{"title":"MT、E2、hCG和Ovaprim激素对乌鱼性腺成熟的刺激作用","authors":"Tatak Dwi Cahyono, M. Z. Junior, O. Carman","doi":"10.19027/jai.18.1.9-22","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT The present study is a preliminary research for producing mullet fry to aquaculture. The research aimed to evaluate stimulation of gonad maturation in mullet (Mugil dussumieri) using hormones. The method used for research was completely randomized design consisting of three treatments and each individual replication was repeated three times. Two experiments were conducted separately with different treatments. First experiment used 9-14.7 cm body length of fish treated with different hormone injections i.e. 4 mg/kg 17α-methyltestosterone (MT), 0.07 mg/kg estradiol-17β (E2), and 0.5 ml/kg 0.9% physiological solution as control. Second experiment used 10-31 cm body length fish treated with 750 IU/kg chorionic gonadotropin (hCG), 0.5 ml/kg Ovaprim, and 0.9% physiological solution as control. Gonadosomatic index (GSI) value of the first experiment on day 60 showed that GSI of E2 treatment (1.31±0.94%) was higher than both MT treatment (1.00±0.51%) and control (0.54±0.20%). On the other hand, the second experiment on day 60 showed that GSI of hCG treatment (7.18±0.59%) was higher than both Ovaprim treatment (3.29±2.66%) and control (6.72±0.32%). Egg diameter frequency distribution for control in the first experiment on day 30 showed that egg size ranged from 9−144 µm. Egg diameter for E2 and MT treatments on day 60 showed that egg size ranged from 9−243 µm and were higher than control. In the second experiment, egg diameter on day 30 for control showed that egg size ranged from 9-144 µm, hCG treatment showed egg size ranged from 9−441 µm, while Ovaprim egg size ranged from 9-111 µm. Blood glucose, blood cholesterol, testosterone and estradiol hormone level in the first and second experiment showed no significant difference. The results showed that estradiol-17β and 17α-methyltestosterone induction in 9-14.7 cm body length mullet increase gonad maturity to stage II while hCG induction in 10-31 cm body length mullet increase gonad maturity to stage III. Keywords : estradiol-17β, hCG, 17α-methyltestosterone, Mugil dussumieri, Ovaprim ABSTRAK Penelitian merupakan rintisan untuk menghasilkan benih ikan belanak dalam wadah budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pematangan gonad ikan belanak Mugil dussumieri menggunakan hormon. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan dan tiga kali ulangan individu. Terdapat dua percobaan dengan perlakuan berbeda dan dilakukan secara terpisah. Percobaan pertama menggunakan ikan berukuran 9−14.7 cm dengan hormon 17α-metiltestosteron (MT) 4 mg/kg, estradiol-17β (E2) 0.07 mg/kg dan kontrol larutan fisiologis 0.9% 0.5 ml/kg. Percobaan kedua menggunakan ikan berukuran 10−31 cm dengan human chorionic gonadotropin (hCG) 750 IU/kg, Ovaprim 0.5 ml/kg dan kontrol larutan fisiologis 0.9 % 0.5 ml/kg. Nilai gonadosomatic index (GSI) percobaan pertama pada hari ke-60 menunjukkan bahwa pemberian estradiol-17β (1.31±0.94%) lebih tinggi dibandingkan 17α-metiltestosteron (1.00±0.51%) dan kontrol (0.54±0.20%). Hasil percobaan kedua pada hari ke-60 nilai GSI menunjukkan bahwa pemberian hCG (7.18±0.59%) lebih tinggi dibandingkan Ovaprim (3.29±2.66%) dan kontrol (6.72±0.32%). Sebaran frekuensi diameter telur pada percobaan pertama untuk kontrol hari ke-30 menunjukkan kisaran 9−144 µm. Sebaran frekuensi diameter telur untuk estradiol-17β dan 17α-metiltestosteron hari ke-60 menunjukkan kisaran 9−243 µm lebih banyak dibandingkan kontrol. Sebaran frekuensi diameter telur pada percobaan kedua untuk kontrol hari ke-30 menunjukkan kisaran 9−144 µm, hCG 9−441 µm sedangkan Ovaprim hanya 9−111 µm. Kadar glukosa darah, kolesterol darah, hormon testosteron dan estradiol pada percobaan pertama dan percobaan kedua menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi hormon estradiol-17β dan 17α-metiltestosteron pada ikan berukuran 9−14.7 cm dapat meningkatkan kematangan gonad mencapai TKG II sedangkan induksi hormon hCG pada ikan berukuran 10−31 cm dapat meningkatkan kematangan gonad mencapai TKG III. Kata kunci : estradiol-17β, hCG, 17α-metiltestosteron, Mugil dussumieri, Ovaprim","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Stimulation of gonad maturation in mullet fish Mugil dussumieri using MT, E2, hCG, and Ovaprim hormone\",\"authors\":\"Tatak Dwi Cahyono, M. Z. Junior, O. Carman\",\"doi\":\"10.19027/jai.18.1.9-22\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT The present study is a preliminary research for producing mullet fry to aquaculture. The research aimed to evaluate stimulation of gonad maturation in mullet (Mugil dussumieri) using hormones. The method used for research was completely randomized design consisting of three treatments and each individual replication was repeated three times. Two experiments were conducted separately with different treatments. First experiment used 9-14.7 cm body length of fish treated with different hormone injections i.e. 4 mg/kg 17α-methyltestosterone (MT), 0.07 mg/kg estradiol-17β (E2), and 0.5 ml/kg 0.9% physiological solution as control. Second experiment used 10-31 cm body length fish treated with 750 IU/kg chorionic gonadotropin (hCG), 0.5 ml/kg Ovaprim, and 0.9% physiological solution as control. Gonadosomatic index (GSI) value of the first experiment on day 60 showed that GSI of E2 treatment (1.31±0.94%) was higher than both MT treatment (1.00±0.51%) and control (0.54±0.20%). On the other hand, the second experiment on day 60 showed that GSI of hCG treatment (7.18±0.59%) was higher than both Ovaprim treatment (3.29±2.66%) and control (6.72±0.32%). Egg diameter frequency distribution for control in the first experiment on day 30 showed that egg size ranged from 9−144 µm. Egg diameter for E2 and MT treatments on day 60 showed that egg size ranged from 9−243 µm and were higher than control. In the second experiment, egg diameter on day 30 for control showed that egg size ranged from 9-144 µm, hCG treatment showed egg size ranged from 9−441 µm, while Ovaprim egg size ranged from 9-111 µm. Blood glucose, blood cholesterol, testosterone and estradiol hormone level in the first and second experiment showed no significant difference. The results showed that estradiol-17β and 17α-methyltestosterone induction in 9-14.7 cm body length mullet increase gonad maturity to stage II while hCG induction in 10-31 cm body length mullet increase gonad maturity to stage III. Keywords : estradiol-17β, hCG, 17α-methyltestosterone, Mugil dussumieri, Ovaprim ABSTRAK Penelitian merupakan rintisan untuk menghasilkan benih ikan belanak dalam wadah budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pematangan gonad ikan belanak Mugil dussumieri menggunakan hormon. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan dan tiga kali ulangan individu. Terdapat dua percobaan dengan perlakuan berbeda dan dilakukan secara terpisah. Percobaan pertama menggunakan ikan berukuran 9−14.7 cm dengan hormon 17α-metiltestosteron (MT) 4 mg/kg, estradiol-17β (E2) 0.07 mg/kg dan kontrol larutan fisiologis 0.9% 0.5 ml/kg. Percobaan kedua menggunakan ikan berukuran 10−31 cm dengan human chorionic gonadotropin (hCG) 750 IU/kg, Ovaprim 0.5 ml/kg dan kontrol larutan fisiologis 0.9 % 0.5 ml/kg. Nilai gonadosomatic index (GSI) percobaan pertama pada hari ke-60 menunjukkan bahwa pemberian estradiol-17β (1.31±0.94%) lebih tinggi dibandingkan 17α-metiltestosteron (1.00±0.51%) dan kontrol (0.54±0.20%). Hasil percobaan kedua pada hari ke-60 nilai GSI menunjukkan bahwa pemberian hCG (7.18±0.59%) lebih tinggi dibandingkan Ovaprim (3.29±2.66%) dan kontrol (6.72±0.32%). Sebaran frekuensi diameter telur pada percobaan pertama untuk kontrol hari ke-30 menunjukkan kisaran 9−144 µm. Sebaran frekuensi diameter telur untuk estradiol-17β dan 17α-metiltestosteron hari ke-60 menunjukkan kisaran 9−243 µm lebih banyak dibandingkan kontrol. Sebaran frekuensi diameter telur pada percobaan kedua untuk kontrol hari ke-30 menunjukkan kisaran 9−144 µm, hCG 9−441 µm sedangkan Ovaprim hanya 9−111 µm. Kadar glukosa darah, kolesterol darah, hormon testosteron dan estradiol pada percobaan pertama dan percobaan kedua menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi hormon estradiol-17β dan 17α-metiltestosteron pada ikan berukuran 9−14.7 cm dapat meningkatkan kematangan gonad mencapai TKG II sedangkan induksi hormon hCG pada ikan berukuran 10−31 cm dapat meningkatkan kematangan gonad mencapai TKG III. Kata kunci : estradiol-17β, hCG, 17α-metiltestosteron, Mugil dussumieri, Ovaprim\",\"PeriodicalId\":32090,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Akuakultur Indonesia\",\"volume\":\"27 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Akuakultur Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19027/jai.18.1.9-22\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Akuakultur Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19027/jai.18.1.9-22","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究为鲻鱼苗养殖的初步研究。本研究旨在探讨激素对乌鱼性腺成熟的刺激作用。研究方法采用完全随机设计,共3个处理,每个重复3次。两个试验分别进行不同处理。第一个实验以体长9-14.7 cm的鱼为对照,分别注射4 mg/kg 17α-甲基睾酮(MT)、0.07 mg/kg雌二醇-17β (E2)和0.5 ml/kg 0.9%生理溶液。第二组试验以体长10-31 cm的鱼为对照,分别用绒毛膜促性腺激素(hCG) 750 IU/kg、奥维匹林0.5 ml/kg、0.9%生理溶液处理。第60天第一次试验的性腺指数(GSI)值显示,E2处理的GSI(1.31±0.94%)高于MT处理(1.00±0.51%)和对照组(0.54±0.20%)。另一方面,第60天的第二次实验显示,hCG组的GSI(7.18±0.59%)高于Ovaprim组(3.29±2.66%)和对照组(6.72±0.32%)。第30天第一次试验中,对照的卵直径频率分布显示,卵的大小范围为9 ~ 144µm。E2和MT处理第60天的卵直径为9 ~ 243µm,均高于对照组。在第二个实验中,对照组第30天的蛋直径显示鸡蛋大小在9-144µm之间,hCG处理的鸡蛋大小在9- 441µm之间,Ovaprim处理的鸡蛋大小在9-111µm之间。第一次实验和第二次实验的血糖、血胆固醇、睾酮和雌二醇水平无显著差异。结果表明,雌二醇-17β和17α-甲基睾酮诱导9-14.7 cm体长鲻鱼性腺成熟期至II期,hCG诱导10-31 cm体长鲻鱼性腺成熟期至III期。关键词:雌二醇-17β,绒毛膜促性腺激素,17α-甲基睾酮,白藜芦醇,OvaprimPenelitian ini bertujuan untuk mengakan评估,pematangan性腺像belanak Mugil dussumieri menggunakan激素。Penelitian dilakukan menggunakan ranchanan acak lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan dantiga kali ulangan个体。Terdapat dua percobaan dengan perlakuan berbeda dan dilakukan secara terpisah。Percobaan pertama menggunakan ikan berukuran 9 ~ 14.7 cm登干激素17α-甲睾酮(MT) 4 mg/kg,雌二醇-17β (E2) 0.07 mg/kg,对照larutan fisiologis 0.9% 0.5 ml/kg。人绒毛膜促性腺激素(hCG) 750 IU/kg, Ovaprim 0.5 ml/kg,对照larutan fisiology 0.9% 0.5 ml/kg。Nilai促性腺激素指数(GSI): percobaan pertama pada -60 menunjukkan bahwa pemberian雌二醇-17β(1.31±0.94%),lebih tinggi dibandingkan 17α- metiltestosterone(1.00±0.51%),对照组(0.54±0.20%)。hCG(7.18±0.59%),Ovaprim(3.29±2.66%),对照组(6.72±0.32%)。Sebaran frekuensis直径telur pada percobaan pertama untuk control hari -30 menunjukkan kisaran 9−144µm。Sebaran frekuensis直径,雌二醇-17β和17α-甲睾酮,kk -60, menunjukkan kisaran, 9 - 243µm, lebih banyak dibandingkan对照。Sebaran frekuensi diameter telur pada percobaan kedua untuk control hari ke-30 menunjukkan kisaran 9−144µm, hCG 9−441µm sedangkan Ovaprim hanya 9−111µm。胆固醇,激素,睾酮,雌二醇,乙酰胆碱,乙酰胆碱,乙酰胆碱,乙酰胆碱,乙酰胆碱,乙酰胆碱,乙酰胆碱,乙酰胆碱,乙酰胆碱,乙酰胆碱。4.雌性激素-雌二醇-17β -17 α-甲睾酮酮9 ~ 14.7 cm,雄性激素hCG激素10 ~ 31 cm,雄性激素TKG III。Kata kunci:雌二醇-17β, hCG, 17α-甲睾酮,Mugil dussumieri, Ovaprim
Stimulation of gonad maturation in mullet fish Mugil dussumieri using MT, E2, hCG, and Ovaprim hormone
ABSTRACT The present study is a preliminary research for producing mullet fry to aquaculture. The research aimed to evaluate stimulation of gonad maturation in mullet (Mugil dussumieri) using hormones. The method used for research was completely randomized design consisting of three treatments and each individual replication was repeated three times. Two experiments were conducted separately with different treatments. First experiment used 9-14.7 cm body length of fish treated with different hormone injections i.e. 4 mg/kg 17α-methyltestosterone (MT), 0.07 mg/kg estradiol-17β (E2), and 0.5 ml/kg 0.9% physiological solution as control. Second experiment used 10-31 cm body length fish treated with 750 IU/kg chorionic gonadotropin (hCG), 0.5 ml/kg Ovaprim, and 0.9% physiological solution as control. Gonadosomatic index (GSI) value of the first experiment on day 60 showed that GSI of E2 treatment (1.31±0.94%) was higher than both MT treatment (1.00±0.51%) and control (0.54±0.20%). On the other hand, the second experiment on day 60 showed that GSI of hCG treatment (7.18±0.59%) was higher than both Ovaprim treatment (3.29±2.66%) and control (6.72±0.32%). Egg diameter frequency distribution for control in the first experiment on day 30 showed that egg size ranged from 9−144 µm. Egg diameter for E2 and MT treatments on day 60 showed that egg size ranged from 9−243 µm and were higher than control. In the second experiment, egg diameter on day 30 for control showed that egg size ranged from 9-144 µm, hCG treatment showed egg size ranged from 9−441 µm, while Ovaprim egg size ranged from 9-111 µm. Blood glucose, blood cholesterol, testosterone and estradiol hormone level in the first and second experiment showed no significant difference. The results showed that estradiol-17β and 17α-methyltestosterone induction in 9-14.7 cm body length mullet increase gonad maturity to stage II while hCG induction in 10-31 cm body length mullet increase gonad maturity to stage III. Keywords : estradiol-17β, hCG, 17α-methyltestosterone, Mugil dussumieri, Ovaprim ABSTRAK Penelitian merupakan rintisan untuk menghasilkan benih ikan belanak dalam wadah budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pematangan gonad ikan belanak Mugil dussumieri menggunakan hormon. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan dan tiga kali ulangan individu. Terdapat dua percobaan dengan perlakuan berbeda dan dilakukan secara terpisah. Percobaan pertama menggunakan ikan berukuran 9−14.7 cm dengan hormon 17α-metiltestosteron (MT) 4 mg/kg, estradiol-17β (E2) 0.07 mg/kg dan kontrol larutan fisiologis 0.9% 0.5 ml/kg. Percobaan kedua menggunakan ikan berukuran 10−31 cm dengan human chorionic gonadotropin (hCG) 750 IU/kg, Ovaprim 0.5 ml/kg dan kontrol larutan fisiologis 0.9 % 0.5 ml/kg. Nilai gonadosomatic index (GSI) percobaan pertama pada hari ke-60 menunjukkan bahwa pemberian estradiol-17β (1.31±0.94%) lebih tinggi dibandingkan 17α-metiltestosteron (1.00±0.51%) dan kontrol (0.54±0.20%). Hasil percobaan kedua pada hari ke-60 nilai GSI menunjukkan bahwa pemberian hCG (7.18±0.59%) lebih tinggi dibandingkan Ovaprim (3.29±2.66%) dan kontrol (6.72±0.32%). Sebaran frekuensi diameter telur pada percobaan pertama untuk kontrol hari ke-30 menunjukkan kisaran 9−144 µm. Sebaran frekuensi diameter telur untuk estradiol-17β dan 17α-metiltestosteron hari ke-60 menunjukkan kisaran 9−243 µm lebih banyak dibandingkan kontrol. Sebaran frekuensi diameter telur pada percobaan kedua untuk kontrol hari ke-30 menunjukkan kisaran 9−144 µm, hCG 9−441 µm sedangkan Ovaprim hanya 9−111 µm. Kadar glukosa darah, kolesterol darah, hormon testosteron dan estradiol pada percobaan pertama dan percobaan kedua menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi hormon estradiol-17β dan 17α-metiltestosteron pada ikan berukuran 9−14.7 cm dapat meningkatkan kematangan gonad mencapai TKG II sedangkan induksi hormon hCG pada ikan berukuran 10−31 cm dapat meningkatkan kematangan gonad mencapai TKG III. Kata kunci : estradiol-17β, hCG, 17α-metiltestosteron, Mugil dussumieri, Ovaprim