{"title":"学生在家工作时预防和治疗计算机综合症的知识","authors":"Alisa Sari Nastiti, Alysa Intan Santika, Angeline Tirza, Galuh Palupi, Anisa Maulidi Syavira, Devinta Julian Tupenalay, Elsa Ananda, Mochammad Setya Budi, Haris Firdaus, Nadhira Mileni Tsalitsia, Neva Safitri Salsabila, N. Putu, Widya Sriastuti, Salsabilla Madudari Kasatu, Theresia Florida Damayanti, Via Qurrota A’yun, Wikanti Sunaringtyas, Yunita Nita","doi":"10.20473/jfk.v10i1.32911","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan PMK No.9 Tahun 2020 yang menuntut masyarakat bekerja di rumah (Work from Home). Penerapan kebijakan meningkatkan intensitas waktu penggunaan gawai. Menatap layar komputer lebih dari 4 jam dapat menyebabkan gejala Computer Vision Syndrome (CVS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa S1 Perguruan Tinggi di Surabaya mengenai CVS. Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan variabel penelitian adalah pengetahuan mengenai CVS, pencegahan terhadap CVS, dan pengobatan terhadap CVS. Pengambilan data menggunakan survei daring dengan kuesioner berisi 23 pertanyaan pilihan ganda yang divalidasi menggunakan metode face validity dengan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 23. Responden berjumlah 226 orang. Tingkat pengetahuan dikategorikan rendah untuk jawaban benar 0-8 pertanyaan, sedang 9-16 pertanyaan, dan tinggi 17-23 pertanyaan. Hasil menunjukkan 1 responden (0,4%) termasuk kategori rendah, 113 responden (50,0%) kategori sedang dan 112 responden (49,6%) kategori tinggi. Dilakukan perbandingan nilai pengetahuan mahasiswa kesehatan dan non kesehatan menggunakan analisis korelasi biserial. Terdapat korelasi yang signifikan (p = 0,021) antara variabel kategori jurusan dengan nilai total pengetahuan dengan nilai r = (-0,154). Mahasiswa non kesehatan paling banyak menjawab salah pada kuesioner, sehingga perlu adanya edukasi berupa promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan CVS.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengetahuan Mahasiswa tentang Pencegahan dan Pengobatan Computer Vision Syndrome selama Work From Home\",\"authors\":\"Alisa Sari Nastiti, Alysa Intan Santika, Angeline Tirza, Galuh Palupi, Anisa Maulidi Syavira, Devinta Julian Tupenalay, Elsa Ananda, Mochammad Setya Budi, Haris Firdaus, Nadhira Mileni Tsalitsia, Neva Safitri Salsabila, N. Putu, Widya Sriastuti, Salsabilla Madudari Kasatu, Theresia Florida Damayanti, Via Qurrota A’yun, Wikanti Sunaringtyas, Yunita Nita\",\"doi\":\"10.20473/jfk.v10i1.32911\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan PMK No.9 Tahun 2020 yang menuntut masyarakat bekerja di rumah (Work from Home). Penerapan kebijakan meningkatkan intensitas waktu penggunaan gawai. Menatap layar komputer lebih dari 4 jam dapat menyebabkan gejala Computer Vision Syndrome (CVS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa S1 Perguruan Tinggi di Surabaya mengenai CVS. Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan variabel penelitian adalah pengetahuan mengenai CVS, pencegahan terhadap CVS, dan pengobatan terhadap CVS. Pengambilan data menggunakan survei daring dengan kuesioner berisi 23 pertanyaan pilihan ganda yang divalidasi menggunakan metode face validity dengan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 23. Responden berjumlah 226 orang. Tingkat pengetahuan dikategorikan rendah untuk jawaban benar 0-8 pertanyaan, sedang 9-16 pertanyaan, dan tinggi 17-23 pertanyaan. Hasil menunjukkan 1 responden (0,4%) termasuk kategori rendah, 113 responden (50,0%) kategori sedang dan 112 responden (49,6%) kategori tinggi. Dilakukan perbandingan nilai pengetahuan mahasiswa kesehatan dan non kesehatan menggunakan analisis korelasi biserial. Terdapat korelasi yang signifikan (p = 0,021) antara variabel kategori jurusan dengan nilai total pengetahuan dengan nilai r = (-0,154). Mahasiswa non kesehatan paling banyak menjawab salah pada kuesioner, sehingga perlu adanya edukasi berupa promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan CVS.\",\"PeriodicalId\":31942,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20473/jfk.v10i1.32911\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jfk.v10i1.32911","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengetahuan Mahasiswa tentang Pencegahan dan Pengobatan Computer Vision Syndrome selama Work From Home
Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan PMK No.9 Tahun 2020 yang menuntut masyarakat bekerja di rumah (Work from Home). Penerapan kebijakan meningkatkan intensitas waktu penggunaan gawai. Menatap layar komputer lebih dari 4 jam dapat menyebabkan gejala Computer Vision Syndrome (CVS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa S1 Perguruan Tinggi di Surabaya mengenai CVS. Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan variabel penelitian adalah pengetahuan mengenai CVS, pencegahan terhadap CVS, dan pengobatan terhadap CVS. Pengambilan data menggunakan survei daring dengan kuesioner berisi 23 pertanyaan pilihan ganda yang divalidasi menggunakan metode face validity dengan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 23. Responden berjumlah 226 orang. Tingkat pengetahuan dikategorikan rendah untuk jawaban benar 0-8 pertanyaan, sedang 9-16 pertanyaan, dan tinggi 17-23 pertanyaan. Hasil menunjukkan 1 responden (0,4%) termasuk kategori rendah, 113 responden (50,0%) kategori sedang dan 112 responden (49,6%) kategori tinggi. Dilakukan perbandingan nilai pengetahuan mahasiswa kesehatan dan non kesehatan menggunakan analisis korelasi biserial. Terdapat korelasi yang signifikan (p = 0,021) antara variabel kategori jurusan dengan nilai total pengetahuan dengan nilai r = (-0,154). Mahasiswa non kesehatan paling banyak menjawab salah pada kuesioner, sehingga perlu adanya edukasi berupa promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan CVS.