{"title":"Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru pada Penderita TB di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar","authors":"Nur Ramadhan, Zain Hadifah, Yasir Yasir, Ulil Amri Manik, Nelly Marissa, Abidah Nur, Yulidar Yulidar","doi":"10.22435/MPK.V31I1.3920","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \nTuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis that attacks the lungs. The high incidence of Pulmonary TB in Indonesia indicates that action needs to be taken to reduce the transmission rate. The transmission prevention behavior is intended for families and people around who are often in direct contact with sufferers. The purpose of this study was to determine the factors associated with TB transmission prevention measures in Banda Aceh City and Aceh Besar district. This study used a cross-sectional study design involving pulmonary tuberculosis patients aged >15 years. Respondents involved were 262 people who were in the working areas of primary health service center and hospitals in Banda Aceh City and Aceh Besar district. Data on gender, age, education, patient category, Drug Swallowing Supervisor (PMO), regularity of taking medication, seeking treatment, knowledge, attitudes, and behavior towards TB disease were obtained through interviews. Data were analyzed by univariate, bivariate X2 (chi square), and multivariate. The results found that knowledge, attitude, faster treatment seeking regular medication, and high level of education were the most dominant factors influencing TB transmission prevention behaviour. Older age also associated with TB transmission prevention behaviour. TB transmission prevention behavior in TB patients was 53% good. Patients and family members must always be reminded to implement TB prevention and transmission behaviors. Regular visits to the patient’s home can be made by officers to provide education and monitoring of treatment. \n \n \n \nAbstrak \n \n \n \nTuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Tingginya kasus TB Paru di Indonesia menunjukkan bahwa perlu dilakukan tindakan untuk menurunkan angka penularan. Perilaku pencegahan penularan ini ditujukan bagi keluarga dan orang di sekitar yang sering kontak langsung dengan penderita. Tujuan penelitian ini untukmengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan pencegahan penularan TB pada penderita TB di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross-sectional dengan melibatkan penderita TB paru yang berumur >15 tahun. Responden yang terlibat sebanyak 262 orang yang berada di wilayah kerja puskesmas dan rumah sakit di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Data jenis kelamin, umur, pendidikan, kategori pasien, pengawas menelan obat (PMO), keteraturan menelan obat, pencarian pengobatan, pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap penyakit TB didapatkan melalui wawancara. Data dianalisis secara univariat, bivariat X2 (chi square), dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan, sikap, pencarian pengobatan yang lebih cepat, teratur menelan obat anti tuberkulosis (OAT), dan pendidikan tinggi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku pencegahan penularan TB. Umur yang lebih tua juga berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan TB. Perilaku pencegahan penularan TB pada pasien TB sebesar 53% baik. Penderita dan anggota keluarga harus selalu diingatkan untuk menerapkan perilaku pencegahan dan penularan TB. Kunjungan berkala ke rumah pasien dapat dilakukan oleh petugas untuk pemberian edukasi dan pemantauan pengobatan. \n \n \n \n \n \n \n \n \n","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/MPK.V31I1.3920","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
结核病(TB)是由结核分枝杆菌引起的一种攻击肺部的传染病。印度尼西亚肺结核的高发病率表明,需要采取行动降低传播率。预防传播行为针对的是经常与患者直接接触的家庭和周围人员。本研究的目的是确定班达亚齐市和亚齐贝萨尔区预防结核病传播措施的相关因素。本研究采用横断面研究设计,纳入年龄>15岁的肺结核患者。参与调查的262人在班达亚齐市和亚齐Besar区的初级保健服务中心和医院工作。通过访谈获得性别、年龄、受教育程度、患者类别、药物吞咽监督员(PMO)、服药规律、寻求治疗、对结核病的知识、态度和行为等数据。数据采用单因素、双因素X2(卡方)和多因素分析。结果发现,知识、态度、寻求定期药物治疗的快速治疗和高教育水平是影响结核病传播预防行为的最主要因素。年龄较大也与结核病传播预防行为有关。结核病患者预防传播行为良好的占53%。必须时刻提醒患者及其家属实施结核病预防和传播行为。医务人员可以定期探访病人的家,提供教育和监测治疗情况。摘要结核(TB):结核分枝杆菌(结核分枝杆菌);Tingginya kasus TB Paru di Indonesia menunjukkan bahwa perlu dilakukan tindakan untuk menununkan angka penularan。peraku penegahan penularan ini ditujukan bagi keluarga danorang di sekitar yang serek langsung dengan penderita。Tujuan penelitian ini untukmengidentifikasi factor - factor for yang berhubungan dengan tindakan penegahan penularan TB pada penderita TB di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar。内蒙古内蒙古地区的研究,内蒙古地区的研究,内蒙古地区的研究,内蒙古地区的研究,新疆地区的研究,新疆地区的研究。响应yang terlibat sebanyak 262 orang berada di wilayah kerja puskesmas dan rumah sakit di Kota Banda Aceh和Kabupaten Aceh Besar。数据jenis kelamin, umur, pendidikan, kategori pasien, pengawas menelan obat (PMO), keteraturan menelan obat, pencarian pengobatan, pengetahuan, sikap, dan perperaku terhadap penyakit TB didapatkan melalui wawankara。数据分析分为单变量、双变量X2(卡方)和多变量。Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan, sikap, pencarian pengobatan yang lebih cepat, terur menelan obat anti tuberculosis (OAT), dan pendidikan tinggi merupakan ftor yang paling dominan mempengaruhi peraku penegahan penularan TB。Umur yang lebih tua juga berhubungan dengan peraku penegahan penularan TB。perperaku penegahan penularan结核结核患者结核sebesar 53% baik。Penderita dan anggota keluarga harus selalu diingatkan untuk menerapkan peraku penegahan dan penularan TB。Kunjungan berkala为rumah pasen dapat dilakukan oleh petugas为pemberian edukasi dan pemantauan pengobatan。
Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru pada Penderita TB di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar
Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis that attacks the lungs. The high incidence of Pulmonary TB in Indonesia indicates that action needs to be taken to reduce the transmission rate. The transmission prevention behavior is intended for families and people around who are often in direct contact with sufferers. The purpose of this study was to determine the factors associated with TB transmission prevention measures in Banda Aceh City and Aceh Besar district. This study used a cross-sectional study design involving pulmonary tuberculosis patients aged >15 years. Respondents involved were 262 people who were in the working areas of primary health service center and hospitals in Banda Aceh City and Aceh Besar district. Data on gender, age, education, patient category, Drug Swallowing Supervisor (PMO), regularity of taking medication, seeking treatment, knowledge, attitudes, and behavior towards TB disease were obtained through interviews. Data were analyzed by univariate, bivariate X2 (chi square), and multivariate. The results found that knowledge, attitude, faster treatment seeking regular medication, and high level of education were the most dominant factors influencing TB transmission prevention behaviour. Older age also associated with TB transmission prevention behaviour. TB transmission prevention behavior in TB patients was 53% good. Patients and family members must always be reminded to implement TB prevention and transmission behaviors. Regular visits to the patient’s home can be made by officers to provide education and monitoring of treatment.
Abstrak
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Tingginya kasus TB Paru di Indonesia menunjukkan bahwa perlu dilakukan tindakan untuk menurunkan angka penularan. Perilaku pencegahan penularan ini ditujukan bagi keluarga dan orang di sekitar yang sering kontak langsung dengan penderita. Tujuan penelitian ini untukmengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan pencegahan penularan TB pada penderita TB di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross-sectional dengan melibatkan penderita TB paru yang berumur >15 tahun. Responden yang terlibat sebanyak 262 orang yang berada di wilayah kerja puskesmas dan rumah sakit di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Data jenis kelamin, umur, pendidikan, kategori pasien, pengawas menelan obat (PMO), keteraturan menelan obat, pencarian pengobatan, pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap penyakit TB didapatkan melalui wawancara. Data dianalisis secara univariat, bivariat X2 (chi square), dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan, sikap, pencarian pengobatan yang lebih cepat, teratur menelan obat anti tuberkulosis (OAT), dan pendidikan tinggi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku pencegahan penularan TB. Umur yang lebih tua juga berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan TB. Perilaku pencegahan penularan TB pada pasien TB sebesar 53% baik. Penderita dan anggota keluarga harus selalu diingatkan untuk menerapkan perilaku pencegahan dan penularan TB. Kunjungan berkala ke rumah pasien dapat dilakukan oleh petugas untuk pemberian edukasi dan pemantauan pengobatan.