{"title":"利用化学还原方法将椰子木炭合成成高级材料","authors":"Sugianto Arjo, Harry Ramza, Mirzanur Hidayat","doi":"10.20527/flux.v18i2.10549","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK- Penelitian ini merupakan bentuk kajian sederhana yang memanfaatkan biomassa pertanian yaitu batok kelapa yang disintesis menjadi material maju grafen. Grafen merupakan salah satu material maju dan terbarukan dalam bidang sains dan teknologi terkini karena kemanfaatannya yang multifungsi. Penelitian ini diawali dengan mengubah biomassa batok kelapa menjadi karbon melalui suatu reaksi pembakaran. Arang hasil dari pembakaran selanjutnya diberikan perlakuan dengan metode reduksi kimia atau metode Hummer tereduksi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bentuk morfologi grafen berupa serpihan-serpihan atau dikenal dengan istilah grafen Flakes . Hasil ini terkonfirmasi melalui uji visualisasi SEM, dimana grafen Flakes diperlihatkan dalam formasi tumpukan mengindikasikan struktur multilayer. Hasil uji TEM memperlihatkan jarak antar kisi kristal yang dimilikinya yaitu berkisar pada 2,40 dan 2,46 A. Berdasarkan pada data jarak antar kisi kristal tersebut, hasil simulasi energi menggunakan prinsip DOS didapatkan bahwan grafen hasil sintesis memiliki energi secara berturut-turut adalah 4,0 eV untuk level konduksi dan 3,3 eV untuk level valensi. Hasil uji optik sifat absorbansi dan fluoresens memperlihatkan grafen memiliki dua puncak serapan utama yang berkorelasi dengan terjadinya transisi energi dan dari bentuk ikatan C=C dan C-O-C. Adapun pendaran yang dihasilkan melalui uji fluoresensi adalah warna hijau dengan panjang gelombang 525 nm. Secara sederhana rancangan penelitian dapat dikatakan telah berhasil dalam mensintesis grafen dari arang batok kelapa, meskipun belum sempurna dan masih perlu untuk dilakukan kajian kembali. Hasil dari penelitian ini selanjutnya akan dikembangkan lagi menjadi bentuk grafen dengan morfologi yang berpori. ABSTRACT − This research is a simple study that takes an advantage of agricultural biomass that is synthesized cocconut shell to become graphene, an advanced material. Graphene is one of advanced-and-renewable material in the recent science and technology due to its multifunctional values.The research started with a changed cocconut shell being carbon through a burning reaction. Then the next procedure is given to the charcoal, produced from the burning process, by chemical reduction method or reduced hummer method.The observation showed a morphological form of graphen known as graphen flakes. It had been confirmed by SEM visualization test where the graphene flakes exhibited in a drift formafion indicated a multilayer structure. TEM test result showed a space in the owned crystal lattice approximately from 2.4 to 2.46 A. Based on the data of the crystal lattice space, the result of energy simulation using DOS principal impressed that synthesized graphen has energy respectively 4.0 eV for a conduction and 3.3 eV for valency level. Therefore, the absorbantion and fluorecence result of the optical test showed that the graphen has two main absorptions corellated with the transitional energy of and to the form of C=C and C-O-C. However, emission resulted from fluorecence test is green with wavelength 525 nm. In a simple way, this reseach project can be resumed as a success study in the synthesized coconut from cocconut shell, while it had not been perfect, yet, and it needed to be advanced. Next, the outcome of the study will be developed more to be a porous graphen form","PeriodicalId":52720,"journal":{"name":"JIF Jurnal Ilmu Fisika","volume":"471 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Sintesis Arang Batok Kelapa menjadi Material Maju Grafen Menggunakan Metode Reduksi Kimia\",\"authors\":\"Sugianto Arjo, Harry Ramza, Mirzanur Hidayat\",\"doi\":\"10.20527/flux.v18i2.10549\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK- Penelitian ini merupakan bentuk kajian sederhana yang memanfaatkan biomassa pertanian yaitu batok kelapa yang disintesis menjadi material maju grafen. Grafen merupakan salah satu material maju dan terbarukan dalam bidang sains dan teknologi terkini karena kemanfaatannya yang multifungsi. Penelitian ini diawali dengan mengubah biomassa batok kelapa menjadi karbon melalui suatu reaksi pembakaran. Arang hasil dari pembakaran selanjutnya diberikan perlakuan dengan metode reduksi kimia atau metode Hummer tereduksi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bentuk morfologi grafen berupa serpihan-serpihan atau dikenal dengan istilah grafen Flakes . Hasil ini terkonfirmasi melalui uji visualisasi SEM, dimana grafen Flakes diperlihatkan dalam formasi tumpukan mengindikasikan struktur multilayer. Hasil uji TEM memperlihatkan jarak antar kisi kristal yang dimilikinya yaitu berkisar pada 2,40 dan 2,46 A. Berdasarkan pada data jarak antar kisi kristal tersebut, hasil simulasi energi menggunakan prinsip DOS didapatkan bahwan grafen hasil sintesis memiliki energi secara berturut-turut adalah 4,0 eV untuk level konduksi dan 3,3 eV untuk level valensi. Hasil uji optik sifat absorbansi dan fluoresens memperlihatkan grafen memiliki dua puncak serapan utama yang berkorelasi dengan terjadinya transisi energi dan dari bentuk ikatan C=C dan C-O-C. Adapun pendaran yang dihasilkan melalui uji fluoresensi adalah warna hijau dengan panjang gelombang 525 nm. Secara sederhana rancangan penelitian dapat dikatakan telah berhasil dalam mensintesis grafen dari arang batok kelapa, meskipun belum sempurna dan masih perlu untuk dilakukan kajian kembali. Hasil dari penelitian ini selanjutnya akan dikembangkan lagi menjadi bentuk grafen dengan morfologi yang berpori. ABSTRACT − This research is a simple study that takes an advantage of agricultural biomass that is synthesized cocconut shell to become graphene, an advanced material. Graphene is one of advanced-and-renewable material in the recent science and technology due to its multifunctional values.The research started with a changed cocconut shell being carbon through a burning reaction. Then the next procedure is given to the charcoal, produced from the burning process, by chemical reduction method or reduced hummer method.The observation showed a morphological form of graphen known as graphen flakes. It had been confirmed by SEM visualization test where the graphene flakes exhibited in a drift formafion indicated a multilayer structure. TEM test result showed a space in the owned crystal lattice approximately from 2.4 to 2.46 A. Based on the data of the crystal lattice space, the result of energy simulation using DOS principal impressed that synthesized graphen has energy respectively 4.0 eV for a conduction and 3.3 eV for valency level. Therefore, the absorbantion and fluorecence result of the optical test showed that the graphen has two main absorptions corellated with the transitional energy of and to the form of C=C and C-O-C. However, emission resulted from fluorecence test is green with wavelength 525 nm. In a simple way, this reseach project can be resumed as a success study in the synthesized coconut from cocconut shell, while it had not been perfect, yet, and it needed to be advanced. Next, the outcome of the study will be developed more to be a porous graphen form\",\"PeriodicalId\":52720,\"journal\":{\"name\":\"JIF Jurnal Ilmu Fisika\",\"volume\":\"471 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JIF Jurnal Ilmu Fisika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/flux.v18i2.10549\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIF Jurnal Ilmu Fisika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/flux.v18i2.10549","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
抽象的研究是一种简单的研究形式,利用被合成的椰子核将其转化为可塑的先进材料嫁接。格拉夫格拉夫是现代科学技术中最先进和可再生材料之一,因为它的多功能功能。这项研究首先通过燃烧反应将椰子的生物质量转化为碳。随后的燃烧产生的炭采用了化学还原法或还原悍马方法治疗。这项研究的结果显示了页岩的形态形态形式,也就是现在称为页岩的形态形态。这一结果通过SEM的可视化测试得到了证实,在图中显示的石墨雪花表明多层结构。TEM测试显示,晶格之间的距离约为2.40和2.46 A。根据晶格之间的距离数据,使用DOS原理进行的能量模拟结果为合成物获得连续能量为导电平4.0 eV,为价平为3.3 eV。光学吸收性能和通量测试结果显示,格拉夫有两个主要的吸收峰值,与能量的转换以及C=C和C- o -C的形式相关。至于通过荧光测试产生的意识,它是绿色的,波长为525 nm。简单地说,研究设计成功地合成了椰子木炭的石墨烯,尽管它还不完美,仍然需要重新研究。这项研究的结果将被重新发展成一种多孔形态学的形式。抽象−这份研究是一个简单的研究,以至于让an advantage of农业生物质能就是synthesized cocconut壳牌公司要成为石墨烯,高级的材料。Graphene是其最新科学技术多功能评估中的高级可再生材料之一。这项研究始于一颗长着花蕾的外壳通过燃烧的反应变成碳。然后下一项流程提交给了charcoal,由化学还原方法或还原悍马的方法制成。观测结果显示了一种由已知的追踪器组成的形态。在视频可视化测试中,葡萄片显示在多层结构中。最新的测试显示,一个受约束的水晶碎片接近2.4到2.46 a的空间。基于晶体对空间的分析,基于DOS principal所暗示的能量模拟,即同步葡萄的能量为4.0因此,光学测试的假设和波动表明,葡萄有两种相互作用的吸收与C=C和C- o -C的转换能量相关。湿度,湿度被推荐从荧光测试是绿色的525 nm。在一个简单的方法中,这个reseach项目可以作为成功的合成椰子壳研究,尽管它并没有得到完美,但需要获得高级。接下来,研究成果将会开发出更多的色情图片
Sintesis Arang Batok Kelapa menjadi Material Maju Grafen Menggunakan Metode Reduksi Kimia
ABSTRAK- Penelitian ini merupakan bentuk kajian sederhana yang memanfaatkan biomassa pertanian yaitu batok kelapa yang disintesis menjadi material maju grafen. Grafen merupakan salah satu material maju dan terbarukan dalam bidang sains dan teknologi terkini karena kemanfaatannya yang multifungsi. Penelitian ini diawali dengan mengubah biomassa batok kelapa menjadi karbon melalui suatu reaksi pembakaran. Arang hasil dari pembakaran selanjutnya diberikan perlakuan dengan metode reduksi kimia atau metode Hummer tereduksi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bentuk morfologi grafen berupa serpihan-serpihan atau dikenal dengan istilah grafen Flakes . Hasil ini terkonfirmasi melalui uji visualisasi SEM, dimana grafen Flakes diperlihatkan dalam formasi tumpukan mengindikasikan struktur multilayer. Hasil uji TEM memperlihatkan jarak antar kisi kristal yang dimilikinya yaitu berkisar pada 2,40 dan 2,46 A. Berdasarkan pada data jarak antar kisi kristal tersebut, hasil simulasi energi menggunakan prinsip DOS didapatkan bahwan grafen hasil sintesis memiliki energi secara berturut-turut adalah 4,0 eV untuk level konduksi dan 3,3 eV untuk level valensi. Hasil uji optik sifat absorbansi dan fluoresens memperlihatkan grafen memiliki dua puncak serapan utama yang berkorelasi dengan terjadinya transisi energi dan dari bentuk ikatan C=C dan C-O-C. Adapun pendaran yang dihasilkan melalui uji fluoresensi adalah warna hijau dengan panjang gelombang 525 nm. Secara sederhana rancangan penelitian dapat dikatakan telah berhasil dalam mensintesis grafen dari arang batok kelapa, meskipun belum sempurna dan masih perlu untuk dilakukan kajian kembali. Hasil dari penelitian ini selanjutnya akan dikembangkan lagi menjadi bentuk grafen dengan morfologi yang berpori. ABSTRACT − This research is a simple study that takes an advantage of agricultural biomass that is synthesized cocconut shell to become graphene, an advanced material. Graphene is one of advanced-and-renewable material in the recent science and technology due to its multifunctional values.The research started with a changed cocconut shell being carbon through a burning reaction. Then the next procedure is given to the charcoal, produced from the burning process, by chemical reduction method or reduced hummer method.The observation showed a morphological form of graphen known as graphen flakes. It had been confirmed by SEM visualization test where the graphene flakes exhibited in a drift formafion indicated a multilayer structure. TEM test result showed a space in the owned crystal lattice approximately from 2.4 to 2.46 A. Based on the data of the crystal lattice space, the result of energy simulation using DOS principal impressed that synthesized graphen has energy respectively 4.0 eV for a conduction and 3.3 eV for valency level. Therefore, the absorbantion and fluorecence result of the optical test showed that the graphen has two main absorptions corellated with the transitional energy of and to the form of C=C and C-O-C. However, emission resulted from fluorecence test is green with wavelength 525 nm. In a simple way, this reseach project can be resumed as a success study in the synthesized coconut from cocconut shell, while it had not been perfect, yet, and it needed to be advanced. Next, the outcome of the study will be developed more to be a porous graphen form