{"title":"POLA IMPLEMENTASI TAFSIR MAQĀȘIDÎ","authors":"Ahmad Kamaludin, Saefudin Saefudin","doi":"10.36671/mumtaz.v5i02.211","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini menyimpulkan bahwa pola tafsir maqâṣid merupakan penafsiran yang berlandaskan penafsiran moderat dengan pijakan utamanya adalah tujuan Al-Qur’an dan syariat dengan berlandaskan pada lima langkah, yaitu: 1) Identifikasi Ayat. Tahap ini menggambarkan tiga fitur; holistik, interrelasi hierarki, dan kebermaksudan; 2) Identifikasi Makna. Tahap ini, menelusuri makna ayat primer, yang bertujuan memperoleh spirit ayatnya; 3) Eksplorasi Maqāșidasy-Sharî‘ah. Tahap ini menjadi ciri khas pendekatan Maqāșid asy-Shari’ah dalam menafsirkan Al-Qur’an, karena maqâṣid al-Shari’ahal-khâssah bakal digunakan sebagai wawasan penghubung dua konteks yang diambil dari ayat sekunder; 4) Kontekstualisasi Ayat. Proses ini mengacu kepada Maqāșid asy-Shari’ah yang sebelumnya telah dilakukan eksplorasi; 5) Penarikan Kesimpulan. Studi literatur ini mempertegas bahwa pola tafsir maqasidi juga mengacu pada komponen-komponen yang harus ada dalam dunia tafsir Al-Qur’an, yaitu 1) Penjelasan; 2) Maksud firman Tuhan; 3) Sesuai kemampuan manusia. Dengan ketiga komponen tersebut muncul konsekuensi khusus dalam suatu proses penafsiran atas Al-Qur’an. Sebuah pola penafsiran yang relevan dengan perkembangan zaman","PeriodicalId":53103,"journal":{"name":"Jurnal Studi AlQuran","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Studi AlQuran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36671/mumtaz.v5i02.211","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kajian ini menyimpulkan bahwa pola tafsir maqâṣid merupakan penafsiran yang berlandaskan penafsiran moderat dengan pijakan utamanya adalah tujuan Al-Qur’an dan syariat dengan berlandaskan pada lima langkah, yaitu: 1) Identifikasi Ayat. Tahap ini menggambarkan tiga fitur; holistik, interrelasi hierarki, dan kebermaksudan; 2) Identifikasi Makna. Tahap ini, menelusuri makna ayat primer, yang bertujuan memperoleh spirit ayatnya; 3) Eksplorasi Maqāșidasy-Sharî‘ah. Tahap ini menjadi ciri khas pendekatan Maqāșid asy-Shari’ah dalam menafsirkan Al-Qur’an, karena maqâṣid al-Shari’ahal-khâssah bakal digunakan sebagai wawasan penghubung dua konteks yang diambil dari ayat sekunder; 4) Kontekstualisasi Ayat. Proses ini mengacu kepada Maqāșid asy-Shari’ah yang sebelumnya telah dilakukan eksplorasi; 5) Penarikan Kesimpulan. Studi literatur ini mempertegas bahwa pola tafsir maqasidi juga mengacu pada komponen-komponen yang harus ada dalam dunia tafsir Al-Qur’an, yaitu 1) Penjelasan; 2) Maksud firman Tuhan; 3) Sesuai kemampuan manusia. Dengan ketiga komponen tersebut muncul konsekuensi khusus dalam suatu proses penafsiran atas Al-Qur’an. Sebuah pola penafsiran yang relevan dengan perkembangan zaman