{"title":"Mung -2019舞蹈发展的动力和其中包含的性格价值","authors":"Shilvi Khusna Dilla Agatta, Davia Faringggasari","doi":"10.17977/um081v1i42021p441-451","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mung Dhe dance comes from Garu Village, Baron District, Nganjuk Regency is a dance with the theme of heroism and love for the country. This dance movement depicts the movements of a soldier who is fighting and practicing the sword. Apart from being a means of entertainment, this dance was also used as a means of struggle. This dance was created as a form of disguise for Diponegoro soldiers in gathering their friends who were separated after losing the Java War. This disguise was done so that the Dutch would not find out. In the 1970s Mung Dhe dance was re-introduced after a vacum due to japaneese rule in Indonesia. But, after 1982 Mung Dhe Dance began to experience many developments and further increased its existence in the Nganjuk community. Mung Dhe dance also contains character education values in it. The problems discussed in this study are: (1) the history of the birth of Mung Dhe Dance in Nganjuk Regency. (2) The development of Mung Dhe Dance in 1982-2019. (3) The way the Mung Dhe dance is performed and character values contained therein. This study uses historical research methods and data collection in the form of library research, and interviews.Tari Mung Dhe berasal dari Desa Garu, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk merupakan sebuah tarian yang bertemakan kepahlawanan dan cinta tanah air. Gerakan tari ini menggambarkan gerakan seorang prajurit yang sedang berperang dan berlatih pedang. Selain menjadi sarana hiburan, tari ini dulu juga digunakan sebagai sarana perjuangan. Tarian ini diciptakan sebagai bentuk penyamaran prajurit Diponegoro dalam mengumpulkan teman-temannya yang terpisah akibat kalah dalam Perang Jawa. Penyamaran ini dilakukan agar tidak diketahui oleh pihak Belanda. Pada tahun 1970-an tari Mung Dhe diperkenalkan kembali setelah vakum akibat kekuasaan Jepang di Indonesia. Akan tetapi, setelah tahun 1982 Tari Mung Dhe mulai mengalami banyak perkembangan dan lebih meningkatkan eksistensinya di masyarakat Nganjuk. Tari Mung Dhe juga mengandung nilai-nilai pendidikan karakter didalamnya. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) sejarah lahirnya Tari Mung Dhe di Kabupaten Nganjuk. (2) Perkembangan kesenian Tari Mung Dhe tahun 1970-2019. (3) Cara pementasan Tari Mung Dhe dan muatan nilai karakter yang terkandung di dalamya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan pengambilan data berupa library research, dan wawancara.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Dinamika perkembangan Tari Mung Dhe Nganjuk 1970-2019 dan nilai-nilai karakter yang termuat di dalamnya\",\"authors\":\"Shilvi Khusna Dilla Agatta, Davia Faringggasari\",\"doi\":\"10.17977/um081v1i42021p441-451\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mung Dhe dance comes from Garu Village, Baron District, Nganjuk Regency is a dance with the theme of heroism and love for the country. This dance movement depicts the movements of a soldier who is fighting and practicing the sword. Apart from being a means of entertainment, this dance was also used as a means of struggle. This dance was created as a form of disguise for Diponegoro soldiers in gathering their friends who were separated after losing the Java War. This disguise was done so that the Dutch would not find out. In the 1970s Mung Dhe dance was re-introduced after a vacum due to japaneese rule in Indonesia. But, after 1982 Mung Dhe Dance began to experience many developments and further increased its existence in the Nganjuk community. Mung Dhe dance also contains character education values in it. The problems discussed in this study are: (1) the history of the birth of Mung Dhe Dance in Nganjuk Regency. (2) The development of Mung Dhe Dance in 1982-2019. (3) The way the Mung Dhe dance is performed and character values contained therein. This study uses historical research methods and data collection in the form of library research, and interviews.Tari Mung Dhe berasal dari Desa Garu, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk merupakan sebuah tarian yang bertemakan kepahlawanan dan cinta tanah air. Gerakan tari ini menggambarkan gerakan seorang prajurit yang sedang berperang dan berlatih pedang. Selain menjadi sarana hiburan, tari ini dulu juga digunakan sebagai sarana perjuangan. Tarian ini diciptakan sebagai bentuk penyamaran prajurit Diponegoro dalam mengumpulkan teman-temannya yang terpisah akibat kalah dalam Perang Jawa. Penyamaran ini dilakukan agar tidak diketahui oleh pihak Belanda. Pada tahun 1970-an tari Mung Dhe diperkenalkan kembali setelah vakum akibat kekuasaan Jepang di Indonesia. Akan tetapi, setelah tahun 1982 Tari Mung Dhe mulai mengalami banyak perkembangan dan lebih meningkatkan eksistensinya di masyarakat Nganjuk. Tari Mung Dhe juga mengandung nilai-nilai pendidikan karakter didalamnya. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) sejarah lahirnya Tari Mung Dhe di Kabupaten Nganjuk. (2) Perkembangan kesenian Tari Mung Dhe tahun 1970-2019. (3) Cara pementasan Tari Mung Dhe dan muatan nilai karakter yang terkandung di dalamya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan pengambilan data berupa library research, dan wawancara.\",\"PeriodicalId\":40352,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Modern Russian History and Historiography\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2021-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Modern Russian History and Historiography\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um081v1i42021p441-451\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"HISTORY\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v1i42021p441-451","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Mung Dhe舞蹈来自Nganjuk摄政Baron区Garu村,是一种以英雄主义和爱国为主题的舞蹈。这个舞蹈动作描绘了一个正在战斗和练习剑的士兵的动作。除了作为一种娱乐手段,这种舞蹈也被用作一种斗争的手段。这种舞蹈是迪波尼戈罗士兵在爪哇战争失败后聚集他们分离的朋友时的一种伪装。这样伪装是为了不让荷兰人发现。20世纪70年代,由于日本统治印度尼西亚,蒙德舞在真空期后被重新引入。但是,1982年后,mundhe舞蹈开始经历许多发展,并进一步增加了它在nangjuk社区的存在。蒙古族舞蹈也蕴含着人格教育的价值。本文主要研究的问题有:(1)蒙古族舞的诞生历史。(2) 1982-2019年蒙古族舞蹈的发展。(3)蒙古族舞蹈的表演方式及其所蕴含的人物价值。本研究采用历史研究方法,并以图书馆研究和访谈的形式收集资料。塔里·芒达尔·德萨·加鲁,克卡马坦·巴伦,卡巴登·恩甘朱克·梅卢帕坎·西布阿,杨·贝特玛坎·凯帕拉瓦南,丹·塔纳哈。Selain menjadi sarana hiburan, tari ini dulu juga digunakan sebagai sarana perjuangan。在槟州爪哇省,我是一名省长,我是一名省长,我是一名省长。Penyamaran ini dilakukan agar tidak diketahui oleh pihak Belanda。padtahun 1970- and tari Mung, diperkenalkan kembali setelah vakumakibat kekuasaan Jepang di Indonesia。Akan tetapi, setelah tahun, 1982, Tari Mung, the mulai mengalami banyak perkembangan dan lebih meningkatkan eksistensinya di masyarakat Nganjuk。塔里·芒格(Tari Mung djuga mengandung nilai-nilai pendidikan karakter didalamnya)Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:(1) sejarah lahirnya Tari Mung Dhe di Kabupaten Nganjuk。(2) 1970-2019年,《人民日报》。(3) Cara penementasan Tari mundhe dan muatan nilai karakter yang terkandung di dalamya。Penelitian ini menggunakan方法Penelitian sejarah dan pengambilan数据berupa图书馆研究,dan wawanara。
Dinamika perkembangan Tari Mung Dhe Nganjuk 1970-2019 dan nilai-nilai karakter yang termuat di dalamnya
Mung Dhe dance comes from Garu Village, Baron District, Nganjuk Regency is a dance with the theme of heroism and love for the country. This dance movement depicts the movements of a soldier who is fighting and practicing the sword. Apart from being a means of entertainment, this dance was also used as a means of struggle. This dance was created as a form of disguise for Diponegoro soldiers in gathering their friends who were separated after losing the Java War. This disguise was done so that the Dutch would not find out. In the 1970s Mung Dhe dance was re-introduced after a vacum due to japaneese rule in Indonesia. But, after 1982 Mung Dhe Dance began to experience many developments and further increased its existence in the Nganjuk community. Mung Dhe dance also contains character education values in it. The problems discussed in this study are: (1) the history of the birth of Mung Dhe Dance in Nganjuk Regency. (2) The development of Mung Dhe Dance in 1982-2019. (3) The way the Mung Dhe dance is performed and character values contained therein. This study uses historical research methods and data collection in the form of library research, and interviews.Tari Mung Dhe berasal dari Desa Garu, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk merupakan sebuah tarian yang bertemakan kepahlawanan dan cinta tanah air. Gerakan tari ini menggambarkan gerakan seorang prajurit yang sedang berperang dan berlatih pedang. Selain menjadi sarana hiburan, tari ini dulu juga digunakan sebagai sarana perjuangan. Tarian ini diciptakan sebagai bentuk penyamaran prajurit Diponegoro dalam mengumpulkan teman-temannya yang terpisah akibat kalah dalam Perang Jawa. Penyamaran ini dilakukan agar tidak diketahui oleh pihak Belanda. Pada tahun 1970-an tari Mung Dhe diperkenalkan kembali setelah vakum akibat kekuasaan Jepang di Indonesia. Akan tetapi, setelah tahun 1982 Tari Mung Dhe mulai mengalami banyak perkembangan dan lebih meningkatkan eksistensinya di masyarakat Nganjuk. Tari Mung Dhe juga mengandung nilai-nilai pendidikan karakter didalamnya. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) sejarah lahirnya Tari Mung Dhe di Kabupaten Nganjuk. (2) Perkembangan kesenian Tari Mung Dhe tahun 1970-2019. (3) Cara pementasan Tari Mung Dhe dan muatan nilai karakter yang terkandung di dalamya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan pengambilan data berupa library research, dan wawancara.