{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi Tentang SADARI Terhadap Kemampuan Melakukan SADARI Pada Remaja Putri SMA Diponegoro Dampit","authors":"Puput Lestari, H. Mansyur, Wandi","doi":"10.31290/JPK.V9I1.815","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Angka kematian penderita kanker di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kanker payudara. Upaya untuk mencegah keterlambatan penanganan dapat dengan cara pemberian pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. SADARI merupakan upaya deteksi dini untuk mengetahui kelainan kelainan pada payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi tentang SADARI terhadap kemampuan melakukan SADARI pada remaja putri SMA Diponegoro Dampit. Metode penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Populasinya yaitu remaja putri kelas XI dan XII IPA yang berjumlah 26 orang, menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling didapatkan jumlah sampel 24 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan checklist. Uji yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dengan T kurang lebih sama dengan 0,05 menggunakan komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value 0.000 lebih kecil dari T kurang lebih 0,05, maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi tentang SADARI terhadap kemampuan melakukan SADARI pada remaja putri SMA Diponegoro Dampit. Terdapat faktor yang mempengaruhi hasil penelitian diatas yaitu umur, dimana seluruh responden berusia 17 sampai dengan 20 tahun. Usia ini termasuk kelompok remaja lanjut, dimana seseorang sudah mulai menuju kedewasaan dan cara berpikir seseorang juga akan menjadi lebih matang. Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan pendidikan kesehatan ini dapat dijadikan ilmu sebagai pencegahan dini kanker payudara. ","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.815","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Angka kematian penderita kanker di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kanker payudara. Upaya untuk mencegah keterlambatan penanganan dapat dengan cara pemberian pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. SADARI merupakan upaya deteksi dini untuk mengetahui kelainan kelainan pada payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi tentang SADARI terhadap kemampuan melakukan SADARI pada remaja putri SMA Diponegoro Dampit. Metode penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Populasinya yaitu remaja putri kelas XI dan XII IPA yang berjumlah 26 orang, menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling didapatkan jumlah sampel 24 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan checklist. Uji yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dengan T kurang lebih sama dengan 0,05 menggunakan komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value 0.000 lebih kecil dari T kurang lebih 0,05, maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi tentang SADARI terhadap kemampuan melakukan SADARI pada remaja putri SMA Diponegoro Dampit. Terdapat faktor yang mempengaruhi hasil penelitian diatas yaitu umur, dimana seluruh responden berusia 17 sampai dengan 20 tahun. Usia ini termasuk kelompok remaja lanjut, dimana seseorang sudah mulai menuju kedewasaan dan cara berpikir seseorang juga akan menjadi lebih matang. Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan pendidikan kesehatan ini dapat dijadikan ilmu sebagai pencegahan dini kanker payudara.