Pengaruh Variasi Suhu Sintering Terhadap Kekerasan Dan Struktur Fasa Material Mg-Fe-Zn Dengan Metode Metalurgi Serbuk Untuk Aplikasi Perangkat Orthopedic
{"title":"Pengaruh Variasi Suhu Sintering Terhadap Kekerasan Dan Struktur Fasa Material Mg-Fe-Zn Dengan Metode Metalurgi Serbuk Untuk Aplikasi Perangkat Orthopedic","authors":"M. Hidayat, M. Sjahmanto","doi":"10.32493/jiptek.v4i2.30426","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Temperatur sintering 200, 250, dan 300 °C telah digunakan dalam pembentukan paduan Mg-Fe-Zn. Sebagai bahan untuk aplikasi metalurgi serbuk perangkat ortopedi. Mesin High Energy Milling (HEM) digunakan dalam produksi paduan dari serbuk seng, besi, dan magnesium. Botol dan bola tabung digunakan untuk proses pemrosesan. Perbandingan berat bola dengan volume adalah 1:2 dengan menggunakan 4 gram berat bola. Pelet dengan diameter 16 milimeter dan ketebalan kurang lebih 6 milimeter dihasilkan saat serbuk yang telah mengalami proses penggilingan dipadatkan dengan gaya tekan 20 ton. Selain itu, Muffle Furnace digunakan untuk menyinter pelet yang telah dipadatkan pada temperatur 200, 250, dan 300 °C, dengan waktu penahanan 10 menit dan waktu pendinginan 24 jam. Pengujian yang telah melalui sistem sintering dicobakan X-Ray Diffraction (XRD) dengan strategi pengujian powder diffraction dengan panduan sebagai alat bantu berupa software Material Analysis Using Diffraction (MAUD) untuk melihat komponen-komponen tahapan yang terbingkai. Karena partikel yang berdekatan terikat untuk menjadi inti awal pengikat pada tahap selanjutnya, fraksi berat fase unsur magnesium dalam setiap sampel meningkat menjadi 95,894615% seiring dengan peningkatan suhu sintering. Dengan nilai 233 HB, kekerasan tertinggi terjadi pada suhu 200 °C.","PeriodicalId":142964,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32493/jiptek.v4i2.30426","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Temperatur sintering 200, 250, dan 300 °C telah digunakan dalam pembentukan paduan Mg-Fe-Zn. Sebagai bahan untuk aplikasi metalurgi serbuk perangkat ortopedi. Mesin High Energy Milling (HEM) digunakan dalam produksi paduan dari serbuk seng, besi, dan magnesium. Botol dan bola tabung digunakan untuk proses pemrosesan. Perbandingan berat bola dengan volume adalah 1:2 dengan menggunakan 4 gram berat bola. Pelet dengan diameter 16 milimeter dan ketebalan kurang lebih 6 milimeter dihasilkan saat serbuk yang telah mengalami proses penggilingan dipadatkan dengan gaya tekan 20 ton. Selain itu, Muffle Furnace digunakan untuk menyinter pelet yang telah dipadatkan pada temperatur 200, 250, dan 300 °C, dengan waktu penahanan 10 menit dan waktu pendinginan 24 jam. Pengujian yang telah melalui sistem sintering dicobakan X-Ray Diffraction (XRD) dengan strategi pengujian powder diffraction dengan panduan sebagai alat bantu berupa software Material Analysis Using Diffraction (MAUD) untuk melihat komponen-komponen tahapan yang terbingkai. Karena partikel yang berdekatan terikat untuk menjadi inti awal pengikat pada tahap selanjutnya, fraksi berat fase unsur magnesium dalam setiap sampel meningkat menjadi 95,894615% seiring dengan peningkatan suhu sintering. Dengan nilai 233 HB, kekerasan tertinggi terjadi pada suhu 200 °C.