Muhammad Raihan Ramdhan, Nurjanah Sriyanti, Sri Betha Putri, Fauzia Rahma Cahyani, Iis Herawati, Eko Fuji Aryanto
{"title":"红龙果乙醇提取物对单核细胞细菌病虫害的影响","authors":"Muhammad Raihan Ramdhan, Nurjanah Sriyanti, Sri Betha Putri, Fauzia Rahma Cahyani, Iis Herawati, Eko Fuji Aryanto","doi":"10.35990/mk.v5n4.p412-423","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Prevalensi penyakit infeksi di Indonesia masih tinggi, di antaranya Infeksi Saluran Pernapasan\nAtas (ISPA) 9,3% dan diare 8%. Penyakit infeksi menjadi penyebab kematian kedua tertinggi\npada kelompok usia > 55 tahun setelah penyakit pada sistem peredaran darah. Buah naga merah\n(Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) memiliki manfaat bagi kesehatan, namun saat\nini kulit buah naga merah belum dimanfaatkan. Ekstrak etanol kulit buah naga juga telah\ndiketahui berpotensi sebagai antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui\nefek ekstrak kulit buah naga merah terhadap fagositosis bakteri oleh monosit. Penelitian\ndilakukan dengan tahapan: pembuatan ekstrak etanol kulit buah naga merah, pengambilan\nsampel darah manusia dan isolasi peripheral blood mononuclear cells (PBMC) dan monosit,\npemberian ekstrak etanol kulit buah naga merah ke dalam sumuran monosit, pengujian bakteri\nuji menggunakan Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Escherichia coli ATCC 25922,\npengambilan dan pengkulturan bakteri uji, dan penghitungan jumlah koloni bakteri yang\ntumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit buah naga merah dengan\nkonsentrasi 10 μg/ml menghasilkan efek yang paling besar dalam meningkatkan jumlah S.\naureus yang difagositosis, yaitu sebesar 4,31% dan ekstrak dengan konsentrasi 5 μg/ml\nmeningkatkan jumlah E. coli yang difagositosis sebesar 1,26%. Analisis statistik tidak\nmenunjukkan perbedaan yang bermakna antargrup (p > 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah naga merah tidak memberikan efek yang bermakna\nterhadap fagositosis bakteri oleh monosit.","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"98 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH TERHADAP\\nFAGOSITOSIS BAKTERI OLEH MONOSIT\",\"authors\":\"Muhammad Raihan Ramdhan, Nurjanah Sriyanti, Sri Betha Putri, Fauzia Rahma Cahyani, Iis Herawati, Eko Fuji Aryanto\",\"doi\":\"10.35990/mk.v5n4.p412-423\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Prevalensi penyakit infeksi di Indonesia masih tinggi, di antaranya Infeksi Saluran Pernapasan\\nAtas (ISPA) 9,3% dan diare 8%. Penyakit infeksi menjadi penyebab kematian kedua tertinggi\\npada kelompok usia > 55 tahun setelah penyakit pada sistem peredaran darah. Buah naga merah\\n(Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) memiliki manfaat bagi kesehatan, namun saat\\nini kulit buah naga merah belum dimanfaatkan. Ekstrak etanol kulit buah naga juga telah\\ndiketahui berpotensi sebagai antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui\\nefek ekstrak kulit buah naga merah terhadap fagositosis bakteri oleh monosit. Penelitian\\ndilakukan dengan tahapan: pembuatan ekstrak etanol kulit buah naga merah, pengambilan\\nsampel darah manusia dan isolasi peripheral blood mononuclear cells (PBMC) dan monosit,\\npemberian ekstrak etanol kulit buah naga merah ke dalam sumuran monosit, pengujian bakteri\\nuji menggunakan Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Escherichia coli ATCC 25922,\\npengambilan dan pengkulturan bakteri uji, dan penghitungan jumlah koloni bakteri yang\\ntumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit buah naga merah dengan\\nkonsentrasi 10 μg/ml menghasilkan efek yang paling besar dalam meningkatkan jumlah S.\\naureus yang difagositosis, yaitu sebesar 4,31% dan ekstrak dengan konsentrasi 5 μg/ml\\nmeningkatkan jumlah E. coli yang difagositosis sebesar 1,26%. Analisis statistik tidak\\nmenunjukkan perbedaan yang bermakna antargrup (p > 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah naga merah tidak memberikan efek yang bermakna\\nterhadap fagositosis bakteri oleh monosit.\",\"PeriodicalId\":33234,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Profesi Medika\",\"volume\":\"98 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Profesi Medika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35990/mk.v5n4.p412-423\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Profesi Medika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35990/mk.v5n4.p412-423","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH TERHADAP
FAGOSITOSIS BAKTERI OLEH MONOSIT
Prevalensi penyakit infeksi di Indonesia masih tinggi, di antaranya Infeksi Saluran Pernapasan
Atas (ISPA) 9,3% dan diare 8%. Penyakit infeksi menjadi penyebab kematian kedua tertinggi
pada kelompok usia > 55 tahun setelah penyakit pada sistem peredaran darah. Buah naga merah
(Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) memiliki manfaat bagi kesehatan, namun saat
ini kulit buah naga merah belum dimanfaatkan. Ekstrak etanol kulit buah naga juga telah
diketahui berpotensi sebagai antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efek ekstrak kulit buah naga merah terhadap fagositosis bakteri oleh monosit. Penelitian
dilakukan dengan tahapan: pembuatan ekstrak etanol kulit buah naga merah, pengambilan
sampel darah manusia dan isolasi peripheral blood mononuclear cells (PBMC) dan monosit,
pemberian ekstrak etanol kulit buah naga merah ke dalam sumuran monosit, pengujian bakteri
uji menggunakan Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Escherichia coli ATCC 25922,
pengambilan dan pengkulturan bakteri uji, dan penghitungan jumlah koloni bakteri yang
tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit buah naga merah dengan
konsentrasi 10 μg/ml menghasilkan efek yang paling besar dalam meningkatkan jumlah S.
aureus yang difagositosis, yaitu sebesar 4,31% dan ekstrak dengan konsentrasi 5 μg/ml
meningkatkan jumlah E. coli yang difagositosis sebesar 1,26%. Analisis statistik tidak
menunjukkan perbedaan yang bermakna antargrup (p > 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah naga merah tidak memberikan efek yang bermakna
terhadap fagositosis bakteri oleh monosit.