{"title":"Diagnosis Status Hara di Areal Penanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth.) di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar","authors":"Al Viaturrahmi, Z. Zuraida, S. Sufardi","doi":"10.17969/jimfp.v8i1.23303","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendiagnosis status hara N, P, dan K tanah dan tanaman pada areal penanaman nilam di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif melalui survei lapangan dan analisis laboratorium. Areal pengembangan dan penanaman nilam yang dikaji terdiri atas ordo tanah Inceptisols dan mempunyai kemiringan lahan 0 hingga 15% yang terbagi atas tiga satuan peta lahan (SPL1, SPL2 dan SPL3) yang total luasnya adalah 294,35 hektar. Pengambilan sampel tanah pada setiap SPL dilakukan secara komposit sejumlah 1 hingga 5 sampel pada kedalaman 0-20 cm. Sampel daun nilam diambil pada tanaman yang terdapat di SPL1 dengan luas areal 8 ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa areal penanaman nilam di wilayah studi memiliki kandungan N total secara umum rendah (0.08-0.25%), P tersedia sangat rendah (0,20-1,46 mg kg-1), dan K-dapat ditukar sangat rendah hingga rendah (0.02-0.40 cmol kg-1). Kandungan hara dalam daun nilam menunjukkan bahwa nitrogen (N) dan fosfor (P) tergolong rendah atau defisien, sedangkan kalium (K) termasuk kategori kecukupan. Untuk memperbaiki kualitas tanah dan status hara pada tanaman nilam di daerah studi dibutuhkan penambahan bahan organik dan pemupukan nitrogen dan fosfor. (Diagnosis of Nutrition Status on Patchouli Planting Area (Pogostemon cablin Benth) in Lhoong Sub-district of Aceh Besar)Abstract. This study aims to diagnose the N, P, and K nutrient status of soil and plants in patchouli planting areas in Lhoong sub-district, Aceh Besar Regency. The method used in this research is a descriptive method through field survey and laboratory analysis. The patchouli development and planting area studied consists of the Inceptisols soil order and have a land slope of 0 to 15% which is divided into three land map units (SPL1, SPL2, and SPL3) with a total area of 294.35 hectares. Soil sampling at each SPL was carried out in a composite of 1 to 5 samples at a depth of 0-20 cm. Patchouli leaf samples were taken from plants in SPL 1with an area of 8 ha. The results showed that the patchouli planting area in the study area had low total N content (0.08-0.25%), very low available P (0.20-1.46 mg kg-1), and exchangeable K very low to low (0.02-0.40 cmol kg-1). Nutrient content in patchouli leaves shows that nitrogen (N) and phosphorus (P) are low or deficient, while potassium (K) is included in the sufficiency category. To improve soil quality and nutrient status in patchouli plants in the study area, it is necessary to add organic matter and fertilize nitrogen and phosphorus. ","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i1.23303","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Diagnosis Status Hara di Areal Penanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth.) di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendiagnosis status hara N, P, dan K tanah dan tanaman pada areal penanaman nilam di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif melalui survei lapangan dan analisis laboratorium. Areal pengembangan dan penanaman nilam yang dikaji terdiri atas ordo tanah Inceptisols dan mempunyai kemiringan lahan 0 hingga 15% yang terbagi atas tiga satuan peta lahan (SPL1, SPL2 dan SPL3) yang total luasnya adalah 294,35 hektar. Pengambilan sampel tanah pada setiap SPL dilakukan secara komposit sejumlah 1 hingga 5 sampel pada kedalaman 0-20 cm. Sampel daun nilam diambil pada tanaman yang terdapat di SPL1 dengan luas areal 8 ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa areal penanaman nilam di wilayah studi memiliki kandungan N total secara umum rendah (0.08-0.25%), P tersedia sangat rendah (0,20-1,46 mg kg-1), dan K-dapat ditukar sangat rendah hingga rendah (0.02-0.40 cmol kg-1). Kandungan hara dalam daun nilam menunjukkan bahwa nitrogen (N) dan fosfor (P) tergolong rendah atau defisien, sedangkan kalium (K) termasuk kategori kecukupan. Untuk memperbaiki kualitas tanah dan status hara pada tanaman nilam di daerah studi dibutuhkan penambahan bahan organik dan pemupukan nitrogen dan fosfor. (Diagnosis of Nutrition Status on Patchouli Planting Area (Pogostemon cablin Benth) in Lhoong Sub-district of Aceh Besar)Abstract. This study aims to diagnose the N, P, and K nutrient status of soil and plants in patchouli planting areas in Lhoong sub-district, Aceh Besar Regency. The method used in this research is a descriptive method through field survey and laboratory analysis. The patchouli development and planting area studied consists of the Inceptisols soil order and have a land slope of 0 to 15% which is divided into three land map units (SPL1, SPL2, and SPL3) with a total area of 294.35 hectares. Soil sampling at each SPL was carried out in a composite of 1 to 5 samples at a depth of 0-20 cm. Patchouli leaf samples were taken from plants in SPL 1with an area of 8 ha. The results showed that the patchouli planting area in the study area had low total N content (0.08-0.25%), very low available P (0.20-1.46 mg kg-1), and exchangeable K very low to low (0.02-0.40 cmol kg-1). Nutrient content in patchouli leaves shows that nitrogen (N) and phosphorus (P) are low or deficient, while potassium (K) is included in the sufficiency category. To improve soil quality and nutrient status in patchouli plants in the study area, it is necessary to add organic matter and fertilize nitrogen and phosphorus.