PENGARUH IOD (INDIAN OCEAN DIPOLE) TERHADAP BENCANA HIDROMETEOROLOGI DI SUMATERA UTARA PERIODE SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER (SON) 2016

Karina Husna, Suci Ainun Rimawati, Dedi Sucahyono Sosaidi
{"title":"PENGARUH IOD (INDIAN OCEAN DIPOLE) TERHADAP BENCANA HIDROMETEOROLOGI DI SUMATERA UTARA PERIODE SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER (SON) 2016","authors":"Karina Husna, Suci Ainun Rimawati, Dedi Sucahyono Sosaidi","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1040","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"IOD (Indian Ocean Dipole) diketahui memiliki pengaruh terhadap curah hujan di benua maritim Indonesia bagian barat khususnya Sumatera Utara, seperti yang terjadi pada puncak musim hujan di wilayah tersebut. Curah hujan akan meningkat ketika indeks IOD negatif. Interaksi antara IOD negatif dengan curah hujan yang dianalisis dengan metode deskriptif menggunakan data angin zonal, angin meridional, radiasi balik gelombang panjang (Outgoing Longwave Radiation atau OLR), suhu muka laut (Sea Survace Temperature atau SST) serta curah hujan periode September Oktober November (SON) tahun 2016. Peta persebaran curah hujan bulanan diolah menggunakan QGIS (Quantum Geographic Information Sysytem). SST yang hangat dapat memicu proses penguapan terjadi lebih cepat. Uap air yang mencapai atmosfer akan melepas panas dalam proses kondensasi yang terjadi di awan. Awan – awan yang menutupi Sumatera ditunjukan oleh nilai OLR yang berjumlah sedikit dan panas laten yang mengubah fasa zat dalam jumlah yang banyak. Interaksi tersebut dapat memicu aktivitas konvektif yang menimbulkan hujan di Sumatera Utara. Puncak hujan terjadi pada bulan November disusul dengan September dan Oktober. Curah hujan terjadi secara merata pada pos hujan dan stasiun meteorologi di bulan September dan yang paling jarang terjadi hujan selama bulan November. Dengan mengetahui kondisi curah hujan dengan intensitas tinggi dan merata pada wilayah Sumatera Utara perlu diwaspadai ancaman bencana hidrometeorologi pada wilayah yang rawan banjir dan longsor.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1040","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

IOD (Indian Ocean Dipole) diketahui memiliki pengaruh terhadap curah hujan di benua maritim Indonesia bagian barat khususnya Sumatera Utara, seperti yang terjadi pada puncak musim hujan di wilayah tersebut. Curah hujan akan meningkat ketika indeks IOD negatif. Interaksi antara IOD negatif dengan curah hujan yang dianalisis dengan metode deskriptif menggunakan data angin zonal, angin meridional, radiasi balik gelombang panjang (Outgoing Longwave Radiation atau OLR), suhu muka laut (Sea Survace Temperature atau SST) serta curah hujan periode September Oktober November (SON) tahun 2016. Peta persebaran curah hujan bulanan diolah menggunakan QGIS (Quantum Geographic Information Sysytem). SST yang hangat dapat memicu proses penguapan terjadi lebih cepat. Uap air yang mencapai atmosfer akan melepas panas dalam proses kondensasi yang terjadi di awan. Awan – awan yang menutupi Sumatera ditunjukan oleh nilai OLR yang berjumlah sedikit dan panas laten yang mengubah fasa zat dalam jumlah yang banyak. Interaksi tersebut dapat memicu aktivitas konvektif yang menimbulkan hujan di Sumatera Utara. Puncak hujan terjadi pada bulan November disusul dengan September dan Oktober. Curah hujan terjadi secara merata pada pos hujan dan stasiun meteorologi di bulan September dan yang paling jarang terjadi hujan selama bulan November. Dengan mengetahui kondisi curah hujan dengan intensitas tinggi dan merata pada wilayah Sumatera Utara perlu diwaspadai ancaman bencana hidrometeorologi pada wilayah yang rawan banjir dan longsor.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
印度海洋技术人员(印度海洋技术人员)对印尼西部海洋大陆的降雨产生了影响,尤其是北苏门答腊,该地区的雨季刚刚达到顶峰。当IOD指数为负时,降水就会增加。IOD与采用区域风、子午线风、长波辐射(outgo Longwave或OLR)、海水温度(Sea Survace温差)和2016年9月(SON)期间的降雨之间的负面影响。利用QGIS(量子地理信息)绘制每月降水量地图。温暖的嘘可能会导致快速的蒸发过程。到达大气的水蒸气在云层中形成凝结过程中释放热量。云——覆盖苏门答腊的云是由微小的OLR值和潜在的热变化,改变了大量物质的相位。这种相互作用可能触发北方苏门答腊的对流活动。降雨高峰发生在11月,然后是9月和10月。9月的降水和气象站平均降水,11月的降水最少。对苏门答腊岛北部地区的高强度和均匀降水环境的了解,需要对易发洪水和泥石流地区的水文灾难威胁保持警惕。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
POLA SPATIAL-TEMPORAL PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA MULTI TEMPORAL GOOGLE EARTH TAHUN 2009-2019 (Studi Kasus : Area Pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah) ANALISIS KERAWANAN TSUNAMI DALAM UPAYA PENYUSUNAN RENCANA TATA KELOLA DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI GEOPARK NASIONAL KARANGSAMBUNG-KARANGBOLONG ZONA SELATAN PEMETAAN JASA EKOSISTEM PENGARUH IOD (INDIAN OCEAN DIPOLE) TERHADAP BENCANA HIDROMETEOROLOGI DI SUMATERA UTARA PERIODE SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER (SON) 2016 IDENTIFIKASI ZONA LONGSOR SECARA GEOLOGI DAN GEOFISIKA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1