{"title":"Sunan Bonang dan pendidikan pada abad 15-16 Masehi: Membumikan nilai luhur melalui edutainment","authors":"Vita Sabrina Azda Laili, Labuda Shofiya Ananda","doi":"10.17977/um081v2i42022p540-550","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The phenomenon of learning loss as impact of the tedious and limited learning process due to the pandemic has become an obstacle in achieving national learning goals following Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 concerning the National Education System, especially in instilling noble values. This fact indicates (the learning process in Indonesia both during and after the pandemic) is not following the concept of active, creative, effective, and fun learning. Edutainment which is a step in combining elements of education and entertainment in harmony to create a fun learning process (joyful learning) can be a powerful alternative to overcome the obstacles in education that been described. This argument is evidenced by the existence of living and social values in society, especially in Java in this modern era as the impact of Sunan Bonang's implementation of edutainment in the transfer of knowledge and importance around the 15th-16th century AD. This phenomenon shows that the concept of local education is not only traditional, but also visionary, adaptive, selective, and effective. So that it is possible to be adopted and modified and continue to developed as a means to achieve national education goals. Adoption, modification, and development is the goal of the research process using historical research methods and this descriptive qualitative approach.Fenomena learning loss sebagai dampak dari proses pembelajaran yang membosankan dan terbatas akibat pandemi menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran nasional sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai luhur. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa proses pembelajaran di Indonesia, baik selama dan pasca pandemi tidak sesuai dengan konsep pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Edutainment yang merupakan suatu langkah mengkombinasikan unsur pendidikan dan hiburan secara harmonis untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) dapat menjadi alternatif yang sangkil untuk mengatasi kendala dalam pendidikan yang telah dipaparkan. Argumen tersebut dibuktikan dari eksistensi nilai-nilai hidup dan bersosial masyarakat, khususnya Jawa di era modern ini sebagai dampak implementasi edutainment oleh Sunan Bonang dalam proses transfer of knowledge dan transfer of value sekitar abad ke 15-16 masehi. Fenomena ini memperlihatkan bahwa konsep pendidikan lokal tidak hanya bersifat tradisional dan tertinggal namun justru visioner, adaptif, selektif, dan efektif. Sehingga memungkinkan untuk diadopsi dan dimodifikasi serta terus dikembangkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Adopsi, modifikasi, dan pengembangan tersebutlah yang menjadi tujuan dari proses penelitian dengan menggunakan metode penelitian sejarah serta pendekatan kualitatif deskriptif ini.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v2i42022p540-550","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
在2003年关于国家教育系统,特别是在灌输高尚价值观方面的Undang-Undang第20号Tahun号文件之后,由于流行病造成的冗长和有限的学习过程所造成的学习损失现象已经成为实现国家学习目标的障碍。这一事实表明(在大流行病期间和之后印度尼西亚的学习过程)没有遵循积极、创造性、有效和有趣学习的概念。寓教于乐是将教育和娱乐元素和谐地结合在一起,创造一个有趣的学习过程(快乐的学习)的一个步骤,可以成为克服上述教育障碍的有力选择。这一论点得到了社会中生活和社会价值的存在的证明,特别是在这个现代的爪哇,因为在公元15 -16世纪左右,苏南·博南(Sunan Bonang)实施了寓教于乐的知识转移和重要性的影响。这一现象表明,地方教育理念不仅具有传统性,而且具有前瞻性、适应性、选择性和有效性。使之有可能被采纳、修改和继续发展,作为实现国家教育目标的手段。采用、修改和发展是使用历史研究方法和这种描述性定性方法的研究过程的目标。现象学习损失sebagai danpak dari propropembelajaran yang membosankan dan terbatas akibat流行病menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran national sesuangan undang undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tenang系统Pendidikan national, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai luhur。Fakta tersebut menginkasikan bahwa提议印度尼西亚的pembelajaran, baik selama和pasca流行病,takak sesuai dengan, konsep pembelajaran aktif, kreatif, ekektif, dan menyenangkan。教育娱乐yang merupakan suatu langkah mengkombinasikan unsur pendidikan dan hiburan secara harmonis untuk menciptakan propros penbelajaran yang menyenangkan(快乐学习)dapat menjadi alternatif yang sangkil untuk mengatasi kendala dalam pendidikan yang telah dipaparkan。论点如下:dibuktikan dari eksistensi nilai-nilai hidup dan bersocial masarakat, khususnya Jawa di era现代ini sebagai dampak实施教育娱乐,Sunan Bonang dalam过程知识转移和价值转移sekitar -16 masehi。现象指的是当地传统文化与传统文化的结合,即视觉化、适应性、选择性、实体化。这是我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。引用本文:adadopsi, modifikasi, dan pengembangan tersebutlah, yang menjadi, tujuan dari, propropenelitian dengan menggunakan方法,penelitian sejarah serta pendekatan质量描述。
Sunan Bonang dan pendidikan pada abad 15-16 Masehi: Membumikan nilai luhur melalui edutainment
The phenomenon of learning loss as impact of the tedious and limited learning process due to the pandemic has become an obstacle in achieving national learning goals following Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 concerning the National Education System, especially in instilling noble values. This fact indicates (the learning process in Indonesia both during and after the pandemic) is not following the concept of active, creative, effective, and fun learning. Edutainment which is a step in combining elements of education and entertainment in harmony to create a fun learning process (joyful learning) can be a powerful alternative to overcome the obstacles in education that been described. This argument is evidenced by the existence of living and social values in society, especially in Java in this modern era as the impact of Sunan Bonang's implementation of edutainment in the transfer of knowledge and importance around the 15th-16th century AD. This phenomenon shows that the concept of local education is not only traditional, but also visionary, adaptive, selective, and effective. So that it is possible to be adopted and modified and continue to developed as a means to achieve national education goals. Adoption, modification, and development is the goal of the research process using historical research methods and this descriptive qualitative approach.Fenomena learning loss sebagai dampak dari proses pembelajaran yang membosankan dan terbatas akibat pandemi menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran nasional sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai luhur. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa proses pembelajaran di Indonesia, baik selama dan pasca pandemi tidak sesuai dengan konsep pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Edutainment yang merupakan suatu langkah mengkombinasikan unsur pendidikan dan hiburan secara harmonis untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) dapat menjadi alternatif yang sangkil untuk mengatasi kendala dalam pendidikan yang telah dipaparkan. Argumen tersebut dibuktikan dari eksistensi nilai-nilai hidup dan bersosial masyarakat, khususnya Jawa di era modern ini sebagai dampak implementasi edutainment oleh Sunan Bonang dalam proses transfer of knowledge dan transfer of value sekitar abad ke 15-16 masehi. Fenomena ini memperlihatkan bahwa konsep pendidikan lokal tidak hanya bersifat tradisional dan tertinggal namun justru visioner, adaptif, selektif, dan efektif. Sehingga memungkinkan untuk diadopsi dan dimodifikasi serta terus dikembangkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Adopsi, modifikasi, dan pengembangan tersebutlah yang menjadi tujuan dari proses penelitian dengan menggunakan metode penelitian sejarah serta pendekatan kualitatif deskriptif ini.