{"title":"由印度尼西亚不同民族的传统药物治疗肝病法足科植物的使用","authors":"H. Widodo, Abdul Rohman, S. Sismindari","doi":"10.22435/MPK.V29I1.538","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nLiver disease is one of the leading causes of death globally. Recently, its prevalence and mortality rate continue to increase. It was reported that Indonesia’s hepatitis prevalence was 1.2% in 2013. Indonesia is the world second largest megabiodiversity country and inhabited by 1,068 ethnicities. Both are assets to explore medicinal plants as well as local knowledge to overcome various diseases. Ethnomedicine research by the National Institute of Health Research and Development (NIHRD) of Republic of Indonesia in year of 2012, 2015, and 2017 resulted in local etnopharmacology and medicinal plants in Indonesia. One important information is data on the use of medicinal plants for the treatment of liver disease by traditional healers from various ethnic groups in Indonesia. Analysis of the information set shows that the most widely used plant species for the treatment of liver disease by battra are included in Fabaceae family. Therefore, further studies of the literature regarding the use of empirical, compound content, therapeutic activities and pharmacology of plant species are used as support or even correction for their use in the treatment of liver disease. Various properties as antibiotics (against viruses, bacteria, parasites, fungi), anti-inflammation, antioxidants, hepatoprotectors, and immunomodulators support the use of these species for the treatment of liver disease. Further research is needed to provide basic data on its use in traditional medicine, obtain and develop new drug compounds, and reveal broader use, not to mention toxic and anti-nutritional compounds. This information is expected to be useful for those who are involved in the ethnobotany, botany, pharmacognosy, and pharmacology fields. \nAbstrak \nPenyakit liver termasuk salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian utama secara global, dengan angka kematian terus mengalami peningkatan. Hepatitis merupakan salah satu penyakit liver, prevalensi di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 1,2%. Sebagai negara megabiodiversitas nomor dua di dunia yang dihuni oleh 1.068 etnis/suku bangsa, Indonesia kaya akan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit. Riset etnomedisin oleh Badan Litbang Kesehatan RI pada tahun 2012, 2015, dan 2017 menghasilkan metadata pengetahuan lokal etnofarmakologi dan tumbuhan obat Indonesia. Salah satu informasi pentingnya yaitu data pemanfaatan tumbuhan obat untuk pengobatan penyakit liver oleh pengobat tradisional (battra) dari berbagai etnis di Indonesia. Analisis terhadap set informasi tersebut menunjukkan bahwa spesies tumbuhan paling banyak digunakan untuk pengobatan penyakit liver termasuk dalam famili Fabaceae. Oleh karena itu, dilakukan studi literatur mengenai pemanfaatan empiris, kandungan senyawa, aktivitas terapeutik dan farmakologi spesies-spesies tumbuhan tersebut sebagai dukungan atau bahkan koreksi terhadap pemanfaatannya untuk pengobatan penyakit liver. Berbagai khasiat sebagai antibiotik (terhadap virus, bakteri, parasit, jamur), anti-inflamasi, antioksidan, hepatoprotektor, dan imunomodulator menyokong pemanfaatan spesies tersebut untuk pengobatan penyakit liver. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memberikan data dasar penggunaannya dalam pengobatan tradisional, mendapat dan mengembangkan senyawa obat baru, serta mengungkap pemanfaatan yang lebih luas tak terkecuali pula terhadap senyawa toksik dan anti-nutrisi. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang menggeluti bidang etnobotani, botani, farmakognosi, dan farmakologi.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":"{\"title\":\"Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk Pengobatan Penyakit Liver oleh Pengobat Tradisional Berbagai Etnis di Indonesia\",\"authors\":\"H. Widodo, Abdul Rohman, S. Sismindari\",\"doi\":\"10.22435/MPK.V29I1.538\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nLiver disease is one of the leading causes of death globally. Recently, its prevalence and mortality rate continue to increase. It was reported that Indonesia’s hepatitis prevalence was 1.2% in 2013. Indonesia is the world second largest megabiodiversity country and inhabited by 1,068 ethnicities. Both are assets to explore medicinal plants as well as local knowledge to overcome various diseases. Ethnomedicine research by the National Institute of Health Research and Development (NIHRD) of Republic of Indonesia in year of 2012, 2015, and 2017 resulted in local etnopharmacology and medicinal plants in Indonesia. One important information is data on the use of medicinal plants for the treatment of liver disease by traditional healers from various ethnic groups in Indonesia. Analysis of the information set shows that the most widely used plant species for the treatment of liver disease by battra are included in Fabaceae family. Therefore, further studies of the literature regarding the use of empirical, compound content, therapeutic activities and pharmacology of plant species are used as support or even correction for their use in the treatment of liver disease. Various properties as antibiotics (against viruses, bacteria, parasites, fungi), anti-inflammation, antioxidants, hepatoprotectors, and immunomodulators support the use of these species for the treatment of liver disease. Further research is needed to provide basic data on its use in traditional medicine, obtain and develop new drug compounds, and reveal broader use, not to mention toxic and anti-nutritional compounds. This information is expected to be useful for those who are involved in the ethnobotany, botany, pharmacognosy, and pharmacology fields. \\nAbstrak \\nPenyakit liver termasuk salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian utama secara global, dengan angka kematian terus mengalami peningkatan. Hepatitis merupakan salah satu penyakit liver, prevalensi di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 1,2%. Sebagai negara megabiodiversitas nomor dua di dunia yang dihuni oleh 1.068 etnis/suku bangsa, Indonesia kaya akan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit. Riset etnomedisin oleh Badan Litbang Kesehatan RI pada tahun 2012, 2015, dan 2017 menghasilkan metadata pengetahuan lokal etnofarmakologi dan tumbuhan obat Indonesia. Salah satu informasi pentingnya yaitu data pemanfaatan tumbuhan obat untuk pengobatan penyakit liver oleh pengobat tradisional (battra) dari berbagai etnis di Indonesia. Analisis terhadap set informasi tersebut menunjukkan bahwa spesies tumbuhan paling banyak digunakan untuk pengobatan penyakit liver termasuk dalam famili Fabaceae. Oleh karena itu, dilakukan studi literatur mengenai pemanfaatan empiris, kandungan senyawa, aktivitas terapeutik dan farmakologi spesies-spesies tumbuhan tersebut sebagai dukungan atau bahkan koreksi terhadap pemanfaatannya untuk pengobatan penyakit liver. Berbagai khasiat sebagai antibiotik (terhadap virus, bakteri, parasit, jamur), anti-inflamasi, antioksidan, hepatoprotektor, dan imunomodulator menyokong pemanfaatan spesies tersebut untuk pengobatan penyakit liver. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memberikan data dasar penggunaannya dalam pengobatan tradisional, mendapat dan mengembangkan senyawa obat baru, serta mengungkap pemanfaatan yang lebih luas tak terkecuali pula terhadap senyawa toksik dan anti-nutrisi. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang menggeluti bidang etnobotani, botani, farmakognosi, dan farmakologi.\",\"PeriodicalId\":18323,\"journal\":{\"name\":\"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2019-04-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"7\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/MPK.V29I1.538\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/MPK.V29I1.538","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
摘要
肝病是全球死亡的主要原因之一。最近,其流行率和死亡率继续上升。据报道,2013年印度尼西亚的肝炎患病率为1.2%。印度尼西亚是世界上第二大生物多样性大国,居住着1068个种族。两者都是探索药用植物和当地知识以克服各种疾病的资产。印度尼西亚共和国国家卫生研究与发展研究所(NIHRD)在2012年、2015年和2017年进行的民族医学研究产生了印度尼西亚当地的民族药理学和药用植物。一项重要信息是关于印度尼西亚各族裔传统治疗师使用药用植物治疗肝病的数据。通过对资料集的分析,发现利用蚕豆治疗肝病最广泛的植物属蚕豆科。因此,进一步研究植物物种的经验性、化合物含量、治疗活性和药理学等方面的文献,可以作为其治疗肝病的支持甚至纠正。作为抗生素(对抗病毒、细菌、寄生虫、真菌)、抗炎症、抗氧化剂、肝保护剂和免疫调节剂的各种特性支持这些物种用于治疗肝病。需要进一步的研究来提供其在传统医学中使用的基础数据,获取和开发新的药物化合物,并揭示其更广泛的用途,更不用说有毒和抗营养化合物了。这些信息有望对那些从事民族植物学、植物学、生药学和药理学领域的人有用。【摘要】Penyakit liver termasuk salah satu Penyakit yang menjadi penyebab kematian utama secara global, dengan angka kematian terus mengalami peningkatan。乙型肝炎,印度尼西亚流行病学,2013年,孟山都,1.2%。印度尼西亚:Sebagai negara megabiodiversitas nomor dua di dunia yang dihuni oleh 1.068 etnis/suku bangsa kaya akan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakitRiset etnoomedisin oleh Badan Litbang Kesehatan RI pada tahun 2012, 2015, dan 2017 menghasilkan元数据pengetahuan当地etnofarmakologii dan tumbuhan obat印度尼西亚。Salah satu informasi pentingnya yitu data pemanfaatan tumbuhan obat untuk pengobatan penyakit liver oleh pengobat traditional (battra) dari berbagai etnis di Indonesia。分析了该植物的种类,并对其进行了分类,分析了该植物的种类。Oleh karena itu, dilakukan study文献mengenai pmanfaatan empiris, kandungan senyawa, aktivitas terapeutik and farmakologi种-种tumbuhan tersebut sebagai dukungan atau bahkan koreksi terhadap pmanfaatannya untuk pengobatan penyakit liver。白藜芦醇类抗生素(白藜芦醇病毒、白藜芦醇、寄生虫、疟原虫)、抗炎、抗氧化、肝蛋白、免疫调节剂、抗氧化、抗氧化、抗氧化、抗氧化、抗氧化、抗氧化、抗氧化、抗氧化、抗氧化、抗氧化、抗氧化。Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memberikan data dasar penggunaannya dalam pengobatan传统,mendapat dan mengembangkan senyawa obat baru, serta mengungkap pmanfaatan yang lebih luas tak terkecuali pula terhadap senyawa toksik dananti -nutrisi。Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang menggeluti bidang etnobotani, botani, farmakognosi, danfarmakologii。
Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk Pengobatan Penyakit Liver oleh Pengobat Tradisional Berbagai Etnis di Indonesia
Abstract
Liver disease is one of the leading causes of death globally. Recently, its prevalence and mortality rate continue to increase. It was reported that Indonesia’s hepatitis prevalence was 1.2% in 2013. Indonesia is the world second largest megabiodiversity country and inhabited by 1,068 ethnicities. Both are assets to explore medicinal plants as well as local knowledge to overcome various diseases. Ethnomedicine research by the National Institute of Health Research and Development (NIHRD) of Republic of Indonesia in year of 2012, 2015, and 2017 resulted in local etnopharmacology and medicinal plants in Indonesia. One important information is data on the use of medicinal plants for the treatment of liver disease by traditional healers from various ethnic groups in Indonesia. Analysis of the information set shows that the most widely used plant species for the treatment of liver disease by battra are included in Fabaceae family. Therefore, further studies of the literature regarding the use of empirical, compound content, therapeutic activities and pharmacology of plant species are used as support or even correction for their use in the treatment of liver disease. Various properties as antibiotics (against viruses, bacteria, parasites, fungi), anti-inflammation, antioxidants, hepatoprotectors, and immunomodulators support the use of these species for the treatment of liver disease. Further research is needed to provide basic data on its use in traditional medicine, obtain and develop new drug compounds, and reveal broader use, not to mention toxic and anti-nutritional compounds. This information is expected to be useful for those who are involved in the ethnobotany, botany, pharmacognosy, and pharmacology fields.
Abstrak
Penyakit liver termasuk salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian utama secara global, dengan angka kematian terus mengalami peningkatan. Hepatitis merupakan salah satu penyakit liver, prevalensi di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 1,2%. Sebagai negara megabiodiversitas nomor dua di dunia yang dihuni oleh 1.068 etnis/suku bangsa, Indonesia kaya akan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit. Riset etnomedisin oleh Badan Litbang Kesehatan RI pada tahun 2012, 2015, dan 2017 menghasilkan metadata pengetahuan lokal etnofarmakologi dan tumbuhan obat Indonesia. Salah satu informasi pentingnya yaitu data pemanfaatan tumbuhan obat untuk pengobatan penyakit liver oleh pengobat tradisional (battra) dari berbagai etnis di Indonesia. Analisis terhadap set informasi tersebut menunjukkan bahwa spesies tumbuhan paling banyak digunakan untuk pengobatan penyakit liver termasuk dalam famili Fabaceae. Oleh karena itu, dilakukan studi literatur mengenai pemanfaatan empiris, kandungan senyawa, aktivitas terapeutik dan farmakologi spesies-spesies tumbuhan tersebut sebagai dukungan atau bahkan koreksi terhadap pemanfaatannya untuk pengobatan penyakit liver. Berbagai khasiat sebagai antibiotik (terhadap virus, bakteri, parasit, jamur), anti-inflamasi, antioksidan, hepatoprotektor, dan imunomodulator menyokong pemanfaatan spesies tersebut untuk pengobatan penyakit liver. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memberikan data dasar penggunaannya dalam pengobatan tradisional, mendapat dan mengembangkan senyawa obat baru, serta mengungkap pemanfaatan yang lebih luas tak terkecuali pula terhadap senyawa toksik dan anti-nutrisi. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang menggeluti bidang etnobotani, botani, farmakognosi, dan farmakologi.