Akhmad Riqqi, Hendaryanto Hendaryanto, S. Safitri, Nusa Mashita, Endah Sulistyawati, Dini Aprilia Norvyani, Dian Afriyanie
{"title":"PEMETAAN JASA EKOSISTEM","authors":"Akhmad Riqqi, Hendaryanto Hendaryanto, S. Safitri, Nusa Mashita, Endah Sulistyawati, Dini Aprilia Norvyani, Dian Afriyanie","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.962","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jasa ekosistem merupakan manfaat yang diperoleh manusia dari ekosistem. Maraknya tuntutan untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan, kebutuhan terhadap informasi jasa ekosistem semakin meningkat sebagai bahan pertimbangan dalam berbagai kebijakan dan perencanaan pembangunan. Salah satu pemanfaatan informasi jasa ekosistem adalah untuk pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam, serta perencanaan tata ruang. Menjawab kebutuhan tersebut, beberapa peneliti telah mengembangkan berbagai metode dalam menyediakan informasi jasa ekosistem. Metode yang seringkali digunakan adalah penyusunan peta jasa ekosistem menggunakan pendekatan yang diperoleh dari data tutupan lahan. Metode ini dinilai cukup efektif dan efisien dari sisi biaya dan waktu, khususnya untuk wilayah kajian di skala global, regional dan nasional, mengingat data tutupan lahan pada skala tersebut dapat diperoleh dengan mudah. Namun beberapa ahli berpendapat bahwa kekurangan dari metode tersebut adalah akurasi hasilnya belum mumpuni, tetapi dapat diatasi melalui kombinasi dari beberapa variabel yang dapat menjelaskan hubungan antara proses ekosistem dengan jasa yang dihasilkannya. Paper ini mengkaji pendapat para ahli tersebut, dan secara khusus membahas perbandingan hasil peta jasa ekosistem yang disusun melalui pertimbangan para ahli terhadap potensi jasa ekosistem pada tutupan lahan dan kombinasi antara tutupan lahan dan ekoregion. Pembobotan jasa ekosistem terhadap tutupan lahan dan ekoregion dilakukan melalui Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan metode perhitungan pairwise comparison. Wilayah studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pulau Jawa, sedangkan jenis jasa ekosistem yang dianalisis adalah penyedia pangan. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks jasa ekosistem yang dihasilkan dari kombinasi tutupan lahan dan ekoregion menghasilkan peta jasa ekosistem yang lebih akurat informasinya secara kualitatif.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.962","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
Jasa ekosistem merupakan manfaat yang diperoleh manusia dari ekosistem. Maraknya tuntutan untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan, kebutuhan terhadap informasi jasa ekosistem semakin meningkat sebagai bahan pertimbangan dalam berbagai kebijakan dan perencanaan pembangunan. Salah satu pemanfaatan informasi jasa ekosistem adalah untuk pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam, serta perencanaan tata ruang. Menjawab kebutuhan tersebut, beberapa peneliti telah mengembangkan berbagai metode dalam menyediakan informasi jasa ekosistem. Metode yang seringkali digunakan adalah penyusunan peta jasa ekosistem menggunakan pendekatan yang diperoleh dari data tutupan lahan. Metode ini dinilai cukup efektif dan efisien dari sisi biaya dan waktu, khususnya untuk wilayah kajian di skala global, regional dan nasional, mengingat data tutupan lahan pada skala tersebut dapat diperoleh dengan mudah. Namun beberapa ahli berpendapat bahwa kekurangan dari metode tersebut adalah akurasi hasilnya belum mumpuni, tetapi dapat diatasi melalui kombinasi dari beberapa variabel yang dapat menjelaskan hubungan antara proses ekosistem dengan jasa yang dihasilkannya. Paper ini mengkaji pendapat para ahli tersebut, dan secara khusus membahas perbandingan hasil peta jasa ekosistem yang disusun melalui pertimbangan para ahli terhadap potensi jasa ekosistem pada tutupan lahan dan kombinasi antara tutupan lahan dan ekoregion. Pembobotan jasa ekosistem terhadap tutupan lahan dan ekoregion dilakukan melalui Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan metode perhitungan pairwise comparison. Wilayah studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pulau Jawa, sedangkan jenis jasa ekosistem yang dianalisis adalah penyedia pangan. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks jasa ekosistem yang dihasilkan dari kombinasi tutupan lahan dan ekoregion menghasilkan peta jasa ekosistem yang lebih akurat informasinya secara kualitatif.