{"title":"Analisis Losses Pada Proses Penerimaan Pertamax Melalui Kapal Tanker di PT. OPQ","authors":"Oksil Venriza, Heni Dwi pratiwi","doi":"10.53026/ijoem/2022/2.2/1016","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) merupakan suatu fasilitas yang disediakan oleh PT. Pertamina yang berfungsi untuk Penerimaan (Receiving), Penimbunan (Storage), dan Penyaluran (Distribution) produk BBM. Akan tetapi pada proses penerimaan, losses tidak bisa dihindari. PT. Pertamina menetapkan toleransi Loading loss – 0,2%, transport loss -0,15%, Discharge loss -0,2% dan Supply Loss -0,2%. Losses yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor teknis maupun non-teknis. Dengan menggunakan Metode Perbandingan untuk dapat menganalisa perbandingan rata–rata hasil muatan cargo antara Bill of Loading dengan Actual Receipt, juga menggunakan uji hipotesis metode komparatif Independent T Test. Independent T Test merupakan uji perbedaan dua sample yang tidak berpasangan agar dapat menganalisa perbandingan rata–rata kedua sample tersebut. Berdasarkan hasil analisis Losses penerimaan produk pertamax melalui kapal tanker di PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Lhokseumawe terhitung mulai Januari sampai dengan Desember 2021, yaitu Loading Loss – 0,02%, Transport Loss 0,00%, Discharge Loss 0,21% dan supply Loss 0,40%. Pada transport loss, losses yang terjadi masih dibawah ketetapan toleransi. Sedangkan untuk discharge Loss dan supply loss mengalami gains. Pada perhitungan Discharge Loss dan Supply Loss terdapat NEW B/L untuk dapat membandingkan nilai pada B/L dan AR, B/L harus habis dibongkar di single port dalam satu voyage.","PeriodicalId":345977,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Energy and Mineral","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Energy and Mineral","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53026/ijoem/2022/2.2/1016","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) merupakan suatu fasilitas yang disediakan oleh PT. Pertamina yang berfungsi untuk Penerimaan (Receiving), Penimbunan (Storage), dan Penyaluran (Distribution) produk BBM. Akan tetapi pada proses penerimaan, losses tidak bisa dihindari. PT. Pertamina menetapkan toleransi Loading loss – 0,2%, transport loss -0,15%, Discharge loss -0,2% dan Supply Loss -0,2%. Losses yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor teknis maupun non-teknis. Dengan menggunakan Metode Perbandingan untuk dapat menganalisa perbandingan rata–rata hasil muatan cargo antara Bill of Loading dengan Actual Receipt, juga menggunakan uji hipotesis metode komparatif Independent T Test. Independent T Test merupakan uji perbedaan dua sample yang tidak berpasangan agar dapat menganalisa perbandingan rata–rata kedua sample tersebut. Berdasarkan hasil analisis Losses penerimaan produk pertamax melalui kapal tanker di PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Lhokseumawe terhitung mulai Januari sampai dengan Desember 2021, yaitu Loading Loss – 0,02%, Transport Loss 0,00%, Discharge Loss 0,21% dan supply Loss 0,40%. Pada transport loss, losses yang terjadi masih dibawah ketetapan toleransi. Sedangkan untuk discharge Loss dan supply loss mengalami gains. Pada perhitungan Discharge Loss dan Supply Loss terdapat NEW B/L untuk dapat membandingkan nilai pada B/L dan AR, B/L harus habis dibongkar di single port dalam satu voyage.