manusia “lupa” akan mandat yang Sang Pencipta percayakan. Alam semesta pun merupakan ciptaan yang mempunyai nilai untuk itu manusia sebagai ciptaan yang mulia seharusnya memiliki kesadaran untuk menjaga nilai tersebut (sebagai sesame ciptaan). Adapun metodologi yang digunakan adalah studi deskriptif analisis. Sumber rujukan yang digunakan adalah referensi literasi seperti buku dan jurnal terkait. Penulisan ini bermaksud untuk membuka pola pikir serta memberi kesadaran akan pentingya menjaga atau menjadi penata bukan penakluk alam. Digunakan metode kualitatif melalui studi pustaka dalam penulisan ini. Kebutuhan manusia yang semakin meningkat seolah-olah memaksa untuk menjadikan keinginan sebagai kebutuhan yang berujung pada pengrusakan alam. Untuk itu, diperlukan kesadaran serta hidup cukup dan bersyukur.","PeriodicalId":31333,"journal":{"name":"Religio Jurnal Studi Agamaagama","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Religio Jurnal Studi Agamaagama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/arj.v3i1.14867","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
人被造的使命或责任是养育另一个受造物。在这方面,其他人的创造也不例外。大自然不仅是由造物主创造的,而且通过人类的领域,上帝的荣耀得以彰显。人类是一种高贵的创造物,被赋予了保护自然的使命,并继续宣扬上帝的荣耀。人类必须爱护、维护和改造自然。人类对大自然的美丽和丰富的贪欲使人“忘记”了造物主赋予的使命。宇宙也是一个有价值的创造物,作为一个高尚的创造物,人应该有维护这种价值的意识(作为创造物的芝麻)。使用的方法是描述性分析研究。所使用的参考资料来源是素养参考,如相关书籍和期刊。这篇文章的目的是打开心态,让人们意识到保持或成为一个造型师而不是自然的征服者的重要性。本文通过文献研究采用了定性方法。人类日益增长的需求似乎迫使欲望成为一种必然,从而导致自然的毁灭。出于这个原因,有必要意识到并充分生活,并心存感激。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract我的天,我的天,我的天,我的天。阿兰登甘达达汉尼亚塞克达达地区,阿兰登达达达达,阿兰登达达达达,阿兰登达达达达,阿兰登达达达达,阿兰登达达达达。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都。克塔玛坎是阿坎的主人,阿坎是阿坎的主人,阿坎是阿坎的主人,阿坎的主人是杨桑。Alam semesta pun merupakan ciptaan yang mempunyai nilai untuk itu manusia sebagai ciptaan yang mulia seharusnya memiliki kesadaran untuk menjaga nilai tersebut (sebagai芝麻ciptaan)。适应方法学的杨迪纳坎和adalah研究的文本分析。[5][文献综述][文献参考][学报]。Penulisan ini bermaksud untuk menbuka pola pikir serta memberi kesadaran akan pentingya menjaga atau menjadi penata bukan penakluk警报。用Digunakan方法研究白垩土的质量。Kebutuhan yang berujung pada pengrusakan警报。Untuk itu, diperlukan kesadaran serta up cuup dan bersyukur。
Man was created with the mandate or responsibility to nurture another creation. The creation of the others in this regard is no exception to nature. Nature by not merely being created by the Creator but, through the realm of man, the glory of God is revealed. Man who is a noble creation is given the trust to keep nature and continue to declare the glory of God. Man must take good care of, maintain, work on nature. Man's covetousness of the beauty and richness of nature makes man "forget" the mandate that the Creator entrusts. The universe is also a creation that has value for that man as a noble creation should have the consciousness to maintain that value (as a sesame of creation). The methodology used is a descriptive analysis study. The reference sources used are literacy references such as related books and journals. This writing intends to open up the mindset and give awareness of the importance of maintaining or being a stylist not a conqueror of nature. Qualitative methods are used through literature studies in this writing. The increasing needs of man seem to force to make desires a necessity that leads to the destruction of nature. For this reason, it is necessary to be aware and live enough and be grateful.ABSTRAKManusia diciptakan dengan mandat atau tanggungjawab untuk memelihara ciptaan yang lain. Ciptaan yang lain dalam hal ini tidak terkecuali alam. Alam dengan tidak hanya sekedar diciptakan oleh Sang pencipta begitu saja namun, melalui alam manusia kemuliaan Tuhan dinyatakan. Manusia yang adalah ciptaan yang mulia diberikan kepercayaan untuk menjaga agar alam tetap dan terus menyatakan kemuliaan Tuhan. Manusia harus menjaga, memelihara, mengusahakan alam dengan baik. Ketamakan manusia akan keindahan dan kekayaan alam membuat manusia “lupa” akan mandat yang Sang Pencipta percayakan. Alam semesta pun merupakan ciptaan yang mempunyai nilai untuk itu manusia sebagai ciptaan yang mulia seharusnya memiliki kesadaran untuk menjaga nilai tersebut (sebagai sesame ciptaan). Adapun metodologi yang digunakan adalah studi deskriptif analisis. Sumber rujukan yang digunakan adalah referensi literasi seperti buku dan jurnal terkait. Penulisan ini bermaksud untuk membuka pola pikir serta memberi kesadaran akan pentingya menjaga atau menjadi penata bukan penakluk alam. Digunakan metode kualitatif melalui studi pustaka dalam penulisan ini. Kebutuhan manusia yang semakin meningkat seolah-olah memaksa untuk menjadikan keinginan sebagai kebutuhan yang berujung pada pengrusakan alam. Untuk itu, diperlukan kesadaran serta hidup cukup dan bersyukur.