{"title":"谢赫·阿卜杜拉·法希姆对萨拉瓦特的心理学观点","authors":"Khairul Nizam bin Zainal Badri","doi":"10.18860/psikoislamika.v18i2.13265","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Psycho-religion is classified as the highest spiritual psychotherapy in the field of psychology. This is because the field involves religion that works to increase confidence thus speeding up the healing process. One of the therapies that fall into this category is the practice of reciting Salawat. This practice is common in traditional institutions of learning institutions in the Malay world. In some places, this practice becomes part of the curriculum of study. Some recite it as remembrance, and some recite it in the form of melodic performances such as qasidah, hadrah and so on. This study, however, is limited to the views of prominent educators in Malaya, Shaykh Abdullah Fahim (1869 - 1961) to practice reading the Salawat. The main objective of this study is to look at Shaykh Abdullah Fahim's thoughts on Salawat from a psychological perspective. This study uses a fully qualitative method. For data collection purposes, an archival approach was used. The conclusion of the study was made by using an inductive approach that is by summarizing the findings in general. The study found that the practice of Salawat from the point of view of Shaykh Abdullah Fahim has potential development benefits in terms of emotions, behaviour, and motivation.Keywords: Shaykh Abdullah Fahim; Salawat; psycho-religion; psychologyAbstrak: Psikoreligius tergolong psikoterapi spiritual tertinggi dalam bidang psikologi psikoterapi. Hal ini dikarenakan bidang tersebut melibatkan agama yang berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri sehingga mempercepat proses penyembuhan. Salah satu terapi yang termasuk dalam kategori ini adalah praktik membaca salawat. Praktik ini sudah menjadi tradisi di lembaga-lembaga lembaga pembelajaran tradisional di dunia Melayu. Di beberapa tempat, praktik ini menjadi bagian dari kurikulum studi. Ada yang membacanya untuk dzikir, dan ada pula yang membacanya dalam bentuk sesajen seperti qasidah, hadrah dan sebagainya. Namun penelitian ini terbatas pada pandangan tokoh pendidik di Malaya, Syekh Abdullah Fahim (1869 – 1961) tentang amalan membaca salawat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat pemikiran Syekh Abdullah Fahim tentang salawat dari perspektif psikologis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif penuh. Untuk tujuan pengumpulan data, pendekatan arsip digunakan. Kesimpulan penelitian dibuat dengan menggunakan pendekatan induktif yaitu dengan meringkas temuan secara umum. Studi ini menemukan bahwa praktik salawat dari sudut pandang Syekh Abdullah Fahim memiliki potensi manfaat pengembangan dalam hal emosi, perilaku, dan motivasi.Kata Kunci: Shaykh Abdullah Fahim; salawat; psiko-religius; psikologi","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Shaykh Abdullah Fahim's Views on Salawat in a Psychological Perspective\",\"authors\":\"Khairul Nizam bin Zainal Badri\",\"doi\":\"10.18860/psikoislamika.v18i2.13265\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Psycho-religion is classified as the highest spiritual psychotherapy in the field of psychology. This is because the field involves religion that works to increase confidence thus speeding up the healing process. One of the therapies that fall into this category is the practice of reciting Salawat. This practice is common in traditional institutions of learning institutions in the Malay world. In some places, this practice becomes part of the curriculum of study. Some recite it as remembrance, and some recite it in the form of melodic performances such as qasidah, hadrah and so on. This study, however, is limited to the views of prominent educators in Malaya, Shaykh Abdullah Fahim (1869 - 1961) to practice reading the Salawat. The main objective of this study is to look at Shaykh Abdullah Fahim's thoughts on Salawat from a psychological perspective. This study uses a fully qualitative method. For data collection purposes, an archival approach was used. The conclusion of the study was made by using an inductive approach that is by summarizing the findings in general. The study found that the practice of Salawat from the point of view of Shaykh Abdullah Fahim has potential development benefits in terms of emotions, behaviour, and motivation.Keywords: Shaykh Abdullah Fahim; Salawat; psycho-religion; psychologyAbstrak: Psikoreligius tergolong psikoterapi spiritual tertinggi dalam bidang psikologi psikoterapi. Hal ini dikarenakan bidang tersebut melibatkan agama yang berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri sehingga mempercepat proses penyembuhan. Salah satu terapi yang termasuk dalam kategori ini adalah praktik membaca salawat. Praktik ini sudah menjadi tradisi di lembaga-lembaga lembaga pembelajaran tradisional di dunia Melayu. Di beberapa tempat, praktik ini menjadi bagian dari kurikulum studi. Ada yang membacanya untuk dzikir, dan ada pula yang membacanya dalam bentuk sesajen seperti qasidah, hadrah dan sebagainya. Namun penelitian ini terbatas pada pandangan tokoh pendidik di Malaya, Syekh Abdullah Fahim (1869 – 1961) tentang amalan membaca salawat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat pemikiran Syekh Abdullah Fahim tentang salawat dari perspektif psikologis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif penuh. Untuk tujuan pengumpulan data, pendekatan arsip digunakan. Kesimpulan penelitian dibuat dengan menggunakan pendekatan induktif yaitu dengan meringkas temuan secara umum. Studi ini menemukan bahwa praktik salawat dari sudut pandang Syekh Abdullah Fahim memiliki potensi manfaat pengembangan dalam hal emosi, perilaku, dan motivasi.Kata Kunci: Shaykh Abdullah Fahim; salawat; psiko-religius; psikologi\",\"PeriodicalId\":34883,\"journal\":{\"name\":\"Psikoislamika\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Psikoislamika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v18i2.13265\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Psikoislamika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v18i2.13265","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:心理宗教在心理学领域被归类为最高层次的精神治疗。这是因为这个领域涉及到宗教,它能增强信心,从而加速愈合过程。其中一种属于这一类的疗法是背诵萨拉瓦特。这种做法在马来世界的传统学习机构中很常见。在一些地方,这种做法成为学习课程的一部分。有的作为纪念背诵,有的以旋律表演的形式背诵,如qasidah、hadrah等。然而,本研究仅限于马来亚杰出教育家谢赫·阿卜杜拉·法希姆(1869 - 1961)练习阅读《萨拉瓦特》的观点。本研究的主要目的是从心理学的角度来看谢赫·阿卜杜拉·法希姆对萨拉瓦特的看法。本研究采用完全定性的方法。为了收集数据,采用了存档方法。该研究的结论是通过使用归纳的方法,即通过总结一般的发现。研究发现,从谢赫·阿卜杜拉·法希姆的角度来看,萨拉瓦特的实践在情感、行为和动机方面都有潜在的发展益处。关键词:谢赫·阿卜杜拉·法希姆;Salawat;psycho-religion;摘要:Psikoreligius tergolong psikoterapi精神tertinggi dalam bidang psikoterapi;Hal ini dikarenakan bidang tersebut melibatkan agama yang berfungsi untuk meningkatkan keperayaan diri seingga mempercep感知过程penybuhan。Salah satu terapi yang termasuk dalam kategori ini adalah praktik membaca salawat。Praktik ini sudah menjadi tradisi di lembaga-lembaga lembaga pembelajaran traditional di dunia Melayu。研究了植物多样性,并对其进行了分析。Ada yang membacanya untuk dzikir, dan Ada pula yang membacanya dalam bentuk sesajen seperti qasidah, hadrah dan sebagainya。Namun penelitian ini terbatas pada pandangan tokoh pendidik di Malaya,谢赫·阿卜杜拉·法希姆(1869 - 1961)。Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melikiran sikh Abdullah Fahim tantansalawat dari透视心理学。Penelitian ini mongunakan方法定性Penelitian。Untuk tujuan pengunpulan数据,pendekatan arsip digunakan。kespulpan penpenelitian dibudengan menggunakan pendekatan induktif yitu dengan meringkas temuan secara umum。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Kata Kunci: Shaykh Abdullah Fahim;salawat;psiko-religius;psikologi
Shaykh Abdullah Fahim's Views on Salawat in a Psychological Perspective
Abstract: Psycho-religion is classified as the highest spiritual psychotherapy in the field of psychology. This is because the field involves religion that works to increase confidence thus speeding up the healing process. One of the therapies that fall into this category is the practice of reciting Salawat. This practice is common in traditional institutions of learning institutions in the Malay world. In some places, this practice becomes part of the curriculum of study. Some recite it as remembrance, and some recite it in the form of melodic performances such as qasidah, hadrah and so on. This study, however, is limited to the views of prominent educators in Malaya, Shaykh Abdullah Fahim (1869 - 1961) to practice reading the Salawat. The main objective of this study is to look at Shaykh Abdullah Fahim's thoughts on Salawat from a psychological perspective. This study uses a fully qualitative method. For data collection purposes, an archival approach was used. The conclusion of the study was made by using an inductive approach that is by summarizing the findings in general. The study found that the practice of Salawat from the point of view of Shaykh Abdullah Fahim has potential development benefits in terms of emotions, behaviour, and motivation.Keywords: Shaykh Abdullah Fahim; Salawat; psycho-religion; psychologyAbstrak: Psikoreligius tergolong psikoterapi spiritual tertinggi dalam bidang psikologi psikoterapi. Hal ini dikarenakan bidang tersebut melibatkan agama yang berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri sehingga mempercepat proses penyembuhan. Salah satu terapi yang termasuk dalam kategori ini adalah praktik membaca salawat. Praktik ini sudah menjadi tradisi di lembaga-lembaga lembaga pembelajaran tradisional di dunia Melayu. Di beberapa tempat, praktik ini menjadi bagian dari kurikulum studi. Ada yang membacanya untuk dzikir, dan ada pula yang membacanya dalam bentuk sesajen seperti qasidah, hadrah dan sebagainya. Namun penelitian ini terbatas pada pandangan tokoh pendidik di Malaya, Syekh Abdullah Fahim (1869 – 1961) tentang amalan membaca salawat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat pemikiran Syekh Abdullah Fahim tentang salawat dari perspektif psikologis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif penuh. Untuk tujuan pengumpulan data, pendekatan arsip digunakan. Kesimpulan penelitian dibuat dengan menggunakan pendekatan induktif yaitu dengan meringkas temuan secara umum. Studi ini menemukan bahwa praktik salawat dari sudut pandang Syekh Abdullah Fahim memiliki potensi manfaat pengembangan dalam hal emosi, perilaku, dan motivasi.Kata Kunci: Shaykh Abdullah Fahim; salawat; psiko-religius; psikologi