Maria Lidwina Soetanto, Okta Wismandanu, I. Afriandi
{"title":"Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Vaksinasi Rabies pada Anjing di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat dengan Pendekatan Health Belief Model","authors":"Maria Lidwina Soetanto, Okta Wismandanu, I. Afriandi","doi":"10.22435/mpk.v31i3.3385","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rabies is a zoonotic viral disease that attacks all warm-blooded animals and humans through bites. Rabies is responsible for more than 3.7 million peoples Disability Adjusted Life Years (DALYs) annually. It is known that 95% of human deaths are from dog bites. Deaths due to rabies are common in rural areas because access to information tends to be minimal, so that people do not have knowledge about prevention of rabies. This study was designed to determine public’s perceptions of rabies and various possible rabies interventions. The research used a case control method with data collection using a questionnaire. The main concept of the Health Belief Model (HBM) was chosen because it has a function to predict individual beliefs. This individual beliefs will then influence the individual’s practice in carrying out rabies vaccination. In this study, it is known that the practice of rabies vaccination by the owner has a very significant relationship with knowledge related to rabies as a dangerous disease and individual beliefs that are reviewed through the HBM concept. Individual belief factors that have a significant relationship are severity and self efficacy variables. The results of this study can be a source of information and consideration for policy makers in Indonesia in making programs related to rabies prevention. Studies in the target area can provide knowledge about the characteristics of the population, so that the extension program can be conducted right on target and ultimately be able to reduce the overall incidence of rabies. \nAbstrak \nRabies merupakan penyakit viral zoonotik yang menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia melalui gigitan. Penyakit rabies bertanggung jawab atas lebih dari 3,7 juta Disability Adjusted Life Year (DALYs) setiap tahunnya. Diketahui bahwa 95% dari jumlah kematian manusia berasal dari gigitan anjing. Kematian akibat penyakit rabies lebih banyak terjadi di daerah perdesaan karena akses informasi cenderung minim, sehingga masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang pencegahanpencegahan terhadap penyakit rabies. Penelitian ini didesain untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang penyakit rabies dan berbagai kemungkinan tindakan intervensi rabies. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan metode pengambilan data menggunakan kuesioner. Konsep utama Health Belief Model (HBM) dipilih karena memiliki fungsi untuk memprediksi keyakinan individu. Keyakinan individu ini kemudian akan memengaruhi praktik individu dalam melaksanakan vaksinasi rabies. Pada penelitian ini, diketahui bahwa praktik vaksinasi rabies oleh pemilik memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan pengetahuan terkait rabies sebagai penyakit berbahaya dan keyakinan individu yang ditinjau melalui konsep HBM. Faktor keyakinan individu yang memiliki hubungan signifikan adalah variabel severity dan self efficacy. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan konsiderasi bagi pemangku kebijakan di Indonesia dalam membuat program-program terkait pencegahan penyakit rabies. Studi pada wilayah target, dapat memberikan pengetahuan karakteristik penduduk, sehingga program penyuluhan dapat tepat sasaran dan akhirnya mampu menurunkan angka kejadian penyakit rabies secara keseluruhan.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v31i3.3385","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
狂犬病是一种人畜共患的病毒性疾病,通过咬伤攻击所有温血动物和人类。狂犬病每年导致370多万人丧失残疾调整生命年。众所周知,95%的人类死亡是由狗咬伤造成的。狂犬病造成的死亡在农村地区很常见,因为获取信息的机会往往很少,因此人们不了解预防狂犬病的知识。本研究旨在了解公众对狂犬病的认知及各种可能的狂犬病干预措施。本研究采用病例对照法,通过问卷调查收集数据。选择健康信念模型(HBM)的主要概念是因为它具有预测个体信念的功能。这种个人信念会影响个人接种狂犬病疫苗的做法。在本研究中,我们知道主人接种狂犬病疫苗的做法与狂犬病作为一种危险疾病的相关知识以及通过HBM概念审查的个人信念之间存在非常显著的关系。个体信念因素中与严重程度和自我效能感变量有显著关系。本研究结果可作为印度尼西亚决策者制定狂犬病预防相关规划的信息来源和参考。在目标地区的研究可以提供有关人口特征的知识,以便扩展计划可以正确地针对目标进行,最终能够降低狂犬病的总体发病率。摘要:狂犬病是一种病毒性人畜共患疾病,主要病原为狂犬病。Penyakit狂犬病bertanggung jawab的数据显示,该病毒的致残调整生命年(DALYs)为3,7个月。Diketahui bahwa 95% dari jumlah kematian手稿beral dari gigitan anjing。Kematian akibat penyakit狂犬病lebih banyak terjadi di daerah perdesaan karena akses informasi cenderung minim, sehinga masyarakat tidak memoriliki pengetahuan tentang penegahanpenegahan terhadap penyakit狂犬病。Penelitian ini ini没有设计出一种狂犬病,例如,mengetahui persepi masyarakat tentenang penyakit狂犬病,但berbagai kemungkinan tindakan干预狂犬病。Desain penelitian, yang digunakan adalah kasus控制,dengan方法,pengambilan数据,menggunakan kuesoner。康赛夫塔玛健康信念模型(HBM)对个体健康的影响。Keyakinan个体ini kemudian akan memengaruhi praktik个体dalam melaksanakan vaksinasi狂犬病。Pada penelitian ini, diketahui bahwa praktik vaksinasi狂犬病oleh pemilik memiliki hubungan yang sangat signfikan dengan pengetahuan terkait狂犬病sebagai penyakit berbahaya dan keyakinan个体yang ditinjau melalui konsep HBM。关键因素对个体阳痿记忆和自我效能有显著影响。Hasil penelitian ini dapat menjadi的数字信息,并考虑到印度尼西亚dalam成员计划-计划,该计划是印度尼西亚penangku kebijakan狂犬病。研究犬狂犬病目标,研究犬狂犬病目标,研究犬狂犬病目标,研究犬狂犬病目标,研究犬狂犬病目标。
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Vaksinasi Rabies pada Anjing di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat dengan Pendekatan Health Belief Model
Rabies is a zoonotic viral disease that attacks all warm-blooded animals and humans through bites. Rabies is responsible for more than 3.7 million peoples Disability Adjusted Life Years (DALYs) annually. It is known that 95% of human deaths are from dog bites. Deaths due to rabies are common in rural areas because access to information tends to be minimal, so that people do not have knowledge about prevention of rabies. This study was designed to determine public’s perceptions of rabies and various possible rabies interventions. The research used a case control method with data collection using a questionnaire. The main concept of the Health Belief Model (HBM) was chosen because it has a function to predict individual beliefs. This individual beliefs will then influence the individual’s practice in carrying out rabies vaccination. In this study, it is known that the practice of rabies vaccination by the owner has a very significant relationship with knowledge related to rabies as a dangerous disease and individual beliefs that are reviewed through the HBM concept. Individual belief factors that have a significant relationship are severity and self efficacy variables. The results of this study can be a source of information and consideration for policy makers in Indonesia in making programs related to rabies prevention. Studies in the target area can provide knowledge about the characteristics of the population, so that the extension program can be conducted right on target and ultimately be able to reduce the overall incidence of rabies.
Abstrak
Rabies merupakan penyakit viral zoonotik yang menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia melalui gigitan. Penyakit rabies bertanggung jawab atas lebih dari 3,7 juta Disability Adjusted Life Year (DALYs) setiap tahunnya. Diketahui bahwa 95% dari jumlah kematian manusia berasal dari gigitan anjing. Kematian akibat penyakit rabies lebih banyak terjadi di daerah perdesaan karena akses informasi cenderung minim, sehingga masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang pencegahanpencegahan terhadap penyakit rabies. Penelitian ini didesain untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang penyakit rabies dan berbagai kemungkinan tindakan intervensi rabies. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan metode pengambilan data menggunakan kuesioner. Konsep utama Health Belief Model (HBM) dipilih karena memiliki fungsi untuk memprediksi keyakinan individu. Keyakinan individu ini kemudian akan memengaruhi praktik individu dalam melaksanakan vaksinasi rabies. Pada penelitian ini, diketahui bahwa praktik vaksinasi rabies oleh pemilik memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan pengetahuan terkait rabies sebagai penyakit berbahaya dan keyakinan individu yang ditinjau melalui konsep HBM. Faktor keyakinan individu yang memiliki hubungan signifikan adalah variabel severity dan self efficacy. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan konsiderasi bagi pemangku kebijakan di Indonesia dalam membuat program-program terkait pencegahan penyakit rabies. Studi pada wilayah target, dapat memberikan pengetahuan karakteristik penduduk, sehingga program penyuluhan dapat tepat sasaran dan akhirnya mampu menurunkan angka kejadian penyakit rabies secara keseluruhan.