{"title":"Hacker, Fear, and Harm: Data Breaches and National Security","authors":"Denny Indra Sukmawan, David Putra Setyawan","doi":"10.20473/jgs.17.1.2023.153-182","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" \nThis research explains data breaches as national security threat by using cyber security dilemma and cyber harm approaches. For long, Indonesia adopted comprehensive national security system that covers state defense, state security, public security and human security. Cyber security dilemma explains data breaches as threats to state defense and security dimensions. While cyber harm explains it as threats to public and human security dimensions. Furthermore, we found that: (1) non-state actors have influence to escalate cyber security dilemma in long term; (2) the state response by increasing defense and security sector’s budget; and (3) the threats of data breaches to public and human security took place when government and corporations neglect the responsibilities to protect data and privacy of citizen and consument, as well as non-state actors conduct cyber attacks intentionally. The methodology is descriptive -qualitative and quantitative. While the data covered data breaches incidents in Indonesia during August-September 2022, literatures such as books, journal articles and online articles is also used.\nKeywords: cyber security, cyber space, cyber threats, cyber security dilemma, cyber harm, data breaches, bjorka, national security\n \nPenelitian ini menjelaskan pelanggaran data sebagai ancaman keamanan nasional dengan menggunakan pendekatan dilema keamanan siber dan bahaya siber. Indonesia mengadopsi sistem keamanan nasional yang komprehensif dan melingkupi dimensi pertahanan negara, keamanan negara, keamanan publik dan keamanan insani sejak lama. Dilema keamanan siber menjelaskan pelanggaran data sebagai ancaman ke dimensi pertahanan negara dan keamanan negara. Sementara bahaya siber menjelaskan ancaman ke dimensi keamanan publik dan keamanan insani. Kami menemukan: (1) aktor-aktor non-negara mampu mengeskalasi kondisi dilema keamanan siber dalam waktu lama; (2) respons negara dengan meningkatkan anggaran bagi instansi-instansi sektor pertahanan dan keamanan siber; dan (3) ancaman pelanggaran data terhadap keamanan publik dan keamanan insani justru terjadi ketika pemerintah dan perusahaan lalai atas tanggung jawab untuk melindungi data dan privasi warga negara dan pelanggan mereka, termasuk ketika aktor-aktor non-negara melakukan serangan siber dengan sengaja. Metodologi penelitian ini deskriptif -kualitatif dan kuantitatif. Data digunakan mencakup insiden siber yang terjadi di Indonesia selama Agustus-September 2022, literatur-literatur seperti buku, artikel jurnal dan artikel daring.\nKata-kata kunci: keamanan siber, ruang siber, ancaman siber, dilema keamanan siber, bahaya siber, pelanggaran data, bjorka, keamanan nasional","PeriodicalId":243676,"journal":{"name":"Jurnal Global & Strategis","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Global & Strategis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jgs.17.1.2023.153-182","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This research explains data breaches as national security threat by using cyber security dilemma and cyber harm approaches. For long, Indonesia adopted comprehensive national security system that covers state defense, state security, public security and human security. Cyber security dilemma explains data breaches as threats to state defense and security dimensions. While cyber harm explains it as threats to public and human security dimensions. Furthermore, we found that: (1) non-state actors have influence to escalate cyber security dilemma in long term; (2) the state response by increasing defense and security sector’s budget; and (3) the threats of data breaches to public and human security took place when government and corporations neglect the responsibilities to protect data and privacy of citizen and consument, as well as non-state actors conduct cyber attacks intentionally. The methodology is descriptive -qualitative and quantitative. While the data covered data breaches incidents in Indonesia during August-September 2022, literatures such as books, journal articles and online articles is also used.
Keywords: cyber security, cyber space, cyber threats, cyber security dilemma, cyber harm, data breaches, bjorka, national security
Penelitian ini menjelaskan pelanggaran data sebagai ancaman keamanan nasional dengan menggunakan pendekatan dilema keamanan siber dan bahaya siber. Indonesia mengadopsi sistem keamanan nasional yang komprehensif dan melingkupi dimensi pertahanan negara, keamanan negara, keamanan publik dan keamanan insani sejak lama. Dilema keamanan siber menjelaskan pelanggaran data sebagai ancaman ke dimensi pertahanan negara dan keamanan negara. Sementara bahaya siber menjelaskan ancaman ke dimensi keamanan publik dan keamanan insani. Kami menemukan: (1) aktor-aktor non-negara mampu mengeskalasi kondisi dilema keamanan siber dalam waktu lama; (2) respons negara dengan meningkatkan anggaran bagi instansi-instansi sektor pertahanan dan keamanan siber; dan (3) ancaman pelanggaran data terhadap keamanan publik dan keamanan insani justru terjadi ketika pemerintah dan perusahaan lalai atas tanggung jawab untuk melindungi data dan privasi warga negara dan pelanggan mereka, termasuk ketika aktor-aktor non-negara melakukan serangan siber dengan sengaja. Metodologi penelitian ini deskriptif -kualitatif dan kuantitatif. Data digunakan mencakup insiden siber yang terjadi di Indonesia selama Agustus-September 2022, literatur-literatur seperti buku, artikel jurnal dan artikel daring.
Kata-kata kunci: keamanan siber, ruang siber, ancaman siber, dilema keamanan siber, bahaya siber, pelanggaran data, bjorka, keamanan nasional
本研究从网络安全困境和网络危害两方面解释了数据泄露对国家安全的威胁。长期以来,印尼实行涵盖国防、国家安全、公共安全和人类安全的综合国家安全体系。网络安全困境将数据泄露解释为对国防和安全的威胁。而网络危害则将其解释为对公共和人类安全的威胁。此外,研究发现:(1)非国家行为体对网络安全困境的长期升级具有影响;(2)国家通过增加国防和安全部门的预算来应对;(3)数据泄露对公共和人类安全的威胁发生在政府和企业忽视保护公民和消费者的数据和隐私的责任,以及非国家行为者故意进行网络攻击的情况下。方法是描述性-定性和定量。虽然这些数据涵盖了2022年8月至9月期间印度尼西亚的数据泄露事件,但也使用了书籍、期刊文章和在线文章等文献。关键词:网络安全,网络空间,网络威胁,网络安全困境,网络危害,数据泄露,bjorka,国家安全Penelitian ini menjelaskan pelanggaran data sebagai anaman keamanan national dengan menggunakan pendekatan dilema keamanan siber dan bahaya siber印度尼西亚孟山都体系keamanan国家阳综合综合,但melingkupi维度pertahanan negara, keamanan negara, keamanan public,但keamanan insani sejak lama。问题的答案是:问题的答案是:问题的答案是:问题的答案是什么?Sementara bahaya siber menjelaskan和manmanan为维度keamanan public和keamanan insani。Kami menemukan:(1) aktor-aktor non-negara mampu mengeskalasi kondisi dilema keamanan siber dalam waktu lama;(2)响应negara dengan meningkatkan anggaran bagi instant - instantsector pertahanan Dan keamanan siber;丹(3)ancaman pelanggaran数据terhadap keamanan publik丹keamanan insani justru terjadi ketika pemerintah丹perusahaan lalai ata tanggung jawab为她melindungi数据丹privasi沃加negara丹pelanggan mereka, termasuk ketika aktor-aktor non-negara melakukan serangan sib dengan sengaja。方法论的翻译是:描述-定性和定量。Data digunakan mencakup inside siber yang terjadi di Indonesia selama Agustus-September 2022, literature - literature seperti buku, artikel journal dan artikel daring。Kata-kata kunci: keamanan siber, ruang siber, ancaman siber, dilema keamanan siber, bahaya siber, pelanggaran data, bjorka, keamanan nasional