Amalia Sutriana, Ahmad Baihaqi, Iwan Hasri, Nurliana, Hafizuddin Hafizuddin
{"title":"卵源激素对雌性锡箔倒钩鱼性腺成熟的激素诱导作用","authors":"Amalia Sutriana, Ahmad Baihaqi, Iwan Hasri, Nurliana, Hafizuddin Hafizuddin","doi":"10.19027/jai.21.2.118-124","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \n \nThe aim of this study was to analyze the effect of spawnprim hormone induction with different doses on gonadal maturity of tinfoil barb fish broodstock (Barbonymus schwanenfeldii). A completely randomized design (CRD) was used in this study with 4 treatments and 3 replications. Fish broodstock in group A (control) was not given any treatment, while fish broodstocks in groups B, C, and D were injected with spawnprim hormone at doses of 0.3 ml/kg body weight, 0.6 ml/kg body weight, and 0.9 ml/kg body weight, respectively. The measured parameters were gonad maturity level, broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. Data were analyzed using one way analysis of variance (ANOVA). The result showed that the gonad maturity level (GML) in groups B, C, and D (GML III and IV) was better than group A (GML I). Statistical analysis showed that the induction of spawnprim hormone on tinfoil barb broodstocks significantly affect (P<0.05) broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. The optimal dose of spawnprim hormone for tinfoil barb was 0.6 ml/kg body weight, with the average broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity were 0.011 kg, 1.55 mm, and 102.15 eggs, respectively. The induction of spawnprim hormone has a positive effect on gonad maturation of tinfoil barb fish (B. schwanenfeldii), with the optimum dose is 0.6 ml/kg fish \n \nKeywords: gonad maturity, tinfoil barb fish, spawnprim \n \nABSTRAK \n \nPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan hormon spawnprim dengan dosis yang berbeda terhadap kematangan gonad induk ikan lemeduk Barbonymus schwanenfeldii. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan dan 3 kali pengulangan. Ikan pada kelompok A (kontrol) tidak diberikan perlakuan, sedangkan ikan pada kelompok B, C, dan D masing-masing diinjeksi hormon spawnprim dengan dosis 0.3 ml/kg bobot badan; 0.6 ml/kg bobot badan; dan 0,9 ml/kg bobot badan. Parameter yang diamati adalah persentase induk matang gonad akhir, pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) pola satu arah. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad (TKG) pada kelompok perlakuan B, C, dan D (TKG III dan IV) lebih baik dari kelompok A (TKG I). Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa pemberian hormon spawnprim pada induk ikan lemeduk berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas. Tingkat kematangan gonad terbaik pada penelitian ini diperoleh pada kelompok perlakuan C yang diinduksi hormon spawnprim dengan dosis 0.6 ml/kg bobot badan induk ikan dengan rata - rata pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas masing-masing adalah 0.011 kg, 1.55 mm, dan 102.15 butir telur. Induksi hormon spawnprim menimbulkan pengaruh yang positif terhadap pertambahan bobot induk, diameter telur dan fekunditas ikan lemeduk (B. schwanenfeldii), dengan dosis optimum 0.6 ml/kg bobot badan. \n \nKata kunci: kematangan gonad, ikan lemeduk, spawnprim \n ","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hormonal induction of gonad maturation in female tinfoil barb fish (Barbonymus schwanenfeldii) using spawnprim hormone\",\"authors\":\"Amalia Sutriana, Ahmad Baihaqi, Iwan Hasri, Nurliana, Hafizuddin Hafizuddin\",\"doi\":\"10.19027/jai.21.2.118-124\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT \\n \\nThe aim of this study was to analyze the effect of spawnprim hormone induction with different doses on gonadal maturity of tinfoil barb fish broodstock (Barbonymus schwanenfeldii). A completely randomized design (CRD) was used in this study with 4 treatments and 3 replications. Fish broodstock in group A (control) was not given any treatment, while fish broodstocks in groups B, C, and D were injected with spawnprim hormone at doses of 0.3 ml/kg body weight, 0.6 ml/kg body weight, and 0.9 ml/kg body weight, respectively. The measured parameters were gonad maturity level, broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. Data were analyzed using one way analysis of variance (ANOVA). The result showed that the gonad maturity level (GML) in groups B, C, and D (GML III and IV) was better than group A (GML I). Statistical analysis showed that the induction of spawnprim hormone on tinfoil barb broodstocks significantly affect (P<0.05) broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. The optimal dose of spawnprim hormone for tinfoil barb was 0.6 ml/kg body weight, with the average broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity were 0.011 kg, 1.55 mm, and 102.15 eggs, respectively. The induction of spawnprim hormone has a positive effect on gonad maturation of tinfoil barb fish (B. schwanenfeldii), with the optimum dose is 0.6 ml/kg fish \\n \\nKeywords: gonad maturity, tinfoil barb fish, spawnprim \\n \\nABSTRAK \\n \\nPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan hormon spawnprim dengan dosis yang berbeda terhadap kematangan gonad induk ikan lemeduk Barbonymus schwanenfeldii. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan dan 3 kali pengulangan. Ikan pada kelompok A (kontrol) tidak diberikan perlakuan, sedangkan ikan pada kelompok B, C, dan D masing-masing diinjeksi hormon spawnprim dengan dosis 0.3 ml/kg bobot badan; 0.6 ml/kg bobot badan; dan 0,9 ml/kg bobot badan. Parameter yang diamati adalah persentase induk matang gonad akhir, pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) pola satu arah. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad (TKG) pada kelompok perlakuan B, C, dan D (TKG III dan IV) lebih baik dari kelompok A (TKG I). Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa pemberian hormon spawnprim pada induk ikan lemeduk berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas. Tingkat kematangan gonad terbaik pada penelitian ini diperoleh pada kelompok perlakuan C yang diinduksi hormon spawnprim dengan dosis 0.6 ml/kg bobot badan induk ikan dengan rata - rata pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas masing-masing adalah 0.011 kg, 1.55 mm, dan 102.15 butir telur. Induksi hormon spawnprim menimbulkan pengaruh yang positif terhadap pertambahan bobot induk, diameter telur dan fekunditas ikan lemeduk (B. schwanenfeldii), dengan dosis optimum 0.6 ml/kg bobot badan. \\n \\nKata kunci: kematangan gonad, ikan lemeduk, spawnprim \\n \",\"PeriodicalId\":32090,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Akuakultur Indonesia\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Akuakultur Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19027/jai.21.2.118-124\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Akuakultur Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19027/jai.21.2.118-124","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本研究旨在分析不同剂量的卵泡激素诱导对锡箔倒钩鱼(Barbonymus schwanenfeldii)种鱼性腺成熟的影响。本研究采用完全随机设计(CRD), 4个处理,3个重复。A组(对照)不进行任何处理,B组、C组和D组分别按0.3 ml/kg体重、0.6 ml/kg体重和0.9 ml/kg体重注射促卵黄激素。测定的参数为性腺成熟度、亲鱼增重、卵径和繁殖力。数据分析采用单因素方差分析(ANOVA)。结果表明,B、C和D组(GML III和IV组)的性腺成熟度水平(GML)均优于A组(GML I组)。统计分析表明,诱导产蛋激素对锡纸钩鱼的增重、卵径和繁殖力有显著影响(P<0.05)。锡箔倒钩产卵激素的最佳用量为0.6 ml/kg体重,平均增重0.011 kg,平均卵径1.55 mm,平均产卵量102.15个卵。诱导产蛋激素对锡纸倒钩鱼(B. schwanenfeldii)性腺成熟有积极影响,最佳剂量为0.6 ml/kg鱼。关键词:性腺成熟,锡纸倒钩鱼,产卵激素,产卵激素,雌雄同体,雌雄同体。4 . kelompok . perlakuan . 3 . kali penpangangan。Ikan pakadkelpok A(对照)titak diberikan perlakuan, sedangkan pakadkelpok B, C, dan D - masing-masing diinjeksi激素产卵量0.3 ml/kg bobot badan;巴丹0.6 ml/kg;丹0、9 ml/kg bobot巴丹。参数yang diamati adalah代表酶induk matang性腺akhir, pertambahan bobot induk, pertambahan直径telur, danfekunditas。数据分析:登甘蒙古纳坎分析变异数(ANAVA)。Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad (TKG) pada kelompok perlakuan B, C, dan D (TKG III daniv) lebih baik dari kelompok A (TKG I). Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa pemberian hormon产卵prim pada induk ikan lemeduk berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap pertambahan bobot induk, pertambahan直径telur, dan fekunditas。Tingkat kematangan gonad terbaik pada penelitian ini diperoleh pada kelompok perlakuan C yang diinduksi激素产卵量0.6 ml/kg bobodan danan - rata - rata pertambahan boboduk, pertambahan直径长度,dan fekunditas masing- masalah 0.011 kg, 1.55 mm, dan 102.15但长度。赤潮激素产卵量为0.6 ml/kg,赤潮激素产卵量为0.6 ml/kg,赤潮激素产卵量为0.6 ml/kg,赤潮激素产卵量为0.6 ml/kg。Kata kunci: kematangan性腺,ikkan lemeduk,产卵
Hormonal induction of gonad maturation in female tinfoil barb fish (Barbonymus schwanenfeldii) using spawnprim hormone
ABSTRACT
The aim of this study was to analyze the effect of spawnprim hormone induction with different doses on gonadal maturity of tinfoil barb fish broodstock (Barbonymus schwanenfeldii). A completely randomized design (CRD) was used in this study with 4 treatments and 3 replications. Fish broodstock in group A (control) was not given any treatment, while fish broodstocks in groups B, C, and D were injected with spawnprim hormone at doses of 0.3 ml/kg body weight, 0.6 ml/kg body weight, and 0.9 ml/kg body weight, respectively. The measured parameters were gonad maturity level, broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. Data were analyzed using one way analysis of variance (ANOVA). The result showed that the gonad maturity level (GML) in groups B, C, and D (GML III and IV) was better than group A (GML I). Statistical analysis showed that the induction of spawnprim hormone on tinfoil barb broodstocks significantly affect (P<0.05) broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. The optimal dose of spawnprim hormone for tinfoil barb was 0.6 ml/kg body weight, with the average broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity were 0.011 kg, 1.55 mm, and 102.15 eggs, respectively. The induction of spawnprim hormone has a positive effect on gonad maturation of tinfoil barb fish (B. schwanenfeldii), with the optimum dose is 0.6 ml/kg fish
Keywords: gonad maturity, tinfoil barb fish, spawnprim
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan hormon spawnprim dengan dosis yang berbeda terhadap kematangan gonad induk ikan lemeduk Barbonymus schwanenfeldii. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan dan 3 kali pengulangan. Ikan pada kelompok A (kontrol) tidak diberikan perlakuan, sedangkan ikan pada kelompok B, C, dan D masing-masing diinjeksi hormon spawnprim dengan dosis 0.3 ml/kg bobot badan; 0.6 ml/kg bobot badan; dan 0,9 ml/kg bobot badan. Parameter yang diamati adalah persentase induk matang gonad akhir, pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) pola satu arah. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad (TKG) pada kelompok perlakuan B, C, dan D (TKG III dan IV) lebih baik dari kelompok A (TKG I). Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa pemberian hormon spawnprim pada induk ikan lemeduk berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas. Tingkat kematangan gonad terbaik pada penelitian ini diperoleh pada kelompok perlakuan C yang diinduksi hormon spawnprim dengan dosis 0.6 ml/kg bobot badan induk ikan dengan rata - rata pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas masing-masing adalah 0.011 kg, 1.55 mm, dan 102.15 butir telur. Induksi hormon spawnprim menimbulkan pengaruh yang positif terhadap pertambahan bobot induk, diameter telur dan fekunditas ikan lemeduk (B. schwanenfeldii), dengan dosis optimum 0.6 ml/kg bobot badan.
Kata kunci: kematangan gonad, ikan lemeduk, spawnprim