{"title":"Hubungan fungsi kognitif dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Trena Werdha Budi Mulia 2","authors":"Tiara Raisha Madani, Anastasia Ratnawati Biromo","doi":"10.24912/tmj.v4i2.20818","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Secara global, penduduk lanjut usia (lansia) jumlahnya selalu meningkat setiap tahun dan Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, sangat berpengaruh terhadap komposisi penduduk dunia. Lansia merupakan populasi individu yang berada dalam tahap lanjut proses kehidupan dan mengalami proses penuaan yang ditandai dengan penurunan kapasitas fungsional, kelemahan, kerentanan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia. Seorang lanjut usia akan mengalami kemunduran akibat proses penuaan, salah satunya masalah penurunan kognitif. Fungsi kognitif merupakan kemampuan mental seseorang meliputi atensi, kemampuan berbahasa, daya ingat, kemampuan visuospasial, kemampuan membuat konsep, dan intelegensi. Fungsi kognitif yang menurun apabila dibiarkan dapat menjadi demensia dan menjadikannya bergantung kepada orang lain dalam menjalankan aktivitas. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan kualitas hidup pada lansia. Studi analitik dengan pendekatan cross sectional ini dilakukan pada bulan Maret 2020. Pengambilan 34 responden menggunakan metode consecutive sampling dengan melakukan wawancara melalui instrumen MMSE dan WHOQOL-BREF. Hasil studi didapatkan sebagian besar responden mengalami gangguan fungsi kognitif (26 responden; 76,5%) dan kualitas hidupnya baik (19 responden; 55,9%). Hasil uji statistik mendapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara fungsi kognitif dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 (p-value=0,386).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"135 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.20818","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Secara global, penduduk lanjut usia (lansia) jumlahnya selalu meningkat setiap tahun dan Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, sangat berpengaruh terhadap komposisi penduduk dunia. Lansia merupakan populasi individu yang berada dalam tahap lanjut proses kehidupan dan mengalami proses penuaan yang ditandai dengan penurunan kapasitas fungsional, kelemahan, kerentanan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia. Seorang lanjut usia akan mengalami kemunduran akibat proses penuaan, salah satunya masalah penurunan kognitif. Fungsi kognitif merupakan kemampuan mental seseorang meliputi atensi, kemampuan berbahasa, daya ingat, kemampuan visuospasial, kemampuan membuat konsep, dan intelegensi. Fungsi kognitif yang menurun apabila dibiarkan dapat menjadi demensia dan menjadikannya bergantung kepada orang lain dalam menjalankan aktivitas. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan kualitas hidup pada lansia. Studi analitik dengan pendekatan cross sectional ini dilakukan pada bulan Maret 2020. Pengambilan 34 responden menggunakan metode consecutive sampling dengan melakukan wawancara melalui instrumen MMSE dan WHOQOL-BREF. Hasil studi didapatkan sebagian besar responden mengalami gangguan fungsi kognitif (26 responden; 76,5%) dan kualitas hidupnya baik (19 responden; 55,9%). Hasil uji statistik mendapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara fungsi kognitif dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 (p-value=0,386).