{"title":"苏菲派在印尼对激进伊斯兰教的镇压中所起的作用","authors":"Ulil Abshor","doi":"10.18592/AL-BANJARI.V18I1.2540","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Radical Islamic Movement or Islamic Radicalism is a movement that has a mindset of textualist ideology, takfiri and truth claim. Basically, the context in which a religious understanding that is claimed to be the final truth, certainly contains an exclusive and offensive element so that some views, flow, and any schools outside is deemed as deviant, because it is far from authoritative sources originating from the Qur'an and the Sunna. This phenomenon does not reflect the peace of Islam as taught by the Prophet as rahmatan lil ‘Alamiin (mercy for all nature). This article explores further the importance of the role of Sufism related to the spiritual teachings in it which are the basic foundation in realizing Islam that is peaceful, tolerant, respectful, respectful among fellow human beings especially among other religious people. Islamic teachings extracted in Sufism contain solutive elements in fulfilling the true spirit of Islamic migration (hijra). The Sufism values contain restraints on an \"engine of desire\" which is now sweeping through modern society. In these conditions, in the face of challenges for the reduction of the spirit of radicalism, consistency (tawakkal) is needed, namely the form of tireless cleansing of the soul. Gerakan Islam Radikal atau Radikalisme Islam merupakan gerakan yang memiliki pola pikir ideologi tekstualis, takfiri dan truth claim. Pada dasarnya, konteks di mana sebuah pemahaman keagamaan yang diklaim sebagai kebenaran final, tentu mengandung unsur eksklusif dan ofensif sehingga paham, aliran, madzhab apapun diluar dirinya dianggap menyimpang, karena jauh dari sumber otoritatif yang berasal dari al-Qur’an dan al-Sunnah. Fenomena tersebut tidak mencerminkan kedamaian Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. sebagai rahmatan lil ‘Alamiin (rahmat bagi seluruh alam). Artikel ini mengeksplor lebih jauh tentang pentingnya peran nilai-nilai sufisme terkait ajaran-ajaran spiritual di dalamnya yang menjadi pondasi pokok dalam merealisasikan Islam yang damai, toleran, saling menghargai, menghormati antar sesama umat manusia terlebih antar umat agama lain. Ajaran Islam yang terekstrak dalam sufisme mengandung unsur solutif dalam memenuhi semangat hijrah keislaman yang sesungguhnya. Nilai-nilai sufisme yang dimaksud mengandung pengekangan terhadap sebuah “mesin hasrat” yang kini melanda masyarakat modern. Di dalam kondisi seperti ini, dalam menghadapi tantangan demi berkurangnya spirit radikalisme, diperlukan konsistensi (tawakkal) yaitu bentuk penyucian jiwa yang tak kenal lelah.","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"77 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"PERAN SUFISME DALAM MENGATASI PAHAM ISLAM RADIKAL DI INDONESIA\",\"authors\":\"Ulil Abshor\",\"doi\":\"10.18592/AL-BANJARI.V18I1.2540\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Radical Islamic Movement or Islamic Radicalism is a movement that has a mindset of textualist ideology, takfiri and truth claim. Basically, the context in which a religious understanding that is claimed to be the final truth, certainly contains an exclusive and offensive element so that some views, flow, and any schools outside is deemed as deviant, because it is far from authoritative sources originating from the Qur'an and the Sunna. This phenomenon does not reflect the peace of Islam as taught by the Prophet as rahmatan lil ‘Alamiin (mercy for all nature). This article explores further the importance of the role of Sufism related to the spiritual teachings in it which are the basic foundation in realizing Islam that is peaceful, tolerant, respectful, respectful among fellow human beings especially among other religious people. Islamic teachings extracted in Sufism contain solutive elements in fulfilling the true spirit of Islamic migration (hijra). The Sufism values contain restraints on an \\\"engine of desire\\\" which is now sweeping through modern society. In these conditions, in the face of challenges for the reduction of the spirit of radicalism, consistency (tawakkal) is needed, namely the form of tireless cleansing of the soul. Gerakan Islam Radikal atau Radikalisme Islam merupakan gerakan yang memiliki pola pikir ideologi tekstualis, takfiri dan truth claim. Pada dasarnya, konteks di mana sebuah pemahaman keagamaan yang diklaim sebagai kebenaran final, tentu mengandung unsur eksklusif dan ofensif sehingga paham, aliran, madzhab apapun diluar dirinya dianggap menyimpang, karena jauh dari sumber otoritatif yang berasal dari al-Qur’an dan al-Sunnah. Fenomena tersebut tidak mencerminkan kedamaian Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. sebagai rahmatan lil ‘Alamiin (rahmat bagi seluruh alam). Artikel ini mengeksplor lebih jauh tentang pentingnya peran nilai-nilai sufisme terkait ajaran-ajaran spiritual di dalamnya yang menjadi pondasi pokok dalam merealisasikan Islam yang damai, toleran, saling menghargai, menghormati antar sesama umat manusia terlebih antar umat agama lain. Ajaran Islam yang terekstrak dalam sufisme mengandung unsur solutif dalam memenuhi semangat hijrah keislaman yang sesungguhnya. Nilai-nilai sufisme yang dimaksud mengandung pengekangan terhadap sebuah “mesin hasrat” yang kini melanda masyarakat modern. Di dalam kondisi seperti ini, dalam menghadapi tantangan demi berkurangnya spirit radikalisme, diperlukan konsistensi (tawakkal) yaitu bentuk penyucian jiwa yang tak kenal lelah.\",\"PeriodicalId\":32130,\"journal\":{\"name\":\"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman\",\"volume\":\"77 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/AL-BANJARI.V18I1.2540\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/AL-BANJARI.V18I1.2540","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
摘要
激进伊斯兰运动或伊斯兰激进主义是一种具有文本主义意识形态,塔克菲里和真理主张心态的运动。基本上,一个被认为是最终真理的宗教理解的背景,当然包含了一个排他性和攻击性的元素,所以一些观点,流动,任何外部的学校都被认为是离经叛道的,因为它远离来自古兰经和圣训的权威来源。这种现象并没有反映出伊斯兰教的和平,正如先知所教导的rahmatan lil ' Alamiin(怜悯万物)。本文进一步探讨了苏菲主义的重要作用,其中的精神教义是实现伊斯兰教的基本基础,伊斯兰教是和平的,宽容的,尊重的,在人类之间特别是在其他宗教人士之间相互尊重。从苏菲主义中提取的伊斯兰教义包含了实现伊斯兰移民(hijra)真正精神的解决因素。苏菲主义的价值观包含了对“欲望引擎”的约束,而这种“欲望引擎”正在席卷整个现代社会。在这种情况下,面对减少激进主义精神的挑战,需要一致性(tawakkal),即不知疲倦地净化灵魂的形式。民政党伊斯兰激进主义伊斯兰教merupakan Gerakan yang memiliki pola pikir ideology tekstualis, takfiri and truth claim。Pada dasarnya, konteks di mana sebuah pemahaman keagamaan yang diklaim sebagai kebenaran final, tentu mengandung unsur ekskluif dan ofensif sehinga paham, aliiran, madzhab apapun diluir dirinya dianggap menyimpang, karena jauh dari sumber to toritf yang berasal dari al-古兰经dan al-Sunnah。现象很简单,但是我们可以看到,这是一个很好的例子。sebagai rahmatan lil ' Alamiin (rahmat bagi seluruh alam)。Artikel ini mengeksplor lebih jauh tentenang pentingnya peran nilai-nilai sufisme terkait ajaran-ajaran精神di dalamnya yang menjadi pondasi pokok dalam meralisasikan伊斯兰教yang damai,宽容,销售,menghargai, menghormati antar sesama umat manama masi terlebih antar umat agama lain。【译文】印度伊斯兰教yang terekstrak dalam sufisme mengandung unsur solutions dalam memenuhi semangat hijrah keysan yang sesungguhnya。Nilai-nilai sufisme yang dimaksud mengandung pengekangan terhadap sebuah " mesin hasrat " yang kini melanda masyarakat modern。Di dalam kondisi seperti ini, dalam menghadapi tantangan demi berkurangnya spirit radickalisme, diperlukan konsistensi (tawakkal) yitu bentuk penyuucian jiwa yang tak kenal lelah。
PERAN SUFISME DALAM MENGATASI PAHAM ISLAM RADIKAL DI INDONESIA
Radical Islamic Movement or Islamic Radicalism is a movement that has a mindset of textualist ideology, takfiri and truth claim. Basically, the context in which a religious understanding that is claimed to be the final truth, certainly contains an exclusive and offensive element so that some views, flow, and any schools outside is deemed as deviant, because it is far from authoritative sources originating from the Qur'an and the Sunna. This phenomenon does not reflect the peace of Islam as taught by the Prophet as rahmatan lil ‘Alamiin (mercy for all nature). This article explores further the importance of the role of Sufism related to the spiritual teachings in it which are the basic foundation in realizing Islam that is peaceful, tolerant, respectful, respectful among fellow human beings especially among other religious people. Islamic teachings extracted in Sufism contain solutive elements in fulfilling the true spirit of Islamic migration (hijra). The Sufism values contain restraints on an "engine of desire" which is now sweeping through modern society. In these conditions, in the face of challenges for the reduction of the spirit of radicalism, consistency (tawakkal) is needed, namely the form of tireless cleansing of the soul. Gerakan Islam Radikal atau Radikalisme Islam merupakan gerakan yang memiliki pola pikir ideologi tekstualis, takfiri dan truth claim. Pada dasarnya, konteks di mana sebuah pemahaman keagamaan yang diklaim sebagai kebenaran final, tentu mengandung unsur eksklusif dan ofensif sehingga paham, aliran, madzhab apapun diluar dirinya dianggap menyimpang, karena jauh dari sumber otoritatif yang berasal dari al-Qur’an dan al-Sunnah. Fenomena tersebut tidak mencerminkan kedamaian Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. sebagai rahmatan lil ‘Alamiin (rahmat bagi seluruh alam). Artikel ini mengeksplor lebih jauh tentang pentingnya peran nilai-nilai sufisme terkait ajaran-ajaran spiritual di dalamnya yang menjadi pondasi pokok dalam merealisasikan Islam yang damai, toleran, saling menghargai, menghormati antar sesama umat manusia terlebih antar umat agama lain. Ajaran Islam yang terekstrak dalam sufisme mengandung unsur solutif dalam memenuhi semangat hijrah keislaman yang sesungguhnya. Nilai-nilai sufisme yang dimaksud mengandung pengekangan terhadap sebuah “mesin hasrat” yang kini melanda masyarakat modern. Di dalam kondisi seperti ini, dalam menghadapi tantangan demi berkurangnya spirit radikalisme, diperlukan konsistensi (tawakkal) yaitu bentuk penyucian jiwa yang tak kenal lelah.