{"title":"Gambaran pasien bersalin dengan ketuban pecah dini di RS Sumber Waras berdasarkan kriteria Robson","authors":"Rahma Nurhidayah, Andriana Kumala Dewi","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24400","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan angka seksio sesarea terutama di negara yang berpenghasilan menengah ke atas saat ini menjadi perhatian dunia. Hal tersebut dipicu oleh seksio sesarea yang dilakukan pada ibu hamil kelompok berisiko rendah. WHO mengusulkan penggunaan kriteria Robson sebagai standar global untuk menilai, memantau dan membandingkan tingkat seksio sesarea dalam fasilitas kesehatan dari waktu ke waktu dan antar fasilitas. Kriteria Robson mengklasifikasikan semua persalinan ke dalam satu dari sepuluh kelompok berdasarkan enam parameter. Ketuban Pecah Dini dapat dikaitkan dengan kejadian seksio sesarea dan dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok Robson. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam masalah obstetri yang juga dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi serta dapat meningkatkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Metodologi penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dengan jumlah 56 ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yang menjalani seksio sesarea di RS Sumber Waras Jakarta Barat. Hasil penelitian dari rekam medis periode Januari-Desember 2020 didapatkan pada kelompok 4 dengan 50%, sedangkan yang terendah yaitu kelompok 8 dengan 1,78%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prevalensi ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yang menjalani seksio sesarea di RS Sumber Waras Jakarta Barat adalah 76,71% serta menunjukkan bahwa kelompok 4 pada kriteria Robson memiliki jumlah yang paling tinggi yaitu 28 orang (50%).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24400","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peningkatan angka seksio sesarea terutama di negara yang berpenghasilan menengah ke atas saat ini menjadi perhatian dunia. Hal tersebut dipicu oleh seksio sesarea yang dilakukan pada ibu hamil kelompok berisiko rendah. WHO mengusulkan penggunaan kriteria Robson sebagai standar global untuk menilai, memantau dan membandingkan tingkat seksio sesarea dalam fasilitas kesehatan dari waktu ke waktu dan antar fasilitas. Kriteria Robson mengklasifikasikan semua persalinan ke dalam satu dari sepuluh kelompok berdasarkan enam parameter. Ketuban Pecah Dini dapat dikaitkan dengan kejadian seksio sesarea dan dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok Robson. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam masalah obstetri yang juga dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi serta dapat meningkatkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Metodologi penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dengan jumlah 56 ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yang menjalani seksio sesarea di RS Sumber Waras Jakarta Barat. Hasil penelitian dari rekam medis periode Januari-Desember 2020 didapatkan pada kelompok 4 dengan 50%, sedangkan yang terendah yaitu kelompok 8 dengan 1,78%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prevalensi ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yang menjalani seksio sesarea di RS Sumber Waras Jakarta Barat adalah 76,71% serta menunjukkan bahwa kelompok 4 pada kriteria Robson memiliki jumlah yang paling tinggi yaitu 28 orang (50%).